Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

RPP: PROSES ADAPTASI FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PROSES ADAPTASI FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI
DALAM MASA KEHAMILAN
(ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN)


Bidang studi                      : ASUHAN KEBIDANAN I (KEHAMILAN)
Kode Bidang Studi           : Bd.333
Beban Studi                       : 5 SKS (T : 3 P : 2)
Pokok Bahasan                  : Proses Adaptasi Fisiologi dan Psikologi dalam Masa Kehamilan
Sub Pokok Bahasan           :
2.1.  Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita
2.1.1. Genetalia interna dan eksterna
2.1.2. Panggul
2.1.3. Siklus hormonal
Sasaran/Program study      : Mahasiswa D III Kebidanan
Waktu                                : 3 x 50 Menit
Dosen                                :

A.    STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1.      Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu mengerti dan memahami tentang Proses Adaptasi Fisiologi dan Psikologi dalam Masa Kehamilan.
2.      Kompetesi Dasar
Diharapkan mahasiswa dapat menguasai materi Proses Adaptasi Fisiologi dan Psikologi dalam Masa Kehamilan tentang Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita
3.      Indikator
Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita:
1.      Menjelaskan Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita tentang Genetalia interna dan eksterna
2.      Menjelaskan Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita tentang panggul
3.      Menjelaskan Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita tentang siklus hormonal

B.     MATERI
1.      Anatomi fisiologi genitalia interna dan eksterna
2.      Anatomi fisiologi panggul
3.      siklus hormonal pada wanita

C.    TUJUAN PEMBELAJARAN
Diahir kegiatan pembelajaran mahasiswa dapat:
1.      Mengetahui Anatomi fisiologi genitalia interna dan eksterna
2.      Menjelaskan Anatomi fisiologi panggul
3.      Menjelaskan siklus hormonal yang terjadi pada wanita

D.    REFERENSI
-          Wylie, Linda.2011 . Anatomi dan fisiologi dalam Asuhan mternits. Jakarta: EGC
-          Perce, Evelin C.2009. Anatomi dan fisiologi untuk prmedis. Jakarta: Grmedi
-          Hanni,Ummi.2010.Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologi. Jakarta: SalembaMedika
-          Sulistyawati,Ari.2012.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta: SalembaMedika
-          Dewi,dkk.2012.Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: SalembaMedika
-          Manuaba,dkk.2010.Ilmu Kandungan,penyakit kandungan,dan KB.Jakarta: EGC
-          Rukiah, Yeyeh Ai.dkk.2009.Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta: CV.Trans Info Media

E.     METODE
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

F.     ALAT dan MEDIA
-          Laptop
-          Papan tulis
-          Spidol
-          LCD
G.    KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahap kegiatan
Kegiatan pengajaran
Kegiatan mahasiswa
Pembukaan
( 5 Menit )
-          Memberi salam
-          Membuka daftar hadir
-          Menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran
-          Penekanan pentingnya materi yang akan disampaikan
-          Memberikan apersepsi
-          Menjawab salam
-          Mendengarkan

Penyampaian materi ( 125 Menit )
-          Menjelaskan materi tentang
2.1.  Anatomi fisiologi organ  reproduksi wanita
2.1.1. Genetalia interna dan eksterna
2.1.2. Panggul
2.1.3. Siklus hormonal
-          Menjawab pertanyaan mahasiswa
-          Mendengarkan dan memperhatikan dosen dengan seksama
-          Mahasiswa menanyakan hal-hal yang belum jelas di sela-sela penyajian materi
-          Memperhatikan penjelasan dosen
-          Mahasiswa mencatat materi penjelasan dosen
Rangkuman dan Evaluasi
( 15 Menit )
-          Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
-          Memberikan pertanyaan
-          Mendengarkan, memperhatikan dan memahami
-          Menjawab pertanyaan yang diajukan
Penutup
( 5 Menit )
-          Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk rajin belajar
-          Mengucapkan salam
-          Mendengarkan
-          Menjawab salam






H.    EVALUASI
SOAL
  1. Sebutkan yng termasuk genetalia interna dan eksterna !
  2. Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang, sebutkan!
  3. Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul wanita, sebutkan!
  4. 4 organ yang sangat berperan dalam siklus hormonal wanita, sebutkan!

