Konsep Teori Vitamin A (Pengertian, Sumber, Manfaat, Akibat dan
Penanggulangan)
Vitamin A merupakan
zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan didalam hati, tidak dapat
dibuat oleh tubuh, sehingga harus terpenuhi dari luar (essensial), berfungsi
untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
penyakit.
Pengertian vitamin A
Vitamin A merupakan vitamin yang
larut dalam lemak dan terdapat dalam minyak ikan, kuning telur, keju, sayuran
berwarna hijau dan kemerahan seperti wortel dan tomat.(Helen Kehler, 2014)
Vitamin A atau berdasarkan
struktur kimianya disebut Retinol atau Retinal atau juga Asam Retinoat, dikenal
dan dipromosikan sebagai faktor pencegahan mata kering, berfungsi untuk
pertumbuhan sel epitel/pelindung dan pengatur kepekaan rangsang sinar pada
saraf retina mata, maka dari itu disebut Retinol atau Retinal. Jumlah yang
dianjurkan berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan (KGA-2004)
per hari 400 ug retinol (mikrogram) untuk anak-anak dan dewasa 500 ug retinol.
Sumbernya ada yang hewani sebagai retinol dan ada juga dari nabati sebagai pro
vitamin A sebagai pecegahan penyakit mata, nanti dalam usus dengan bantuan
tirosin sebagai penyusun protein atau dalam ha ini adalah vitamin A baru
dikonversi menjadi retinol.(Zuliani, 2012)
Pemerintah di tingkat kabupaten
dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak dengan cara memperkuat
program vitamin A ibu nifas.(Aroni, 2012)
Akan tetapi kebijakan yang dibuat
masih berupa pengadaan sedangkan untuk kegiatan distribusi, sosialisasi dan
kunjungan rumah masih sangat terbatas.(Depkes RI, 2010)
Menurut penelitian yang dilakukan
sebelumnya, terdapat hubungan antara ketersedian kapsul vitamin A untuk ibu
nifas dengan pemberian kapsul vitamin A, dan tidak terdapat hubungan antara
penolong persalinan baik tenaga kesehatan maupun dukun bersalin dengan pemberian
kapsul vitamin A untuk ibu nifas.(Endang P, 2013)
Sedangkan pedoman nasional yang
ada saat ini merekomendasikan bahwa 100 % ibu nifas mendapat dua kapsul vitamin
A 200.000 SI yang diberikan paling lambat 30 hari setelah melahirkan.(Helen
Kehler, 2014)
Menurut teori Lawrance Green,
suatu perilaku kesehatan dipengaruhi oleh faktor pendorong, faktor pemungkin
dan faktor penguat. Pemberian kapsul vitamin A untuk ibu nifas sebagai perilaku
kesehatan juga dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut.(Notoatmodjo, 2013)
Sumber vitamin A
Sumber vitamin A dapat diperoleh
dari hati, kuning telur, ayam, ikan sarden, minyak ikan, minyak kelapa sawit,
minyak hati ikan hiu, susu, mentega, keju, serta sayuran berwarna hijau tua
sepeti daun sigkong, daun kacang, kangkung, daun pepaya, daun talas, daun
melinjo, daun katuk, sawi, ubi jalar merah, bayam, kacang panjang, buncis,
serta buah-buahan yang berwarna kuning jingga seperti wortel, tomat, semangka,
pepaya, mangga, nangka dan jeruk.(Almatsier, 2014)
Angka Kecukupan Vitamin A
Rendahnya cakupan pemberian
kapsul vitamin A untuk ibu nifas disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
1) Ketidaktahuan ibu tentang
manfaat kapsul vitamin A untuk ibu nifas,
2) Tidak tersedianya kapsul
vitamin A untuk ibu nifas pada penolong persalinan
3) Kurangnya kordinasi antara
petugas di lapangan terutama dengan penolong persalinan
4) Kurang dimanfaatkannya kader
dalam distribusi kapsul vitamin A untuk ibu nifas
5) Ketidaktahuan petugas
kesehatan mengenai adanya program pemerintah mengenai kapsul vitamin A untuk
ibu nifas yang diberikan dua kali.(Helen Kehler, 2008))
Angka kecukupan vitamin A yang
dianjurkan untuk berbagai golongan umur dan jenis kelamin untuk indonesia
Tabel 2.1 angka kecukupan vitamin
A
Golongan umur
|
