Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Gambaran Pengetahuan Ibu Dalam Pencegahan Penyakit DHF

 

Gambaran Pengetahuan Ibu Dalam Pencegahan Penyakit DHF Di Ruang XXX RS XXX Tahun 2019

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1    Latar Belakang

Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan family Flaviviridae. DHF ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti (infodatin, 2016). Penyakit DHF dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Munculnya penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (Kemenkes RI, 2016).

Menurut data WHO (2014) Penyakit demam berdarah dengue pertama kali dilaporkan di Asia Tenggara pada tahun 1954 yaitu di Filipina, selanjutnya menyebar keberbagai negara. Sebelum tahun 1970, hanya 9 negara yang mengalami wabah DHF, namun sekarang DHF menjadi penyakit endemik pada lebih dari 100 negara, diantaranya adalah Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat memiliki angka tertinggi terjadinya kasus DHF. Jumlah kasus di Amerika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat telah melewati 1,2 juta kasus ditahun 2008 dan lebih dari 2,3 juta kasus di 2010. Pada tahun 2013 dilaporkan terdapat sebanyak 2,35 juta kasus di Amerika, dimana 37.687 kasus merupakan DHF berat. Perkembangan kasus DHF di tingkat global semakin meningkat, seperti dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni dari 980 kasus di hampir 100 negara tahun 1954-1959 menjadi 1.016.612 kasus di hampir 60 negara tahun 2000-2009 (WHO, 2014).

        Sebagian pasien DHF yang tidak tertangani akan mengalami DSS yang dapat menyebabkan kematian. Sebagai akibatnya hampir 35% pasien DHF yng terlambat di tangani di RS atau Puskesmas mengalami syok hipovolemik hingga meninggal.Saat ini angka kematian karena penyakit DHF semakin meningkat.

Menurut Soedarto (2012) Indonesia adalah daerah endemis DHF dan mengalami epidemik sekali dalam 4-5 tahun. Faktor lingkungan dengan banyaknya genangan air bersih yang menjadi sarang nyamuk, mobilitas penduduk yang tinggi dan cepatnya trasportasi antar daerah, menyebabkan sering terjadinya demam berdarah dengue. Indonesia termasuk dalam salah satu Negara yang endemik demam berdarah dengue karena jumlah penderitanya yang terus menerus bertambah dan penyebarannya semakin luas (Sungkar dkk, 2010). DHF banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis termasuk di Indonesia, penyakit Dengue Hemoragic Fever (DHF) dilaporkan pertama kali di Surabaya pada tahun 1968 dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (Depkes RI, 2015). Kemenkes RI (2016) mencatat di tahun 2015 pada bulan Oktober ada 3.219 kasus DHF dengan kematian mencapai 32 jiwa, sementara November ada 2.921 kasus dengan 37 angka kematian, dan Desember 1.104 kasus dengan 31 kematian. Dibandingkan dengan tahun 2014 pada Oktober tercatat 8.149 kasus dengan 81 kematian, November 7.877 kasus dengan 66 kematian, dan Desember 7.856 kasus dengan 50 kematian.

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, hingga 28 Januari 2019 tercatat ada 2.204 orang yang terjangkit Dengue Hemoragic Fever (DHF). Sebanyak 14 orang di antaranya meninggal dunia. Kasus terbanyak berada di Kota Depok (319 kasus), Kabupaten Bandung (236 kasus), Kota Cimahi (200 kasus), Kabupaten Bogor (198 kasus) dan Kabupaten Sumedang (193 kasus). Adapun jumlah kematian tertinggi berada di daerah Kota Bogor (3 orang), Kabupaten Bandung (3 orang), Kota Depok (2 orang), Kabupaten Cianjur (2 orang) dan Kota Bekasi (2 orang). (DINKES JABAR 2019).

         Berdasakan data dari RS XXX data yang di peroleh dari RS tahun 2018 jumlah anak yang menderita penyakit DHF berjumlah 106 orang. Sedangkan pada tahun 2019 mengalami perkembangan yang cukup pesat dari bulan januari-maret saja sudah mencapai 162 orang.

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 16 April 2019 pada 10 orang ibu yang anaknya dirawat diruangan XXX  RS XXX tahun 2019, 7 orang diantaranya tidak mengetahui cara pencegahan penyakit DHF, 3 orang ibu memiliki pengetahuann yang cukup dalam memberikan pencegahan tentang penyakit DHF. Karena hal ini penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Dalam Pencegahan Penyakit DHF Di Ruang XXX RS XXX Tahun 2019”.

 

1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah diatas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimanakah gambaran ibu tentang Dengue Haemorhagic Fever (DHF) diruangan XXX RS XXX tahun 2019?.”

 

1.3    Tujuan

1.3.1        Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang Dengue Haemorhagic Fever (DHF) diruangan XXX RS XXX tahun 2019.

1.3.2        Tujuan Khusus

a.         Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pengertian DHF diruang XXX RS XXX tahun 2019.

b.        Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang penyebab penyakit DHF pada anak diruang XXX RS XXX tahun 2019.

c.         Untuk mengetahui pengetahuan  ibu tentang penanganan penyakit DHF pada anak diruang XXX RS XXX tahun 2019.

d.        Untuk mengetahui pengetahuan  ibu tentang pencegahan penyakit DHF pada anak diruang XXX RS XXX tahun 2019.

 

1.4    Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan tentang penyakit DHF pada anak diruang XXX  RS XXX tahun 2019. Karena banyak ibu dari keluarga penderita DHF mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit DHF dan pencegahan penyakit DHF. Penelitian ini akan dilakukan diruang XXX RS XXX pada bulan April-Mei tahun 2019. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptip dengan jumlah populasi yaitu seluruh anak yang dirawat diruang XXX RS XXX tahun 2019. Dan teknik pengambilan sample menggunakan accidenntal sampling.

 

1.5    Kegunaan Penelitian

1.5.1        Guna teoritis

1.        Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi yg bermanfaat bagi peneliti selanjutnya khususnya bagi mahasiswa program D III Keperawatan .

2.        Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan ilmu pengetahuan  bagi penulis di bidang kesehatan serta mengaplikasikan ilmu yg diperoleh selama kuliah untuk kepentingan umum

1.5.2        Guna Praktis

1.      Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi ibu tentang pencegahan penyakit dhf sehingga penyakit ini dapat teratasi dan tidak muncul lagi

2.      Bagi Instansi Tempat Penelitian

Penelitian ini dapat dijadikan media informasi bagi RS XXX khususnya diruang tentang pentingnya pengetahuan ibu pencegahan penyakitt dhf sehingga dapat menurunkan kejadian penyakit dhf di RS XXX khususnya diruang .


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)