Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

KONSEP TEORI MENSTRUASI / HAID


KONSEP TEORI MENSTRUASI / HAID


Menstruasi masa perdarahan yang terjadi pada perempuan secara rutin setiap bulan selama masa suburnya kecuali apabila terjadi kehamilan.
 

A.    Definisi

Menstruasi merupakan siklus yang kompleks dan berkaitan dengan psikologis pancaindra, korteks serebri,  aksis hipotalamus-hipofisis-ovarial, dan  endrogen (uterus-endometrium dan alat seks sekunder). Pola haid merupakan suatu siklus menstruasi normal, dengan menarche sebagai titik awal. Pada umumnya menstruasi akan berlangsung setiap 28 hari selama lebih kurang 7 hari. Lama perdarahannya sekitar 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah yang sedikit-sedikit dan tidak terasa nyeri.
Menstruasi adalah peluruhan dinding rahim yang terdiri dari darah dan jaringan tubuh kejadian ini berlangsung tiap bulan pada wanita.

B.     Siklus menstruasi

Pada pengertian klinik, menstruasi dinilai berdasarkan tiga hal. Pertama, siklus haid yaitu jarak antara hari pertama menstruasi dengan hari pertama menstruasi berikutnya. Kedua, lama menstruasi jarak dari hari pertama menstruasi sampai perdarahan berhenti. Dan ketiga, jumlah darah yang keluar selama satu kali menstruasi.
Siklus menstruasi merupakan waktu sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya menstruasi periode berikutnya. Sedangkan panjang siklus menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi berikunya. Siklus menstruasi pada wanita normalnya berkisar antara 21-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki siklus menstruasi 28 hari dengan lama menstruasi 3-5 hari, ada yang 7 -8 hari. Setiap hari ganti pembalut 2-5 kali, panjangnya siklus menstruasi ini di pengaruhi oleh usia, berat badan aktivitas fisik, tingkat stres, genetik dan gizi. Silus menstruasi di pengaruhi oleh serangkaian hormon yang di produksi oleh tubuh yaitu Luteinizing Hormon (LH), Follicle Stimulating Hormone dan estrogen. Selain itu siklus juga dipengaruhi oleh kondisi psikis sehingga bisa maju dan mundur. Masa subur ditandai oleh kenaikan LH secara signifikan sesaat sebelum terjadinya ovulasi (pelepasan sel telurdari ovarium). Kenaikan LH akan mendorong sel telur keluar dari ovarium menuju tuba falopi ini bisa pembuahan oleh sperma. Masa – masa inilah yang disebut masa subur, yaitu bila sel telur ada dan siap untuk dibuahi. Sel telutr berada dalam tuba falopi selama kurang lebih 3-4 hari namun hanya sampai umur 2 hari masa yang paling baik untuk dibuahi, setelah itu mati, LH surge yaitu kenaikan LH secara tiba-tiba akan mendorong sel telur dari ovarium. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 – 32 jam setelah terjadiu peningkatan LH.
Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi dalam uterus. Fase – fase ini merupakan hasil kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hopofisis anterior ovarium dan uterus. Fase – fase tersebut adalah :
1.      Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase ini, endreometrium terlepas daridinding uterus dengan disertai perdarahan dsan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Fase ini berlangsung selama 32 -4 hari.
2.      Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi
Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endrometrium. Kondisi ini sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama ± 4 hari.
3.      Fase intermenstrum atau fase proliferasi
Setelah luka sembuh, terjadi penebalan pada endrometrium ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke 5-14 dari siklus menstruasi. Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke 4-7, Fase ini dapat dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel. Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke 8-10, fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang tinggi. Fase proliferasi akhir berlangsung antara ke 11-14.
4.      Fase premenstruasi atau fase sekresi
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Fase ini endrometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok-kelok dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Bagian sel endrometrium terdapat glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi. Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu: fase sekresi dini, pada fase ini endrometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karena kehilangan cairan. Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar endrometrium berkembang dan menjadi lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang mengandung gliogen dan lemak. Akhir masa ini, stroma endrometrium berubah kjerah sel-sel; desidua, terutama yang ada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi.

