Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Hitung Sendiri Tanggal Perkiraan Persalinan Ibu Ketika Hamil


Hitung Sendiri Tanggal Perkiraan Persalinan Ibu Ketika Hamil



Tahukah Ibu bahwa sebenarnya kita bisa menghitung sendiri tanggal perkiraan persalinan ibu ketika hamil? Karena dengan mengetahui kapan waktu persalainan, maka segala persiapan dalam menyambut datangnya buah hati akan lebih matang.
Hari Taksiran Persalinan (HTP) ibu akan berlangsung setelah usia kehamilan ibu 37-42 minggu. Periode ini dihitung berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Sementara kehamilan ibu pada masa ovulasi yang berlangsung selama dua minggu setelah HPHT. Pada masa ini jika ibu melakukan hubungan badan dan sperma berhasil membuahi sel telur maka ibu dipastikan akan hamil.

Rumus Cara Menghitung Hari Taksiran Persalinan

Setelah ibu mengetahui HPHT ibu, lalu bagaimana caranya ibu mengetahui hari taksiran persalinan ibu? Untuk menghitungnya digunakan rumus yang sudah jamak dalam dunia kebidanan yaitu rumus Neagle.
Nama rumus Neagle diambil dari nama penemu rumus yang juga merupakan seorang dokter kandungan berkebangsaan Jerman yaitu Franz Karl Neagle sekitar abad ke 19. Metode penghitungan dengan rumus Neagle hanya efektif bagi ibu dengan siklus menstruasi yang teratur antara yaitu sekita 28-30 hari setiap siklusnya. Sedangkan jika  siklus mentruasi lebih lama atau tidak teratur maka rumus ini tidak akan efektif.
Cara penghitungannya sederhana dan terbagi dua, berdasarkan bulan terakhir haid. Yaitu bulan haid sebelum 31 Maret dan bulan haid mulai 1 april, berikut rumusnya:
No
Bulan haid
Rumus
Tahun
Bulan
Tanggal
1
1 Januari – 31 Maret
Tetap
+ 9
+ 7
2
1 April – 31 Desember
+ 1
- 3
+7

Dari perhitungan tersebut kita ambil contoh yang pertama yaitu HPHT tanggal 12 Maret 2015, maka perhitungannya adalah menggunakan rumus pertama yaitu tanggal 12 (+7) bulan 3 (+9) tahun 2015 (tetap) dan hasilnya adalah tanggal 19 Desember 2015. Namun jika HPHT ibu jatuh pada tanggal 17 Agustus 2015 maka perhitungannya menggunakan rumus yang kedua yaitu tanggal 17 (+7) bulan 8 (-3) tahun 2015 (+1) dan hasilnya adalah tanggal 24 Mei 2016.
Lalu bagai mana jika siklus menstruasi ibu lebih pendek (biasanya antara 16-26 hari) namun teratur? Contoh kasus ada ibu yang mengalami siklus mentruasi lebih cepat yaitu 18 hari, maka perhitungannya HPHT tetap menggunakan rumus diatas namun tanggal taksiran persalinan ditambah dua hari, misal dari contoh pertama tadi, HTP ibu jatuh pada tanggal 19 Desember 2015, maka ditambah 2 hari jari 21 Desember 2015. Sedangkan jika siklus menstruasi ibu lebih panjang (biasanya 31-40 hari) maka tanggal HTP ibu ditambah 12 hari, jadi dari contoh pertama tadi dari taksiran awal 19 Desember 2015 menjadi tanggal 31 Desember 2015.

Akurasi Perhitungan Rumus Neagle

Akurasi dari penggunaan rumus ini memang tidak mencapai 100%. Karena berdasarkan penelitian hanya 4% saja ibu hamil yang benar-benar tepat mengalami proses persalinan berdasarkan HTP. Hal ini karena puncak ovulasi ibu adalah 2 minggu setelah HPHT, jadi bisa saja ibu mengalami pembuahan sebelum atau bahkan sesudah 2 minggu masa ovulasi sehingga tanggal persalinan bisa lebih cepat atau lebih lambat dari HTP. namun 90% ibu melahirkan pada periode 10 hari sebelum HTP dan 10 hari setelah HTP.
Terlepas dari akurat atau tidaknya metode perhitungan neagle ini, paling tidak ibu sudah mempunyai patokan sendiri untuk mempersiapkan kehadiran buah hati nanti. Sehinggal ibu bisa menyusun prioritas persiapan apa yang harus ibu dahulukan. Jangan sampai nanti keder atau panik sehingga ada persiapan yang terlewat.
Setelah membaca artikel ini diharapkan ibu sudah bisa Hitung Sendiri Tanggal Perkiraan Persalinan Ibu Ketika Hamil. Karena persiapan yang matang akan menentukan kelancaran proses persalinan libu.



Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)