Satuan
Acara Penyuluhan GASTRITIS
Gastritis (penyakit maag)
adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya asam lambung yang berlebih atau
meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari
mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi
yaitu perut terasa perih dan mulas.
Pokok Bahasan :
Kesehatan Lambung
Sub Pokok Bahasan :
Gastritis
Topik :
Manajemen nyeri non farmokologi
Sasaran :
Pasien dan Keluarga Pasien
Pemberi Materi :
Hari, Tanggal :
Waktu :
Tempat :
A.
Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan
penyuluhan kesehatan selama 30 menit, peserta penyluhan dapat menjelaskan
tentang Gastritis.
B.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan 30 menit peserta
penyuluhan dapat
menjelaskan:
1.
Definisi Gastritis
2.
Klasifikasi Gastritis
3.
Etiologi Gastritis
4.
Patofisiologi Gastritis
5.
Manifestasi Klinik Gastritis
6.
Komplikasi Gastritis
7.
Penatalaksanaan Gastritis
C.
Karakteristik Peserta Penyuluhan
Keluarga pasien yang di rawat di ruang Lumba Atas RSUD Palabuhanratu
D.
Metode
1. Ceramah
2.
Tanya
Jawab
E.
Materi
Terlampir
F.
Media
1. Leaflet
G.
Strategi Instruksional
1. Menjelaskan materi penyuluhan
2. Menggunakan media pengajaran
untuk mempermudah pemahaman peserta penyuluhan
3. Memberikan kesempatan bertanya kepada
peserta penyuluhan
4. Mengadakan evaluasi
H.
Uraian Kegiatan
NO
|
TAHAPAN
KEGAIATAN
|
KEGIATAN
FAILITATOR
|
KEGIATAN PESERTA
|
WAKTU
|
1
|
Pembukaan / pendahuluan
|
-
Salam
-
Memperkenalkan diri
-
Kontrak waktu
-
Mengkondisikan
peserta untuk berkonsentrasi
|
-
Menjawab salam
-
Mendengarkan
-
Menyimak
-
Peserta
menyampaikan pendapatnya
|
5 menit
|
2
|
Pelaksanaann/ Penyajian
|
Menjelaskan materi tentang:
-
Definisi Gastritis
-
Klasifikasi
Gastritis
-
Etiologi Gastritis
-
Patofisiologi
Gastritis
-
Manifestasi Klinik
Gastritis
-
Komplikasi Gastritis
-
Penatalaksanaan
Gastritis
|
-
Mendengarkan
-
Menyimak
-
Menanyakan
|
15 menit
|
3
|
Evaluasi/ Penutup
|
-
Menyimpulkan
-
Menjawab pertanyaan
-
Memberi salam
|
-
Menyimpulkan
-
Memberi pertanyaan
-
Menjawab salam
|
10 menit
|
I.
Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk :
Lisan
Jenis : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan
1. Jelaskan Definisi Gastritis
2. Jelaskan Klasifikasi Gastritis
3. Jelaskan Etiologi Gastritis
4. Jelaskan Patofisiologi Gastritis
5. Jelaskan Manifestasi Klinik Gastritis
6. Jelaskan Komplikasi Gastritis
7. Jelaskan Penatalaksanaan Gastritis
MATERI PENYULUHAN: GASTRITIS
A. Definisi
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita
Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga Hal 492). Gastritis adalah segala radang
mukosa lambung (Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi hal 749)
Gastritis merupakan keadaan peradangan atau pendarahan
pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local
(Patofisiologi Sylvia A Price hal 422).
Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster
terutama pada lapisan mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis
merupakan peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang
di penuhi bakteri (Charlene. J, 2001, hal : 138)
Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan
oleh adanya asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga
mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris
atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan
mulas.
B. Klasifikasi
Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:
1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa
lambung yang akut. Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit,
mis. makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak
bumbu atau makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi.
2. Gastritis Kronis
Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan
mukosa lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun ganas
atau bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan asam
lambung yang pekat.
C. Etiologi
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan
klasifikasinya sebagai berikut
1. Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:
a. Obat-obatan
seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat yang
bersifat mengiritasi mukosa lambung.
b. Minuman
beralkohol
c. Infeksi bakteri
seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
d. Infeksi virus
oleh sitomegalovirus
e. Infeksi jamur
seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis
f. Stress fisik
yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.
g. Makanan dan
minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman dengan kandungan
kafein dan alkohol merupakan salah satu penyebab iritasi mukosa lambung.
