Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Satuan Acara Penyuluhan Seks Bebas

kti kebidanan



SATUAN ACARA PENYULUHAN
SEKS BEBAS

seks bebas adalah prilaku yang didorong oleh hasrat seksual yang berasal dari kematangan organ seksual,untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tetapi perilaku tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat.



Pokok bahasan            : seks bebas
Sub Pokok Bahasan    : penyebab seks bebas
Sasaran                        : Mahasiswa
Waktu                         : 7 menit
Tempat                        :
Hari / Tanggal             :
Jumlah Sasaran            :

A.    Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang seks bebas diharapkan mahasiswa dapat mengetahui bahayanya seks bebas

B.     Tujuan Khusus
1.      Remaja  dapat mengetahui pengertian dari seks bebas
2.      Remaja  dapat mengetahui penyebab terjadinya seks bebas
3.      Remaja  dapat mengetahui tanda dan gejala dari seks bebas
4.      Remaja  mengetahui akibat dari seks bebas
5.      Remaja  mengetahui cara mencegah terjadinya seks bebas

C.    Media
Leaflet / Poster

D.    Materi
Terlampir

E.     Metode
Ceramah
Tanya Jawab
F.     Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Ibu
Pembukaan              (2 menit)
-     Mengucapkan salam
-     Menyampaikan tujuan
-     Menjawab salam
-     Mendengarkan
Inti
(30 menit)







Isi materi penyuluhan
-          Menjelaskan tentang pengertian dari seks bebas
-          Menjelaskan penyebab terjadinya seks bebas
-          Menjelaskan tentang faktor-faktor seks bebas
-          Menjelaskan akibat dari seks bebas
-          Menjelaskan tentang bagaimana cara mencegah terjadinya seks bebas

-          Mendengarkan

-          Mendengarkan

-          Memperhatikan

-          Mendengarkan

-          Memperhatikan
Penutup
(3 menit)
-     Tanya jawab
-     Mengakhiri penyuluhan
-     Salam
-     Mengajukan pertanyaan
-     Menjawab
-     Menjawab salam





MATERI SEKS BEBAS

A.      Pengertian Seks Bebas
Pengertian seks bebas menurut Kartono (1977) merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat. Menurut  Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.
Lindzey, 1993) bahwa terdapat kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi manusia, salah satunya adalah kebutuhan fisiologis mencakup kebutuhan dasar manusia dalam bertahan hidup, yaitu kebutuhan yang bersifat instinktif ini biasanya akan sukar untuk dikendalikan atau ditahan oleh individu, terutama dorongan seks.
Jadi, seks bebas adalah prilaku yang didorong oleh hasrat seksual yang berasal dari kematangan organ seksual,untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tetapi perilaku tersebut bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat.

B.       Penyebab Perilaku Seks Bebas
Penyebab perilaku seks bebas sangat beragam. Pemicunya bisaasanya di sebabkan
1.      Pengaruh lingkungan
2.      Sosial budaya
3.      Penghayatan keagamaan
4.      Penerapan nilai-nilai
5.      Faktor psikologis
6.      Hingga faktor ekonomi.
C.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Seks Bebas
1.         Usia
Makin dewasa seseorang, makin besar kemungkinan remaja untuk melakukan hubungan seks bebas. Hal ini dikarenakan pada usia ini adalah potensial aktif bagi mereka untuk melakukan perilaku seks bebas.
a.       Usia yang muda saat berhubungan seksual pertama
Semakin muda usia pada hubungan seksual yang pertama cenderung untuk lebih permisif daripada mereka yang lebih dewasa pada hubungan seksualnya yang pertama.
b.      Usia saat menstruasi pertama
Makin muda saat usia menstruasi pertama, makin mungkin terjadinya hubungan seks pada remaja. Perubahan pada hormon yang terjadi seiring dengan menstruasi berkontribusi pada meningkatkatnya keterlibatan seksual pada sikap dan hubungan dengan lawan jenis.
2.         Pacar
Remaja yang memiliki pacar lebih mungkin untuk melakukan seks bebas daripada remaja yang belum memiliki pacar.
3.         Kencan yang lebih awal
Remaja yang memiliki kencan lebih awal atau cepat dari remaja yang seumurannya memiliki kemungkinan untuk bersikap permisif dalam hubungan seks bebas. Untuk menjadi lebih aktif secara seksual dan untuk memiliki hubungan dengan lebih banyak pasangan daripada mereka yang mulai pacaran pada usia yang lebih lanjut.
4.         Orang tua
Orang tua sendiri, baik karena ketidaktahuannya maupun karena sikapnya yang masih mentabukkan pembicaraan mengenai seks dengan anak tidak terbuka pada anak, malah cenderung membuat jarak pada anak mengenai masalah seks.


