SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang
harus dilakukan oleh setiap individu/keluarga/kelompok sangat banyak, dimulai
dari bangun tidur sampai dengan tidur kembali. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan individu/keluarga/kelompok dapat menolong dirinya
sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat.
SATUAN
ACARA PENGAJARAN (SAP)
Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Tanggal/ Hari :
Waktu :
30 menit
Sasaran :
Penyaji :
A. Tujuan
- Tujuan
Umum
Setelah
mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta pelatihan dokter kecil
mampu mengetahui tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
- Tujuan
Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta mampu:
a.
Menyebutkan
pengertian PHBS dengan benar
b.
Menyebutkan
bidang PHBS dengan benar
c.
Menyebutkan
manfaat PHBS dengan benar
d.
Menyebutkan
indikator
PHBS dengan benar
e.
Menyebutkan Indikator PHBS di tiap
tatanan
f.
Menyebutkan
jenis
perilaku hidup sehat terhadap diri sendiri.
B. Metoda
- Ceramah
- Diskusi
C. Media
dan Alat
1.
Poster
D. Kegiatan
Penyuluhan
No
|
Kegiatan
|
Penyuluh
|
Peserta
|
1
|
Pembukaan
5 menit
|
·
Memberi salam dan kontrak waktu
·
Menjelaskan
tujuan, manfaat materi yang akan disampaikan
|
·
Menjawab
salam
·
Mendengarkan
dan memperhatikan
|
2
|
Kegiatan inti
20 menit
|
·
Menjelaskan pengertian PHBS dengan benar
·
Menjelaskan bidang
PHBS dengan benar
·
Menjelaskan
manfaat PHBS dengan benar
·
Menjelaskan indikator
PHBS dengan benar
·
Menjelaskan
Indikator PHBS di tiap tatanan
·
Menjelaskan jenis
perilaku hidup sehat terhadap diri sendiri.
|
·
Menyimak semua materi yang disampaikan
|
3
|
Penutup
5 menit
|
·
Mengevaluasi
pengetahuan tentang materi yang sudah dijelaskan dengan memberikan pertanyaan
·
Menyimpulkan
materi yang telah dijelaskan
·
Menutup
pertemuan dan memberi salam
|
·
Menjawab
pertanyaan
·
Mendengarkan
·
Menjawab
salam
|
E. Kriteria
Evaluasi
Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti
penyuluhan selama 30 menit, maka peserta akan dapat:
·
Menyebutkan
pengertian penyakit PHBS dengan benar
·
Menyebutkan
manfaat PHBS
·
Menyebutkan
langkah-langkah mewujudkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari
MATERI
PENYULUHAN
PHBS
(PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)
A.
Pengertian
PHBS
Perilaku
sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit,
serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2008).
Jadi
PHBS adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya.
B.
Bidang
PHBS
Bidang PHBS yaitu :
1. Bidang
kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir
dengan sabun, mandi minimal 2x sehari, dan lain-lain.
2. Bidang
gizi, seperti makan sayur dan buah tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium,
menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan, dan lain-lain.
3. Bidang
kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban,
memberantas jentik, dan lain-lain
C.
Manfaat
PHBS
Manfaat dari PHBS diantaranya :
1. Setiap
rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
2. Rumah
tangga sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga
3. Dengan
meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya
dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti
biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota
rumah tangga
4. Salah
satu indikator untuk menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota di bidang kesehatan
5. Meningkatnya
citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan
6. Dapat
menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.
D.
Indikator
PHBS
Mengacu
pada pengertian perilaku sehat, indikator ditetapkan berdasarkan area/ wilayah :
1.
Indikator
Nasional
Ditetapkan tiga indikator, yaitu :
a)
Persentase penduduk tidak merokok
b)
Persentase penduduk yang memakan
sayur-sayuran dan buah-buahan
c)
Persentase penduduk yang melakukan
aktivitas fisik/olahraga.
