KONSEP TEORI MENSTRUASI
/ HAID
Menstruasi
masa perdarahan yang terjadi pada perempuan secara rutin setiap bulan selama
masa suburnya kecuali apabila terjadi kehamilan.
A. Definisi
Menstruasi merupakan siklus yang kompleks dan
berkaitan dengan psikologis pancaindra,
korteks serebri, aksis
hipotalamus-hipofisis-ovarial, dan
endrogen (uterus-endometrium dan alat seks sekunder). Pola haid
merupakan suatu siklus menstruasi normal, dengan menarche sebagai titik awal.
Pada umumnya menstruasi akan berlangsung setiap 28 hari selama lebih kurang 7
hari. Lama perdarahannya sekitar 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah yang
sedikit-sedikit dan tidak terasa nyeri.
Menstruasi adalah peluruhan dinding rahim yang
terdiri dari darah dan jaringan tubuh kejadian ini berlangsung tiap bulan pada
wanita.
B. Siklus menstruasi
Pada pengertian klinik, menstruasi dinilai
berdasarkan tiga hal. Pertama, siklus haid yaitu jarak antara hari pertama
menstruasi dengan hari pertama menstruasi berikutnya. Kedua, lama menstruasi
jarak dari hari pertama menstruasi sampai perdarahan berhenti. Dan ketiga,
jumlah darah yang keluar selama satu kali menstruasi.
Siklus menstruasi merupakan waktu sejak hari pertama
menstruasi sampai datangnya menstruasi periode berikutnya. Sedangkan panjang
siklus menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan
mulainya menstruasi berikunya. Siklus menstruasi pada wanita normalnya berkisar
antara 21-35 hari dan hanya 10-15% yang memiliki siklus menstruasi 28 hari
dengan lama menstruasi 3-5 hari, ada yang 7 -8 hari. Setiap hari ganti pembalut
2-5 kali, panjangnya siklus menstruasi ini di pengaruhi oleh usia, berat badan
aktivitas fisik, tingkat stres, genetik dan gizi. Silus menstruasi di pengaruhi
oleh serangkaian hormon yang di produksi oleh tubuh yaitu Luteinizing Hormon
(LH), Follicle Stimulating Hormone dan estrogen. Selain itu siklus juga
dipengaruhi oleh kondisi psikis sehingga bisa maju dan mundur. Masa subur
ditandai oleh kenaikan LH secara signifikan sesaat sebelum terjadinya ovulasi
(pelepasan sel telurdari ovarium). Kenaikan LH akan mendorong sel telur keluar
dari ovarium menuju tuba falopi ini bisa pembuahan oleh sperma. Masa – masa
inilah yang disebut masa subur, yaitu bila sel telur ada dan siap untuk
dibuahi. Sel telutr berada dalam tuba falopi selama kurang lebih 3-4 hari namun
hanya sampai umur 2 hari masa yang paling baik untuk dibuahi, setelah itu mati,
LH surge yaitu kenaikan LH secara tiba-tiba akan mendorong sel telur dari
ovarium. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16 – 32 jam setelah terjadiu
peningkatan LH.
Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase
perubahan yang terjadi dalam uterus. Fase – fase ini merupakan hasil kerjasama
yang sangat terkoordinasi antara hopofisis anterior ovarium dan uterus. Fase –
fase tersebut adalah :
1. Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase
ini, endreometrium terlepas daridinding uterus dengan disertai perdarahan dsan
lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Fase ini berlangsung selama 32 -4
hari.
2. Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi
Fase
ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endrometrium. Kondisi ini sejak
fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama ± 4 hari.
3. Fase intermenstrum atau fase
proliferasi
Setelah
luka sembuh, terjadi penebalan pada endrometrium ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung
dari hari ke 5-14 dari siklus menstruasi. Fase proliferasi dibagi menjadi 3
tahap, yaitu : fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke 4-7, Fase ini dapat
dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel. Fase
proliferasi madya, terjadi pada hari ke 8-10, fase ini merupakan bentuk
transisi dan dapat dikenali dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang
tinggi. Fase proliferasi akhir berlangsung antara ke 11-14.
4. Fase premenstruasi atau fase
sekresi
Fase
ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28. Fase ini endrometrium kira-kira
tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok-kelok
dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. Bagian sel endrometrium
terdapat glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur
yang dibuahi. Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu: fase sekresi dini, pada
fase ini endrometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karena kehilangan
cairan. Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar endrometrium berkembang dan
menjadi lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang
mengandung gliogen dan lemak. Akhir masa ini, stroma endrometrium berubah
kjerah sel-sel; desidua, terutama yang ada di seputar pembuluh-pembuluh
arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi.
C.
Gangguan
siklus menstruasi
Gangguan siklus menstruasi disebabkan oleh
ketidakseimbangan FSH dan LH sehingga
kadar estrogen dan progesteron tidak normal. Biasanya gangguan siklus
menstruasi yang terjadi adalah siklus menstruasi yang tidak teratur atau jarang dan perdarahan yang lama atau
abnormal, termasuk efek samping yang di timbulkannya seperti nyeri perut, pusing,
mual atau muntah.
