Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Menjaga Awal Masa Kehamilan Ibu Agar Tetap Sehat


Menjaga Awal Masa Kehamilan Ibu Agar Tetap Sehat


Banyak hal yang bisa ibu lakukan untuk menjaga awal masa kehamilan ibu agar tetap sehat. Selain dengan senam hamil, kehamilan sehat juga bisa ibu dapatkan dengan pola kehidupan yang sehat. Ada beberapa kiat yang bisa ibu laksanakan untuk mewujudkannya. Berikut penjelasannya:
 

Atasi Keluhan serta Perubahan Fisik Selama Kehamilan

Beberapa keluhan yang sering dirasakan oleh ibu hamil diantaranya rasa mual dan terkadang disertai muntah, payudara terasa membengkak atau nyeri, ibu lebih sering buang air kecil, mudah pusing, susah buang air besar, serta selalu menginginkan sesuatu (biasanya makanan) yang diluar kebiasaan.
Rasa mual biasanya dipicu oleh bau-bauan. Ibu akan lebih mudah terpancing walau hanya menghirup bau parfum atau asap rokok. Untuk itu hindari penggunaan parfum selama masa kehamilan. Rasa mual juga bisa timbul dari pola makan yang salah. Untuk itu disarankan untuk mengkonsumsi makanan sehat dengan porsi sedikit namun sering. Hindari minuman yang mengandung soda, makanan pedas dan berminyak (digoreng). Selalu konsumsi tablet Fe yang diberikan petugas kesehatan untuk menghindari rasa pusing selama kehamilan dan menghindari penyakit anemia.
Untuk meringankan nyeri pada payudara ibu bisa memijat lembut payudara ibu dengan menggunakan minyak zaitun. Ibu jangan pernah menahan untuk buang air kecil karena bisa berakibat terjadinya infeksi pada saluran kemih.

Hindari Pola Hidup Tidak Sehat

Merokok, meminum minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein merupakan kebiasaan yang harus ibu hidari selama kehamilan. Jika sebelum hamil ibu terbiasa melakukan hal tersebut, maka sebisa mungkin selama proses kehamilan ibu harus menghentikan kebiasaan tersebut.
Merokok saat hamil dapat menyebabkan ibu mengalami keguguran, bayi terlahir prematur atau timbul masalah pada plasenta ibu. Selain itu berdasarkan penelitian, ternyata ibu hamil yang merokok akan menyebabkan bayinya memiliki bibir sumbing. Tentu saja hal ini bukan sesuatu yang diinginkan ibu dan suami bukan.
Ibu juga harus menghindari minuman beralkohol, karena memiliki efek jangka panjang yang lebih buruk. Selain bayi ibu akan mengalami BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), nantinya ketika anak ibu tumbuh dewasa akan sangat kesulitan dalam belajar hal baru, kesulitan dalam berbahasa, anak cenderung hiperaktif dan nakal, serta efek paling buruk adalah anak ibu akan mengalami keterbelakangan mental.
Jika sebelumnya ibu hobi mengkonsumsi minuman berkafein seperti kopi atau minuman bersoda, ibu harus mulai menghentikan hobi tersebut melihat dampak buruk yang bisa timbul seperti keguguran dan masalah kehamilan lainnya.

Hindari Hal yang Memicu Stress

Kehamilan memamng merupakan momen yang menggembirakan, namun bukan berarti selama kehamilan ibu akan selalu bahagia. Justru biasanya emosi seorang ibu hamil akan lebih labil dan mudah marah. Hal ini menyebabkan ibu hamil lebih gampang stress oleh hal yang sepele seperti khawatir kondisi janin, bagaimana cara mengasuh bayi ketika lahir nanti, bagaimana urusan biaya untuk membesarkan anak nanti dan lain sebagainnya.
Melihat banyaknya hal yang dapat memicu stress ibu, maka disarankan untuk lebih banyak menikmati masa kehamilan dan jangan membebani diri dengan urusan lain selain kehamilan. Komunikasikan dengan suami ibu atau bahkan keluarga besar segala sesuatu yang menjadi ganjalan di pikiran ibu. Namun jika dirasa mood ibu berubah-ubah secara drastis maka disarankan untuk mendatangi psikolog.

Tingkatkan Keintiman dengan Suami

Saat hamil merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan keintiman ibu dengan suami. Mungkin aktivitas seksual ibu dan suami akan sedikit terganggu dengan kondisi ibu yang sering mual, cepat lelah ataupun ibu kurang mood untuk melakukannya. Namun semua itu bukan sebuah halangan. Ibu bisa mengkomunikasikan dengan suami kapan ibu merasa khawatir untuk berhubungan dan kapan ibu merasa ingin melakukan hubungan badan.
Perlu dicatat oleh ibu, untuk meningkatkan keintiman dengan suami tidak harus selalu melalui hubungan badan saja. Karena sebenarnya berkomunikasi tentang kebutuhan biologis dengan suami justru akan lebih meningkatkan keintiman antar ibu dan suami. Ibu akan merasa nyaman melakukan hubungan badan karena sedang dalam mood, selain itu suami juga akan lebih nyaman dan tenang dalam melakukannya karena berdasarkan keinginan berdua. Ibu tidak perlu khawatir aktivitas seksual di ketika hamil akan mengganggu janin. Karena janin ibu terlindungi dengan kantung ketuban, selain itu otot rahim juga akan beradaptasi dengan keadaan tubuh ibu ketika melakukan aktivitas seksual.

Periksakan Kehamilan Ibu Secara Rutin

Pemeriksaan kehamilan atau biasa disebut Antenatal Care (ANC) merupakan kegiatan yang harus rutin dilakukan ibu selama masa kehamilan untuk menjaga, mengawasi dan memastikan kondisi kehamilan ibu selalu dalam keadaan baik. Untuk melakukan pemeriksaan, Ibu bisa mendatangi bidan atau dokter kandungan langganan ibu.
Banyak manfaat yang didapat dengan ibu melakukan ANC rutin, salah satunya adalah ibu bisa memantau kondisi ibu dan janin. Serta apabila ditemukan faktor risiko yang membahayakan bagi kehamilan ibu dan janin akan dengan mudah mendapatkan penanganan yang tepat. Berdasarkan kebijakan yang ditetapkan pemerintah, seorang ibu hamil minimal harus melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak empat kali.

Waspadai Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Pada trimester pertama kehamilan mungkin ibu akan mengalami kecemasan ketika tiba-tiba muncul flek atau mengalami perdarahan ringan, namun hal itu tidak perlu ibu khawatirkan karena termasuk dalam keadaan yang normal. Tapi Ibu harus mulai curiga jika muncul tanda bahaya kehamilan. Diantara tanda bahaya yang mungkin akan muncul adalah perdarahan yang banyak dan biasanya disertai sakit perut. Selain itu keluar cairan dari vagina dengan warna dan bau yang tidak normal dan cenderung membuat gatal, maka itu harus ibu waspadai. Jika ibu mengalami gejala-gejala tersebut segera konsultasika dengan bidan atau dokter.


Semoga dengan sedikit penjelasan singkat ini ibu bisa menjaga awal masa kehamilan ibu agar tetap sehat sampai nanti waktu persalinan tiba.

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)