JAWABAN
1.      Genetalia eksterna (bagian luar)
Ø  Mons veneris/Mons pubis
Ø  Labia Mayora (bibir besar)
Ø  Labia minora atau nimfae (bibir kecil)
Ø  Clitoris (jaringan yang berisi syaraf)
Ø  Vestibulum (muara vagina)
Ø  Kelenjar bartholini (kelenjar lender)
Ø  Hymen (selaput dara)
Ø  Uretra (orifisium uretra externa)
Ø  Perineum (jarak vulva dan anus)
Genetalia interna (bagian dalam)
Ø  Vagina (liang senggama)
Ø  Uterus (rahim)
Ø  Tuba uterine (saluran telur)
Ø  Ovarium (indung telur)
2.       
§  2 tulang pangkal paha (Os Coxae)
§  1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)
§  1 tulang tungging (Os.Coccygis)
3.       
1)      Panggul Gynecoid : bentuk panggul ideal, bulat dan merupakan jenis panggul tipikal wanita
2)      Panggul Android : bentuk PAP seperti segitiga, merupakan jenis-jenis panggul tipikal pria
3)      Panggul Antropoid : bentuk PAP seperti elips, agak lonjong seperti telur
4)      Panggul Platipelloid : bentuk PAP seperti kacang atau ginjal, picak, menyempitarah muka belakang.
4.       
ü  Hipotalamus
ü  Hipofisis
ü  Uterus
ü  Ovarium


























PROSES ADAPTASI FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI
DALAM MASA KEHAMILAN

2.1. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Anatomi yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh manusia, sedangkan fisiologi yaitu ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia , jadi anatomi fisiologi organ reproduksi wanita yaitu ilmu yang mempelajari bentuk, susunan serta fungsi organ reproduksi wanita.
Anatomi organ reproduksi wanita secara garis besar dibagi dalam dua golongan yaitu: genetalia eksterna dan interna.

2.1.1.  GENETALIA EKSTERNA DAN INTERNA
1.      Genetalia eksterna (bagian luar)
Meliputi semua organ-organ yang terletak antara os pubis, ramus inferior dan periniu. Yang termasuk genetalia eksterna antara lain:
a.       Mons veneris/Mons pubis (daerah tumbuhnya rambut)
Merupakan bagian yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat yang terletak di atas sympisis pubis. Setelah pubertas kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut-rambut. Mons veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
b.      Labia Mayora (bibir besar)
Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan kebawah dan kebelakang. Kedua bibir di bagian bawah bertemu membentuk perineum (pemisah anus dengan vulva). Permukaan ini terdiri dari:
1)      Bagian luar: tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut mons veneris.
2)      Bagian dalam: tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak), berfungsi untuk menutupi organ genetalia didalamnya dan mengeluarkan dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan.
c.       Labia minora atau nimfae (bibir kecil),
Merupakan lipatan dibagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Dibagian atas klitoris, bibir kecil bertemu membentuk prepusium klitoriditis. Bibir kecil ini mengelilingi orifisium vagina.
d.      Clitoris (jaringan yang berisi syaraf)
Merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki. Mengandung banyak urat-urat syaraf sensorik dan pembuluh-pembuluh darah sehingga sangat peka. Letaknya anterior dalam vestibula. Berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia didalamnya dan merupakan daerah erotic yang mengandung pembuluh darah dan syaraf.
e.       Vestibulum (muara vagina)
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir kecil, bagian atas klitoris, bagian bawah pertemuan kedua bibir kecil. Pada vestibulum terdapat muara uretra, dua lubang saluran kelenjar bartholini, dua lubang saluran skene. Berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
f.       Kelenjar bartholini (kelenjar lender)
Merupakan kelenjar terpenting didaerah vulva dan vagina karena dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks, dan salurannya keluar antara hymen dan labia minora.
g.      Hymen (selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah robek. Hymen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi.bila hymen tertutup seluruhnya disebut hymen imperforate dan menimbulkan gejala klinik setelah mendapat menstruasi.
h.      Uretra (orifisium uretra externa)
Tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawak klitoris. Fungsinya sebagai saluran untuk keluarnya air kencing.
i.        Perineum (jarak vulva dan anus)
Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. terdapat otot-otot yang penting yaitu sfingter anus eksterna dan interna serta dipersyarafi oleh saraf pudendus dan cabang-cabangnya.