Apabila menstruasi tidak terjadi pada saat
seharusnya, hal ini mungkin menunjukkan tanda kehamilan. Akan tetapi masa
menstruasi yang tidak teratur atau mendapat menstruasi sering merupakan keadaan
yang wajar bagi banyak remaja yang baru saja mendapatkan menstruasi dan bagi
perempuan yang berusia diatas 40 tahun. Kecemasan dan gangguan emosional dapat
menyebabkan seorang wanita tidak mendapatkan menstruasi.
Gangguan – gangguan siklus
menstruasi:
1.
Gangguan siklus menstruasi yang
berhubungan dengan siklus menstruasi digolongkan menjadi 3 macam yaitu :
a. Polimenorrea
Pada polimenorrea siklus menstruasi
lebih pendek dari biasanya (kurang dari 21 hari). Polimenorrea dapat disebabkan
oleh gangguan horminal yang mengakibatkan gangguan ovulasi atau menjadi
pendeknya masa luteal.
b. Oligomenorea
Siklus menstruasi lebih dari 35
hari. Perdarahan pada oligomenorea biasanya berkurang. Pada kebnyakan kasus
oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik,
siklus menstruasi biasanya juga ovulator dengan masa proliferasi lebih panjang
dari biasanya.
c. Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak
adanya menstruasi sedikitnya tiga bulan berturut-turut. Amenorea primer apabila
seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah dapat menstruasi, sedangkan
pada amenorea sekunder penderita pernah mendapat menstruasi tetapi kemudian
tidak dapat lagi. Amonorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih
berat dan lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan kongenital dan
kelainan-kelainan genetik.
Adanya amenore sekunder lebih
menunjuk kepada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita,
seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor, penyakit infeksi dan
lain-lain.
2.
Gangguan siklus menstruasi berdasarkan
lama perdarahan menstruasinya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
a. Hipomenorea
Hipomenorea adalah perdarahan haid
yang lebih pendek dan atau kurang dari biasa. Hipomenorea disebabkan oleh
karena kesuburan endrometrium kurang akibat dari kurang gizi, penyakit menahun
maupun gangguan hormonal. Adanya hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.
b. Hipermenorea
(menoragia)
Hipermenorea adalah perdarahan haid
yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari).
Sebab kelainan ini antara lain karena hipoplasia uteri (mengakibatkan amenore,
hipomenorea), asthenia (terjadi karena tonus otot kurang), myoma uteri
(disebabkanoleh kontraksi otot rahim kurang, cavum uteri luas, bendungan
pembuluh darah balik), hipertensi, dekompensio cordis, infeksi (misalnya :
endrometritis, salpingitis, retrofleksi uteri (karena bendungan pembuluh darah
balik), penyakit darah.
3.
Gangguan lain dalam hubungan dengan
menstruasi, yaitu :
a. Dismenorea
Dismenorea merupakan rasa sakit
akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena nyerinya luar biasa menyakitkan.
Selama dismenorea, terjadi kontraksi rahim akibat peningkatan prostaglandin
sehingga menyebakan vasospasme dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadi
iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri
disaat menstruasi. Disminorea dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1) Dismenorea
Primer
Nyeri menstruasi yang dijumpai
tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata. Dismenorea primer terjadi
beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus
menstruasi pada bulan-bulan pertama setelah menarche umumnya berjenis
anovulator yang tidak disertai rasa nyeri.
2) Dismenorea
Sekunder
Dismenorea sekunder, terjadi pada
wanita yang sebelumnya tidak mengalami dismenorea. Hal ini terjadi pada kasus
infeksi, mioma submukosa, polip corpus uteri, endrometriosis, retyrofleksio
uteri fixata, gynatresi, stenosis kanalis servikalis, adanya AKDR, tumor
ovarium.
b. Premenstruasi
Tension
Premenstruasi tension merupakan
keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum
datangnya mens dan menghilang sesudah datang haid, walaupun terkadang
berlangsung terus sampai mens berhenti. Gejala-gejala tidak seberapa berat
banyak dijumpai, terutama pada wanita berumur antara 30 dan 45 tahun.
Keluhannya terdiri atas gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisahh,
insimia, nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada
mamae dan sebagainya. Sedang pasda kasus yang berat terdapat depresi, rasa
takut, gangguan konsentrasi dan peningkatan gejala-gejala fisik tersebut
diatas.
c. Mastalgia
Gejala mastalgia ialah rasa nyeri
dan pembesaran payudara sebelum mens. Sebabnya edema dan hyperemi karena
peningkatan relatif dari kadar estrogen. Pada pemeriksaan harus diperhatikan
adanya radang atau neoplasma.
Adapun
siklus menstruasi tidak normal selain di pengaruhi oleh faktor kejiwaan juga di
pengaruhi oleh kontrasepsi KB suntik diantaranya sebagai berikut :
1.
Siklus haid memanjang atau memendek
2.
Perdarahan yang banyak ataupun sedikit
3.
Perdarahan tidak teratur ataupun perdarahan bercak
4.
Tidak haid sama sekali.
Comments
Post a Comment