Pengkajian MSP, Penyiksaan Emosional dan Penelantaran Pada Anak
Sindrom munchausen oleh proksi (MSP) adalah pabrikasi atau bujukan
penyakit oleh satu orang ke orang lain (usuly mother to child). si anak secara
paksa memerlukan banyak prosedur medis, dan pelaku itu dengan sengaja membantah
mengetahui penyebab penyakit anak itu. manifestasi penyakit akut menghilang
ketika anak dipisahkan dari pelaku.
Penyiksaan emosional adalah usaha yang disengaja untuk menghancurkan
harga diri atau kompetensi anak dengan menolak, mengabaikan, mengkritik,
mengisolasi, atau meneror anak.
Penelantaran medis Kelalaian fisik melibatkan deprivasi kebutuhan,
seperti makanan, choling, dan tempat berlindung. Pengabaian emosional
melibatkan kegagalan sadar atau tidak sadar untuk memenuhi kebutuhan anak akan
perhatian, kasih sayang, dan pengasuhan emosional. Kelalaian melibatkan
pemeliharaan perawatan atau perawatan medis oleh pengasuh.
PENGKAJIAN MSP
A.
Ketahuilah bahwa MSP sulit untuk
dikonfirmasi.
B.
Kaji indikasi MSP.
1.
Penyakit
yang tidak dapat dijelaskan, berkepanjangan, atau sangat langka
2.
Perbedaan
antara sejarah dan temuan klinis
3.
Penyakit
yang tidak responsif terhadap pengobatan.
4.
Gejala
yang terjadi hanya ketika pengurus hadir.
5.
Pengasuh
terlalu tertarik pada anggota tim perawatan kesehatan.
6.
Pengasuh
terlalu memperhatikan anak.
7.
Anggota
keluarga dengan gejala serupa.
C.
Pantau anak untuk presentasi umum, yang dapat
dibuat atau diinduksi.
1.
Apnea,
yang mungkin karena mati lemas, obat-obatan, racun.
2.
Kejang,
yang mungkin disebabkan oleh obat-obatan, racun, asfiksia.
3.
Perdarahan,
yang mungkin disebabkan oleh penambahan darah ke urin atau muntahan atau
membuka jalur intravena.
4.
Demam
atau infeksi, yang bisa karena suntikan atau kotoran, air liur atau air yang terkontaminasi
ke anak.
5.
Muntah,
yang bisa diinduksi dengan racun.
6.
Diare,
yang dapat disebabkan oleh obat pencahar.
PENGKAJIAN KEKERASAN EMOSIONAL
A.
Kaji indikator perilaku
1. Anak
a. Gangguan kebiasaan (goyang, menggigit,
menarik rambut).
b. Penarikan, depresi, apati.
c. Ketakutan yang tidak biasa
d. Melakukan masalah, bertindak keluar
e. Ekstrem perilaku (sangat pasif atau sangat
agresif; kelebihan-kelebihan).
f. Perilaku yang tidak sesuai umur.
g. Mencoba bunuh diri
2. Pengasuh
a. Menempatkan tuntutan yang tidak realistis
atau harapan yang tidak mungkin pada anak.
b. Menggunakan anak untuk menyelesaikan masalah
perkawinan atau memenuhi tuntutan ego mereka sendiri
c. Mengacu pada anak sebagai "itu"
atau memperlakukan anak sebagai objek.
B.
Observasi untuk indikator fisik
1.
Kegagalan
untuk berkembang
2.
Keterlambatan
perkembangan
3.
Masalah
makan
4.
Enuresis
5.
Masalah
tidur
PENELANTARAN
A.
Fisik (deprivasi kebutuhan, seperti makanan
dan tempat tinggal).
1. Observasi
indikator prilaku
a. Bayi itu membosankan, tidak aktif
b. Anak itu memohon atau mencuri makanan.
c. Masalah-masalah gangguan sekolah (datang
lebih awal, datang terlambat)
d. Laporan anak tidak memiliki pengasuh
2. Kaji
indikator fisik
a. Malnutrisi
b. Kelaparan atau kelelahan yang konstan
c. Kebersihan yang buruk
d. Pakaian yang tidak sesuai untuk cuaca
e. Tambalan gundul pada kematian bayi (bisa juga
karena tidur di punggung karena pencegahan sindrom kematian bayi mendadak).
f. Perawatan medis atau gigi yang tidak memadai.
3. Tanyakan tentang faktor-faktor lain
a. Kurangnya pengawasan yang memadai.
b. Penelantaran
c. Perawatan kesehatan yang tidak memadai
d. Masalah rumah tangga (kondisi tidak aman,
kurangnya pemanasan pipa, makanan yang tidak memadai).
B. Emosional
(melibatkan kegagalan untuk memenuhi kebutuhan anak akan perhatian dan
pengasuhan emosional).
1. Amati
indikator perilaku
a. Ketakutan berlebihan
b. Penarikan, depresi, apatis, sedih, tidak
responsif
c. Kenakalan, perilaku antisosial
d. Perilaku mencari perhatian
e. Penyalahgunaan narkoba dan alkohol
f. Masalah sekolah
2. Evaluasilah
untuk indikator fisik
a. Menilai kegagalan untuk berkembang.
b. Amati penundaan perkembangan.
Comments
Post a Comment