Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang harus dilakukan oleh setiap individu/keluarga/kelompok sangat banyak, dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur kembali. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu/keluarga/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.



  
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan           : Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Tanggal/ Hari              :
Waktu                         : 30 menit
Sasaran                        :
Penyaji                                    :

A.  Tujuan
  1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta pelatihan dokter kecil mampu mengetahui tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
  1. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan peserta mampu:
a.       Menyebutkan pengertian PHBS dengan benar
b.      Menyebutkan bidang PHBS dengan benar
c.       Menyebutkan manfaat PHBS dengan benar
d.      Menyebutkan indikator PHBS dengan benar
e.       Menyebutkan Indikator PHBS di tiap tatanan
f.       Menyebutkan jenis perilaku hidup sehat terhadap diri sendiri.

B.     Metoda
  1. Ceramah
  2. Diskusi

C.    Media dan Alat
1.      Poster

D.    Kegiatan Penyuluhan
No
Kegiatan
Penyuluh
Peserta
1
Pembukaan
5 menit
·         Memberi salam dan kontrak waktu
·         Menjelaskan tujuan, manfaat materi yang akan disampaikan
·         Menjawab salam

·         Mendengarkan dan memperhatikan
2
Kegiatan inti
20 menit
·         Menjelaskan  pengertian PHBS dengan benar
·         Menjelaskan bidang PHBS dengan benar
·         Menjelaskan manfaat PHBS dengan benar
·         Menjelaskan indikator PHBS dengan benar
·         Menjelaskan Indikator PHBS di tiap tatanan
·         Menjelaskan jenis perilaku hidup sehat terhadap diri sendiri.
·         Menyimak semua materi yang disampaikan
3




Penutup
5 menit
·         Mengevaluasi pengetahuan tentang materi yang sudah dijelaskan dengan memberikan pertanyaan
·         Menyimpulkan materi yang telah dijelaskan
·         Menutup pertemuan dan memberi salam
·         Menjawab pertanyaan

·         Mendengarkan

·         Menjawab salam


E.     Kriteria Evaluasi
Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, maka peserta akan dapat:
·         Menyebutkan pengertian penyakit PHBS dengan benar
·         Menyebutkan manfaat PHBS
·         Menyebutkan langkah-langkah mewujudkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari





MATERI PENYULUHAN

PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)

A.    Pengertian PHBS
Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya (Dinkes Provinsi Jawa Barat, 2008).
Jadi PHBS adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya.

B.     Bidang PHBS
Bidang PHBS yaitu :
1.      Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dengan sabun, mandi minimal 2x sehari, dan lain-lain.
2.      Bidang gizi, seperti makan sayur dan buah tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium, menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan, dan lain-lain.
3.      Bidang kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban, memberantas jentik, dan lain-lain

C.    Manfaat PHBS
Manfaat dari PHBS diantaranya :
1.      Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit
2.      Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga
3.      Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga
4.      Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota di bidang kesehatan
5.      Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan
6.      Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

D.    Indikator PHBS
Mengacu pada pengertian perilaku sehat, indikator ditetapkan berdasarkan area/ wilayah :
1.         Indikator Nasional
Ditetapkan tiga indikator, yaitu :
a)        Persentase penduduk tidak merokok
b)        Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan
c)        Persentase penduduk yang melakukan aktivitas fisik/olahraga.
Alasan dipilihnya ketiga indikator tersebut berdasarkan isu global dan regional (Mega Country Health Promotion Network, Healthy Asean Life Styles), seperti merokok telah menjadi isu global, karena selain mengakibatkan penyakit seperti jantung dan kanker paru-paru juga disinyalir menjadi entry point untuk narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada semua golongan umur, bila terjadi pada usia balita akan menjadikan generasi yang lemah/ generasi yang hilang di kemudian hari. Bagi usia produktif akan mengakibatkan produktivitas menurun. Kurang aktivitas fisik dan olahraga mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu, apabila berlangsung lama akan menyebabkan berbagai penyakit seperti jantung, paru-paru, dan lain-lain.

2.         Indikator Lokal Spesifik
Yaitu indikator Nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing daerah sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Ada 16 indikator yang dapat dipergunakan untuk mengukur perilaku sehat, yaitu :
a)        Ibu hamil memeriksakan kehamilannya
b)        Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan
c)        Pasangan usia subur (PUS) memakai alat KB
d)       Balita ditimbang
e)        Penduduk sarapan pagi sebelum melaksanakan aktivitas
f)         Bayi diimunisasi lengkap
g)        Penduduk minum air bersih yang masak
h)        Penduduk menggunakan jamban sehat
i)          Penduduk mencuci tangan memakai sabun
j)          Penduduk menggosok gigi sebelum tidur
k)        Penduduk tidak menggunakan napza
l)          Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas
m)      Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
n)        Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala untuk mengukur hipertensi
o)        Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear
p)        Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas masalah kesehatan yang ada di daerah

E.     Indikator PHBS di Tiap Tatanan
Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator lingkungan di lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum, tatanan sekolah, dan tatanan institusi kesehatan.
1)        PHBS Di Tatanan Rumah Tangga
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat
Indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
a)         Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b)        Memberi bayi ASI ekslusif
c)         Menimbang bayi dan balita setiap bulan
d)        Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
e)         Menggunakan air bersih
f)         Menggunakan jamban sehat
g)        Memberantas jentik di rumah
h)        Makan sayur dan buah setiap hari
i)          Melakukan aktivitas fisik setiap hari
j)          Tidak merokok di dalam rumah (Depkes RI, 2007).

