SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MENGENAL KB DENGAN METODE OVULASI
BILLINGS (MOB)
Topik : Mengenal KB dengan
Metode Ovulasi Billings (MOB)
Sub Topik : BerKB dengan mengenali lendir servik
Hari / Tanggal :
Tempat :
Waktu Acara : 35 menit
Pembicara :
Peserta / Sasaran : Ibu-ibu Usia Subur
A.
Tujuan
1.
Tujuan Instruksional Umum (TIU )
Dengan
diadakannya penyuluhan berupa Keluarga Berencana diharapkan ibu usia subur
dapat mengenal metode alamiah dengan lendir servik dan mengetahui keuntungan
dari metode ini.
2.
Tujuan Instruksional Khusus
( TIK
)
a. Semua
Ibu usia subur dapat mengerti mengenai KB.
b. Semua
Ibu usia subur dapat mengetahui manfaat
KB.
c. Semua
Ibu usia subur dapat mengenal metode KB alamiah dengan lendir serviks.
d. Semua Ibu usia subur dapat memahami ciri-ciri lendir serviks pada saat
ovulasi.
e. Semua
Ibu usia subur dapat mengetahui
Keuntungan dan kerugian Metode Alamiah dengan MOB (Metode
Ovulasi Billings)
f. Semua
Ibu usia subur dapat mengerti cara menerapkan program Keluarga Berencana dengan
metode alamiah dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Sub
Topik
1. Pengertian
Keluarga Berencana.
2. Manfaat
KB .
3. Pengertian
Metode Alamiah dengan MOB (Metode Ovulasi Billings)
4. Ciri-ciri lendir serviks pada
beberapa fase.
5. Keuntungan dan kerugian Metode
Alamiah dengan MOB (Metode Ovulasi Billings.
6. Cara
menerapkan program Keluarga Berencana dengan metode alamiah dalam kehidupan
sehari-hari.
C.
Metoda
Penyampaian
- Ceramah
tanya jawab(CTJ)
- Diskusi
D.
Media
Handout/leafflet
E.
Rencana
Jadwal Pelaksanaan
NO
|
WAKTU
|
KEGIATAN PENYULUHAN
|
KEGIATAN SASARAN
|
1.
|
± 5 menit
|
o Salam
pembuka
o Memperkenalkan
diri
o Menjelaskan
tujuan
|
·
Menjawab salam
·
Menyimak
·
Memahami tujuan
|
2.
|
± 25menit
|
Pelaksanaan
o Menjelaskan pengertian tentang Pengertian Keluarga
Berencana.
o Menjelaskan tentang Manfaat KB
o Menjelaskan Metode Alamiah dengan MOB (Metode
Ovulasi Billings)
o Menjelaskan
ciri-ciri lendir serviks
o Menjelaskan
keuntungan dan kerugian MOB
o Menjelaskan
cara menerapkan MOB dalam kehidupan sehari-hari
|
·
Mendengarkan dan memperhatikan
·
Mendengarkan dan memperhatikan
·
Mendengarkan dan memperhatikan
·
Mendengarkan dan memperhatikan
·
Mendengarkan dan memperhatikan
·
Mendengarkan dan memperhatikan
|
4.
|
5 menit
|
Terminasi
o Memberi
kesempatan pada peserta penyuluhan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum
dimengerti.
o Membagi
leaflet
o Mengucapkan
terima kasih pada peserta
o Mengucapkan
salam
|
·
Menanyakan hal-hal yang belum jelas dan kurang
dimengerti
·
Menerima leaflet
·
Mendengarkan dan membalas salam
|
F.
Evaluasi
1. Jelaskan
Pengertian Keluarga Berencana !
2. Sebutkan
manfaat KB !
3. Jelaskan
bagaimana cara kerja Metode Alamiah dengan MOB (Metode Ovulasi Billings) !
Hasil
1. Ibu
dapat menjelaskan Pengertian Keluarga Berencana.
2. Ibu
dapat menyebutkan 5 dari 11 manfaat KB.
