Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENCAPAIAN TARGET PKK III MAHASISWA KEBIDANAN


HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENCAPAIAN TARGET PKK III MAHASISWA KEBIDANAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pendidikan sangat diperlukan oleh semua orang, karena dengan pendidikan yang tinggi kualitas orang tersebut juga akan cenderung meningkat, dalam arti semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusianya. Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan sumber daya manusia.
Hal ini sesuai dengan pendapat Rohman yang mengemukakan bahwa “untuk menyediakan sumber daya manusia (human resources) dengan kapasitas dan kapabelitas yang baik, salah satu di antaranya dapat dilakukan melalui perkuliahan yang efektif.”
Namun demikian, berbagai indikator pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti seperti yang dinyatakan oleh Suhandana yang mengemukakan bahwa daya saing Indonesia ternyata paling rendah dari 49 negara yang diteliti oleh International Institute For Management Development (IMD) yang berpusat di Lausanne, Swiss.
Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia memiliki hubungan sangat erat dengan pendidikan. Berbicara tentang pelaksanaan pendidikan, keberhasilan atau prestasi studi merupakan salah satu tujuan utama pendidikan, karena berhasil tidaknya pendidikan dapat diukur dari berhasil tidaknya anak didik dalam hal ini keberhasilan pencapaian target mahasiswa terhadap PKK III.
Buruknya prestasi mahasiswa dapat disebabkan oleh kurang nya tanggung jawab atau kedisiplinan dari dirinya sendiri, oleh karenan itu kedisiplinan memiliki peranan yang sangat penting, karena tanpa disiplin yang baik sangat sulit bagi mahasiswa untuk mendapatkan prestasi yang baik, salah satu bentuk dari kedisiplinan itu adalah ketaatan terhadap peraturan yang ada, yang dimana ketaatan tersebut muncul dari kemandirian diri seseorang.
Seperti halnya pencapaian target mahasiswa dalam PKK 3 dan ketepatan waktu untuk hadir merupakan bentuk dari ketaatan terhadap peraturan yang di berikan oleh lembaga pendidikan kepada seluruh mahasiswa dan dikatakan juga merupakan bentuk dari sebuah kedisiplinan. Namun demikian tidak dapat di pungkiri bahwa untuk menjadi manusia yang disiplin sangat memerlukan kesadaran diri dan kebiasan diri untuk berdisiplin.
Salah satu faktor yang dapat menumbuhkan keinginan mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar atau dengan kata lain untuk meningkatkan kehadiran mahasiswa pada suatu perkuliahan adalah dengan dorongan atau semangat yang di berikan oleh lingkungan nya. Yang dimana lingkungan menjadi stimulant atau rangsangan terhadap seseorang dalam berprilaku. rangsangan tersebut dapat menumbuhkan keinginan seseorang untuk melakukan hal tertentu, dan hal tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan yang pada akhirnya menjadi sebuah kemandirian pada diri seseorang.
Motivasi adalah salah satu cara pemecahan masalah tersebut. Namun Dalam hal ini tentunya butuh peranan seseorang sebagai motivator atau penggerak dalam upaya meningkatkan kedisiplinan khususnya dalam meningkatkan kehadiran mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan.
Motivasi dan kemandirian merupakan tujuan pendidikan dan proses individu merupakan proses pengembangan kemandirian, proses realisasi kedirian, motivasi, proses peragaman, pengembangan, dan perluasan sistem kepribadian yang intinya terletak pada “diri”.
Motivasi atau semangat belajar mahasiswa dalam hal ini dapat dilihat dari tingkat kedisiplinan atau tingkat absensi mahasiswa, dimana mahasiswa yang tidak pernah bolos kami anggap sebagai mahasiswa yang memiliki motivasi untuk belajar dan begitu pula sebaliknya. (2)
Program Diploma III diarahkan pada lulusan yang menguasai kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat rutin maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun kontekstualnya, secara mandiri dalam pelaksanaan maupun tanggung jawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan pengawasan dan bimbingan atas dasar keterampilan manajerial yang dimilikinya. Beban studi program Diploma III sekurang-kurangnya 110 SKS dan sebanyak-banyaknya 120 SKS yang dijadwalkan untuk 6 semester dan 16 dapat ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 6 semester dan selamalamanya 10 semester setelah pendidikan menengah (DepDikNas, 2000).
Motivasi merupakan suatu hal yang di butuhkan oleh manusia dalam menjalani hidup baik itu dalam lingkungan pendidikan, pekerjaan dan lain sebagainya, prilaku manusia disebabkan oleh motivasi tertentu yang bergerak secara sistematis demi sebuah “grows need” atau pemuasan kebutuhan secara ekstrinsik bahwa pada hakikatnya motivasi adalah suatu dorongan yang berasal dari luar diri seseorang.
Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat berguna bahkan dianggap penting, karena dengan motivasi, seseorang dapat menjadi berkembang dan lebih baik. maka dari itu seorang Dosen perlu dan mempunyai kesanggupan untuk menggunakan bermacam-macam cara dan atau metoda yang dapat memotivasi mahasiswa agar menjadi manusia yang lebih baik.
Sangat disayangkan jika proses transformasi ilmu tidak terserap oleh mahasiswa melihat dari sisi lain mahasiswa akan menjadi generasi penerus untuk memimpin bangsa ini nantinya. dan tentunya mahasiswa memiliki tanggung jawab yakni selain harus pintar di bidang akademis, mahasiswa harus pintar juga dalam bersosialisasi dengan lingkungan.
berdasarkan data yang di dapat di XXX tahun ajaran 2014/XXX dari jumlah siswa 113 yang selesai mencapai target sebanyak 50 orang 44.2 % dan yang belum mencapai target sebanyak 63 orang 55.8%, hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi mahasiswa dalam melakukan PKK III.
Masalah diatas memberi ketertarikan bagi penulis untuk membuat tugas Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul Hubungan antara Motivasi dengan pencapaian target PKK III Mahasiswa XXX Tahun XXX”.

