Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Pengkajian MSP, Penyiksaan Emosional dan Penelantaran Pada Anak


Pengkajian MSP, Penyiksaan Emosional dan Penelantaran Pada Anak



Sindrom munchausen oleh proksi (MSP) adalah pabrikasi atau bujukan penyakit oleh satu orang ke orang lain (usuly mother to child). si anak secara paksa memerlukan banyak prosedur medis, dan pelaku itu dengan sengaja membantah mengetahui penyebab penyakit anak itu. manifestasi penyakit akut menghilang ketika anak dipisahkan dari pelaku.

Penyiksaan emosional adalah usaha yang disengaja untuk menghancurkan harga diri atau kompetensi anak dengan menolak, mengabaikan, mengkritik, mengisolasi, atau meneror anak.

Penelantaran medis Kelalaian fisik melibatkan deprivasi kebutuhan, seperti makanan, choling, dan tempat berlindung. Pengabaian emosional melibatkan kegagalan sadar atau tidak sadar untuk memenuhi kebutuhan anak akan perhatian, kasih sayang, dan pengasuhan emosional. Kelalaian melibatkan pemeliharaan perawatan atau perawatan medis oleh pengasuh.

PENGKAJIAN MSP
A.    Ketahuilah bahwa MSP sulit untuk dikonfirmasi.
B.     Kaji indikasi MSP.
1.      Penyakit yang tidak dapat dijelaskan, berkepanjangan, atau sangat   langka
2.      Perbedaan antara sejarah dan temuan klinis
3.      Penyakit yang tidak responsif terhadap pengobatan.
4.      Gejala yang terjadi hanya ketika pengurus hadir.
5.      Pengasuh terlalu tertarik pada anggota tim perawatan kesehatan.
6.      Pengasuh terlalu memperhatikan anak.
7.      Anggota keluarga dengan gejala serupa.
C.    Pantau anak untuk presentasi umum, yang dapat dibuat atau diinduksi.
1.      Apnea, yang mungkin karena mati lemas, obat-obatan, racun.
2.      Kejang, yang mungkin disebabkan oleh obat-obatan, racun, asfiksia.
3.      Perdarahan, yang mungkin disebabkan oleh penambahan darah ke urin atau muntahan atau membuka jalur intravena.
4.      Demam atau infeksi, yang bisa karena suntikan atau kotoran, air liur atau air yang terkontaminasi ke anak.
5.      Muntah, yang bisa diinduksi dengan racun.
6.      Diare, yang dapat disebabkan oleh obat pencahar.

PENGKAJIAN KEKERASAN EMOSIONAL
A.    Kaji indikator perilaku
1.      Anak
a.       Gangguan kebiasaan (goyang, menggigit, menarik rambut).
b.      Penarikan, depresi, apati.
c.       Ketakutan yang tidak biasa
d.      Melakukan masalah, bertindak keluar
e.       Ekstrem perilaku (sangat pasif atau sangat agresif; kelebihan-kelebihan).
f.       Perilaku yang tidak sesuai umur.
g.      Mencoba bunuh diri
2.      Pengasuh
a.       Menempatkan tuntutan yang tidak realistis atau harapan yang tidak mungkin pada anak.
b.      Menggunakan anak untuk menyelesaikan masalah perkawinan atau memenuhi tuntutan ego mereka sendiri
c.       Mengacu pada anak sebagai "itu" atau memperlakukan anak sebagai objek.
B.     Observasi untuk indikator fisik
1.      Kegagalan untuk berkembang
2.      Keterlambatan perkembangan
3.      Masalah makan
4.      Enuresis
5.      Masalah tidur

PENELANTARAN
A.    Fisik (deprivasi kebutuhan, seperti makanan dan tempat tinggal).
1.      Observasi indikator prilaku
a.       Bayi itu membosankan, tidak aktif
b.      Anak itu memohon atau mencuri makanan.
c.       Masalah-masalah gangguan sekolah (datang lebih awal, datang terlambat)
d.      Laporan anak tidak memiliki pengasuh
2.      Kaji indikator fisik
a.       Malnutrisi
b.      Kelaparan atau kelelahan yang konstan
c.       Kebersihan yang buruk
d.      Pakaian yang tidak sesuai untuk cuaca
e.       Tambalan gundul pada kematian bayi (bisa juga karena tidur di punggung karena pencegahan sindrom kematian bayi mendadak).
f.       Perawatan medis atau gigi yang tidak memadai.
3.      Tanyakan  tentang faktor-faktor lain
a.       Kurangnya pengawasan yang memadai.
b.      Penelantaran
c.       Perawatan kesehatan yang tidak memadai
d.      Masalah rumah tangga (kondisi tidak aman, kurangnya pemanasan pipa, makanan yang tidak memadai).
B.     Emosional (melibatkan kegagalan untuk memenuhi kebutuhan anak akan perhatian dan pengasuhan emosional).
1.      Amati indikator perilaku
a.       Ketakutan berlebihan
b.      Penarikan, depresi, apatis, sedih, tidak responsif
c.       Kenakalan, perilaku antisosial
d.      Perilaku mencari perhatian
e.       Penyalahgunaan narkoba dan alkohol
f.       Masalah sekolah
2.      Evaluasilah untuk indikator fisik
a.       Menilai kegagalan untuk berkembang.
b.      Amati penundaan perkembangan.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)