3. Ibu
dapat menjelaskan bagaimana cara kerja Metode Alamiah dengan MOB (Metode
Ovulasi Billings)
MATERI
PENYULUHAN
Kb
dengan MOB (Metode ovulasi billings)
A.
Pengertian
Keluarga Berencana
Kontrasepsi berasal dari dua kata, yaitu
kontra dan konsepsi. Kontra berarti menolak, konsepsi berarti pertemuan antara
sel telur wanita (ovum) yang sudah matang dengan sel mani pria (sperma)
sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Dengan demikian kontrasepsi adalah
mencegah bertemunya sel telur yang matang dengan sel mani pada waktu
bersenggama, sehingga tidak akan terjadi pembuahan dan kehamilan (Farrer, 2010).
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan upaya itu
dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi
merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. (Prawirohardjo,
2006)
Salah satu metode kontrasepsi adalah metode alamiah.Metode
keluarga berencana alamiah telah banyak digunakan di masa lalu oleh berbagai
kelompok agama. Metode ini dilakukan dengan mengamati perubahan tubuh tertentu
yang menandai ovulasi. Dari informasi ini, pasangan dapat memilih pantang
koitus dan menggunakannya sebagai metode keluarga berencana mereka, atau
menggunakan masa subur ini untuk melakukan koitus sehingga meningkatkan
kehamilan, yang disebut sebagai kesadaran terhadap kesuburan. (Suzanne Everett,
2007 : 37)
Sedangkan yang dimaksud dengan istilah
‘alamiah’ di sini adalah metoda-metoda yang tidak membutuhkan alat ataupun
bahan kimia (yang menjadi ciri khas metode perintang) juga tidak memerlukan
obat-obatan (sebagaimana ciri metoda hormonal).
Jadi, yang dimaksud Kontrasepsi Alamiah
adalah suatu upaya mencegah atau mengahalangi pembuahan atau pertemuan antara
sel telur dengan sperma dengan menggunakan metode-metode yang tidak membutuhkan
alat ataupun bahan kimia (yang menjadi cirri khas metode perintang ) juga tidak
memerlukan obat-obatan.
B.
Manfaat
Keluarga Berencana
1. Manfaat
KB Bagi Ibu
a. Perbaikan
kesehatan
b. Peningkatan
kesehatan
c. Waktu
yang cukup untuk mengasuh anak
d. Waktu
yang cukup untuk istirahat
e. Menikmati
waktu luang
f. Dapat
melakukan kegiatan lain
2. Manfaat
KB Bagi Anak
a. Dapat
tumbuh dengan wajar dan sehat
b. Memperoleh
perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup
c. Perencanaan
kesempatan pendidikan lebih baik
3. Manfaat
KB Bagi Keluarga
a. Meningkatkan
kesejahteraan keluarga
b. Harmonisasi
keluarga lebih terjaga
C.
Metode
Ovulasi Billings (MOB)
1.
Pengertian
Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir
serviks setiap hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer,
dan licin. Metode mukosa serviks atau ovulasi billings
ini dikembangkan oleh Drs. John, Evelyn Billings dan Fr Maurice Catarinich di
Melbourne, Australia dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Metode ini tidak
menggunakan obat atau alat, sehingga dapat diterima oleh pasangan taat agama
dan budaya yang berpantang dengan kontrasepsi modern. Perubahan siklus dari
lendir serviks terjadi karena perubahan kadar estrogen. Pada tiap siklus haid
diproduksi 2 macam lendir serviks oleh sel-sel serviks yaitu ;
· Lendir Tipe –E (estrogenik) :
Diproduksi pada fase akhir pra
ovulasi. Sifat-sifat banyak, tipis, seperti air (jernih) dan
viskositas/kelengketan rendah, elastisitas besar, bila dikeringkan terjadi
bentuk seperti daun pakis. Spermatozoa dapat menembus lendir ini.
· Lendir Tipe –G (gestagenik) :
Diproduksi pada fase awal pra
ovulasi dan setelah ovulasi. Sifat-sifat kental, kelengketan tinggi, keruh
(oppaque). Dibuat karena peninggian kadar progesteron.