B.     Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah dari latar belakang Maka dari itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Hubungan antara Motivasi dengan pencapaian target PKK III Mahasiswa XXX Tahun XXX?”.

C.    Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan antara Motivasi dengan pencapaian target PKK III Mahasiswa XXX Tahun XXX.

2.      Tujuan Khusus
Dengan memperhatikan masalah dan permasalahan yang dikemukakan maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Diketahuinya Distribusi Frekuensi Motivasi Mahasiswa di XXX Tahun XXX.
2.      Diketahuinya Distribusi Frekuensi pencapaian target PKK III di XXX Tahun XXX.
3.      Diketahuinya Hubungan Motivasi terhadap pencapaian target PKK III Mahasiswa XXX Tahun XXX.
D.          Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara Motivasi dengan pencapaian target PKK III Mahasiswa XXX Tahun XXX. karena masih tingginya angka yang belum mencapai target yaitu sebanyak 63 orang 55.8%. Adapun objek dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Kebidanan Tingkat III Di XXX sebanyak 113 orang. dengan waktu penelitian dari bulan Juni XXX yang akan dilaksanakan Di XXX. dengan menggunakan teknik Acidental Sampling.

E.            Kegunaan Penelitian
1.    Guna Teoritis (Keilmuan)
a.    Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan perbandingan mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian, dan sebagai bahan bacaan untuk pembaca Hubungan antara Motivasi dengan pencapaian target PKK III Mahasiswa XXX Tahun XXX.
b.   Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai beberapa hal baru. juga menambah wawasan mengenai tatacara melakukan penelitian dengan baik dan benar, Serta mempraktekan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan.

2.    Guna Praktis
a)   Bagi Responden
Diharapkan Mahasiswa dapat lebih termotivasi untuk melakukan pencapaian target PKK III guna membangun disiplin dan kualitas diri juga dalam mendapatkan prestasi yang lebih baik.
b)   Bagi Lahan Penelitian
Diharapkan dapat memberi manfaat sebagai bahan masukan mengenai pentingnya Motivasi terhadap pencapaian target PKK III, serta mengetahui seberapa banyak mahasiswa yang termotivasi mengikuti perkuliahan. Sehingga kedepannya dapat meningkatkan kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan, untuk mencapai efektifitas proses belajar mengajar guna menghasilkan sumber daya mahasiswa yang unggul.

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)