Alasan
dipilihnya ketiga indikator tersebut berdasarkan isu global dan regional (Mega Country Health Promotion Network,
Healthy Asean Life Styles), seperti merokok telah menjadi isu global,
karena selain mengakibatkan penyakit seperti jantung dan kanker paru-paru juga
disinyalir menjadi entry point untuk
narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada semua golongan umur,
bila terjadi pada usia balita akan menjadikan generasi yang lemah/ generasi yang hilang di kemudian
hari. Bagi usia produktif akan mengakibatkan produktivitas menurun. Kurang
aktivitas fisik dan olahraga mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu, apabila
berlangsung lama akan menyebabkan berbagai penyakit seperti jantung, paru-paru,
dan lain-lain.
2.
Indikator
Lokal Spesifik
Yaitu indikator
Nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing daerah sesuai dengan
situasi dan kondisi daerah. Ada 16 indikator yang dapat dipergunakan untuk
mengukur perilaku sehat, yaitu :
a)
Ibu hamil memeriksakan kehamilannya
b)
Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga
kesehatan
c)
Pasangan usia subur (PUS) memakai alat
KB
d) Balita
ditimbang
e)
Penduduk sarapan pagi sebelum
melaksanakan aktivitas
f)
Bayi diimunisasi lengkap
g)
Penduduk minum air bersih yang masak
h)
Penduduk menggunakan jamban sehat
i)
Penduduk mencuci tangan memakai sabun
j)
Penduduk menggosok gigi sebelum tidur
k)
Penduduk tidak menggunakan napza
l)
Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas
m) Penduduk
wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dan SADARI (Pemeriksaan Payudara
Sendiri)
n)
Penduduk memeriksakan kesehatan secara
berkala untuk mengukur hipertensi
o)
Penduduk wanita memeriksakan kesehatan
secara berkala dengan Pap Smear
p)
Perilaku seksual dan indikator lain yang
diperlukan sesuai prioritas masalah kesehatan yang ada di daerah
E.
Indikator
PHBS di Tiap Tatanan
Indikator
tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan di lima
tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum,
tatanan sekolah, dan tatanan institusi kesehatan.
1)
PHBS
Di Tatanan Rumah Tangga
PHBS di rumah
tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan
mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat
Indikator PHBS di tatanan rumah
tangga:
a)
Persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan
b)
Memberi bayi ASI ekslusif
c)
Menimbang bayi dan balita setiap bulan
d)
Mencuci tangan dengan air bersih dan
memakai sabun
e)
Menggunakan air bersih
f)
Menggunakan jamban sehat
g)
Memberantas jentik di rumah
h)
Makan sayur dan buah setiap hari
i)
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
j)
Tidak merokok di dalam rumah (Depkes
RI, 2007).
2)
PHBS
Di Tatanan Tempat Umum
PHBS
di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung
dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan
PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS.
Melalui
penerapan PHBS di tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di
tempat-tempat umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan
penyakit
Indikator
tatanan tempat-tempat umum :
a)
PHBS di pasar
1)
Menggunakan air bersih
2)
Menggunakan jamban
3)
Membuang sampah pada tempatnya
4)
Tidak merokok di pasar
5)
Tidak meludah sembarangan
6)
Memberantas jentik nyamuk
b)
PHBS di tempat ibadah
1)
Menggunakan air bersih
2)
Menggunakan jamban
3)
Membuang sampah pada tempatnya
4)
Tidak merokok di tempat ibadah
5)
Tidak meludah sembarangan
6)
Memberantas jentik nyamuk
c)
PHBS di rumah makan
1)
Menggunakan air bersih
2)
Menggunakan jamban
3)
Membuang sampah pada tempatnya
4)
Mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun
5)
Tidak merokok di rumah makan
6)
Menutup makanan dan minuman
7)
Tidak meludah sembarangan
8)
Memberantas jentik nyamuk
d)
PHBS di angkutan umum
1)
Menggunakan air bersih
2)
Menggunakan jamban
3)
Membuang sampah pada tempatnya
4)
Tidak merokok di angkutan umum
5)
Tidak meludah sembarangan
F.
Jenis Perilaku Hidup Sehat terhadap diri sendiri.
1.
Mandi
(Depkes RI, 2007)
Mandi
menggunakan sabun mandi dilakukan minimal 2x sehari pada pagi dan sore hari
yang bertujuan untuk:
·
Menjaga kebersihan kulit.
·
Mencegah penyakit kulit/ gatal-gatal.
