Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Kembalikan Gairah Hubungan Intim Setelah Melahirkan


Kembalikan Gairah Hubungan Intim Setelah Melahirkan


Banyak ibu yang tidak memikirkan untuk kembalikan gairah hubungan intim setelah melahirkan. Padahal hal ini sangat penting untuk tetap menjaga keharmonisan dengan suami. Intensitas hubungan intim pasca melahirkan biasanya akan berbeda sangat jauh dengan saat sebelum ibu melahirkan.

Hal yang paling mempengaruhi pola hubungan intim ibu dengan suami biasanya berasal dari faktor ibu yang merasa malas untuk melakukannya. Ibu merasa lelah dengan rutinitas baru ibu setelah hadirnya buah hati dalam keluarga ibu. Bayi bangun tengah malam karena ngompol, jadwal ibu memberikan ASI tiap 2-3 jam dengan durasi yang tidak sebentar, pekerjaan rumah tangga seperti mencuci pakaian bayi yang menumpuk hingga rasa tidak percaya diri karena bentuk tubuh yang tidak sama dengan waktu sebelum hamil membuat ibu lebih sering menahan diri untuk melakukan hubungan intim dengan suami.
Hal-hal tersebut diatas tentunya jangan sampai terjadi agar kualitas hubungan dan keharmonisan rumah tangga selalu terjaga. Lalu bagaimana cara ibu mengembalikan gairah dalam melakukan hubungan intim dengan suami pasca melahirkan? Berikut hal yang harus ibu ketahui.

Kapan Bisa Mulai Berhubungan Intim

Hal pertama yang harus ibu tahu adalah kapan ibu bisa mulai melakukan hubungan intim dengan suami. Normalnya ibu bisa kembali berhubungan setelah 42 hari (1,5 bulan) atau ketika habisnya masa nifas ibu. Pada masa ini biasanya darah yang mengalir setelah melahirkan akan berhenti. Jangan pernah melakukan hubungan jika masih ada darah yang mengalir karena berisiko akan menyebabkan infeksi.
Selain aliran darah, hal panting yang harus diperhatikan adalah kondisi luka jahitan pasca melahirkan (episiotomi ataupun operasi caesar) belum sembuh dengan sempurna.
Ibu tidak perlu terburu-buru, komunikasikan dengan suami jika masih merasakan sakit atau ngilu pada bekas luka. Selain menunggu ibu sampai benar-benar bergairah, hal ini juga untuk memastikan kondisi rahim sudah tertutup.
Yang memegang peranan penting tentang kapan untuk memulai hubungan penting adalah ibu. Ibu yang tahu persis kapan ibu sudah merasa siap dan tidak merasakan keluhan jika mulai melakukan hubungan intim.

Perubahan Fisik Hanya Sementara, Pede Aja

Perubahan kondisi menjadi yang paling banyak dijadikan alasan berkurangnya keinginan atau gairah ibu untuk melakukan hubungan intim setelah melahirkan. Perubahan pada otot vagina yang meregang setelah melahirkan membuat ibu merasa takut melakukan hubungan intim akan berkurang kesenangannya dibanding saat sebelum melahirkan.
Ibu tidak perlu pusing dengan kondisi tersebut. Karena masa otot organ intim ibu akan kembali normal seiring berjalannya waktu. Ibu bisa mempercepat untuk mengembalikan kekencangannya dengan melakukan senam kegel walaupun belum tentu keadaannya sama seperti saat sebelum melahirkan.

Pancing Gairah Secara Bertahap

Kelelahan karena rutinitas baru seperti sering bangun malam dan jadwal menyusui yang padat siang maupun malam sering menjadi alasan ibu tidak berhasrat untuk melakukan hubungan intim.
Yang harus ibu dan suami ingat adalah bahwa hubungan intim adalah cara untuk saling merasa nyaman dan membahagiakan. Jadi ibu tidak perlu panik atau takut jika ibu masih belum berhasrat asalkan ibu dan suami mampu mengkomunikasikannya.
Seiring berjalannya waktu ibu dan suami akan terbiasa dengan aktifitas baru dalam mengurus bayi. Ibu bisa mulai kembali gairahnya untuk berhubungan intim. Sambil menunggu kembali memuncaknya hasrat dan gairah, ibudan suami bisa menjaga keintiman dengan sering berbincang berdua, saling memeluk atau sekedar memijat mesra.

Tips Kembalikan Gairah Hubungan Intim

Untuk memulai mengenbalikan gairah ibu bisa dimulai dengan menyadari kondisi saat ini berbeda dengan saat belum melahirkan. setelah melakukan hal tersebut maka ibu bisa mengikuti beberapa tips berikut agar ibu kembali bergairah:

Mulai Intimasi

Semakin hari ibu dan suami akan mulai mengetahui dan memahami kapan bayi akan tertidur sehingga ibu dan suami bisa memulai untuk melakukan hubungan intim. Dengan mengetahui jadwal tidur bayi akan membuat ibu dan suami tidak tergesa-gesa dalam melakukannya. Ibu bisa memulai dengan saling memeluk, memijat atau membisikan kata-kata yang bisa membangkitkan gairah.

Siasati Rasa Sakit

Rasa sakit pasti akan ibu rasakan terutama saat pertama kali melakukannya. Rasa sakit yang ibu rasakan bisa berasal dari kondisi luka jahitan baik pada vagina (episiotomi) ataupun pada perut (jika dilakukan caesar). Ibu bisa menyiasati rasa sakit tersebut dengan mencari posisi yang senyaman mungkin dan meminimalkan penetrasi.
Selain rasa sakit luka jahitan, saat periode menyusui akan menyebabkan ibu mengalami penurunan hormon estrogen sehingga berakibat berkurangnya cairan pelumas dalam vagina. Hal ini tentu saja berakibat ibu merasakan sakit saat ada penetrasi dalam berhubungan intim. Untuk menyiasatinya ibu bisa menggunakan gel pelumas berbahan alami seperti munyak zaitun atau minyak jagung. Mencoba beberapa gaya yang berbeda juga bisa dijadikan sebagai solusi.

Fokuskan Pikiran

Untuk tetap mendapatkan kesenangan dari aktifitas hubungan intim hal terpenting untuk dilakukan adalah pikiran yang fokus. Pikiran yang kemana-mana seperti memikirkan pekerjaan sehari-hari, kondisi bayi atau hal lainnya hanya akan mengurangi bahkan menghilangkan kesenangan yang akan ibu dapatkan dari berhubungan intim.

Latihan Senam Kegel

Mengembalikan kesenangan selain dengan upaya diatas bisa juga melalui ratihan senam kegel secara rutin. Senam ini akan membuat kekencangan otot vagina ibu akan berangsur pulih sehingga daya cengkram menjadi semakin baik. Hal ini tentu saja akan semakin mengembalikan kesenangan untuk ibu dan suami. Selain itu dengan rutin melakukan senam kegel kondisi luka dan bekas jahitan akan semakin cepat pulih.


Bukanlah suatu hal yang sulit untuk kembalikan gairah hubungan intim setelah melahirkan. Asalkan ibu fokus ditambah dengan pola komunikasi yang baik dengan suami maka keharmonisan rumah tangga akan sealu terjaga.

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)