Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Makalah Typhoid Dalam Kehamilan, Persalinan Dan Nifas


 

TYPHOID DALAM KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS

 

A.    Pengertian Typhoid

Tipes adalah salah satu penyakit yang sering diderita orang Indonesia. Berdasarkan penelitian terbitan Badan Litbangkes Kemenkes RI, tipes dilaporkan menjangkiti hampir 100 ribu jiwa di sepanjang tahun 2008 saja. Anak-anak dan dewasa sama-sama berisiko terserang tipes. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menempel di makanan atau minuman, biasanya akibat jajan sembarangan.

Dalam dunia medis, penyakit tipes lebih dikenal dengan istilah demam tifoid. Tipes adalah penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyerang saluran cerna. Bakteri tersebut menempel di makanan atau minuman yang kurang higienis. Biasanya akibat jajan sembarangan di luar rumah. Tipes pada umumnya menyebar lewat makanan dan air tidak bersih yang Anda konsumsi. Tipes juga dapat menyebar lewat makanan dan minuman yang tercemas feses orang yang terinfeksi. Pada kasus yang jarang terjadi, penularan terjadi akibat terkena urine yang terinfeksi bakteri.

 

B.     Gejala tipes saat hamil yang harus Anda waspadai

Gejala tipes muncul secara bertahap pada 1–3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri. Namun tidak menutup kemungkinan gejala penyakit ini juga bisa terjadi secara mendadak. 

Wanita yang sedang hamil, sistem imunnya cenderung menurun akibat pengaruh hormon kehamilan sehingga rentan terkena penyakit termasuk tipes. Gejala tipes pada ibu hamilpada umumnya sama saja dengan pasien lainnya.

Namun ada beberapa kondisi yang membedakannya antara lain;

1.      Demam tinggi 39-40°C selama berhari-hari, terutama sore dan malam hari

2.      Mual dan seringnya disertai muntah

3.      Hilangnya nafsu makan

4.      Berat badan turun drastis

5.      Sakit perut

6.      Sakit kepala

7.      Diare atau sembelit

8.      Nyeri otot

9.      Badan mudah lelah atau lesu

10.  Batuk

Jika ibu hamil mengalami gejala penyakit tipes, sebaiknya segera menghubungi dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan menyarankan pemeriksaan urine, tinja atau darah untuk memastikan diagnosis.

Penanganan yang terlambat pada penyakit tipes dapat mengakibatkan penyebaran infeksi pada rahim, hingga keguguran.

Gejala penyakit ini umumnya muncul secara bertahap pada 1–3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri. Tapi, dalam beberapa kasus, gejala penyakit ini juga bisa terjadi secara mendadak. Beberapa gejala tipe yang mungkin Anda alami, di antaranya demam tinggi (40°C), sakit kepala, sakit perut, diare atau sembelit, nyeri dan sakit pada otot, muncul ruam atau bintik merah di kulit, hingga nafsu makan menurun. Komplikasi tipes dapat berujung pada kematian jika tidak cepat tertangani.

Dilansir di situs Baby Center, sakit tipes saat hamil bisa memengaruhi gejala yang Anda alami, namun tidak memperparahnya. Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita hamil yang terjangkit tipes mungkin akan mengalami batuk sebagai dari gejala penyakit ini.

 

C.    Cara mengobati tipes pada ibu hamil

Secara umum, antibiotik digunakan untuk melawan bakteri tipes. Namun, tidak semua jenis antibiotik aman dikonsumsi ibu hamil. Sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai jenis dan dosis antibiotik yang sesuai dengan kondisi kehamilan Bunda.

Selain mengonsumsi antibiotik, ibu hamil juga disarankan untuk memperbanyak istirahat dari aktivitas sehari-hari, dan menjaga pola hidup yang sehat. Bila terasa lemas atau mual, dianjurkan untuk makan dengan porsi kecil, tetapi dengan frekuensi yang lebih sering. Hal ini bertujuan agar ibu hamil bisa makan lebih nyaman, sehingga pemulihan dapat lebih cepat.

Dengan pengobatan yang tepat, gejala tipes pada ibu hamilhamil biasanya akan membaik seiring berjalannya waktu. Tubuh biasanya akan terasa lebih sehat dalam waktu 4-5 hari setelah perawatan.

Supaya sembuh dari tifus, berikut langkah yang sebaiknya Anda alami:

1.      Istirahat total

2.      Jangan dulu mengkonsumsi makanan yang sulit dicerna dan berpotensi mengiritasi pencernaan, contohnya makanan pedas, gorengan, makanan asam, berlemak, makanan instan, dan minuman berkafein

3.      Perbanyak konsumsi dulu makanan yang teksturnya lunak, banyak juga minum air putih

4.      Selalu jaga kebersihan diri Anda, termasuk juga makanan yang Anda konsumsi

5.      Jangan dulu beraktifitas berlebihan

6.      Tenangkan diri Anda, tidak perlu panik berlebihan, banyaklah berdoa pada Tuhan, dan serahkan penanganan terbaik atas kondisi Anda pada dokter

 

D.    Tips agar ibu hamil terhindar dari penyakit demam tifoid

Mengingat bakteri penyebab tipes menular melalui makanan, Bunda bisa melakukan tindakan pencegahan. Tindakan ini tidak hanya bermanfaat bagi ibu hamil, tapi juga anggota keluarga lainnya supaya sehat dan terhindar dari penyakit tipes.

