Tetap Merasa Aman dan Nyaman Berhubungan Badan Ketika hamil
Banyak yang tidak tahu bahwa ibu
bisa tetap merasa aman dan nyaman
berhubungan badan ketika hamil. Tentu saja ini merupakan berita gembira
karena tidak bisa dipungkiri hal tersebut adalah kebutuhan biologis yang harus
tetap dipenuhi. Walau begitu, tetap saja ada hal yang harus diwaspadai agar
tidak terjadi sesuatu hal yang dapat membahayakan kondisi kehamilan ibu.
Berhubungan badan dengan suami
umumnya mulai rutin kembali dilakukan saat kehamilan ibu memasuki periode dua.
Karena biasanya saat periode pertama kehamilan banyak faktor yang membuat ibu
dan suami mengurungkan niat untuk melakukannya. Diantaranya pusing, mual dan
muntah yang sering ibu rasakan dan faktor keraguan suami yang merasa khawatir
aktifitas hubungan badan akan mengganggu kondisi kehamilan ibu.
Pilihan Posisi Aman dan Tidak Aman
Berhubungan badan ketika hamil
sah-sah saja dilakukan selama memperhatikan tiga hal penting, pertama kondisi
ibu dan suami sedang nyaman (saling menginginkan untuk melakukannya), kedua
hubungan badan tersebut tidak menyebabkan tekanan pada perut/rahim ibu, serta
ketiga pilihan posisinya memungkinkan adanya kontak fisik yang dinginkan kedua
pasangan (ibu dan suami saling menikmati).
Dari berbagai posisi yang
memenuhi 3 poin penting tersebut maka posisi yang nyaman untuk ibu dan suami
pilih adalah:
- Posisi Sendok, yaitu dengan cara
memiringkan tubuh ibu maupun suami dan posisi suami berada menempel di punggung
ibu untuk melakukan penetrasi.
- Posisi Gunting, posisi suami
menyamping sama seperti posisi sendok, namun posisi istri terlentang dengan
satu kaki dekat tubuh suami terangkat sehingga memungkinkan salah satu kaki
suami masuk diantara paha ibu dan melakukan penetrasi.
- Posisi Berhadapan, yaitu posisi
dimana kaki suami selonjor kedepan diatas kasur dan ibu duduk menghadap suami
dipangkuannya.
- Posisi Doggy, sama seperti
berhadapan hanya posisi ibu membelakangi suami.
- Posisi Diatas Kursi, masih sama
dengan posisi berhadapan hanya dilakukan diatas kursi tanpa lengan yang
memungkinkan kaki ibu maupun suami memijak lantai sehingga mengurangi pegal
disekitar otot paha.
Dari setiap posisi tersebut yang
harus diperhatikan adalah gerakan penetrasi harus dilakukan secara lembut untuk
menghindari terguncangnya rahim ibu. Selain itu jika pilihan posisi
mengharuskan ibu terlentang maka usahakan jangan terlalu lama karena akan
menyebabkan ibu cepat merasa pusing.
Sebagai variasi atau jika ibu
terlalu takut untuk melakukan hubungan badan, maka oral seks bisa menjadi
pilihan. Ibu bisa meminta suami untuk melakukannya dan pastikan suami juga
bersedia untuk melakukannya. Namun ada yang harus diperhatikan ketika oral seks
dilakukan oleh suami jangan sampai ada tiupan udara kedalam vagina baik secara
sengaja ataupun tidak. Karena akan menyebabkan penghambatan pembuluh darah
jantung dan tentu saja mengancam keselamatan ibu dan janin.
Ketika berhubungan badan, ibu dan
pasangan juga harus mempertimbangkan untuk menggunakan kondom. Hal ini
bertujuan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti terjadi infeksi
pada janin dan kehamilan ibu. Hindari juga posisi anal yang akan menyebabkan
masuknya bakteri berbahaya dari dubur kedalam vagina.
Beresikokah Berhubungan Badan Ketika hamil?
Walaupun ibu sudah memilih cara
yang aman dan nyaman, bukan berarti kegiatan ini tanpa risiko. Beberapa risiko mungkin
muncul terutama bagi ibu yang memilki riwayat keguguran atau di diagnosa
mengalami plasenta previa yaitu kondisi dimana posisi plasenta berada dibagian
bawah rahim dan menutupi leher rahim.
Meski saat ibu mencapai orgasme
dan sensasinya membuat banyak syaraf dan jaringan otot mengencang, namun hal
ini tidak akan menyebabkan terjadinya kontraksi yang mengakibatkan bayi lahir
prematur asalkan ibu tidak memiliki kelainan faktor risiko diatas.
Berhubungan badan selama
kehamilan memang merupakan salah satu cara untuk menjaga keintiman ibu dan
suami. Namun bukan berarti hal ini wajib dilakukan. Apalagi jika ibu mempunyai
faktor risiko tersebut. Banyak cara yang bisa ibu dan suami lakukan untuk tetap
intim seperti memeluk mesra, mencium, memijat lembut dan memberikan kata-kata
romantis dan penyemangat menjelang hadirnya buah hati.
Apapun usaha yang ibu lakukan
untuk tetap merasa aman dan nyaman
berhubungan badan ketika hamil, tetap harus mempertimbangkan kondisi
kehamilan. Jangan sampai karena keinginan yang sesaat menyebabkan terjadi
banyak penyesalan nantinya.
Comments
Post a Comment