2.
Ciri-ciri
lendir serviks pada berbagai fase dari siklus haid (30 hari)
·
Fase
1 : Haid, hari 1-5, lendir bisa ada atau tidak, dan tertutup oleh darah haid,
perasaan wanita terasa basah dan licin (lubrikatif).
·
Fase
2 : Pasca haid, hari 6-10, tidak ada lendir atau hanya sedikit sekali, perasaan
wanita terasa kering.
·
Fase
3 : Awal pra ovulasi, hari 11-13, lendir keruh, kuning atau putih dan liat,
perasaan wanita liat dan lembab.
·
Fase
4 : Segera sebelum, pada saat dan sesudah ovulasi. Hari 14-17. Lendir bersifat
jernih, licin, basah, dapat diregangkan. Dengan konsistensi seperti putih
telur. Hari terakhir dari fase ini dikenal sebagai gejala puncak (peak symptom).
Perasaan wanita lubrikatif dan atau basah.
·
Fase
5 : Pasca ovulasi, hari 18-21. lendir sedikit, keruh dan liat. Perasaan wanita
liat dan atau lembab.
·
Fase
6 : Akhir pasca ovulasi atau segera pra haid. Hari 27-30. lendir jernih dan
seperti air. Perasaan wanita liat, lembab dan atau basah
Pengamatan lendir serviks dapat
dilakukan dengan:
1.
Merasakan
perubahan rasa pada vulva sepanjang hari.
2.
Melihat
langsung lendir pada waktu tertentu.
Pola Subur adalah pola yang terus berubah,
sedangkan Pola Dasar Tidak Subur adalah pola yang sama sekali tidak
berubah. Kedua pola ini mengikuti hormon yang mengontrol kelangsungan hidup sperma dan konsepsi/pembuahan. Dengan demikian akan memberikan informasi yang bisa diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.
- Abstinens (menahan diri tidak
melakukan hubungan seksual) dimulai pada hari pertama diketahui adanya
lendir setelah haid dan berlanjut sampai dengan hari keempat setelah
gejala puncak (peak symptom).
3.
Efektivitas
Keberhasilan metode ovulasi billings
ini tergantung pada instruksi yang tepat, pemahaman yang benar, keakuratan
dalam pengamatan dan pencatatan lendir serviks, serta motivasi dan kerjasama
dari pasangan dalam mengaplikasikannya. Angka kegagalan dari metode mukosa
serviks sekitar 3-4 perempuan per 100 perempuan per tahun. Teori lain juga
mengatakan, apabila petunjuk metode mukosa serviks atau ovulasi billings
ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam mencegah kehamilan 99
persen.
4.
Keuntungan
a. Dalam
kendali wanita
b. Memberi
izin kepada pasangan menyentuh tubuhnya.
c. Meningkatkan
kesadaran terhadap perubahan pada tubuh
d. Memperkirakan
lendir yang subur sehingga memungkinkan kehamilan.
e. Dapat
digunakan mencegah kehamilan
5.
Kerugian
a. Membutuhkan
komitmen
b. Perlu
diajarkan oleh spesialis keluarga berencana alami
c. Dapat
membutuhkan 2 sampai 3 siklus untuk mempelajari metode
d. Impeksi
vagina dapat menyulitkan identifikasi lendir yang subur
e. Beberapa
obat yang digunakan mengobati flu dan sebagainya dapat menghambat produksi
lendir serviks.
f. Melibatkan
sentuhan pada tubuh yang tidak disukai beberapa wanita.
g. Membutuhkan
pantangan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan upaya itu
dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi
merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. Salah satunya dengan metode alamiah
menggunakan MOB (Metode ovulasi billings).
Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir
serviks setiap hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer,
dan licin.
Diharapkan setelah adanya penyulahan ini ibu usia
subur dapat mengenali dan
menerapkan metode ini sebagai salah satu alternatif berkontrasepsi sehingga
bisa ikut berkontribusi menjalankan program pemerintah untuk ber-KB.
Comments
Post a Comment