AKA * IU
|
Golongan umur
|
AKA * IU
|
0-6 bln
|
375
|
Wanita
|
|
7-11 bln
|
400
|
10-21 thn
|
600
|
1-3 thn
|
400
|
13-15 thn
|
600
|
4-6 thn
|
450
|
16-18 thn
|
600
|
7-9 thn
|
500
|
19-29 thn
|
500
|
|
|
30-49 thn
|
500
|
Pria
|
|
50-64 thn
|
500
|
10-12 thn
|
600
|
65 thn
|
500
|
13-15 thn
|
600
|
|
|
16-18 thn
|
600
|
Hamil
|
+ 300
|
19-29 thn
|
600
|
|
|
30-49 thn
|
600
|
Menyusui
|
|
50-64 thn
|
600
|
0-6 bln
|
+ 350
|
>65 thn
|
600
|
7-12 bln
|
+ 350
|
Sumber : Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi, 2014
Manfaat vitamin A
Bagi ibu
Pemberian kapsul vitamin A untuk
ibu nifas memiliki manfaat penting bagi ibu dan bayi yang disusuinya, selain
untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kelangsungan hidup anak juga
dapat membantu pemulihan kesehatan ibu.(Siti M, 2010)
Fungsi vitamin A adalah daya penglihatan
malam, kelainan membrane mukosa, mencegah kekringan pada mata. Vitamin A
merupakan unsur esensial untuk pembentukan rhodopsin. Rhodopsin adalah pigmen
yang memungkinkan mata untuk dapat melihat dalam cahaya remang-remang. Pigmen
ini akan terurai jika ada cahaya terang. Regenerasi rhodopsin dapat terjadi dan
memerlukan vitamin A, meningkatkan kandungan vitamin A dalam ASI dan Kesehatan
ibu cep6at pulih setelah melahirkan.(Beck, 2011))
Waktu pemberian dan dosis kapsul
vitamin A pada ibu nifas yaitu, kapsul vitamin A merah (200.000 IU) diberikan
pada masa nifas sebanyak 2 kali yaitu, satu kapsul diberi segera setelah
persalinan, dan satu kapsul kedua diminum 12 jam sesudah pemberian kapsul yang
pertama. Jika sampai 12 jam setelah melahirkan ibu tidak mendapatkan vitamin A,
maka dapat diberikan pada kunjungan ibu nifas atau pada KN 1 (6-48 jam) atau
saat imunisasi hepatitis B (HB0) atau pada KN 2 (bayi berumur 3-7 hari) atau KN
3 (bayi berumur 8-28 hari).(Depkes, 2009)
Cakupan pemberian kapsul vitamin
A dosis tinggi dapat tercapai apabila seluruh jajaran kesehatan dan
sektor-sektor terkait dapat menjalankan peranannya masing-masing dengan baik.
(Sugiharti, 2007)
Pemberian kapsul vitamin A pada
ibu nifas dilakukan oleh petugas Puskesmas, bidan desa dan dukun bayi.
Pemberian ini dapat dilakukan pada waktu pertolongan persalinan atau kunjungan
rumah.(Sujiyatini, 2010)
Bagi bayi
Pemberian Vitamin A pada 24 jam
post partum untuk meningkatkan kandungan vitamin A pada ASI. ASI adalah sumber
utama vitamin A bagi bayi pada enam bulan pertama kehidupannya dan sumber yang
penting hingga bayi berumur 2 tahun.(Aroni, 2012)
Vitamin A telah diketahui dapat
mencegah terjadinya komplikasi berat pada penyakit yang biasa terjadi pada
anak-anak seperti campak dan diare serta melindungi mata dari xeropthalmia dan
buta senja.(Beck, 2011))
Beberapa studi menunjukan bahwa
suplementasi vitamin A pada ibu nifas dapat meningkatkan status vitamin A pada
bayi selama 2 sampai 6 bulan. Suplementasi vitamin A merupakan salah satu
intervensi program yang sudah dikenal dapat meningkatkan kesehatan serta
kelangsungan hidup anak pra-sekolah.(Helen Kehler, 2014)
Vitamin A digunakan untuk
pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang, perkembangan saraf penglihatan,
meningkatkan daya tahan tubuh sebelum infeksi, bayi akan lebih kebal dan jarang
terserang penyakit infeksi.(Rice, 2007)
Faktor-faktor yang menyebabkan kekurangan vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat
disebabkan beberapa faktor antara lain
1) kurangnya pengetahuan tentang
peran vitamin A
2) konsumsi vitamin A yang
rendah
3) Gangguan dalam proses
penyerapan dalam usus halus
4) Gangguan dalam proses
penyimpanan di hati
5) Konsumsi makanan yang tidak
mengandung cukup vitamin A atau pro-vitamin A untuk jangka waktu yang lama.