5.         Teman sebaya (peers group)
Remaja cenderung untuk membuat standar seksual sesuai dengan standar teman sebaya secara umum, remaja cenderung untuk menjadi lebih aktif secara seksual apabila memiliki kelompok teman sebaya yang demikian, serta apabila mereka mempercayai bahwa teman sebayanya aktif secara seksual (disamping kenyataan bahwa teman sebayanya sebenarnya memang aktif atau tidak secara seksual) pengaruh kelompok teman sebaya pada aktivitas seksual remaja terjadi melalui dua cara yang berbeda, namun saling mendukung, pertama, ketika kelompok teman sebaya aktif secara seksual, mereka menciptakan suatu standar normatif bahwa hubungan seks bebas adalah suatu yang dapat diterima, kedua, teman sebaya menyebabkan perilaku seksual satu sama lainnya secara langsung, baik melalui komunikasi diantara teman ataupun dengan pasangan seksualnya.
6.         Kebebasan
Kebebasan sosial dan seksual yang tinggi berkorelasi dengan sikap permisif dalam seks yang tinggi.
7.         Daya tarik seksual
Mereka yang merasa paling menarik secara seksual dan sosial ternyata memiliki tingkat yang paling tinggi dalam sikap permisif dalam melakukan seks bebas.
8.         Saudara kandung
Remaja, secara khusus remaja puteri dipengaruhi oleh sikap dan tingkah laku saudara kandung dengan jenis kelamin yang sama.
9.         Gender
Remaja puteri cenderung bersikap permisif dalam hal seksual daripada remaja pria. Remaja puteri lebih menekankan pada kualitas hubungan yang sedang dijalin sebelum terjadinya seks bebas.
10.     Ketidakhadiran ayah
Remaja secara khusus yang tumbuh dan berkembang dalam keluarga tanpa ayah lebih mungkin untuk mencari hubungan seks bebas sebagai alat untuk menemukan afeksi dan persetujuan sosial daripada remaja yang tumbuh dengan adanya ayah.
11.     Ketidakhadiran orang tua
Jika ada remaja yang berperilaku seks bebas, itu hanya bebasnya pergaulan, dan mungkin penyebabnya dari faktor bimbingan dan pola asuh dari orangtua di rumah yang tidak peduli atau tidak terbuka untuk membicarakan masalah seks pada anaknya, padahal disaat ini dunia remaja semakin bebas. Pada keluarga yang berada di kota besar, sudah merupakan suatu pola kehidupan yang wajar di mana ayah dan ibu bekerja. Hal tersebut seringkali mengakibatkan kehidupan anak-anak mereka kurang mendapatkan pengawasan orang tua dan memiliki kebebasan yang terlalu besar.
12.     Kecenderungan pergaulan yang makin bebas
Di pihak lain, tidak dapat dipungkiri adanya kecenderungan pergaulan yang makin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat, sebagai akibat berkembangnya peran dan pendidikan wanita sehingga kedudukan wanita makin sejajar dengan pria.
13.     Penyebaran Informasi Melalui Media Massa
Kecenderungan pelanggaran makin meningkat oleh karena adanya penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa yang dengan adanya tekhnologi yang semakin berkembang (video kaset, foto kopi, vcd, hp, internet) menjadi tidak terbendung lagi. Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru apa yang dilihat atau didengarnya dari media massa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab perilaku seks bebas adalah dari dalam keluarga, media massa, dan dari pengaruh peers (teman sebaya).



D.      Akibat Dari Sek Bebas
Resiko tertular penyakit menular seksual (PMS) meningkat seperti :
Hubungan seksual pranikah, akan memicu terjadinya multipartner. Dan karena belum ada pasangan tetap maka akan cenderung berganti-ganti pasangan. Keadaan ini akan memperparah terjadinya penyakit menular seksual seperti gonorhoe, Chlamydia, Herpes, Infeksi Jamur, Syphilis maupun AIDS. PMS sering berakhir dengan penyakit komplikasi seperti kemandulan atau infertilitas.
*   Gonorhoe dan Chlamydia
·           Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah berhubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini
·           Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang Air Kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat/tidak terasa sama sekali


*   Herpes
·           Disebabkan oleh virus, dapat diobati, tetapi tidak dapat disembuhkan
·           Gejala timbul antara 3-10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
·           Gejala awal muncul, seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair
·           Dalam 5-10 hari gejala hilang
·           Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi suatu saat


