Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Hubungan Antara Tingkat Stres Kerja Terhadap Kinerja Bidan di Puskesmas

 

Hubungan Antara Tingkat Stres Kerja Terhadap Kinerja Bidan di Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2019

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1    Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis (Kemenkes RI, 2015).

Azrul Azwar menyebutkan dalam Bustami (2011) bahwa mutu pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan masyarakat atau perorangan terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang baik dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan pemerintah dan masyarakat, serta diselenggarakan secara aman dan memuaskan pelanggan sesuai dengan norma dan etika yang baik (Azrul Azwar, 2011).

Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan (lulus) program pendidikan kebidanan yang diakui secara resmi oleh negaranya serta berdasarkan kompetensi praktik kebidanan dasar yang dikeluarkan oleh International Confederation of Midwifes (ICM) dan kerangka kerja dari standar global ICM untuk pendidikan kebidanan, telah memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan untuk didaftarkan (register) dan/atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan, dan menggunakan gelar/hak sebutan sebagai "bidan", serta mampu menunjukkan kompetensinya di dalam praktik kebidanan (ICM, 2011).

Setiap pekerjaan tentunya tidak lepas dari sebuah beban kerja yang tentunya membuat tingkat stres akan meningkat dan dikhawatirkan akan mempengaruhi terhadap kinerja pekerjaaan seseorang. Pekerjaan adalah sesuatu yang dikerjakan untuk mendapatkan nafkah atau pencaharian masyarakat yang sibuk dengan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari akan memiliki waktu yang lebih untuk memperoleh informasi (Depkes RI, 2011).

Dilawati menyebutkan dalam Syahabuddin (2010) stres adalah suatu perasaan yang dialami apabila seseorang menerima tekanan. Tekanan atau tuntutan yang diterima mungkin datang dalam bentuk mengekalkan jalinan perhubungan, memenuhi harapan keluarga dan untuk pencapaian akademik (Dilawati, 2010).

Lazarus dan Folkman (2012) menjelaskan stres sebagai kondisi individu yang dipengaruhi oleh lingkungan. Kondisi stres terjadi karena ketidakseimbangan antara tekanan yang dihadapi individu dan kemampuan untuk menghadapi tekanan tersebut. Individu membutuhkan energi yang cukup untuk menghadapi situasi stres agar tidak mengganggu kesejahteraan mereka. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa stres adalah suatu peristiwa atau pengalaman yang negatif sebagai sesuatu yang mengancam, ataupun membahayakan dan individu yang berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang.

Kinerja ialah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. (Siswanto dalam Muhammad Sandy, 2015:11) sedangkan pengertian kinerja menurut Moeheriono (2012:95) yaitu Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nadia Yolanda di Rumah Sakit Syamrabu Bangkalan (2014), diketahui bahwa Bidan adalah salah satu tenaga Kesehatan yang dalam pekerjaannya ia dituntut untuk selalu siap secara fisik maupun psikis serta memiliki ketelitian dan kesabaran yang cukup tinggi dalam menangani pasien karena karena pekerjaannya yang menyangkut nyawa seseorang, hal ini tentunya akan berdampak pada resiko terjadinya stres kerja.

Penelitian tersebut menunjukan bahwa  terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja Bidan dimana sebagian besar Bidan yaitu 14 orang (56%) menganggap bahwa beban kerjanya berat dan dapat meningkatkan tingkat stres kerja, dan 11 orang (44%) sisanya menganggap beban kerjanya ringan sehingga tidak dapat meningkatkan tingkat stres kerja.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di Puskesmas XXX pada tanggal 23 April 2019 dari jumlah keseluruhan Bidan yaitu 23 orang didapatkan sebanyak 10 orang dan 7 orang diantaranya mengaku bahwa stres kerja sangat berpengaruh terhadap kinerjanya, dan 3 orang sisanya menganggap bahwa stres kerja tidak berpengaruh terhadap kinerjanya.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan antara Tingkat Stres Kerja terhadap Kinerja Bidan di Puskemas XXX Kabupaten XXX Tahun 2019.

 

1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dengan hasil 10 responden yang diteliti, terdapat 7 responden mengatakan bahwa stres kerja berhubungan dengan kinerjanya dan 3 responden sisanya mengatakan bahwa stres kerja tidak berhubungan dengan kinerjanya. Maka penulis membuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut, “apakah terdapat hubungan antara tingkat stres kerja terhadap kinerja Bidan di Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2019?”

 

1.3    Tujuan

1.3.1        Tujuan Umum

Penelitan ini secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres kerja dengan kinjera Bidan di Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2019.

1.3.2        Tujuan Khusus

1.      Mengidentifikasi distribusi frekuensi tingkat stres kerja di Puskesmas XXX.

2.      Mengidentifikasi distribusi frekuensi kinerja Bidan di Puskesmas XXX.

3.      Mengidentifikasi hubungan antara tingkat stres Bidan terhadap kinerja Bidan di Puskesmas XXX.

 

1.4    Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres kerja terhadap kinerja Bidan di Puskesmas XXX tahun 2019. Subjek penelitian ini adalah seluruh Bidan yang bekerja di Puskesmas XXX yaitu sebanyak 23 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen penelitian ini berupa data sekunder dan lembar ceklist, penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2019.


1.5    Kegunaan Penelitian

1.5.1        Kegunaan teoritis

1.      Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat bermanfaat bagi lembaga pendidikan dan menjadi sumber bacaan, sumber informasi dan peningkatan bagi proses penelitian selanjutnya terutama dengan kasus yang berhubungan dengan Kinerja Bidan.

2.      Peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan khususnya dalam hal yang berkaitan dengan Tingkat Stres dan Kinerja Bidan serta sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah.

1.5.2        Guna Praktis

1.      Bagi responden

Diharapkan Bidan dapat mencegah terganggunya Kinerja terhadap pasien yang di akibatkan oleh meningkatnya tingkat stres kerja sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas mutu pelayanan.

2.      Bagi tempat penelitian

Diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan masukan atau saran untuk meningkatkan kualitas pelayanan Bidan terhadap pasien di Puskesmas XXX.

3.      Bagi Profesi

Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan peran tenaga kesehatan untuk memotivasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik.

 


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)