Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan Energy Kronik (KEK) di Puskesmas

 

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kekurangan Energy Kronik (KEK) di Puskesmas XXX Periode Tahun 2019

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1    Latar Belakang Masalah

Kekurangan energy kronis (KEK) merupakan suatu kondisi dimana seorang ibu hamil menderita kekurangan asupan makan yang berlangsung dalam jangka waktu lama (menahun atau kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan, sehingga peningkatan kebutuhan zatgizi pada masa kehamilan tidak dapat terpenuhi (Kemenkes, 2015)

Asupan energi dan protein yang tidak adekuat pada ibu dapat menyebabkan KEK (Kemenkes RI, 2016). Salah satu indikator untuk mengetahui status gizi serta mendeteksi risiko KEK pada ibu adalah pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Di Indonesia digunakan ambang batas nilai rerata LiLA <23,5 cm untuk meggambarkan adanya risiko KEK pada ibu (Kemenkes RI, 2013).

Status gizi ibu hamil yang baik sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan janin yang juga akan memengaruhi kelancaran proses persalinan. Status gizi ibu hamil yang baik dapat diperoleh dengan seimbangnya antara asupan dan kebutuhan gizi. Jika selama masa kehamilan  asupan tidak  seimbang dengan kebutuhan gizi, ibu dan janin mengalami berbagai  masalah , antara lain : janin dapat mengalami kecacatan, berat badan lahir rendah (BBLR) yakni kurang dari 2500 gram, anemia selama masa kehamilan, perdarahan, dan kematian neonatal. Ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi akan menderita kekurangan energy kronis (KEK), sehingga  akan berakibat buruk terhadap keadaaan fisik. Selain itu, ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang tidak mengalami kekurangan gizi dan kemungkinan meninggal bayisebesar 1,5 kali lipat (Andriyani, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO), persentase tertinggi penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%) dan infeksi, yang dapat disebabkan anemia dan KEK. Di berbagai negara kejadian ini berkisar kurang 10% sampai hampir 60%. (Prawirohardjo, 2006)

Menurut WHO tahun 2010, batas ambang masalah kesehatan masyarakat untuk ibu hamil dengan risiko KEK adalah <5%, sementara hasil PSG 2017, menunjukkan angka 14,8% untuk prevalensi  ibu hamil KEK. Hal ini menunjukan bahwa Indonesia mempunyai masalah kesehatan masyarakat kategori sedang (10-19%) untuk masalah ibu hamil dengan risiko KEK. Hasil Riskesdas 2018 diindonesia terjadi penurunan prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dari 24,2% pada tahun 2013 menjadi 17,3% pada tahun 2018. Sedangkan angka KEK pada populasi wanita usia subur tidak hamil juga mengalami penurunan, dari 20,8% menjadi 14,5% di tahun 2018.         

Berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada tahun 2018, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di Kabupaten XXX sebanyak 48.620 kasus dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis (KEK) sebanyak 4984 kasus  10,25%  (Laporan Tahunan Dinas Kabupaten XXX, 2018).

Berdasarkan data provinsi jawa barat 2018 menyebutkan bahwa ibu hamil yang mengalami KEK sebanyak 14% (laporan tahunan riskesdas provinsi jawa barat 2018).

Berdasarkan data dari laporan puskesmas XXX kabupaten XXX pada tahun 2019, menyebutkan bahwa jumlah ibu hamil di puskesmas XXX XXX sebanyak 206 ibu hamil  dan tercatat ibu hamil kekurangan energy kronis (KEK) sebanyak 18 kasus 8,73% (Laporan  bulanan puskesmas XXX Kabupaten XXX, 2019).

Upaya pemerintah dalam menangani kekurangan energy kronis (KEK) pada ibu hamil adalah memberikan Pembinaan gizi dan memberikan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK)  pemberian makanan tambahan (PMT) targetnya adalah 95% tetapi baru terealisasi 44,10% (kementrian kesehatan republic indonesia 2018).

