Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

KESEJAHTERAAN JANIN SELAMA DALAM KANDUNGAN


KESEJAHTERAAN JANIN SELAMA DALAM KANDUNGAN


Setelah sebelumnya membahas kesejahteraan ibu maka sekarang saya akan membahas kesejahteraan janin.



Amniotomi

Pemecahan selaput ketuban secara sengaja (artificial rupture of the membranes, ARM), atau amniotomi. Sering kali dilakukan dengan maksud untuk menentukan kondisi cairan ketuban :bercampur dengan mekonium atau jernih ?

Dalam suatu kejadian retrospektif skala besar, Eogan, et al (2003) menemukan bahwa bayi perempuan secara bermakna cenderung memiliki cairan ketuban yang bercampur mekonium. Kejadian itu juga meningkat seiring bertambahnya usia gestasi (Wong et al, 2002). Saat dilakukan penelitian dalam kaitannya dengan abnormalitas jantung janin, risiko-risiko bagi janin meningkat (Enkin et al,2000).
Amniotomi juga yang dilakukan untuk mempersingkat persalinan.Namun demikian,dalam suatu kajian sistematik terhadap bukti-bukti berkenaan dengan pengunaan amniotomi untuk mengurangi dorasi persalinan ( Smyth et at, 2007), tidak terdapat buku bahwa tindakan ini sesuai dengan tujuannya dan terdapat buku bahwa tindakan ini meningkatkan risiko bedah sesar. Para pengkaji menyimpulkan bahwa amniotomi tidak seharusnya digunakan dalam persalinan yang berjalan dengan normal atau lambat. ARM juga dikaitkan dengan peningkatan tiba-tiba intensitas kontraksi yang membuatnya semakin sulit diatasi jika amniotomi diindikasikan tindakan ini hanya boleh dilakukan setelah diskusi dengan ibu sebelum pemeriksaan vagina.

Pemantauan denyut jantung janin
1)      CTG (cardiotocography)

Pemantauan denyut jantung janin elektronik(electronic fetal heart rate monitoring­) telah menjadi bagian dari asuhan kebidanan dirumah sakit,dan penggunaannya tersebar luas di inggris penggunannya nag dilakukan secara tidak tepat telah dikaitkan dengan meningkatnya pelahiran dengan bantuan alat dan bedah sesar, tanpa adanya manfaat terhadap hasil akhir jangka panjang bagi neonatus ( Enkin et at, 2000).Dalam suatu penelitian yang menelusuri sikap para bidan terhadap penggunaan mesin kardiotokografi (CTG), para bidan menolak pemikiran bahwa mereka telah berantung pada mesin tersebut ( Sinelair,2001) Bagaimanapun juga, dan mata pengetahuan,pengalaman,dan mata yang terlatih untuk menginterpretasi hasil rekaman dengan efektif dan kegagalan menginterpretasinya secara akurat adalah masalah besar merupakan faktor yang mempengaruhi janin lahir mati intraparium (CESDI,2000) Merupakan rekomendasi dari Clinical Negligence Scheme for Trusts bahwa staf menerima pelatihan berkala mengenai interpretasi rekaman CTG.
Pada tahun 2001, National Institute for Clinical Excellence mempublikasikan panduan yang memberi indikasi yang jelas bagi penggunaan pemantauan janin elektronik dalam persatuan.jika tidak diketahui adanya faktor-faktor risiko ibu atau janin, tidak diperlukan penilaian pada saat masuk (CTG) (Impey dkk.,2003) atau pemantauan terus-menerus (Alfirevic dkk.,2006) dan penegasan ini telah direflesikan dalam panduan berikutnya (NICE,2007). Selama persalinan kala satu, denyut jantung janin harus diauskultasi setelah sebuah kontraksi, selama satu menit penuh, setiap 15 menit. Denyut jantung janin harus berada dalam batas 110 dan 160 denyut per menit.

2)      USG (ultrasonografi)

USG merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik untuk mempelajari morfologi dan fungsi suatu organ berdasarkan gambaran eko dari gelombang ultrasonik yang diantulkan oleh organ.
Sejak diperkenalkan pertama kali di bidang obstetri oleh Ian Donald sekitar 50 tahun yang lalu, USG telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam hal teknik maupun kualitas resolusi yang dihasilkan. Hal ini telah membawa kemajuan yang sangat dramatis di dalam hal diagnosis dan penanganan kehamilan.
Morfologi dan fungsi organ janin dapat dipelajari secara kasat mata dengan menggunakan USG 2-dimensi (USG 2-D) jenis real-time. Fungsi hemodinamik uterus plasenta-janin dapat dipelajari dengan lebih mudah dan akurat dengan teknik pemeriksaan Doppler (color Doppler dan pulsed Doppler). Dalam dekade terakhir ini telah dikembangkan teknik pemeriksaan USG 3-dimensi (USG 3-D), baik jenis 3-D statik maupun 3-D real-time (USG 4-dimensi atau live 3-D). Melalui USG 3-D morfologi, perilaku, dan sirkulasi janin-plasenta dapat dipelajari dengan lebih mudah dan jelas berdasarkan aspek 3 dimensi.
perbedaan antara USG 2 dimensi, 3 dimensi dan 4 dimensi. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini :

3)      USG 2 Dimensi

USG 2 Dimensi ini mampu menampilkan gambar dua bidang yakni memanjang dan juga melintang. Sebetulnya USG 2 dimensi ini mampu menampilkan kualitas gambar yang cukup baik dan mayoritas kondisi pada janin yang dikandung dapat ditampilkan. Dengan USG 2 Dimensi ini kita dapat mengamati gerakan janin akan tetapi harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana bentuk anatomi normal baru kemudian dapat menggambarkannya pada citra 2 dimensi.