1.      Selalu cuci tangan sebelum makan, mengolah atau menyajikan makanan dan sehabis dari toilet. Salah satu cara paling sederhana yang dapat Bumil lakukan untuk mencegah penyakit tifus adalah dengan rutin mencuci tangan dengan sabun dan air hangat . Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum makan dan setelah keluar dari toilet. Disarankan juga untuk selalu mencuci tangan setelah menaiki kendaraan umum.

2.      Masak makanan hingga benar-benar matang, terutama daging-dagingan. Untuk mencegah tifus, penting untuk memastikan makanan sudah dimasak hingga matang.  Hindari mengonsumsi makanan mentah. Usahakan juga untuk tidak membeli makanan dan minuman sembarangan.

3.      Minum air yang bersih dan terfiltrasi dengan baik. Disarankan memilih air mineral dalam kemasan atau air yang sudah dimasak hingga mendidih. Hindari es yang dibuat dari air yang sulit dipastikan kebersihannya. Menjalankan pola hidup sehat sangat penting untuk mencegah tifus saat hamil. Jika Bumil mengalami gejala-gejala tifus, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk penanganan yang tepat.

4.      Mencuci sayur dan buah. Bumil juga perlu menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi, karena bakteri Salmonella typhi dapat ditularkan melalui keduanya. Cuci bersih sayur dan buah dengan cermat sebelum dikonsumsi. Sebaiknya, pilih buah yang memiliki kulit yang dikelupas saat dikonsumsi.

5.      Hindari minum es batu yang tidak jelas asalnya.

6.      Hindari minum susu yang tidak dipasteurisasi atau konsumsi buah-buahan dan sayuran yang tidak dicuci bersih.

 

E.     Resiko tipes Pada Persalinan

Beberapa penelitian melaporkan bahwa infeksi ini dapat menyelinap ke dalam plasenta sehingga memengaruhi kesehatan bayi. Menurut sebuah penelitian terbitan jurnal Obstetric Medicine, tipes saat hamil bisa meningkatkan risiko keguguran atau melahirkan bayi yang juga mengalami demam tifoid. Tipes saat hamil juga diperkirakan dapat meningkatkan risiko melahirkan prematur dan bayi dengan berat badan rendah.

Namun, belum ada cukup bukti ilmiah yang dapat memastikan pengaruh sakit tipes saat hamil yang dialami oleh ibu pada bayi dalam kandungannya. Jadi sangat sulit untuk menyimpulkan apakah tipes saat hamil benar bisa membahayakan kehamilan Anda atau tidak.

Meski begitu, berbagai kemungkinan risiko ini dapat dicegah dan bisa ditangani dengan baik dengan pemberian obat antibiotik yang tepat waktu begitu Anda mengalami gejalanya. Bayi yang mengalami tipes saat lahir dapat diberikan antibiotik ceftriaxone dan bisa kembali pulih sepenuhnya.

Jika saat hamil Anda mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, ada baiknya segera konsultasikan hal ini dengan dokter untuk menjaga kehamilan Anda tetap sehat sampai tiba waktunya melahirkan.

Tidak semua obat tipes aman untuk ibu hamil. Namun, dokter akan meresepkan obat antibiotik yang aman dikkonsumsi dan tidak membahayakan kehamilan atau janin Anda. Jika perut Anda belum kelihatan membesar karena masih ada di trimester pertama dan dokter yang Anda keluhkan tidak tahu Anda hamil, katakan pada dokter bahwa Anda sedang mengandung.

Menurut sejumlah penelitian, bakteri penyebab tipes, Salmonella typhi, mampu menyelinap ke dalam plasenta. Penelitian dalam jurnal Obstetric Medicine tahun 2009 mengungkapkan hal ini diduga dapat memicu infeksi pada bayi sehingga berisiko keguguran atau melahirkan bayi yang juga mengalami demam tifoid (tifoid neonatal).

Sementara penelitian lainnya melaporkan bahwa ibu hamil yang terkena tipes dapat meningkatkan risiko melahirkan prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Sayangnya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahaya penyakit tipes pada ibu hamilbagi janin dalam kandungan.

Oleh sebab itu, penting bagi ibu hamil untuk konsultasi ke dokter kandungan secara rutin. Sehingga ketika mengalami keluhan-keluhan atau gejala penyakit dapat terdeteksi dengan cepat dan segera ditangani. Dengan begitu, kesehatan ibu dan calon buah hati selalu terjaga.

