Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE


MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.

Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh mahasiswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.
Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran dosen sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam menggunakan Power Point atau software yang lain.
Menurut Johnson & Johnson, prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut:
1.      Setiap anggota kelompok (mahasiswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2.      Setiap anggota kelompok (mahasiswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3.      Setiap anggota kelompok (mahasiswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
4.      Setiap anggota kelompok (mahasiswa) akan dikenai evaluasi.
5.      Setiap anggota kelompok (mahasiswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
6.      Setiap anggota kelompok (mahasiswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang/mendosentkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan mahasiswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut:
1.      Dosen menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Di langkah ini dosen diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian maka mahasiswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasainya. Disamping itu dosen juga harus menyampaikan indicator-indikator ketercapaian KD, sehingga sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.
2.      Menyajikan materi sebagai pengantar.
Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini dosen memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena dosen dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian mahasiswa yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat mahasiswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.
3.      Dosen menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
Dalam proses penyajian materi, dosen mengajar mahasiswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh dosen atau oleh temannya. Dengan Picture atau gambar kita akan menghemat energy kita dan mahasiswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangakan selanjutnya sebagai dosen dapat memodifikasikan gambar atau mengganti gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan tertentu.
4.      Dosen menunjuk/memanggil mahasiswa secara bergantian memasang/ mendosentkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Di langkah ini dosen harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan mahasiswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga mahasiswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan. Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh mahasiswa untuk diurutan, dibuat, atau dimodifikasi.
5.      Dosen menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
Setelah itu ajaklah mahasiswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntutan KD dengan indicator yang akan dicapai. Ajaklah sebanyak-banyaknya peran mahasiswa dan teman yang lain untuk membantu sehingga proses diskusi dalam PBM semakin menarik.
6.      Dari alasan/urutan gambar tersebut dosen memulai menanamkan konsep/ materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini dosen harus memberikan penekanan-penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta mahasiswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan mahasiswa mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indicator yang telah ditetapkan. Pastikan bahwa mahasiswa telah menguasai indicator yang telah ditetapkan.
7.      Kesimpulan/rangkuman
Di akhir pembelajaran, dosen bersama mahasiswa mengambil kesimpulan sebagai penguatan materi pelajaran

Kelebihan model pembelajaran Picture and Picture
1.      Dosen lebih mengetahui kemampuan masing-masing mahasiswa.
2.      Melatih berpikir logis dan sistematis.
3.      Membantu mahasiswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan mahasiswa dalam praktik berpikir,
4.      Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik.
5.      Mahasiswa dilibatkan daiam perencanaan dan pengelolaan kelas

Kekurangan model pembelajaran Picture and Picture
1.      Memakan banyak waktu
2.      Banyak mahasiswa yang pasif.
3.      Dosen khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas.
4.      Banyak mahasiswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain
5.      Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai

KESIMPULAN
Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran.
Menurut Johnson & Johnson, prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut:
1.      Setiap anggota kelompok (mahasiswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2.      Setiap anggota kelompok (mahasiswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3.      Setiap anggota kelompok (mahasiswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
4.      Setiap anggota kelompok (mahasiswa) akan dikenai evaluasi.
5.      Setiap anggota kelompok (mahasiswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
6.      Setiap anggota kelompok (mahasiswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut:
1.      Dosen menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.      Menyajikan materi sebagai pengantar.
3.      Dosen menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
4.      Dosen menunjuk mahasiswa secara bergantian untuk mendosentkan gambar-gambar secara logis
5.      Dosen menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6.      Dari alasan/urutan gambar tersebut dosen memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7.      Kesimpulan/rangkuman


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)