2. Gastritis Kronik
Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui,
tapi ada dua predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis
kronik, yaitu infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008).
a. Gastritis
infeksi
Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan
memberikan manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi
meliputi hal-hal berikut.
1) H. Pylori.
Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan penyebab utama dari
gastritis kronik (Anderson, 2007).
2) Helicobacter
heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006)
3) Infeksi parasit
(Wehbi, 2008).
4) Infeksi virus
(Wehbi, 2008).
b. Gastritis
non-infeksi
1) Gastropai
akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam empedu kronis dan kontak
dengan OAINS atau aspirin (Mukherjee, 2009).
2) Gastropati
uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang menyebabkan ureum terlalu banyak
beredar pada mukosa lambung (Wehbi, 2008).
D. Patofisiologi
1. Gastritis Akut.
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi
mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
a. Karena terjadi
iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan meningkat
sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL
sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut akan
meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan
mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.
b. Iritasi mukosa
lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat
melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan
akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa
lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan
sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan
menyebabkan nyeri dan hypovolemik.
2. Gastritis Kronik.
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang
berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan
terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar
epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel
chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun
dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa
sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.
E. Manifestasi Klinik
1. Gastritis Akut
Yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium,
perdarahan saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu
anemia
2. Gastritis Kronik
Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian
kecil mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan
pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
F. Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:
a. Perdarahan
saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis, terkadang perdarahan
yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabkan kematian.
b. Ulkus, jika
prosesnya hebat
c. Gangguan cairan
dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik:
yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang
pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan
penyempitan daerah antrum pylorus.
G. Penatalaksanaan
Gastritis bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh
total. Gastritis adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak
makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan
atau menyembuhkannya penderita harus meminum obat jika diperlukan. Tetapi
gastritis dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya,
cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.
Obat-obatan untuk penyakit gastritis umumnya dimakan dua
jam sebelum makan dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan tujuan obat diminum
dua jam sebelum makan yaitu untuk menetralisir asam lambung, karena pada saat
tersebut penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan didalam lambung
penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena asam akan
terasa perih. Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan bertujuan untuk
melindungi dinding lambung dari asam yang terus diproduksi. Akhirnya dua jam
setelah makan, asam yang di lambung akan terpakai untuk mencerna makanan
sehingga sudah ternetralisir dan tidak akan melukai dinding lambung.
Obat-obatan yang biasanya digunakan:
1. Antasida
(Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa nyeri)
2. Proton pump
inhibitor (Menghentikan produksi asam lambung dan menghambat infeksi bakteri
helicobacter pylori)
3. Cytoprotective
Agent (Melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus)
4. Obat anti
sekretorik (Mampu menekan sekresi asam)
5. Pankreatin
(Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan mengatasi gangguan sakit
pencernaan seperti perut kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas)
6. Ranitidin
(Mengobati tukak lambung)
7. Simetidin
(Mengobati dispepsia)
Selain itu penyakit ini dipercaya memiliki beberapa jenis
minuman dan makanan yang kurang baik untuk dikonsumsi yaitu:
1. Minuman yang
merangsang pengeluaran asam lambung antara lain : kopi, anggur putih, sari buah
sitrus, dan susu.
2. Makanan yang
sangat asam atau pedas seperti cuka, cabai, dan merica (makanan yang merangsang
perut dan dapat merusak dinding lambung).
3. Makanan yang
sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan lambung. Karena hal ini dapat
menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang akhirnya dapat meningkatkan
asam lambung antara lain makanan berlemak, kue tar, coklat, dan keju.
4. Makanan yang
melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga menyebabkan cairan lambung dapat
naik ke kerongkongan seperti alkohol, coklat, makanan tinggi lemak, dan
gorengan.
5. Makanan dan
minuman yang banyak mengandung gas dan juga yang terlalu banyak serat, antara
lain:
a. Sayur-sayuran
tertentu seperti sawi dan kol
b. Buah-buahan
tertentu seperti nangka dan pisang ambon
c. Makanan
berserat tinggi tertentu seperti kedondong dan buah yang dikeringkan
d. Minuman yang
mengandung banyak gas (seperti minuman bersoda).
Selain itu, kegiatan yang dapat meningkatkan gas didalam
lambung juga harus dihindari, antara lain makan permen khususnya permen karet
serta merokok.
Comments
Post a Comment