1.      Meningkatkan risiko keguguran

Sakit tipes saat hamil dapat berdampak terhadap kesehatan Ibu dan janin dalam kandungan. Ibu harus tahu, berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Obstetric Medicine terungkap bahwa tipes saat hamil bisa meningkatkan risiko keguguran. Bahkan Ibu dapat melahrikan bayi dengan kondisi mengalami demam tifoid .

2.      Bayi lahir dengan berat rendah

Tipes saat hamil juga bisa meningkatkan risiko Ibu melahirkan bayi dengan berat rendah. Selain disebabkan karena tipes, bayi lahir dengan berat rendah juga dapat disebabkan karena kondisi kesehatan lainnya seperti anemia, komplikasi selama kehamilan, efek dari merokok saat hamil, dan infeksi tertentu seperti listeria dan toxoplasmosis. Ibu harus rutin melakukan pemeriksaan ke dokter agar kesehatan Ibu tetap terpantau dengan baik.

3.      Meningkatkan risiko bayi lahir prematur

Meski perlu diteliti lebih lanjut, namun kabarnya sakit tipes saat hamil bisa menyebakan bayi lahir prematur Ma. Karena itulah, Ibu disarankan untuk menjaga kebersihan dengan baik agar risiko untuk terkena tipus saat hamil dapat diminimalisir.

 

F.     Tipes pada ibu Nifas

Bagi Busui, sebenarnya Anda tidak perlu khawatir dan menghentikan pemberian ASI pada buah hati. Pasalnya, hingga saat ini belum ditemukan bukti ilmiah yang menyatakan tipes bisa ditularkan melalui ASI. Dengan kata lain, tidak masalah menyusui saat sedang sakit tipes.

Perlu diketahui ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Di samping itu, ASI mengandung antibodi sang ibu yang membuat si kecil kebal dari berbagai infeksi yang mengintai. Bayi yang baru lahir juga belum memiliki sistem kekebalan tubuh sehingga rentan terkena penyakit.

Kendati tidak menular, ibu kemungkinan kondisi ibu akan melemah sehingga lebih sulit memberikan ASI. Apalagi jika ibu mengalami diare, produksi ASI dapat menurun karena saat itu sangat mungkin Anda mengalami kekurangan cairan dan akhirnya membuat ASI menurun.

Untuk itu, saat kena tipes, perbanyak konsumsi cairan dan periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Pasien juga dianjurkan makan teratur, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, serta menghabiskan antiobiotik yang diresepkan dokter. Konsultasikan diri ke dokter jika demam tak kunjung reda.

Sama halnya dengan kebanyakan orang, ibu menyusui membutuhkan antibiotik jika terkena infeksi. Namun, mayoritas Busui akan menolak minum antibiotik karena takut memengaruhi ASI dan kesehatan bayi.

Jangan khawatir, antibiotik sejatinya aman untuk ibu menyusui. Jika tidak yakin, Bunda bisa berkonsultasi pada dokter maupun dokter anak perihal rekomendasi antibiotik yang aman. Penggunaan antibiotik bermanfaat dan dapat menyelamatkan nyawa seseorang utamanya jika terkena infeksi. Selain itu, penting bagi Bunda memerhatikan beberapa aspek jika mengonsumsi antibiotik kala menyusui.

1.      Perubahan feses bayi

Dr. Judith, MD, ginekologi di Cedars-Sinai Medical Center, melansir situs Today menyebutkan bahwa satu-satunya efek samping yang potensial terjadi ketika ibu menyusui minum antibiotik seperti penisilin, sefalosporin, makrolida, dan aminoglikosida adalah perubahan flora usus bayi (bakteri yang biasanya ada di dalam usus).

Umumnya jika Bunda minum antibiotik, feses bayi cenderung bertekstur lebih encer dibanding biasanya dan berwarna lebih kehijauan. Jangan cemas karena kondisi ini akan kembali normal setelah konsumsi antibiotik selesai

2.      Mood si kecil berubah

Jangan heran jika bayi menjadi lebih gelisah dan tidak tenang menyerupai gejala kolik. Hal ini juga akan kembali seperti semula saat Bunda tak lagi mengonsumsi obat-obatan

3.      ASI bermanfaat untuk usus bayi

Ada kemungkinan antibiotik yang diminum akan memengaruhi bakteri baik dalam usus bayi. Namun, hal ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena ASI sangat menyembuhkan dan menumbuhkan kembali bakteri baik.

Selain itu, konsumsilah probiotik setelah usai pengobatan antibiotik yang dapat membantu menyeimbangkan pasokan bakteri baik dalam usus. Probiotik ini bisa didapat dari yogurt, kefir, kombucha, keju cottage, kimchi, dan sebagainya.

4.      Kemungkinan bayi terserang sariawan

Bun, perlu diketahui bahwa mengonsumsi antibiotik dalam dosis besar dapat mendorong pertumbuhan sariawan sebagai akibat matinya bakteri baik yang ada dalam usus. Sariawan ini tak hanya terjadi di dalam mulut, namun juga di vagina dan puting Bunda.

 


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)