Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) MENGENAL KB DENGAN METODE OVULASI BILLINGS (MOB)




SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MENGENAL KB DENGAN METODE OVULASI BILLINGS (MOB)

Topik                           : Mengenal KB dengan Metode Ovulasi Billings (MOB)
Sub Topik                    : BerKB dengan mengenali lendir servik
Hari / Tanggal             :
Tempat                        :
Waktu Acara               : 35 menit
Pembicara                    :
Peserta / Sasaran         : Ibu-ibu Usia Subur

A.      Tujuan
1.      Tujuan Instruksional Umum (TIU )
Dengan diadakannya penyuluhan berupa Keluarga Berencana diharapkan ibu usia subur dapat mengenal metode alamiah dengan lendir servik dan mengetahui keuntungan dari metode ini.

2.      Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
a.       Semua Ibu usia subur dapat mengerti mengenai KB.
b.      Semua Ibu usia subur dapat mengetahui manfaat  KB.
c.       Semua Ibu usia subur dapat mengenal metode KB alamiah dengan lendir serviks.
d.       Semua Ibu usia subur dapat memahami ciri-ciri lendir serviks pada saat ovulasi.
e.       Semua Ibu usia subur dapat mengetahui Keuntungan dan kerugian Metode Alamiah dengan MOB (Metode Ovulasi Billings)
f.       Semua Ibu usia subur dapat mengerti cara menerapkan program Keluarga Berencana dengan metode alamiah dalam kehidupan sehari-hari.

B.       Sub Topik
1.      Pengertian Keluarga Berencana.
2.      Manfaat KB .
3.      Pengertian Metode Alamiah dengan MOB (Metode Ovulasi Billings)
4.      Ciri-ciri lendir serviks pada beberapa fase.
5.      Keuntungan dan kerugian Metode Alamiah dengan MOB (Metode Ovulasi Billings.
6.      Cara menerapkan program Keluarga Berencana dengan metode alamiah dalam kehidupan sehari-hari.

C.      Metoda Penyampaian
  1. Ceramah tanya jawab(CTJ)
  2.  Diskusi

D.      Media
Handout/leafflet

E.       Rencana Jadwal Pelaksanaan

NO
WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN SASARAN
1.
± 5 menit
o   Salam pembuka
o   Memperkenalkan diri
o   Menjelaskan tujuan
·         Menjawab salam
·         Menyimak
·         Memahami tujuan
2.
± 25menit
Pelaksanaan
o   Menjelaskan pengertian tentang Pengertian Keluarga Berencana.
o   Menjelaskan tentang Manfaat KB

o   Menjelaskan Metode Alamiah dengan MOB (Metode Ovulasi Billings)
o    Menjelaskan ciri-ciri lendir serviks
o    Menjelaskan keuntungan dan kerugian MOB
o    Menjelaskan cara menerapkan MOB dalam kehidupan sehari-hari

·         Mendengarkan dan memperhatikan

·         Mendengarkan dan memperhatikan

·         Mendengarkan dan memperhatikan

·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Mendengarkan dan memperhatikan
4.
5 menit
Terminasi
o    Memberi kesempatan pada peserta penyuluhan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti.
o    Membagi leaflet
o    Mengucapkan terima kasih pada peserta
o    Mengucapkan salam

·         Menanyakan hal-hal yang belum jelas dan kurang dimengerti

·         Menerima leaflet
·         Mendengarkan dan membalas salam

F.       Evaluasi
1.      Jelaskan Pengertian Keluarga Berencana !
2.      Sebutkan manfaat KB !
3.      Jelaskan bagaimana cara kerja Metode Alamiah dengan MOB (Metode Ovulasi Billings) !

