Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Konsep Dasar Teori Pengetahuan


Konsep Dasar Teori Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui seseorang mengenai suatu hal setelah melalui pengindraan terhadap objek tertentu.
 
A.      Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari apa yang diketahui seseorang dan ini terjadi setelah orang tersebut melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengetahuan  atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui seseorang mengenai suatu hal setelah melalui pengindraan terhadap objek tertentu.

B.     Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang alat kontrasepsi
Segala sesuatu yang diketahui Pasangan Usia Subur (PUS) mengenai berbagai macam alat kontrasepsi yang diperoleh dari berbagai macam sumber informasi.

C.    Tingkat pengetahuan
Ada 6 tingkatan pengetahuan yang terdiri dari :
1.       Tahu (know)
Tahu adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2.       Memahami (comprehension)
Adalah kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat diinterprestasikan materi tersebut secara benar.
3.       Aplikasi (application)
Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya.
4.       Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan ada kaitannya satu sama lain.
5.       Sintesis (Syntesis)
Sintesis adalah kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian kedalam suatu bentuk yang baru atau kemampuan untuk menyusun formulasi yang baru dari formulasi yang ada.
6.       Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

D.      Jenis pengetahuan
Pemahaman masyarakat mengenai pengetahuan dalam konteks kesehatan sangat beragam, pengetahuan merupakan bagian perilaku kesehatan. Jenis pengetahuan diantaranya sebagai berikut :
1.      Pengetahuan  Implisit
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk pengalamman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata, seperti keyakinan pribadi, prespektif, dan prinsip. Pengetahuan seseorang biasanya sulit untuk ditransfer keorang lain baik secara tertulis maupun lisan. Pengatahuan implisit seringkali berisi kebiasaan dan budaya bahkan bisa tidak disadari.
Contoh sederhana : seseorang mengetahui tentang bahaya merokok tentang kesehatan, namun ternyata dia merokok.
2.      Pengetahuan Ekplisit
Pengetahuan Ekplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata, bisa dalam wujud prilaku kesehatan. Pengetahuan nyata dideskripsikan dalam tindakan-tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.
Contoh sederhana : seseorang yang telah mengetahui bahaya meroko bagi kesehatannya dan ternyata dia tidak merokok.

E.       Cara memperoleh pengetahuan
Cara memperoleh pengetahuan5 :
1.         Cara coba-salah (Trial and Error)
Dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lain.
2.         Cara kekuasaan (Otorita)
Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada kekuasaan baik tradisi, pemerintah, pimpinan agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.
3.         Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengetahuan yang diperoleh dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi dimasa yang lalu.
4.         Melalui jalan pikiran
Pengetahuan yang didapatkan melalui penalaran.

F.       Cara modern atau cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah.

G.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :
1.      Usia
Yaitu semakin tua semakin banyak seseorang mendapatkan pengalaman sehingga semakin baik pula pengetahuannya.
Usia dapat dibagi 3 kategori ialah :
a.       Usia muda (kurang dari 20 tahun)
b.      Usia tua (20 sampai 35 tahun)
c.       Usia sangat tua (lebih dari 35 tahun)
2.      Pendidikan
Yaitu semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin realistis cara berpikirnya serta semakin luas ruang lingkup pengetahuannya.
Pendidikan dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu:
a.       Tidak sekolah
b.      Pendidikan dasar, terdiri dari SD, SMP
c.       Menengah, terdiri dari SMU
d.      Perguruan tinggi, terdiri dari D3, S1, S2
3.      Pekerjaan
Yaitu semakin tinggi tingkat pekerjaan seseorang maka seseorang tersebut akan semakin memikirkan hal kedepan sehingga semakin baik pengetahuannya.
Pekerjaan dapat dibagi menjadi 2 tingkatan yaitu :
a.       Bekerja
Contoh : PNS, Swasta, Wiraswasta, Buruh
b.      Tidak bekerja
Contoh : Ibu rumah tangga
4.      Pergaulan
Dalam hal ini sikap social seseorang sangat berpengaruh dalam melangsungkan kehidupan. Semakin luas bersosialisasi dengan orang lain maka semakin banyak pengetahuan yang akan diperoleh
Faktor Eksternal
a.       Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi  perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b.      Sosial Budaya
Sistem social budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

H.    Kriteria Tingkat Pengetahuan
Menurut pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterpretasikan dengan skala yang bersikap kualitatif, yaitu :
1.      Baik                = 76-100% Jawaban benar
2.      Cukup             = 56-75% Jawaban benar
3.      Kurang           = <56% Jawaban benar.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)