Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Ternyata Ada Pengaruh KB Suntik 3 Bulan pada Sistem Reproduksi, Ini Dia Penanggulangannya




Ternyata Ada Pengaruh KB Suntik 3 Bulan pada Sistem Reproduksi, Ini Dia Penanggulangannya


Kontrasepsi 3 bulan merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi yang populer digunakan wanita usia subur. Selain murah, mudah didapat, juga nyaman karena tidak takut lupa. Namun dibalik semua itu ternyata ada efek samping maupun pengaruh terhadap sistem reproduksi.


Pada pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan terdapat penyebab terjadinya masalah dan bagaimana cara penanggulangannya, antara lain:
1.    Amenorea
Penyebab : karena kontrasepsi progestin menimbulkan perubahan histologi pada endoretrium sapai pada atrofi endometrium.
Penanggulangan :
a.    Tidak perlu dilakukan tindakan apapun ukup konseling saja
b.    Bila klien, tidak dapat menerima kelainan tersebut, sebutkan jangan dilanjutkan, anjurkan pemakaian jenis kontrasepsi yang lain.

2.    Pendarahan
Gangguan ini sering sekali terjadi pada pengguna KB Suntik 3 bulan.
Penanggulangan :
Diberikan preparat estrogen/progesteron/pil kombinasi, diberikan juga roborandia dan motivasi untuk perbaikan gizi, bila tidak berhenti juga setelah pengobatan sebaiknya akseptor di anjurkan untuk ganti cara.

3.    Berat badan yang bertambah.
Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama, penyebab berat pertambahan badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh dan bula karena retensi cairan tubuh. KB suntik DMPA (Depo Medroxy Progesteron Acetat) merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari pada biasanya.
Penanggulangan :
jumlah porsi makan dikurangi dengan diet bila cara tidak menolong dan badan terus bertambah akseptor dianjurkan untuk ganti kontrasepsi.

4.    Sakit kepala, mual muntah, gelisah dan pusing.
Insiden sakit kepala adalah sama pada DMPA maupun NETEN dan terjadinya pada awal pemakaian. Penyebab : karena reaksi tubuh terhadap progesteron
Penanggulangan:
Dijelaskan bahwa keluhan tersebut bersifat sementara dan akan hilang dalam 3 bulanan setelah penyuntikan

5.    Acne dan jerawat.
Jerawat yang paling sering muncul didaerah wajah. Penyebab : prgestin terutama 19 morprogestin menyebabkan peningkatan  kadar lemak.
Penanggulangan :
a.    Memberikan penjelasan bahwa hal itu merupakan efek samping suntikan
b.    Anjurkan untuk mengurangi makana-makanan yang berlemak
c.    Anjurkan untk menjaga keberihan wajah
d.    Bila tidak hilang juga dan makin bertambah banyak dianjurkan untuk ganti pemakaian kontrasepsi.

6.    Merorargia (pendarahan lebih banyak/ lebih sedikit)
Gangguan ini ditanggulangai dengan pemberian tablet sulfas ferogus, 3 x 1 tablet (5-7 hari) sampai keadaan membaik.

7.    Rambut rontok
Gejala ini bisa didapatkan sesudah pemakian/setelah pemakaian.
Penanggulangan:
Diberikan penjelasan bahwa hal itu merupakan efek sampng dari kontrasepsi suntik dan gejalaitu akan hilang dan kembali normal tanpa pengobatan setelah pengehentian suntikan.

Kontrasepsi suntik juga memiliki Efek pada sistem reproduksi namun tidak menyebabkan hal yang terlalu serius. efek samping itu diantaranya :
1.    Kembalinya kesuburan / fertilitas
Lamanya masa tidak subur / infertil mungkin tergantung pada kesehatan metabolisme DMPA dan juga pada berat badan Akseptor.Lebih dari 50% rartor akseptor akan mengalami haid kembali setelah 6 bulan dan kira-kira 85% setelah 1 tahun.
Akseptor yang memakai kontrasepsi suntikan untuk waktu yang lama, dapat menjadi hail sura cepatnya dengan akseptor yang hanya ikut beberaa kali suntikan, yang menunjukkan bahwa tidak terjadi efek kumulatif dari obatnya.pada NETEN, kembalinya kesuburan dapat lebih cepat di bandingkan dengan DMPA, Korera NETEN di metabolisme lebih cepat ovulasi sering terjadi 3 bulan setelah penyuntikan, kadang-kadang dapat terlambat sampai 5 bulan.
2.    Efek pada fetus / janin
Tidak ditemukan bertambahnya kelainan korgenital atau prematuritas pada wanita hamil yang tanpa sengaja diberikan DMPA maupun pada wanita yang hamil setelah efek aseptif  DMPA berakhir.
3.    Laktasi
Pada DMPA tidak ditemukan efek terhadap laktasi, malah mungkin dapat memperbaiki kualitas ASI (memperbanyak produksi ASI). DMPA tidak merubah komposisi dariASI.

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)