2)        PHBS Di Tatanan Tempat Umum
PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS.
Melalui penerapan PHBS di tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit
Indikator tatanan tempat-tempat umum :
a)         PHBS di pasar
1)        Menggunakan air bersih
2)        Menggunakan jamban
3)        Membuang sampah pada tempatnya
4)        Tidak merokok di pasar
5)        Tidak meludah sembarangan
6)        Memberantas jentik nyamuk
b)        PHBS di tempat ibadah
1)        Menggunakan air bersih
2)        Menggunakan jamban
3)        Membuang sampah pada tempatnya
4)        Tidak merokok di tempat ibadah
5)        Tidak meludah sembarangan
6)        Memberantas jentik nyamuk
c)         PHBS di rumah makan
1)        Menggunakan air bersih
2)        Menggunakan jamban
3)        Membuang sampah pada tempatnya
4)        Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5)        Tidak merokok di rumah makan
6)        Menutup makanan dan minuman
7)        Tidak meludah sembarangan
8)        Memberantas jentik nyamuk
d)        PHBS di angkutan umum
1)        Menggunakan air bersih
2)        Menggunakan jamban
3)        Membuang sampah pada tempatnya
4)        Tidak merokok di angkutan umum
5)        Tidak meludah sembarangan

F.     Jenis  Perilaku Hidup Sehat terhadap diri sendiri.
1.      Mandi (Depkes RI, 2007)
Mandi menggunakan sabun mandi dilakukan minimal 2x sehari pada pagi dan sore hari yang bertujuan untuk:
·         Menjaga kebersihan kulit.
·         Mencegah penyakit kulit/ gatal-gatal.
·         Menghilangkan bau badan
  1. Mencuci rambut (Depkes RI, 2007)
Dilakukan 2x seminggu menggunakan sampho, bertujuan untuk membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran dan memberikan rasa segar.
  1. Membersihkan hidung (Depkes RI, 2007)
Lubang hidung perlu dibersihkan pada setiap kali mandi guna membuang kotoran yang ada dan melancarkan jalan untuk bernafas.
  1. Gosok gigi
Dilakukan minimal 2 x sehari dengan memakai pasta gigi/ odol yang dilakukan setelah akan dan  sebelum tidur malam. Gosok gigi ini bertujuan untuk (Depkes RI, 2007):
·         Menjaga kebersihan gigi dan mulut.
·         Mencegah kerusakan pada gigi dan gusi.
·         Mencegah bau mulut yang tidak sedap.
  1. Kesehatan mata
Untuk kesehatan mata perlu diperhatikan cahaya pada saat membaca dimana cahaya harus cukup terang, jarak pembaca dengan buku sepanjang penggaris (30 cm), yang dibaca tidak boleh bergerak/ bergoyang, membaca tidak boleh sambil tiduran. (Depkes RI, 2007)
  1. Mencuci tangan.
Dilakukan untuk menjaga kebersihan tangan dari kotoran dan kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Cuci tangan dapat dilakukan pada saat  (Depkes RI, 2007):
·         Sebelum dan sesudah makan
·         Sebelum tidur
·         Sebelum dan memegang benda-benda kotor.
·         Setelah pulang dari bepergian
  1. Memotong kuku
Dilakukan minimal 1x seminggu dengan tujuan untuk  (Depkes RI, 2007):
·         Mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan saat makan (misalnya cacingan,menceret, dll)
·         Mencegah luka akibat garukan kuku.
Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh mengkorek hidung dengan jari/ kuku tangan yang kotor, tidak memasukkan jari kemulut atau menggigiti kuku.
  1. Pakai alas kaki
Anak-anak terkadang dalam bermain tidak meggunakan alas kaki, penggunaan alas kaki perlu dilakukan agar  (Depkes RI, 2007):
·         Kaki tidak terluka atau tertusuk benda tajam.
·         Mencegah penyakit, misalnya penyakit cacingan akibat menginjak kotoran.
  1. Kebersihan pakaian.
Pakaian dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu pakaian sekolah, pakaian bermain dan pakaian tidur. Pakaian harus selalu bersih dan diganti dalam setiap hari, hal ini bertujuan agar kita terhindar dari penyakit kulit yang diakibatkan pakaian basah atau kotor. (Depkes RI, 2007)
  1. Belajar makan sehat
Makan adalah kebutuhan pokok setiap orang, makan sebaiknya 3x sehari dengan menu yang seimbang yaitu empat sehat lima sempurna yang terdiri dari nasi, sayur, lauk, buah dan susu. Makan pagi atau sarapan sangat penting setiap harinya guna menjadi sumber tenaga kita pada siang harinya, perlu diingat juga untuk menghindari jajan sembarangan karena kebersihan dari makanan yang dijual tidak terjamin dan mungkin dapat menyebabkan penyakit seerti sakit perut, diare, muntah dan lain-lain. (Depkes RI, 2007)



PENUTUP

PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia
PHBS kesehatan lingkungan adalah perilaku kesehatan yang menciptakan hubungan antara manusia dan lingkungannya yang berakibat mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
Indikator kesehatan lingkungan diantaranya perumahan bersih dan sehat, penyediaan air bersih, penanganan air limbah, penanganan sampah dan pembuangan kotoran manusia (tinja) yang baik.
PHBS Kesehatan Lingkungan di Indonesia masih diirasakan belum memenuhi kebutuhan sanitasi dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat memenuhi criteria kesehatan pemukiman.
Kami berharap dengan disusunnya makalah asuhan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat diharapkan masyarakat lebih mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat serta dapat mengaplikasikannya di lingkungan keluarga maupun masyarakat.



Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)