Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

WAKTU PELAKSANAAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN) DAN KUNJUNGAN NIFAS (KF)

WAKTU PELAKSANAAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN) DAN KUNJUNGAN NIFAS (KF)



berikut ini merupakan jadwal (waktu) pelaksanaan Kunjungan Neonatus (KN) dan Kunjungan Nifas (KF)


KN
KF
KN 1 (6 jam - 48 jam)
KF 1 (6 jam - 48 jam)
KN 2 (3 hari - 7 hari)
KF 2 (4 hari - 28 hari)
KN 3 (8 - 28 hari)

KF 3 (29 hari - 42 hari)

jadi dalam pelaksanaannya, KN1 bersamaan dengan KF1 yaitu antara 6-48 jam, sementara KN2 dan KN3 bersamaan dengan KF2 yaitu antara 3-28 hari setelah persalinan, tetapi untuk KF idealnya dari hari ke 4. Sedangkan kunjungan nifas ke 3 (KF3) dilakukan diantara hari ke 29-42 hari.


Implementasi waktu kunjungan bisa digunakan saat pemberian asuhan kebidanan komprehensif




Kunjungan Neonatus (KN)
Kunjungan
Penatalaksanaan
Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan dalam kurun waktu 6-48 jam setelah bayi lahir.

1.      Mempertahankan suhu tubuh bayi
Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya enam jam dan hanya setelah itu jika tidak terjadi masalah medis dan jika suhunya 36.5  Bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat, kepala bayi harus tertutup
2.      Pemeriksaan fisik bayi
3.      Dilakukan pemeriksaan fisik
a.       Gunakan tempat tidur yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan
b.      Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan lakukan pemeriksaan
c.       Telinga : Periksa dalam hubungan letak dengan mata dan kepala
d.      Mata :. Tanda-tanda infeksi
e.       Hidung dan mulut : Bibir dan langitanPeriksa adanya sumbing Refleks hisap, dilihat pada saat menyusu
f.       Leher :Pembekakan,Gumpalan
g.      Dada : Bentuk,Puting,Bunyi nafas,, Bunyi jantung
h.      Bahu lengan dan tangan :Gerakan Normal, Jumlah Jari
i.        System syaraf : Adanya reflek moro
j.        Perut : Bentuk, Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, Pendarahan tali pusat ? tiga pembuluh, Lembek (pada saat tidak menangis), Tonjolan
k.      Kelamin laki-laki : Testis berada dalam skrotum, Penis berlubang pada letak ujung lubang
l.        Kelamin perempuan :Vagina berlubang,Uretra berlubang, Labia minor dan labia mayor 
m.    Tungkai dan kaki : Gerak normal, Tampak normal,  Jumlah jari
n.      Punggung dan Anus:  Pembekakan atau cekungan, Ada anus atau lubang 
o.      Kulit : Verniks, Warna, Pembekakan atau bercak hitam, Tanda-Tanda lahir
p.      Konseling :  Jaga kehangatan, Pemberian ASI, Perawatan tali pusat, Agar ibu mengawasi tanda-tanda bahaya 
q.      Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh ibu :  Pemberian ASI sulit, sulit menghisap atau lemah hisapan, Kesulitan bernafas yaitu pernafasan cepat > 60 x/m atau menggunakan otot tambahan, Letargi –bayi terus menerus tidur tanpa bangun untuk makan,Warna kulit abnormal – kulit biru (sianosis) atau kuning, Suhu-terlalu panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermi), Tanda dan perilaku abnormal atau tidak biasa, Ganggguan gastro internal misalnya tidak bertinja selama 3 hari, muntah terus-menerus, perut membengkak, tinja hijau  tua dan darah berlendir, Mata bengkak atau mengeluarkan cairan
r.        Lakukan perawatan tali pusat Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan dengan kain bersih secara longgar, Lipatlah popok di bawah tali pusat ,Jika tali pusat terkena kotoran tinja, cuci dengan sabun dan air bersih dan keringkan dengan benar 
4.      Gunakan tempat yang hangat dan bersih
5.      Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan
6.      Memberikan  Imunisasi HB-0 
Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke-3 sampai dengan hari ke 7 setelah bayi lahir.

1.      Menjaga tali pusat  dalam keadaaan bersih dan kering
2.      Menjaga kebersihan bayi
3.      Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan Masalah pemberian ASI
4.      Memberikan ASI Bayi harus disusukan minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca persalinan
5.      Menjaga keamanan bayi
6.      Menjaga suhu tubuh bayi
7.      Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI ekslutif pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir dirumah dengan menggunakan Buku KIA
8.      Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
Kunjungan Neonatal ke-3 (KN-3) dilakukan pada kurun waktu hari ke-8 sampai dengan hari ke-28 setelah lahir.

