FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POLINDES PADA IBU HAMIL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan
salah satu faktor penentu status kesehatan, rendahnya angka kematian ibu (AKI)
dan angka kematian bayi (AKB) merupakan ukuran keberhasilan pelayanan kesehatan
dan keluarga berencana suatu Negara.1
Menurut data Departemen kesehatan , penyebab AKI diantaranya adalah
“4 terlalu” dan “3 terlambat”. Empat terlalu antara lain terlalu muda (usia
kurang dari 20 tahun), terlalu tua (usia lebih dari 35 tahun), terlalu sering
(jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun), atau terlalu banyak (jumlah anak
kurang dari 3 tahun lebih dari 2). Sedangkan 3 terlambat antara lain terlambat
mengenali tanda bahaya dalam memutuskan dirujuk ke fasilitas kesehatan,
terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan
di fasilitas kesehatan. Keterlambatan ini biasanya tidak terdeteksi sejak awal
karena pelayanan antenatal yang tidak teratur, sehingga menyebabkan kemungkinan
melahirkan dengan selamat menjadi lebih kecil.2
Dalam hal ini peranan tenaga kesehatan terutama bidan
sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Apabila masalah ini
tidak segera di tuntaskan, tidak menutup kemungkinan target MDGS’S (Milenieum Development Goals) XXX untuk
menurunkan AKI hingga 102 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB hingga 23 per
1000 kelahiran hidup akan sulit di capai.3
Berdasarkan keputusan menteri kesehatan tentang
kebidanan komunitas serta peran bidan komunitas, untuk kompetensi ke-8 : yaitu Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi
dan komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya
setempat. Serta pada poin ke 3 tentang keterampilan dasar bidan yaitu “Bidan melakukan pertolongan persalinan
di rumah dan Polindes” serta poin ke 4 yaitu
“Bidan mengelola Pondok Bersalin Desa (Polindes)”.4
Polindes merupakan bentuk sarana pelayanan kesehatan ditingkat desa sebagai
upaya melengkapi sarana bagi bidan didesa dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya. Sarana dan Prasarana Bidan tertera dalam Kep.MesKes
900/Menkes/SK/VII/2002.5
Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya
pemanfaatan Polindes meliputi kurangnya
promosi sehingga pengetahuan ibu terhadap pemanfaatan Polindes masih
rendah, rendahnya partisipasi masyarakat, image
bidan jelek dan komitmen kepemilikan oleh masyarakat rendah, serta pelaporan
data yang kurang lengkap, juga mutu pelayanan yang masih rendah.
Cakupan persalinan dipengaruhi banyak
faktor, diantaranya yaitu ketersediaan sumberdaya kesehatan termasuk didalamnya keberadaan Polindes beserta tenaga profesionalnya, yaitu
bidan desa, karena tersedianya Polindes dan bidan di suatu desa, memberikan
kemudahan untuk mendapatkan pelayanan KIA, khususnya dalam pertolongan
persalinan, baik ditinjau dari segi jarak maupun dari segi pembiayaan.
Meningkatnya cakupan persalinan yang
ditolong di Polindes, selain berpengaruh terhadap kualitas pelayanan ibu hamil,
juga sekaligus mencerminkan kemampuan bidan itu sendiri baik di dalam kemampuan
teknis medis maupun di dalam menjalin hubungan dengan masyarakat.
Pelaksanaan kewenangan bidan di Pondok Bersalin Desa
(Polindes) dalam tindakan medis sudah berjalan sesuai dengan ketentuan/prosedur
yang berlaku.