*   Infeksi Jamur
·           Disebabkan oleh jamur
·           Menyebabkan kegiatan berwarna merah dibawah kulit pria yang tidak disunat


*   Syphilis
·           disebabkan oleh bakteri. Lesi muncul 3 minggu-3 bulan setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
·           luka terlihat seperti berlubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit
·           luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap padfa tubuhdan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet-lecet ini akan hilang juga dan virus akan menyerang bagian tubuh lain
·           shypilis dapat disembuhkan pada tiap tahapabn dengan penicillin


*        HIV/AIDS
AIDS bisa membuat kehidupan kita tidak berguna, dan merusak hidup kita meskipun kita menghindarinya dengan kondom ketika kita berhubungan seks, ia masih tidak bisa dihindari. Setiap orang bisa terkena jika kita tidak mencoba menghindarinya.
·           AIDS merupakan kumpulan gejala akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh. Diakibatkan oleh serangan virus HIV
·            Timbul karena sering berganti pasangan seksual. Juga dapat melalui transfusi darah, jarum suntik, luka, maupun penularan dari ibu ke bayi.(Wijayanto,2008).





E.       Cara Mencegah Terjadinya Seks Bebas
1.      Pahami dampak negatif seks bebas
Satu hal yang bisa membuat anda atau anak anda menjauhi seks bebas adalah dengan memahami dampak negatifnya.  Pahamilah bahwa seks bebas bisa membawa konsekuensi yang sangat fatal bagi masa depan anda, bahkan berujung kematian.  Seks bebas bisa meningkatkan resiko terjangkit AIDS, salah satu penyakit yang hingga saat ini belum ada obatnya.
Selain itu secara psikologis seks bebas juga membawa dampak yang buruk.  Kita akan seolah-olah dihantui oleh perasaan berdosa dan bersalah.  Hal ini dalam jangka panjang bisa mengakibatkan turunnya rasa percaya diri, stress, bahkan depresi
2.      Memberi batasan jam malam
Menurut penelitian sosiolog Universitas Cambridge, aktivitas seks bebas 80 persen terjadi setelah jam 9 malam.  Memang, jika menilik kehidupan malam yang erat kaitannya dengan diskotik, klub,pub, bahkan prostitusi; seks bebas sangat mungkin terjadi pada waktu-waktu tersebut.  Apalagi di malam hari suasana jauh lebih sejuk, sehingga secara psikologis kita menjadi lebih berani untuk mencoba hal-hal baru.
Setelah memahami fenomena ini, cobalah untuk membatasi jam-jam malam anda.  Jangan terlalu sering keluar malam, karena hal ini memperbesar kemungkinan terjadinya seks bebas.  Kehidupan malam juga erat kaitannya dengan kriminalitas, drugs, dan penyakit.; oleh karena itu tidak ada ruginya dihindari.
3.      Memilih lingkungan yang positif
Lingkungan sangat berperan dalam membentuk karakter serta perilaku keseharian kita.  Jika kita ingin menjauhkan diri sendiri atau anak-anak kita dari seks bebas, masuklah ke dalam lingkungan yang kondusif.  Pilihlah tempat belajar seperti kampus atau sekolah yang memiliki disiplin tinggi, berprestasi, dan membina murid-muridnya untuk tidak hanya sekedar menjadi pandai, namun juga menjadi manusia yang baik.
Sekolah, kampus, dan tempat kerja sangat berperan penting dalam menentukan kebiasaan kita.  Jika masuk ke dalam lingkungan yang negatif, diperlukan usaha yang lebih berat untuk menjauhkan diri dari hal-hal negatif seperti seks bebas.  Oleh karena itu, pastikan untuk sebisa mungkin masuk ke lingkungan yang bagus.
4.      Memantau pergaulan
Setelah faktor lingkungan, faktor selanjutnya yang harus dipantau untuk mencegah seks bebas adalah pergaulan.  Perhatikan dengan siapa anak-anak anda bergaul.  Perhatikan sikap teman-temannya, dan seberapa besar sikapnya ikut berubah setelah bergaul dengan mereka.  Jika anda menyadari perilaku negatif mulai muncul pada anak-anak anda, jangan ragu untuk langsung memberinya nasihat.
Pergaulan sangat berperan dalam mencegah seks bebas.  Jika anda masuk ke dalam kalangan yang rajin belajar, taat, dan agamis, kemungkinan untuk terhindar dari pengaruh negatif kehidupan malam jauh lebih besar.  Oleh karena itu, jagalah baik-baik lingkungan pergaulan anda.