4)      USG 3 Dimensi

Melalui USG 3 Dimensi ini ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Yang mana Anda dapat melihat gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Selain melihat wajah janin di dalam kandungan, Anda juga dapat melihat permukaan tubuh janin tentunya dengan keadaan janin dari posisi yang berbeda-beda. Pada USG 3 Dimensi ini janin pun tampak seperti foto sehingga Anda sudah mampu mengenali wajah janin yang sedang dikandung. Bahkan pada generasi terakhir, tampilan organ dalam seperti halnya jantung, otak dan lain sebagainya sudah lebih mudah dikenali dengan potongan tomografi yaitu suatu konsep yang mirip dengan CT Scan

5)      USG 4 Dimensi


USG 4 Dimensi ini merupakan pengembangan dari USG 3 dimensi yang dapat bergerak atau live 3D. Apabila tampilan gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, maka pada USG 4 Dimensi ini gambar janinnya akan dapat bergerak. Pilihan yang tepatlah tatkala ibu atau orangtua yang menginginkan untuk dapat melihat janin yang dikandungnya lebih jelas dengan memeriksakan kandungan dengan menggunakan USG 4 dimensi. Banyaknya kelebihan yang dimiliki USG 4 Dimensi ini tentunya dapat menggali informasi lebih banyak lagi mengenai anatomi janin secara lebih jelas. Saat itu Anda sudah mulai dapat melihat wajah bayi hingga kelengkapan anggota badannya yang lain, pun demikian, anda dapat mengetahui kelainan pada bayi secara jelas.
Kesimpulannya, pemeriksaan USG baik menggunakan 2 dimensi, 3 dimensi atau 4 dimensi akan membantu mengidentifikasi kondisi janin apakah normal atau terdapat kelainan. Sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat di ambil. Pada beberapa kasus, seringkali pemeriksaan USG ini bisa memperkuat hubungan antara calon ibu dan janin yang dikandungnya.
Diindonesia pemeriksaan USG tidak dikerjakan secara rutin pada setiap ibu hamil. Hal ini lebih disebabkan oleh biaya pemeriksaan USG yang masih cukup mahal dan tidak terjangkau oleh sebagian besar ibu hamil yang memerlukannya. Sebagian besar ibu hamil tidak dilindungi oleh program asuransi kesehatan.

Pergerakan Janin
Janin harus tetap bergerak dengan aktif selama persalinan. Bidan dapat menggunakan pengetahuannya mengenai pergerakan bayi untuk memotivasi dan menganjurkan ibu untuk berkonsentrasi pada bayinya, memandang nyeri sebagai sesuatu yang bertujuan dan bahwa ia akan segera melihat orang yang telah dipeliharanya dengan sungguh-sungguh.

Pencatatan
Aspek dari peran bidan ini sangat menantang terutama pada saat merawat seorang ibu yang seang bersalin.partogram memberikan gambaran instan asuhan yang telah diterima ibu dan kemajuan persalinannya partogram harus terus di-update,sehingga jika ibu membutuhkan asuhan tambahan,saat perawat utamanya,bidan,berada diluar ruangan,partogram dapat digunakan untuk berkonsultasi dan dianggap sebagai catatan yang benar mengenai peristiwa yang baru terjadi.
Namun demikian, mendampingi ibu, yang sedang berada dalam fase aktif persalinan, menggosok-gosok. Punggungnya dari membantunya dengan teknik bernafasnya adalah kerja penuh waktu.kesempatan-kesesmpatan dapat
Diambil diantara kontraksi untuk mendokumentasikan pemantauan-pemantauan dan kejadian penting ,tetapi dapat timbul kesulitan untuk melakukannya jika sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Mahasiswa kebidanan harus mengembangkan keerampilan untuk mengingat waktu terjadinya kejadian penting dan membuat suatu catatan yang jelas dan dapat dibaca diberi tanggal,waktu,dan ditandatangani.Namun,kegiatan ini, meskipun penting,tidak seharusnya dilakubu.kan saat berinteraksi berhadapan muka dengan ibu.
Catatan yang tidak dapat dan harus diengkapi bersama dengan ibu. Ini adalah informasi mengenai dirinya,informasi yang tidak “hanya untuk catatan”, tetapi yang harus disampaiakn kepadanya dengan cara yang penuh arti (dan tidak pada saat puncak kontraksi).
Dalam situasi darurat,catatan harus dilengkapi sesegera mungkin setelah kejadian, dan mencakup rincian tepat mengenai siapa yang dihubungi,kapan tiba,dan tindakan apa yang selanjutnya direncanakan. Bayangkan skenario ini, lima belas tahun dari sekarang anda akan diminta untuk menjelaskan rangkaian kejadian yang berlangsung selama persalinan ibu. Anda simpan pada malam yang sibuk tersebut utuk membantu Anda. Bahkan jika Anda merasa yakin bahwa Anda telah memberitahu dokter secepatnya setelah bradikardia janin terdeteksi,kecuali jika catatan menyatakan bahwa anda melakukannya dan respons apa yang telah diberikan ,akan menjadi tidak mungkin untuk dibuktikan.Catatan yang jelas dan rinci tidak hanya menjadi alat untuk asuhan yang efektif,tetapi juga menjadi potret yang jujur terhadap semua kejadian penting.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)