Merencanakan Penolong Persalinan Ketika Hamil, Kelebihan dan
Kekurangannya
Tidak ada salahnya jika
ibu sudah merencanakan penolong persalinan ketika hamil meski usia kehamilan ibu
belum mendekati masa persalinan. Hal ini penting dilakukan, karena dengan
perencanaan matang ibu akan mendapat banyak keuntungan, seperti perkiraan
jumlah biaya, persalinan yang aman serta nyaman.
Terdapat 2 macam
penolong persalinan di indonesia, yaitu yang mendapat keahlian menolong melalui
jalur pendidikan formal yaitu bidan serta dokter spesialis obstetri dan
ginekologi atau biasa disebut dokter kandungan. Selain itu ada juga penolong
persalinan yang mendapat keahlian menolong bukan melalui jalur pendidikan
formal namun melalui keterampilan yang diturunkan dari orang tuanya atau orang
lain yaitu dukun bayi atau biasa disebut paraji.
Pilihan Penolong Persalinan Beserta Kelebihan dan
Kekurangannya
Semua penolong
persalinan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya bidan, bagi
sebagian ibu biasanya akan merasa lebih nyaman jika selama proses persalinan
ditolong oleh seorang bidan. Karena bidan adalah seorang perempuan sehingga
tidak ada rasa canggung dan risih yang akan mengakibatkan rasa stress selama
persalinan.
Namun bagi sebagian ibu
ada yang merasa biasa saja walaupun ditolong oleh seorang dokter spesialis
kandungan yang umumnya merupakan seorang laki-laki. Namun kelebihan dari
bersalin di dokter spesialis kandungan adalah fasilitas yang dimilikinya lebih
lengkap dan memiliki kewenangan untuk menangani kasus kegawatdaruratan obstetri
yang membutuhkan penanganan lanjutan seperti operasi cesar. Inilah kewenangan
yang tidak dimiliki oleh seorang bidan.
Sedangkan penolong
ketiga yaitu paraji kelebihannya adalah tidak pernah menetapkan tarif yang
tinggi sehingga cocok untuk ibu yang bersalin di daerah pelosok yang jauh
dengan fasilitas kesehatan. Mungkin dulu bersalin di paraji kurang dianjurkan
karena biasanya kurang terjamin kesehatannya karena biasanya paraji menggunakan
peralatan radisional dalam proses menolong persalinan sehingga tidak bisa
dipastikan masalah kesehatan dan pencegahan infeksinya. Namun ibu jangan
khawatir karena saat ini umumnya paraji sudah dibina dan bermitra dengan bidan,
sehingga paraji sudah menerapkan stibur asuhan persalinan normal dan
menggunakan peralatan yang dianjurkan seperti yang digunakan bidan.
Faktor pendukung dalam merencanakan penolong persalinan
Setelah ibu mengetahui
macam-macam penolong persalinan,
tentunya ibu sudah bisa menentukan siapa yang akan menjadi penolong persalinan
ibu nanti. Namun ibu juga harus memperhatikan faktor pendukung lainnya seperti kesiapan
biaya, keadaan sosial budaya di keluarga serta yang paling penting adalah
bagaimana pelayanan kebidanan yang akan ibu dapatkan kedepannya.
Keadaan sosial budaya di
keluarga maksudnya apakah ibu, suami, atau keluarga tidak keberatan jika
bersalin oleh dokter laki-laki atau tidak. Sementara faktor pelayanan kebidanan
adalah seperti kunjungan bayi dan masa nifas yang akan ibu dapatkan. Karena
kunjungan setelah kehamilan besar sekali manfaatnya untuk ibu dan bayi,
terutama bagi seorang ibu baru yang belum memiliki banyak pengalaman tentang mengurus
bayi dan merawat diri pasca melahirkan.
Setelah membaca artikel
ini semoga ibu mulai bisa merencanakan penolong persalinan ketika hamil
sehingga ketika waktu persalinan tiba, bu sudah siap lahir batin untuk
menjalani proses persalinan tersebut.
Comments
Post a Comment