4 Pendekatan
Yang Dapat Digunakan Dalam Pengembangan Kurikulum, Penjelasan dan Contohnya
1.
Pendekatan
Subjek Akademis
Kurikulum disajikan dalam bagian-bagian ilmu pengetahuan,
mata pelajaran yang di intregasikan. Ciri-ciri ini berhubungan dengan maksud,
metode, organisasi dan evaluasi. Pendekatan subjek akademis dalam menyusun
kurikulum atau program pendidikan didasarkan pada sistematisasi disiplin ilmu
masing-masing. Para ahli akademis terus mencoba
mengembangkan sebuah kurikulum yang akan melengkapi peserta didik untuk masuk
ke dunia pengetahuan, dengan konsep dasar dan metode untuk mengamati,
hubungan antara sesama, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Pengembangan
kurikulum subjek akademis dilakukan dengan cara menetapkan lebih dahulu mata
pelajaran/mata kuliah apa yang harus dipelajari peserta didik, yang diperlukan
untuk persiapan pengembangan disiplin ilmu.
2.
Pendekatan
Humanistik
Pendekatan Humanistik dalam pengembangan kurikulum
bertolak dari ide “memanusiakan manusia”. Penciptaan konteks yang akan memberi
peluang manusia untuk menjadi lebih human, untuk memprtinggi harkat manusia
merupakan dasar filosofi, dasar teori, dasar evaluasi dan dasar pengembangan
program pendidikan.
Kurikulum Humanistis dikembangkan oleh para ahli
pendidikan Humanistis. Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan
pribadi yaitu John Dewey. Aliran ini lebih memberikan tempat utama kepada
siswa. Kurikulum Humanistis ini, guru diharapkan dapat membangun hubungan
emosional yang baik dengan peserta didiknya.
3.
Pendekatan
Rekrontruksi Sosial
Kurikulum ini sangat memperhatikan hubungan kurikulum
dengan sosial masyarakat dan politik perkembangan ekonomi. Kurikulum ini
bertujuan untuk menghadapkan peserta didik pada berbagai permasalahan manusia
dan kemanusian. Permasalahan yang muncul tidak harus pengetahuan sosial saja,
tetapi di setiap disiplin ilmu termasuk ekonomi, kimia, matematika dan
lain-lain. Kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan interaksional.
Menurut mereka pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama.
Melalui interaksi ini siswa berusaha memecahkan problema-problema yang
dihadapinya dalam masyarakat menuju pembentukan masyrakat yang lebih baik.
Kegiatan yang dilakukan dalam kurikulum rekonstruksi
sosial antara lain melibatkan:
a. Survey
kritis terhadap suatu masyarakat.
b. Studi yang
melihat hubungan antara ekonomi lokal dengan ekonomi nasional atau
internasional.
c. Study
pengaruh sejarah dan kecenderungan situasi ekonomi lokal.
d. Uji coba
kaitan praktek politik dengan perekonomian.
e. Berbagai
pertimbangan perubahan politik.
f.
Pembatasan kebutuhan masyarakat pada umumnya.
4.
Pendekatan
Berbasis Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetisi (KBK) dapat diartikan
sebagai suatu kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya
dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat
kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan pemahaman,
kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu
dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung
jawab.
KBK memfokuskan pada perolehan kompetensi-kompetensi
tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah
kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa,
sehingga pencapainnya dapat dinikmati dalam bentuk perilaku atau ketrampilan
peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan pembelajaran perlu
diarahkan untuk membentuk peserta didik menguasai sekurang-kurangnya tingkat
kompetensi minimal, agar mereka dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Sesuai dengan konsep belajar tuntas dan pengembangan bakat, setiap
peserta didik harus diberi kesempatan untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan
kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing.
Comments
Post a Comment