·
Menghilangkan bau badan
- Mencuci
rambut (Depkes
RI, 2007)
Dilakukan 2x seminggu menggunakan
sampho, bertujuan untuk membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran dan
memberikan rasa segar.
- Membersihkan
hidung (Depkes
RI, 2007)
Lubang hidung perlu dibersihkan
pada setiap kali mandi guna membuang kotoran yang ada dan melancarkan jalan
untuk bernafas.
- Gosok
gigi
Dilakukan minimal 2 x sehari dengan
memakai pasta gigi/ odol yang dilakukan setelah akan dan sebelum tidur malam. Gosok gigi ini bertujuan
untuk (Depkes RI, 2007):
·
Menjaga kebersihan gigi dan mulut.
·
Mencegah
kerusakan pada gigi dan gusi.
·
Mencegah bau mulut yang tidak sedap.
- Kesehatan
mata
Untuk kesehatan mata perlu
diperhatikan cahaya pada saat membaca dimana cahaya harus cukup terang, jarak
pembaca dengan buku sepanjang penggaris (30 cm), yang dibaca tidak boleh
bergerak/ bergoyang, membaca tidak boleh sambil tiduran. (Depkes RI, 2007)
- Mencuci
tangan.
Dilakukan untuk menjaga kebersihan
tangan dari kotoran dan kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Cuci tangan
dapat dilakukan pada saat (Depkes RI, 2007):
·
Sebelum dan sesudah makan
·
Sebelum tidur
·
Sebelum dan memegang benda-benda kotor.
·
Setelah pulang dari bepergian
- Memotong
kuku
Dilakukan
minimal 1x seminggu dengan tujuan untuk (Depkes RI, 2007):
·
Mencegah penyakit yang dapat ditularkan
melalui tangan saat makan (misalnya cacingan,menceret, dll)
·
Mencegah luka akibat garukan kuku.
Perlu diperhatikan bahwa tidak
boleh mengkorek hidung dengan jari/ kuku tangan yang kotor, tidak memasukkan
jari kemulut atau menggigiti kuku.
- Pakai
alas kaki
Anak-anak terkadang dalam bermain
tidak meggunakan alas kaki, penggunaan alas kaki perlu dilakukan agar (Depkes
RI, 2007):
·
Kaki
tidak terluka atau tertusuk benda tajam.
·
Mencegah penyakit, misalnya penyakit
cacingan akibat menginjak kotoran.
- Kebersihan
pakaian.
Pakaian
dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pakaian sekolah, pakaian bermain dan
pakaian tidur. Pakaian harus selalu bersih dan diganti dalam setiap hari, hal
ini bertujuan agar kita terhindar dari penyakit kulit yang diakibatkan pakaian
basah atau kotor. (Depkes RI, 2007)
- Belajar
makan sehat
Makan adalah kebutuhan pokok setiap
orang, makan sebaiknya 3x sehari dengan menu yang seimbang yaitu empat sehat
lima sempurna yang terdiri dari nasi, sayur, lauk, buah dan susu. Makan pagi
atau sarapan sangat penting setiap harinya guna menjadi sumber tenaga kita pada
siang harinya, perlu diingat juga untuk menghindari jajan sembarangan karena
kebersihan dari makanan yang dijual tidak terjamin dan mungkin dapat
menyebabkan penyakit seerti sakit perut, diare, muntah dan lain-lain. (Depkes RI, 2007)
PENUTUP
PHBS (Perilaku Hidup
Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran,
sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat.
Kesehatan lingkungan
adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang berakibat atau
mempengaruhi derajat kesehatan manusia
PHBS kesehatan lingkungan adalah perilaku kesehatan yang menciptakan hubungan
antara manusia dan lingkungannya yang berakibat mempengaruhi derajat kesehatan
manusia.
Indikator kesehatan
lingkungan diantaranya perumahan bersih dan sehat, penyediaan air bersih, penanganan air limbah, penanganan sampah dan pembuangan kotoran manusia (tinja) yang baik.
PHBS Kesehatan
Lingkungan di Indonesia masih diirasakan belum memenuhi kebutuhan sanitasi
dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat memenuhi criteria
kesehatan pemukiman.
Kami berharap dengan
disusunnya makalah asuhan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diharapkan
masyarakat lebih mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat serta dapat
mengaplikasikannya di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Comments
Post a Comment