Hasil
1.      Ibu dapat menjelaskan Pengertian Keluarga Berencana.
2.      Ibu dapat menyebutkan 5 dari 11 manfaat KB.
3.      Ibu dapat menjelaskan bagaimana cara kerja Metode Alamiah dengan MOB (Metode Ovulasi Billings)


MATERI PENYULUHAN
Kb dengan MOB (Metode ovulasi billings)

A.      Pengertian Keluarga Berencana
Kontrasepsi berasal dari dua kata, yaitu kontra dan konsepsi. Kontra berarti menolak, konsepsi berarti pertemuan antara sel telur wanita (ovum) yang sudah matang dengan sel mani pria (sperma) sehingga terjadi pembuahan dan kehamilan. Dengan demikian kontrasepsi adalah mencegah bertemunya sel telur yang matang dengan sel mani pada waktu bersenggama, sehingga tidak akan terjadi pembuahan dan kehamilan (Farrer, 2010).
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. (Prawirohardjo, 2006)
Salah satu metode kontrasepsi adalah metode alamiah.Metode keluarga berencana alamiah telah banyak digunakan di masa lalu oleh berbagai kelompok agama. Metode ini dilakukan dengan mengamati perubahan tubuh tertentu yang menandai ovulasi. Dari informasi ini, pasangan dapat memilih pantang koitus dan menggunakannya sebagai metode keluarga berencana mereka, atau menggunakan masa subur ini untuk melakukan koitus sehingga meningkatkan kehamilan, yang disebut sebagai kesadaran terhadap kesuburan. (Suzanne Everett, 2007 : 37)
Sedangkan yang dimaksud dengan istilah ‘alamiah’ di sini adalah metoda-metoda yang tidak membutuhkan alat ataupun bahan kimia (yang menjadi ciri khas metode perintang) juga tidak memerlukan obat-obatan (sebagaimana ciri metoda hormonal).
Jadi, yang dimaksud Kontrasepsi Alamiah adalah suatu upaya mencegah atau mengahalangi pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sperma dengan menggunakan metode-metode yang tidak membutuhkan alat ataupun bahan kimia (yang menjadi cirri khas metode perintang ) juga tidak memerlukan obat-obatan.
B.       Manfaat Keluarga Berencana
1.    Manfaat KB Bagi Ibu
a.       Perbaikan kesehatan
b.      Peningkatan kesehatan
c.       Waktu yang cukup untuk mengasuh anak
d.      Waktu yang cukup untuk istirahat
e.       Menikmati waktu luang
f.       Dapat melakukan kegiatan lain
2.    Manfaat KB Bagi Anak  
a.       Dapat tumbuh dengan wajar dan sehat
b.      Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup
c.       Perencanaan kesempatan pendidikan lebih baik
3.    Manfaat KB Bagi Keluarga
a.       Meningkatkan kesejahteraan keluarga
b.      Harmonisasi keluarga lebih terjaga

