Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Menikmati Momen Penantian Kelahiran Bayi Ketika Hamil 9 Bulan


Menikmati Momen Penantian Kelahiran Bayi Ketika Hamil 9 Bulan


Hal yang paling indah dari sebuah kehamilan adalah menikmati momen kelahiran bayi ketika hamil 9 bulan. Bayi ibu lahir ke dunia melalui proses persalinan setelah 9 bulan lamanya berada dalam perut ibu.

Datangnya proses persalinan dapat diperkirakan sebelumnya dengan cara menghitung usia kehamilan yang sudah dibahas sebelumnya. Seperti yang telah ibu baca dalam bahasan tersebut bahwa ibu yang bersalin tepat waktu sesuai dengan tanggal perkiraan hanya sekitar 5 persen saja. Dan jika ternyata proses persalinan ibu belum tiba walau sudah melewati tanggal perkiraan maka sebaiknya ibu tidak perlu panik dan tetap tenang karena memang tanggal tersebut hanya perkiraan awal saja.

Perubahan pada Tubuh

Memasuki usia kehamilan 37 minggu, ibu bisa menghentikan kegiatan senam hamil karena dikhawatirkan akan memancing kontraksi sebelum saatnya. Pada minggu ini penambahan berat badan ibu akan tetap ada walaupun hanya sedikit dan tidak seperti saat trimester 2 kehamilan. Selain itu juga akan sering muncul cairan kental (lendir) dari organ vital ibu, namun ibu tidak perlu khawatir karena keluarnya lendir ini bukan merupakan tanda bahaya kehamilan tapi lebih ke pertanda semakin dekatnya proses persalinan. Karena selama masa kehamilan, leher rahim ibu akan dipenuhi lendir untuk mencegah masuknya bakteri ke rahim. Dan saat menjelang persalinan, leher rahim akan mengalami peregangan sehingga akan menyebabkan lendir dalam leher rahim keluar melalui organ vital ibu.

Tetap Lakukan Pemeriksaan Rutin Kehamilan

Walau waktu persalinan semakin dekat bukan berarti ibu tidak harus memeriksakan kondisi kehamilan ibu. Justru pemeriksaan kehamilan harus ibu lakukan untuk agar kondisi kehamialn dan janin dalam perut ibu tetap terpantau. Biasanya dalam kondisi normal, ibu akan merasakan pergerakan janin dalam perut ibu sebanyak satu kali setiap jamnya. Namun jika jidak dirasakan tunggu selama beberapa jam berikutnya, namun jika masih tetap tidak terasa maka sebaiknya ibu segera memeriksakan diri ke dokter.
Mungkin ibu juga akan mengalami pembengkakan pada anggota tubuh seperti wajah, tangan dan kaki. Kondisi ini umum terjadi pada ibu hamil, namun jika dirasa pembengkakannya tidak wajar (parah) maka segera periksakan ke dokter karena dikhawatirkan ibu mengalami gejala preeklapmsi, toksemia atau mengalami hipertensi dalam kehamilan yang biasa disebut PIH (pregnancy induced hypertension).
Pemeriksaan rutin juga untuk memastikan tidak terjadi hambatan pada pertumbuhan janin dalam rahim atau biasa disebut IUGR (intrauterine growth restrictin). Selain untuk tetap memantau keadaan janin, pemeriksaan kehamilan juga untuk memantau kondisi ibu apakah ibu mengalami gejala penyakit seperti anemia dan diabeters gestasional. Karena jika ibu mengidap penyakit ini maka akan bisa menjadi penyulit bagi ibu saat proses persalinan nanti.

Tips Menghadapi Hari Persalinan

Ibu mungkin mulai resah dan tidak sabar dalam menantikan kelahiran buah hati ibu. Namun jangan sampai hal ini malah menjadi beban yang akan membuat ibu stress. Biasanya ibu akan sering menanyakan kapan waktu yang tepat untuk ibu pergi ke fasilitas kesehatan. Hal ini biasanya terjadi pada ibu yang mengalami proses kehamilan pertama kali sehingga belum terlalu berpengalaman dalam menanggapi apa yang dirasakan dan menjadi tanda datangnya persalinan.
Selalu habiskan waktu bersama keluarga. Ini sangat penting, selain untuk mengurangi ketegangan juga bilamana terjadi kontraksi pada ibu dan memerlukan bantuan ke fasilitas kesehatan akan mudah bila dengan keluarga.
Menjelang datangnya proses persalinan ibu harus sudah mempersiapkan segala sesuatunya termasuk memilih tempat persalinan. Jika lokasi yang ibu pilih cukup jauh, maka ibu harus segera berangkat ketika kontraksi yang ibu rasakan sekitar 15-20 menit sekali. Karena normalnya kontaksi menjelang persalinan biasanya akan berlangsung dengan durasi antara 45 detik sampai 1 menit dan terasa berulang-ulang setiap 5 menit sekali.


Sangat penting bagi ibu untuk menikmati momen kelahiran bayi ketika hamil 9 bulan karena ini akan membantu mengurangi beban ibu yang berada dalam sebuah penantian. Semoga ibu selalu diberi kelancaran dalam menghadapi proses persalinan

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)