1.      Pemeriksaan fisik
2.      Menjaga kebersihan bayi
3.      Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya Bayi baru lahir
4.      Memberikan ASIBayi harus disusukan minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca persalinan.
5.      Menjaga keamanan bayi
6.      Menjaga suhu tubuh bayi
7.      Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI ekslutif pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir dirumah dengan menggunakan Buku KIA
8.      Memberitahu ibu tentang Imunisasi BCG
9.      Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan

 




Frekuensi kunjungan masa nifas (KF)
Kunjungan
Waktu
Tujuan
Penatalaksanaan
1
6-8 jam setelah persalinan
§ Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
§ Mendeteksi dan merawwat penyebab lain perdarahan: rujuk jika perdarahan berlanjut
§ Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas
§ Pemberian ASI awal
§ Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
§ Menjaga bayi tetap hangat dengan mencegah hipotermia
§ Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk jam pertama kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.
§ Memantau tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus uteri, kantung kemih dan pendarahan pervaginam
§ Mengajarkan ibu dan keluarganya bagaimana menilai tonus dan pendarahan uterus dan bagaimana melakukan pemijatan jika uterus lembek dengan cara memijat atau memutar perut selama 15 kali.
§ Menganjurkan ibu untuk segera memberikan ASI pada bayinya
§ Meenjaga kehangatan pada bayi dengan cara selimuti Bayi
§ Menganjurkan ibu untuk segera memberikan ASI pada bayinya
§ Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
§ Menganjurkan ibu untuk menempatkan bayinya di tempat tidur yang sama
2
6 hari setelah persalinan
§ Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi dengan baik, fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal
§ Menilai adanya tanda-tanda demam
§ Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat
§ Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda pan kenyulit
§ Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
§ Memantau tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus uteri, kantung kemih dan pendarahan pervaginam
§ Memantau keadaan ibu suhu tubuh
§ Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang mengandung protein, banyak cairan, saturan dan buah-buahan dan minuman sedikitnya 3 liter air setiap hari
§ Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya setiap 2 jam, siang malam dengan lama menyusui 10-15 menit di setiap payudara
§ Menganjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
§ Menganjurkan ibu untuk menjaga payudara tetap bersih dan kering. Terutama putting susu,Menganjurkan ibu untuk memakai BH yang menyongkong payudara
§ Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya setiap 2 jam, siang dan malam hari dengan lama menyusui 10-15 menit di setiap payudaranya.
§ Melakukan imunisasi BCG
3
2 minggu setelah persalinan
§ Sama seperti di atas (6 hari setelah persalinan)
§ Memantau tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus uteri, kantung kemih dan pendarahan pervaginam
§ Memantau keadaan ibu suhu tubuh
§ Menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang mengandung protein, banyak cairan, saturan dan buah-buahan dan minuman sedikitnya 3 liter air setiap hari
§ Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya setiap 2 jam, siang malam dengan lama menyusui 10-15 menit di setiap payudara
§ Menganjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
§ Menganjurkan ibu untuk menjaga payudara tetap bersih dan kering. Terutama putting susu,Menganjurkan ibu untuk memakai BH yang menyongkong payudara
§ Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya setiap 2 jam, siang dan malam hari dengan lama menyusui 10-15 menit di setiap payudaranya.
§ Melakukan imunisasi BCG
4
6 minggu setelah persalinan
§ Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami
§ Memberikan konseling untuk KB secara dini
§ Memeriksa tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus dan pengeluaran pervaginam
§ Memberitahukan pada ibu bahwa aman untuk memulai hubungan suami istri kapan saja ibu siap
§ Menganjurkan ibu dan suami untuk memakai alat kontrasepsi dan menjelaskan kelbihan, kekurangan, dan efek sampingnya.
(DEPKES RI, 2009)
 


Comments

  1. terimakasih, artikelnya sangat membantu
    kalau boleh tahu buku rujukan untuk artikel ini apa ya?

    ReplyDelete
  2. kalau mau cari web resmi untuk LTA, cari dimana y kk...?
    sudah buka web depkes tpi bentuk asuhan nya gk sebanyak itu?

    ReplyDelete
  3. As part of a school thesis for research I’ve got to search sites with relevant information on given topic and provide them to teacher our opinion and the article. Your post helped me a lot. This is my first time see here. From the tons of comments on your articles, I guess I’m not just one having all the enjoyment right here! I just couldn’t leave your website before telling you that I truly enjoyed the best high quality articles you present for your visitors? Will be returning again frequently to check up on brand new posts.

    Obat Asam Lambung
    Obat Maag
    Manfaat Puasa
    Obat Asam Lambung

    ReplyDelete
  4. Informasi yang bermanfaat banget ini, jadi kita bisa tahu sedikitnya lebih detai tetang penyakit lambung yang dapat di alami

    Askep Hepatitis

    LP Hipertensi Terbaru

    ReplyDelete
  5. Minta daftar pustaka Depkes RI 2009

    ReplyDelete
  6. Saya jadi mengerti waktu pelaksanaan Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Nifas dari artikel ini.
    Ini juga masih berhubungan dengan apa yang sudah saya buat sebelumnya terkait LAPORAN STUNTING.
    Salam bersinergi!

    ReplyDelete
  7. Terimakasih kak, sangat membantuu

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)