Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

MENGEMBANGKAN FLOW CHART DALAM MEDIA PEMBELAJARAN



MENGEMBANGKAN FLOW CHART DALAM MEDIA PEMBELAJARAN


Dasar-dasar Flow Chart

Salah satu langkah awal yang harus dikembangkan dalam memproduksinya yaitu mendesain model alur berfikir isi program tersebut, yaitu biasa disebut dengan model flow chart.

Dalam setiap desain alur kerja atau alur suatu pemprosesan informasi (information processing) hendaknya berdasarkan atas visualisasi flow chart yang komunikatif.
Tujuan dengan alur dan jalur proses pengerjaan sesuatu dapat dengan mudah dipahami dan dilalui serta diikuti user secara menyeluruh dan bermakna. Dalam sistem pembelajaran berbasis komputer model apa pun, istilah flow chart ini lebih dikenal dengan prosedur pembelajaran.
Hakikat flow charts atau bagan alur adalah suatu bagan yang berisi simbol-simbol grafis yang menunjukan arah aliran kegiatan dan data-data yang dimiliki program sebagai suatu proses eksekusi.



Simbol-simbol diatas biasanya banyak digunakan dalam desain flow chart pembelajaran berbasis komputer. Akan tetapi, tidak setiap model flow charts sama dengan kebutuhannya baik untuk drill, tutorial, simulasi, atau games.

Model-model Flow Chart

Aplikasi atau penggunaan dari simbol-simbol flow charts diatas akan lebih berbunyi dan komunikatif jika programmer telah memiliki informasi pembelajaran yang akan dimasukan ke dalam sebuah perencanaan produksi. Berikut ini adalah contoh model flow charts yang secara sederhana yang dalam langkah selanjutnya bisa dikembangkan sesuai dengan kepentingan atau isi dari sebuah scenario atau lebih dikenal dengan story board.

Untuk (tipe latihan) flow chart drill

Tahapan pembelajaran dengan model drill adalah sebagai berikut :
·           Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat tertentu dari penampilan siswa
·           Siswa mengerjakan soal-soal latihan
·           Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi kemudian memberikan umpan balik
·           Jika jawaban yang diberikan siswa benar, maka program akan menyajikan materi selanjutnya dan jika jawaban siswa salah, maka program menyediakan fasilitas untuk mengulangi latihan atau remediation, yang dapat diberikan secara parsial atau pada akhir keseluruhan soal.

Pada prosedur pembelajaran dengan drill ini tidak disarankan terjadi proses pengulangan di tengah penyajian soal-soal latihan yang merupakan sajian materi itu sendiri yang dilatihkan. Jadi, proses pengerjaan bersifat mengalir dan baru bisa mengulang setelah si pembelajar menyelesaikan satu tahap pengerjaan latihan, itupun setelah ia mengecek hasil kemampuan apakah sudah memenuhi standar atau belum. Dengan demikian maka kita sudah dapat membayangkan model flow charts yang harus didesain.
Berikut adalah contoh model flow charts program drill secara umum dan model yang sudah disesuaikan dengan analisis kebutuhan pembelajaran. Secara khususnya, flow chart program drill memiliki ciri sebagaimana terlihat pada gambar berikut.

Dalam sebuah praktek produksi, secara lengkap flow chart tersebut bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan komunikasi prosedur pembelajaran secara utuh. Dibawah ini contoh pengembangan model flow chart untuk program drill.




Model flow chart untuk tutorial

Adapun tahapan pembelajaran  dengan bantuan komputer model tutorial adalah sebagai berikut :
1)     Direction (pengenalan/petunjuk)
2)     Presentation of information (penyajian informasi materi)
3)     Question of responses (pertanyaan dan respon-respon)
4)     Judging of responses (penilaian respon)
5)     Providing feedback about responses (pemberian balikan respon)
6)     Remediation (pengulangan)
7)     Sequencing lesson segment (segment pengaturan pembelajaran)
8)     Introduction (pengenalan)
9)     Closing (penutup )

Bagan alur atau flow chart untuk program tutorial ini ada yang bersifat umum, artinya tidak bergantung pada bahasa programmer dan ada yang bersifat khusus, jika disesuaikan dengan sistem pemrograman yang dikuasai oleh programmer. Dengan demikian terdapat dua macam proses terstruktur dasar dalam desain flow charts program tutorial, adalah:
Pemilihan berkondisi adalah pemilihan langkah berikutnnya yang ditentukan dari suatu kondisi. Jika kondisi terpenuhi, maka proses berlanjut, jika tidak , proses menempuh alternatif lain, diungkap melalui pernyataan IF- THEN atau IF- THEN- ELSE, baik untuk aplikasi macromedia flash, smiss, maupun director

Contoh :

Proses pengulangan berlangsung atas jumlah pengulangan yang ditetapkan saat program ditulis atau ditetapkan kemudian saat program dijalankan, diungkapkan melalui pernyataan REPEAT-UNTIL, FOR-DO atau WHILE-DO.


Gambar. Contoh flow charts
segmen pengulangan

secara umum dalam suatu proses produksi model tutorial akan mengikuti alur flow charts sebagai berikut :



Model flow chart untuk program simulasi

Secara umum, dalam suatu proses produksi model simulasi akan mengikuti alur flow chart sebagai berikut :

Flow chart untuk model permainan (games)

Sebagaimana bentuk flow charts pada model terdahulu bahwa dalam program pembelajaran berbasis computer untuk permainan juga ada dua model flow charts yaitu standar (umum) dan khusus model flow charts didesain dalam bentuk permainan (games) secara umum adalah sebagai berikut :


Sebuah Refleksi

Berdasarkan analisis aspek interaktif, maka diharapkan mampu menganalisis keunggulan-keunggulan masing-masing flow charts karena titik paling rawan sebuah program dikatakan interaktif jika kadar interaksi atau banyaknya respon yang dikeluarkan oleh peserta didik atas semua stimulus audiovisual sebuah program menentukan kualitas interaktif yang sebenarnnya. Sebaliknya, jangan sampai peserta didik memposisikan dirinya justru lebih pasif, hanya sebagai penonton atas semmua sajian visual dan audio yang diperdengarkan.
Untuk mengatasi kelemahan interaktif, desain flow charts harus diperhatikan. Konsultasikan juga flow chart dengan programmer, ahli media, dan juga guru.



Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)