5.      Menjalin hubungan akrab antara orang tua dan anak
Salah satu faktor penting yang sering dilupakan untuk mengurangi risiko seks bebas adalah dengan cara menjaga hubungan baik orangtua dan anak.  Berdasarkan penelitian, anak yang kurang diperhatikan dan memiliki hubungan yang renggang dengan orangtuanya cenderung terjerumus ke perilaku free sex.  Begitu juga anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis.
Jika hubungan orangtua-anak terjaga dengan baik, akan lebih mudah bagi anda untuk memantau dan mencegah sang anak masuk ke pergaulan yang negatif.  Jika anda perlu melakukan campur tangan dan menasihati sang anak, ia pun akan lebih mudah menerima dan menuruti nasihat anda.
6.      Pikirkan masa depan
Pola pikir yang harus anda tanamkan untuk mencegah diri sendiri atau anak untuk melakukan seks bebas adalah dengan memikirkan masa depan.  Kembali pada poin nomor 10, anda harus lebih dahulu menyadari dampak negatif dari seks bebas.  Jangan sampai anda tergiur dengan kenikmatan sesaat, namun pada akhirnya mengalami kesengsaraan dalam waktu yang lama.
Bagi para remaja, poin ini harus ditanamkan dengan baik.  Bayangkan nasib mereka jika ternyata sudah harus menjadi orang tua, padahal masih bersekolah dan belum mampu secara ekonomi.  Ingatkan bahwa keluarga mereka menaruh harapan pada para remaja tersebut untuk menjadi orang yang sukses.
7.      Menikah
Ditinjau dari segi sosial dan biologis, menikah adalah solusi yang sangat tepat untuk menghindari seks bebas, tentu apabila anda sudah memiliki tabungan yang cukup serta mampu membiayai hidup anda dan pasangan.  Dengan menikah, anda bebas melakukan hubungan seks dengan suami/ istri anda tanpa khawatir mendapat cap negatif dari masyarakat.
Jika anda melihat diri anda atau anak-anak anda sudah mapan secara finansial dan kebutuhan untuk berhubungan badan tidak dapat lagi ditahan, jangan tunda-tunda untuk menikah.  Percayalah, dengan menikah anda akan menjadi lebih bertanggung jawab, dan kehidupan anda akan terasa lebih indah dilalui bersama orang yang anda cintai.
8.      Mendekatkan diri kepada Tuhan
Jika penjelasan secara rasional masih dirasa kurang efektif untuk menjauhkan diri dari seks bebas, cobalah untuk memahaminya dari sudut pandang agama.  Tidak ada agama apapun di dunia ini yang membolehkan perilaku hubungan badan selain dengan suami istri.  Jika anda orang yang religius, cobalah untuk memahami berbagai ajaran agama untuk mencegah berbagai perilaku negatif.
Agar lebih yakin, anda bisa mendengarkan ceramah-ceramah agama atau meminta nasihat dari tokoh agama setempat.  Perbanyaklah juga beribadah, karena aktivitas ini bisa mendekatkan diri anda pada Tuhan dan membuat anda lebih takut berbuat dosa.
9.      Beraktivitas Positif
Perilaku seks bebas terjadi karena terlalu banyak waktu yang dilewatkan dalam lingkungan yang tidak sehat.  Oleh karena itu, untuk mencegahnya anda perlu mengisi hari-hari anda atau anak anda dengan hal-hal yang positif.  Jangan biarkan ada terlalu banyak waktu kosong.  Cobalah untuk mengisi waktu-waktu tersebut dengan mengikuti kursus, belajar, memulai usaha baru, berbisnis, atau menciptakan berbagai karya.
Hal-hal positif tersebut juga membuat anda sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk sekedar keluyuran atau nongkrong-nongkrong tidak jelas.  Selain terhindar dari hal-hal buruk, aktivitas positif juga sangat bermanfaat  untuk mengembangkan kepribadian seseorang ke arah yang lebih baik.
10.  Memberi pendidikan seks yang benar
Pendidikan seks adalah langkah yang tidak boleh dilupakan dan merupakan salah satu cara mencegah seks bebas paling penting.  Ada banyak kasus di mana pergaulan bebas terjadi karena ketidaktahuan seseorang terhadap berbagai risiko seks bebas, seperti kehamilan dan penyakit menular.  Oleh karena itu, pastikan untuk memberi pendidikan seks pada anak-anak anda begitu mereka memasuki usia remaja.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)