6) Menu tidak seimbang (kurang
mengandung lemak, protein atau zat gizi lainnya) yang diperlukan untuk
penyerapan vitamin A dan penggunaan vitamin A dalam tubuh.(Varney, 2007)
Akibat kekurangan vitamin A pada ibu nifas dan bayi.
Ibu nifas
Salah satu zat gizi yang berperan
dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas adalah vitamin A. Peranan vitamin A
adalah membentuk respon imun melalui peningkatan respon imun sel T (sel darah
putih yang berperan dalam kekebalan) dan retinol atau nama lain dari vitamin A
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi atau pembelahan limfosit
B (leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral/ antibodi).(Almatsier,
2014)
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan
rabun senja, eksim kulit, Pada kelompok risiko usia <20 tahun dan 35 tahun
di upayakan untuk mengkonsumsi vitamin A baik vitamin A yang alami maupun yang
sintetis setelah bersalin untuk memperbaiki jaringan sel-sel yang rusak. Pada
masa nifas terjadi diferensiasi sel karena terjadi perubahan dalam sifat atau
fungsi organ tubuh. Vitamin A, dalam bentuk asam retinoid memegang peranan
aktif dalam kegiatan inti sel, pada diferensiasi sel terjadi terjadi perubahan
dalam bentuk dan fungsi sel yang dapat dikaitkan dengan sel-sel epitel khusus,
terutama sel-sel goblet, yaitu sel kelenjar yang membentuk dan mengeluakan mukus atau lendir yang
menutupi bagian luar dan dalam sel epitel. Sehingga benda-benda asing yang
mungkin masuk akan terbawa ke luar. Bila terjadi infeksi sel-sel goblet akan
mengeluarkan lebih banyak mukus yang akan mempercepat pengeluaran
mikroorganisme tersebut.(Endang P, 2013)
Kekurangan vitamin A menghalangi
fungsi sel-sel kelenjar yang mengeluarkan mukus dan digantikan oleh sel-sel
epitel bersisik dan kering (keratinisasi). Kulit menjadi kering dan kasar dan
luka sukar sembuh. Membran mukosa tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan
sempurna sehingga mudah terserang bakteri (infeksi) sehingga dapat mengganggu
proses involusi organ-organ tubuh khususnya rahim, oleh sebab itu vitamin
sangat dibutuhkan pada masa nifas.(Almatsier, 2014)
Pada bayi
Pada defisiensi vitamin A yang
berat, terutama diantara anak-anak dapat terjadi kelainan pada mata.
Konjungtiva mata mula-mula mengalami keratinisasi, sehingga menimbulkan
xerophthalmia (mata kering), keratomalasia (kornea mata kering) dapat timbul
serta mengakibatkan infeksi, perlukaan pada kornea yang disebabkan infeksi dan
kebutaan yang permanen.
Apabila terjadi kekurangan
vitamin A pada bayi dapat menyebabkan bayi buta senja atau sulit melihat bila
kekurangan cahaya, perubahan pada kulit menjadi kering dan kasar, perubahan
pada mata menjadi xerosis konjungtiva atau konjungtiva menjadi kering, bercak
bitot (bercak putih pada konjungtiva) dan keratomalasia (korea mata kering),
gangguan pertumbuhan, infeksi, warna mukosa lidah lebih terang.(Kemenkes, 2012)
Disamping itu kekurangan vitamin
A dapat meningkatkan resiko anak terhadap penyakit infeksi seperti penyakit
saluran pernafasan dan diare, meningkatkan angka kematian karena campak serta
menyebabkan keterlambatan pertumbuhan.(Almatsier, 2014)
Cara menanggulangi kekurangan vitamin A pada ibu Nifas
Kekurangan vitamin A (KVA) dapat
ditanggulangi dengan berbagai cara seperti :
a. Fortifikasi/penambahan zat
gizi berbagai produk makanan
b. Peningkatan ketersediaan dan
konsumsi makanan yang mengandung vitamin A melalui pemanfaatan pekarangan
dengan cara menanam sayuran atau buah yang mengandung vitamin A
c. Memberikan vitamin A serta
menggalangkan promosi sumber makanan-makanan yang mengandung vitamin A.(Helen
Kehler, 2014)
Comments
Post a Comment