C.      Metode Ovulasi Billings (MOB)
1.         Pengertian
Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir serviks setiap hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer, dan licin. Metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini dikembangkan oleh Drs. John, Evelyn Billings dan Fr Maurice Catarinich di Melbourne, Australia dan kemudian menyebar ke seluruh dunia. Metode ini tidak menggunakan obat atau alat, sehingga dapat diterima oleh pasangan taat agama dan budaya yang berpantang dengan kontrasepsi modern. Perubahan siklus dari lendir serviks terjadi karena perubahan kadar estrogen. Pada tiap siklus haid diproduksi 2 macam lendir serviks oleh sel-sel serviks yaitu ;
·      Lendir Tipe –E (estrogenik) :
Diproduksi pada fase akhir pra ovulasi. Sifat-sifat banyak, tipis, seperti air (jernih) dan viskositas/kelengketan rendah, elastisitas besar, bila dikeringkan terjadi bentuk seperti daun pakis. Spermatozoa dapat menembus lendir ini.
·      Lendir Tipe –G (gestagenik) :
Diproduksi pada fase awal pra ovulasi dan setelah ovulasi. Sifat-sifat kental, kelengketan tinggi, keruh (oppaque). Dibuat karena peninggian kadar progesteron.
2.         Ciri-ciri lendir serviks pada berbagai fase dari siklus haid (30 hari)
·         Fase 1 : Haid, hari 1-5, lendir bisa ada atau tidak, dan tertutup oleh darah haid,    perasaan wanita terasa basah dan licin (lubrikatif).
·         Fase 2 : Pasca haid, hari 6-10, tidak ada lendir atau hanya sedikit sekali, perasaan wanita terasa kering.
·         Fase 3 : Awal pra ovulasi, hari 11-13, lendir keruh, kuning atau putih dan liat, perasaan wanita liat dan lembab.
·         Fase 4 : Segera sebelum, pada saat dan sesudah ovulasi. Hari 14-17. Lendir bersifat jernih, licin, basah, dapat diregangkan. Dengan konsistensi seperti putih telur. Hari terakhir dari fase ini dikenal sebagai gejala puncak (peak symptom). Perasaan wanita lubrikatif dan atau basah.
·         Fase 5 : Pasca ovulasi, hari 18-21. lendir sedikit, keruh dan liat. Perasaan wanita liat dan atau lembab.
·         Fase 6 : Akhir pasca ovulasi atau segera pra haid. Hari 27-30. lendir jernih dan seperti air. Perasaan wanita liat, lembab dan atau basah
Pengamatan lendir serviks dapat dilakukan dengan:
1.   Merasakan perubahan rasa pada vulva sepanjang hari.
2.   Melihat langsung lendir pada waktu tertentu.
Pola Subur adalah pola yang terus berubah, sedangkan Pola Dasar Tidak Subur adalah pola yang sama sekali tidak berubah. Kedua pola ini mengikuti hormon yang mengontrol kelangsungan hidup sperma dan konsepsi/pembuahan. Dengan demikian akan memberikan informasi yang bisa diandalkan untuk mendapatkan atau menunda kehamilan.

  1. Abstinens (menahan diri tidak melakukan hubungan seksual) dimulai pada hari pertama diketahui adanya lendir setelah haid dan berlanjut sampai dengan hari keempat setelah gejala puncak (peak symptom).

3.         Efektivitas
Keberhasilan metode ovulasi billings ini tergantung pada instruksi yang tepat, pemahaman yang benar, keakuratan dalam pengamatan dan pencatatan lendir serviks, serta motivasi dan kerjasama dari pasangan dalam mengaplikasikannya. Angka kegagalan dari metode mukosa serviks sekitar 3-4 perempuan per 100 perempuan per tahun. Teori lain juga mengatakan, apabila petunjuk metode mukosa serviks atau ovulasi billings ini digunakan dengan benar maka keberhasilan dalam mencegah kehamilan 99 persen.

4.         Keuntungan
a.       Dalam kendali wanita
b.      Memberi izin kepada pasangan menyentuh tubuhnya.
c.       Meningkatkan kesadaran terhadap perubahan pada tubuh
d.      Memperkirakan lendir yang subur sehingga memungkinkan kehamilan.
e.       Dapat digunakan mencegah kehamilan

5.         Kerugian
a.       Membutuhkan komitmen
b.      Perlu diajarkan oleh spesialis keluarga berencana alami
c.       Dapat membutuhkan 2 sampai 3 siklus untuk mempelajari metode
d.      Impeksi vagina dapat menyulitkan identifikasi lendir yang subur
e.       Beberapa obat yang digunakan mengobati flu dan sebagainya dapat menghambat produksi lendir serviks.
f.       Melibatkan sentuhan pada tubuh yang tidak disukai beberapa wanita.
g.      Membutuhkan pantangan.


PENUTUP

A.      Kesimpulan
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas.  Salah satunya dengan metode alamiah menggunakan MOB (Metode ovulasi billings).
Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir serviks setiap hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer, dan licin.
Diharapkan setelah adanya penyulahan ini ibu usia subur dapat mengenali dan menerapkan metode ini sebagai salah satu alternatif berkontrasepsi sehingga bisa ikut berkontribusi menjalankan program pemerintah untuk ber-KB.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)