Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Narasi Tumbuh Kembang Pada Remaja Pertengahan

 


Narasi Tumbuh Kembang Pada Remaja Pertengahan

 

A.    ORIENTASI

Seorang remaja perempuan bernama Susi (nama samaran) datang ke BPM pada hari senin tanggal 9 november 2020 pukul 15.30 WIB

 

B.     KOMPLIKASI

Susi (nama samaran) adalah remaja berusia 15 tahun. Dia datang ke BPM dan mengeluhkan seperti ada tonjolan di bagian dadanya. Dia juga mengatakan bahwa muncul darah dari kemaluannya.

 

C.    RESOLUSI

Bidan menjelaskan kepada Susi (nama samaran) bahwa yang terjadi padanya adalah perubahan fisiologis atau perubahan yang wajar terjadi pada seorang perempuan. Tonjolan di dada merupakan bakal payudara. Sedangkan darah yang keluar dikemaluan merupakan tanda dirinya sedang mangalami menstruasi.

Selain dua hal tersebut, bidan juga menjelaskan beberapa perubahan yang mungkin akan terjadi pada Susi (nama samaran) sehingga nanti ketika terjadi/ mengalaminya sudah tidak kaget lagi. Beberapa perubahan terkait tumbuh kembang pada remaja diantaranya:

1.      Perkembangan fisik anak 15-16 tahun

Apabila dilihat secara fisik, kebanyakan remaja perempuan sudah melengkapi tahapan masa pubernya. Maksudnya, payudaranya sudah tumbuh, rambut halus di area vagina serta ketiak sudah mulai lebat, dan sudah menstruasi. Namun, tak sedikit pula anak perempuan yang baru mengalami menstruasi di usia ini.

Sementara untuk remaja laki-laki, ia juga biasanya sudah pernah mimpi basah dan suaranya juga semakin berat. Berikut beberapa perubahan fisik yang umum terjadi di usia 15-16 tahun:

·         Berat badan semakin bertambah.

  • Tinggi badan remaja perempuan sudah hampir mencapai pertumbuhan maksimal.
  • Suara remaja laki-laki terdengar semakin matang.
  • Pada remaja laki-laki, mulai muncul bulu atau rambut halus di wajah.

Bisa dikatakan,tinggi badan remaja perempuan di usia ini sudah mulai mencapai batas maksimalnya. Walaupun memang masih akan bertambah, tetapi biasanya tidak terlalu banyak. Di usia ini, tubuh anak remaja perempuan juga mulai terlihat bentuknya. Proporsi lemak tubuh juga mulai menebal. Hal ini kerap membuat anak menjadi tidak percaya diri bahkan mulai memahami tentang diet untuk menguruskan badan. Sebagai orangtua, katakan pada anak bahwa ia masih dalam tahap pertumbuhan. Oleh karenanya, katakan bahwa ia belum perlu untuk menguruskan badan.

Ajak anak berolahraga untuk mengganti diet karena lebih aman dan sehat. Sementara untuk anak laki-laki, di usia ini mereka akan mengalami pertumbuhan tinggi badan yang cukup signifikan. Selain tinggi yang bertambah, pertumbuhan otot juga semakin terlihat apabila ia rajin berolahraga. Tidak hanya itu saja, mereka juga mengalami nafsu makan yang semakin bertambah karena terus merasa lapar.

2.      Perkembangan kognitif

Berikut beberapa perkembangan kognitif pada remaja 15-16 tahun.

·         Memahami setiap ide yang bersifat abstrak.

  • Mencoba untuk mengemukakan pendapatnya sendiri.
  • Mencoba memahami sifat masing-masing orang.
  • Memahami permasalahan dengan melihat kebenaran dan kesalahan.
  • Sedikit demi sedikit membuat rencana serta tujuan.

Di usia ini, Anda dan anak mungkin memiliki sudut pandang yang berbeda. Biasanya anak sudah memiliki argumennya sendiri mengapa ia memiliki pandangan yang berbeda dengan Anda. Bisa dibilang, di usia ini sebagian remaja juga mempunyai kemampuan untuk mengatasi masalahnya walaupun terkadang masih tidak konsisten. Pada fase ini pula, beberapa dari remaja sudah mulai memikirkan hal apa saja yang ia sukai sehingga menjadi batu loncatan untuk masa depan.

3.      Perkembangan psikologis anak usia 15-16 tahun

Perkembangan psikologi remaja yang bisa terjadi pada anak di usia 15-16 tahun ini adalah lebih percaya diri. Tidak hanya itu saja, remaja juga mulai menunjukkan kemampuan untuk melakukan tindakan yang mandiri.

Beberapa perkembangan psikologis yang umumnya terjadi di antaranya:

·         Merasa lebih percaya diri dan lebih bisa menghadapi tekanan.

  • Lebih memilih siapa saja teman dekatnya.
  • Menyadari akan orientasi seksualnya.
  • Remaja perempuan akan lebih emosional ketika mendekati menstruasi.
  • Ada kalanya emosi pun berubah setiap harinya.

4.      Perkembangan emosional

Dari sisi perkembangan emosional, remaja mulai memperlihatkan sisi kepedulian, perhatian, dan keinginan untuk berbagi. Hal ini bisa diperlihatkan untuk orangtua, teman sebaya, atau bahkan lawan jenis yang ia sukai.

Walaupun masih memperlihatkan sudut pandang berbeda dengan orangtua, ia juga mulai mengurangi konflik. Lalu, pada sebagian remaja ada kemungkinan pula akan terjadi krisis kepercayaan diri.

Biasanya yang jadi pemicunya adalah penampilannya, masalah di sekolah, memikirkan masa depan, dan lain-lainnya. Tidak hanya itu saja, masalah percintaan dengan orang yang ia sukai juga bisa terjadi di umur 15-16 tahun ini. Ingatkan kembali mengenai edukasi seks yang sudah pernah Anda diskusikan sebelumnya.

5.      Perkembangan sosial

Persahabatan sudah menjadi hal yang penting pada perkembangan anak di usia 15-16 tahun ini. Maka dari itu sebagai orangtua Anda juga perlu mencari tahu seperti apa teman-teman terdekatnya saat ini.

Apabila ia sedang mengalami masalah, biasanya orang yang pertama kali dicari adalah teman dekatnya. Begitu juga dengan masa-masa aktifnya saat bermain media sosial. Berikan pengawasan yang cukup serta pemahaman untuk menggunakan media sosial dengan baik.

6.      Perkembangan bahasa

Di usia 15-16 tahun ini mereka biasanya sangat menikmati waktu bersama teman sebaya. Maka dari itu, tidak hanya di sekolah atau tempat les, ada kemungkinan di rumah pun mereka menghubungi kembali teman-temannya. Tidak hanya teman, ada kemungkinan pula ia berkomunikasi dengan orang yang ia sukai. Sebagai orangtua, Anda perlu untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak seperti menanyakan bagaimana harinya hari ini.

 

D.    KODA

Setelah mendengarkan semua penjelasan yang telah disampaikan oleh bidan, Susi (nama samaran) nampak sangat lega dan mengatakan sudah tidak khawatir lagi dengan yang sedang terjadi pada dirinya maupun perubahan yang akan terjadi selanjutnya sesuai informasi yang telah disampaikan oleh bidan. Susi (nama samaran) pulang dengan tenang.

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)