Hal ini dilatar belakangi bahwa ternyata bidan di desa
tersebut selaku pengelola Pondok Bersalin Desa (Polindes) setempat telah
menyadari dan mengetahui batas kewenangannya dalam tindakan medis ketika dia
menolong para pasiennya, karena jika terjadi penyimpangan dalam menjalankan
kewenangan bidan di Polindes saat melakukan tindakan medis, diatur dalam undang-undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, dan
peraturan menteri kesehatan RI Nomor 363/MEN.KES/PER/IX/1980 tentang wewenang.6
Berdasarkan
studi pendahuluan yag dilakukan di dinas kesehatan XXX dan puskesmas PONED XXX,
di peroleh data sebagai berikut: terdapat 177 Polindes di XXX dan di wilayah kerja
puskesmas PONED XXX terdapat 5 Polindes
. Angka kunjungan dari bulan januari sampai mei yaitu untuk ibu hamil adalah
143 orang, untuk ibu ber-KB sebanyak 101 orang, untuk imunisasi pada bayi
adalah 80 orang . sedangkan untuk selebihnya adalah untuk pemeriksaan kesehatan
lebih banyak mendominasi yaitu sebanyak 315 orang.
Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Faktor-faktor
yang mempengaruhi
pemanfaatan Polindes pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas PONED XXX tahun XXX”.
B.
Rumusan Masalah
Setiap langkah kegiatan pasti akan menemukan permasalahan mendefinisikan permasalahan sebagai berikut : “Permasalahan
adalah suatu kondisi atau ketidakpastian antara apa yang seharusnya terjadi (das
sollen – what should be) dan
apa yang sesungguhnya terjadi (das sein - what is happening)”.7
Berdasarkan latar belakang di atas dan untuk membatasi
ruang lingkup pembahasan masalah yang menjadi landasan dalam penulisan karya
tulis ilmiah ini, maka perumusan masalahnya adalah sebagai berikut: “Sejauh
mana faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan Polindes pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas PONED XXX tahun XXX”.
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pemanfaatan Polindes pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas PONED XXX tahun XXX.
2.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil
tentang pemanfaatan Polindes di wilayah
kerja Puskesmas PONED XXX tahun XXX.
b. Mengetahui gambaran sikap ibu hamil tentang
Polindes di wilayah kerja Puskesmas PONED XXX tahun XXX.
c. Mengetahui gambaran dukungan keluarga ibu hamil
tentang Polindes di wilayah kerja Puskesmas PONED XXX tahun XXX.
d. Mengetahui gambaran pemanfaatan polindes pada
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas PONED XXX tahun XXX
e. Mengetahui pengaruh pengetahuan ibu hamil
terhadap pemanfaatan Polindes di wilayah kerja Puskesmas PONED XXX tahun XXX.
f. Mengetahui pengaruh sikap ibu hamil terhadap
pemanfaatan Polindes di wilayah kerja Puskesmas PONED XXX tahun XXX.
g. Mengetahui pengaruh dukungan keluarga ibu hamil
terhadap pemanfaatan Polindes di wilayah kerja Puskesmas PONED XXX tahun XXX.
h. Menganalisis faktor yang paling berpengaruh
terhadap pemanfaatan Polindes di wilayah kerja Puskesmas PONED XXX tahun XXX.
D.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Polindes pada ibu hamil di
wilayah kerja Puskesmas PONED XXX tahun XXX. Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ibu hamil
yang belum memanfaatkan Polindes sebagai tempat pemeriksaan KIA. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey analitik
dengan pendekatan cross
sectional.
E.
Kegunaan Penelitian
1.
Guna Teoritis
a.
Bagi Peneliti
Menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan dalam melakukan penelitian serta dapat menerapkan
ilmu yang dipelajari saat perkuliahan.
b.
Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan
penelitian ini dapat membagi pengalaman dan informasi tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi pemanfaatan Polindes.
c.
Bagi Peneliti Lain
Diharapkan
penelitian ini dapat bermanfaat dan menjawab keingintahuan peneliti selanjutnya
mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan Polindes.
2.
Manfaat Praktisi
a.
Bagi Responden (ibu hamil)
Memberikan
pengetahuan dan masukan dalam melakukan pemanfaatan Polindes.
b.
Instansi Kesehatan (Puskesmas)
Menjadi
bahan masukkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan juga di harapkan
dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dalam pemanfaatan penggunaan
Polindes.
c.
Bagi Profesi
Bagi Profesi diharapkan
hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan penelitian
lebih lanjut dalam mengembangkan profesi kebidanan.
Comments
Post a Comment