Berdasarkan  penelitian  Siti Muliawati akbid citra medika faktor penyebab ibu hamil kurang energy kronis dipuskesmas sambi kecamatan sambi kabupaten boyololi tahun 2012 yaitu Pendapatan sebagian besar ibu adalah berpendapatan sedang berjumlah 16 responden (53,3%). Faktor Pendidikan ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berpendidikan SMP yaitu 12 orang (40%). Faktor Umur ibu hamil kurang energi kronis sebagian besar berumur antara 21 – 35 tahun berjumlah 27 ibu hamil (90%). Faktor Paritas ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar paritas 1s/d2 anak berjumlah 23 ibu hamil (76,7%). Faktor Pola Konsumsi makan ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis sebagian besar pola konsumsi baik berjumlah 18 ibu hamil (60%). Faktor Penyakit Infeksi ibu hamil sebagian besar tidak memiliki infeksi sebanyak 26 ibu hamil (86,7%)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di puskesmas XXX kabupaten XXX pada tanggal 22 april 2019 diperoleh data  jumlah seluruh ibu hamil tahun dari bulan januari-maret sebanyak 206 ibu hamil. Kemudian diambil sample 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak mengetahui  tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang  KEK.

Data januari –maret 2019 dipuskesmas XXX terdapat  206 ( ibu hamil dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energy kronis (KEK) ada 18 (8,73) ibu hamil . Berdasarkan  latar  belakang  tersebut,  penulis  tertarik  untuk  melakukan  penelitian tentang adanya “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS XXX”

 

1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan data dari dinas kesehatan kabupaten XXX pada tahun 2018 terdapat 4.984 kasus ibu hamil yang mengalami KEK dari 48.620 jumlah ibu hamil yang ada di Kabupaten XXX dan berdasarkan laporan KIA dipuskesmas XXX jumlah kasus KEK pada tahun 2019 adalah 18 (8,73%) kasus dari 206 ibu hamil.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa kejadian KEK masih cukup tinggi. sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor pengetahuan apa sajakah yang berhubungan dengan terjadinya KEK diwilayah kerja puskesmas XXX tahun 2019.

 

1.3    Tujuan

1.3.1   Tujuan umum

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang kekurangan energy kronik (KEK) dipuskesmas XXX periode tahun 2019.

 

1.3.2   Tujuan khusus

1.      Diketahui Distribusi frekuensi faktor usia ibu hamil tentang kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

2.      Diketahui Distribusi frekuensi pendidikan ibu hamil tentang kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

3.      Diketahui Distribusi frekuensi ekonomi ibu hamil tentang kekurangan energy kronis (KEK) pada tahun 2019

4.      Di ketahuinya hubungan faktor usia ibu hamil tentang kekurangan energy kronis

5.      Diketahuinya hubungan faktor pendidikan ibu hamil tentang  kekurangan energy kronis

6.      Diketahuinya hubungan faktor ekonomi ibu hamil dengan kekurangan energy kronis

 

1.4    RuangLingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang  kek yang diambil dari faktor ibu yang meliputi faktor ekonomi ibu, faktor pendidikan ibu dan faktor umur ibu di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2019. Dengan data yang telah ditemukan dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil yaitu 6 ibu hamil yang tidak mengetahui tentang KEK dan 4 ibu hamil yang mengetahui tentang KEK. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan variabel independen meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan Ibu dan faktor usia pada ibu, sedangkan variabel dependennya adalah kekurangan energi kronik (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah  cross sectional yaitu penelitian yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya tiap subjek hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Instrumen penelitian ini berupa data primer dan lembar kuesioner, penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019. Populasi penelitian yaitu semua ibu hamil di wilayah kerja puskesmas XXX pada periode bulan Januari – Maret tahun 2019 dengan sampel penelitian berjumlah 22 sampel dengan menggunakan teknik random sampling.

 

1.5    Manfaat Penelitian

1.5.1   ManfaatTeoritis

1.         Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan kampus untuk referensi yang akan digunakan penulis selanjutnya dan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan peneliti selajutnya.

2.         Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini penelitian berharap dapat menjadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan sebagai pendidik, pelaksana, pengelola dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan penulis.

1.5.2   Manfaat Praktis

1.         Bagi Ibu Hamil

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang status gizi seperti meningkatkan pengetahuan tentang memakan makanan yang bergizi, berprotein, dan bervitamin.

2.         Bagi Tempat Penelitian

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatan pemberian pelayanan kesehatan terutama penyuluhan tentang status gizi pada ibu Hamil.

3.         Bagi Profesi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus sebagai bahan perencanaan peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu seperti meningkatkan konseling, dan meningkatkan kualitas Anc


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)