Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemenuhan Gizi Seimbang Saat Hamil Dengan Kejadian KEK di Wilayah Kerja Puskesmas

 

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemenuhan Gizi Seimbang Saat Hamil Dengan Kejadian KEK di Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2019

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1    Latar Belakang

Kehamilan merupakan periode yang menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisi saat janin berada dalam kandungan. Status gizi ibu hamil berperan langsung dalam kondisi kehamilan dan bayi yang akan dilahirkan sehingga kekurangan gizi pada awal dan selama kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. (Arisman, 2009)

Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui plasenta. Untuk itu ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik. Selama hamil ibu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan janin yang dikandungnya, memudahkan kelahiran, dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya. (Arisman, 2009)

Kurang Energi Kronik (KEK) merupakan suatu keadaan dimana status gizi seseorang yang buruk. Ukuran risiko KEK dilakukan dengan menggunakan Lingkar Lengan Atas (Lila) dimana batasannya adalah kurang dari 23,5 cm. (Depkes RI, 2009)

Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Kondisi ibu hamil KEK berisiko menurunkan kekuatan otot yang membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kematian janin (keguguran), prematur, lahir cacat, berat badan lahir rendah (BBLR) bahkan kematian bayi, ibu hamil KEK dapat mengganggu tumbuh kembang janin yaitu pertumbuhan fisik (Stunting), otak dan metabolisme yang menyebabkan penyakit menular diusia dewasa. (Laporan Kinerja Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Tahun 2016)

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang 10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi  ibu hamil KEK. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK.

Berdasarkan Riskesdas 2018, terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun 2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, angka kejadian KEK pada ibu hamil di Provinsi Jawa Barat yaitu sebesar 14%.

Dari hasil pengambilan data di Puskesmas XXX, pada tahun 2018 terdapat 728 ibu hamil  dengan kejadian KEK 69 (9,48%) dan pada periode Januari-Maret 2019 dari jumlah keseluruhan ibu hamil 206  terdapat kasus KEK sebanyak 18 (8,74%). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 10 orang ibu hamil terdapat 6 orang ibu hamil yang berpengetahuan kurang tentang pemenuhan gizi seimbang pada saat hamil.

Melihat data tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemenuhan Gizi Seimbang Saat Hamil Dengan Kejadian KEK di Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2019”.

 

1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Adakah Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemenuhan Gizi Seimbang Saat Hamil Dengan Kejadian KEK Di Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2019?”

 

1.3    Tujuan Penelitian

1.3.1        Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemenuhan Gizi Seimbang Saat Hamil Dengan Kejadian KEK Di Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2019.

1.3.2        Tujuan Khusus

1.      Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang Pemenuhan Gizi Seimbang Saat Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2019

2.      Untuk mengetahui distribusi frekuensi Kejadian KEK Di Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2019.

3.      Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemenuhan Gizi Seimbang Saat Hamil Dengan Kejadian KEK Di Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2019.

 

1.4    Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik, Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2019, untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemenuhan Gizi Seimbang Saat Hamil Dengan Kejadian KEK Di Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari-Maret  tahun 2019 dengan sampel penelitian berjumlah 67 ibu hamil dari populasi 206 ibu hamil. Pengumpulan data primer diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada ibu hamil yang ada di wilayah kerja puskesmas XXX. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan SPSS.

 

1.5    Manfaat penelitian

1.5.1        Manfaat Teoritis

1.      Bagi institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk memperluas wawasan dan untuk menambah bahan bacaan serta referensi bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya.

2.      Bagi Peneliti

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti mengenai riset kesehatan khususnya penelitian korelasi sehingga dapat menambah pengetahuan serta keterampilan dalam menangani masalah tentang KEK.

1.5.2        Manfaat Praktis

1.      Ibu Hamil

Bagi ibu dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang pengertian, penyebab, gejala dan upaya pencegahan terhadap KEK dalam kehamilan

2.      Puskesmas XXX

Menjadi bahan masukkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

3.      Organisasi Profesi IBI

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada petugas kesehatan tentang masalah KEK dalam kehamilan.

4.      Bagi Peneliti Lain

Diharapkan penelitian ini bisa dijadikan referensi, informasi serta bahan pertimbangan dalam penelitian lainnya untuk dapat di lanjutkan penelitian skala observasi.

 


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)