C.    Gangguan siklus menstruasi

Gangguan siklus menstruasi disebabkan oleh ketidakseimbangan  FSH dan LH sehingga kadar estrogen dan progesteron tidak normal. Biasanya gangguan siklus menstruasi yang terjadi adalah siklus menstruasi yang tidak teratur  atau jarang dan perdarahan yang lama atau abnormal, termasuk efek samping yang di timbulkannya seperti nyeri perut, pusing, mual atau muntah.
Apabila menstruasi tidak terjadi pada saat seharusnya, hal ini mungkin menunjukkan tanda kehamilan. Akan tetapi masa menstruasi yang tidak teratur atau mendapat menstruasi sering merupakan keadaan yang wajar bagi banyak remaja yang baru saja mendapatkan menstruasi dan bagi perempuan yang berusia diatas 40 tahun. Kecemasan dan gangguan emosional dapat menyebabkan seorang wanita tidak mendapatkan menstruasi.
Gangguan – gangguan siklus menstruasi:
1.      Gangguan siklus menstruasi yang berhubungan dengan siklus menstruasi digolongkan  menjadi 3 macam yaitu :
a.       Polimenorrea
Pada polimenorrea siklus menstruasi lebih pendek dari biasanya (kurang dari 21 hari). Polimenorrea dapat disebabkan oleh gangguan horminal yang mengakibatkan gangguan ovulasi atau menjadi pendeknya masa luteal.
b.      Oligomenorea
Siklus menstruasi lebih dari 35 hari. Perdarahan pada oligomenorea biasanya berkurang. Pada kebnyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik, siklus menstruasi biasanya juga ovulator dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasanya.
c.       Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak adanya menstruasi sedikitnya tiga bulan berturut-turut. Amenorea primer apabila seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah dapat menstruasi, sedangkan pada amenorea sekunder penderita pernah mendapat menstruasi tetapi kemudian tidak dapat lagi. Amonorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan kongenital dan kelainan-kelainan genetik.
Adanya amenore sekunder lebih menunjuk kepada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita, seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor, penyakit infeksi dan lain-lain.
2.      Gangguan siklus menstruasi berdasarkan lama perdarahan menstruasinya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
a.       Hipomenorea
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau kurang dari biasa. Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endrometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal. Adanya hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.
b.      Hipermenorea (menoragia)
Hipermenorea adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Sebab kelainan ini antara lain karena hipoplasia uteri (mengakibatkan amenore, hipomenorea), asthenia (terjadi karena tonus otot kurang), myoma uteri (disebabkanoleh kontraksi otot rahim kurang, cavum uteri luas, bendungan pembuluh darah balik), hipertensi, dekompensio cordis, infeksi (misalnya : endrometritis, salpingitis, retrofleksi uteri (karena bendungan pembuluh darah balik), penyakit darah.
3.      Gangguan lain dalam hubungan dengan menstruasi, yaitu :
a.       Dismenorea
Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena nyerinya luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebakan vasospasme dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadi iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi. Disminorea dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1)      Dismenorea Primer
Nyeri menstruasi yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata. Dismenorea primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah  bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus menstruasi pada bulan-bulan pertama setelah menarche umumnya berjenis anovulator yang tidak disertai rasa nyeri.
2)      Dismenorea Sekunder
Dismenorea sekunder, terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenorea. Hal ini terjadi pada kasus infeksi, mioma submukosa, polip corpus uteri, endrometriosis, retyrofleksio uteri fixata, gynatresi, stenosis kanalis servikalis, adanya AKDR, tumor ovarium.
b.      Premenstruasi Tension
Premenstruasi tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya mens dan menghilang sesudah datang haid, walaupun terkadang berlangsung terus sampai mens berhenti. Gejala-gejala tidak seberapa berat banyak dijumpai, terutama pada wanita berumur antara 30 dan 45 tahun. Keluhannya terdiri atas gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisahh, insimia, nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mamae dan sebagainya. Sedang pasda kasus yang berat terdapat depresi, rasa takut, gangguan konsentrasi dan peningkatan gejala-gejala fisik tersebut diatas.
c.       Mastalgia
Gejala mastalgia ialah rasa nyeri dan pembesaran payudara sebelum mens. Sebabnya edema dan hyperemi karena peningkatan relatif dari kadar estrogen. Pada pemeriksaan harus diperhatikan adanya radang atau neoplasma.

Adapun siklus menstruasi tidak normal selain di pengaruhi oleh faktor kejiwaan juga di pengaruhi oleh kontrasepsi KB suntik diantaranya sebagai berikut :
1.      Siklus haid memanjang atau memendek
2.      Perdarahan yang banyak ataupun sedikit
3.      Perdarahan tidak teratur ataupun perdarahan bercak
4.      Tidak haid sama sekali.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)