2.      Genetalia interna (bagian dalam)
Genetalia interna terdiri dari:
a.       Vagina (liang senggama)aaa
Merupakan saluran muskulos-membraneus yang menghubungkan uterus dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan. Vagina terletak antara kandung kemih dan rectum. Panjang bagian depannya sekitar 9cm dan dinding belakangnya sekitar 11cm. pada dinding vagina terdapat lipatan lipatan melintang disebut rugae dan terutama dibagian bawah. Pada puncak cagina, menonjol serviks bagian dari uterus. Bagian serviks yang menonjol kevagina disebut porsio. Porsio uteri membagi puncak vagina menjadi forniks anterior dan posterior dan dekstra dan sinistra. Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan PH4,5. Keasaman vagina member proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina adalah:
1)      Sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah pada waktu haid dan secret dari uterus.
2)      Sebagai alat persetubuhan
3)      Sebagai jalan lahir pada waktu partus
b.      Uterus (rahim)
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak didalam pelvis (panggul), antara rectum di belakang dan kandung kencing didepan. Berfungsi sebagai tempat calon bayi dibesarkan. Bentuknya seperti buah alpukat dengan berat normal 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampong. Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan:
1)      Peritoneum
Yang meliputi dinding uterus bagian luar, dan merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Bagian ini meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen (perut).
2)      Myometrium
Merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya keluar saat proses persalinan. Diantara serabut-serabut otot terdapat pembuluh darah, pembuluh lymfe dan urat syaraf.
3)      Endometrium
Merupakan lapisan terdalam dari uterus yang akan menebal untuk mempersiapkan jika terjadi pembuahan. Tebal susunannya dan faalnya berubah secara siklis karena dipengaruhi hormone-hormon ovarium. Dalam kehamilan endometrium berubah menjadi deciduas. Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi selama berkembang. Sebutir ovum, sesudah keluar dari ovarium, diantarkan melalui tuba uterine ke uterus. Endometrium disiapkan untuk menerima ovum yang telah dibuahi itu dan ovum itu sekarang tertanam didalamnya. Sewaktu hamil, yang secara normal berlangsung kira-kira 40 minggu, uterus bertambah besar, dindingnya menjadi tipis, tetapi lebih kuat dan membesar sampai keluar pelviks masuk ke rongga abdomen pada masa pertumbuhan fetus.pada waktu saatnya tiba dan mulas tanda melahirkan mulai, uterus berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi dan plasenta keluar kemudian kembali keukuran normalnya melalui proses yang dikenal sebagai involusi.
c.       Tuba uterine (saluran telur)
Terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari ostium tuba internum pada dinding rahim. Tuba fallopi merupakan tubule muscular, dengan panjang sekitar 12 cm dan diameternya 3 dan 8 mm. tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian:
a)      Pars interstisialis (intramularis).
Terletak di antara otot rahim, mulai dari ostium intrnum tuba.
b)      Pars isthmika tuba,
Bagian tuba yang berada diluar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit.
c)      Pars ampularis tuba,
Bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S
d)     Pars infundibulo tuba, bagian ahir tuba yang memiliki rumbai yang disebut fimbriae tuba. Fungsi tuba fallopi sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula, yang siap mengadakan implantasi.
d.      Ovarium (indung telur)
Ovarium adalah kelenjar berbentuk buah kenari, terletak dikanan dan kiri uterus, di bawah tuba uterine, dan terikat disebelah belakang oleh ligamentum latum uteri. Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang, yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel folikel pemberi makanan. Pada setiap siklus haid sebuah dari ovum primitive ini mulai mematang dan kemudian cepat berkembang menjadi folikel ovary yang vesikuler.
2.1.2.  PANGGUL
A.    Panggul wanita terdiri dari:
1.      Panggul besar (pelvis mayor)
Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang:
a.       2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari tiga buah tulang:
1)      Tulang usus (Os Ilium)
Ø  Merupakan tulang terbesar dari panggul dan memmbentuk bagian atas dan bagian belakang tulang panggul
Ø  Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut crista iliaca
Ø  Ujung depan dan belakang crista iliaca menonjol :spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior superior
2)      Tulang duduk (Os Ischium)
Ø  Terdapat disebelah bawah tulang usus
Ø  Pinggir belakang menonjol: spina ischiadica
Ø  Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badan saat duduk disebut tuber ischiadica
3)      Tulang kemaluan (Os Pubis)
Ø  Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus
Ø  Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturator
Ø  Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus: ramus superior ossis pubis
b.      1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)
Tulang ini dibentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil dibagian bawahnya. Tulang kelangkang terletak di antara kedua tulang pangkal paha. Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan erat.
c.       1 tulang tungging (Os.Coccygis)
Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai 5 buah dan bersatu. Pada saat persalinan tulang tungging dapat didorong ke belakang sehingga memperluas jalan lahir.
2.      Panggul kecil (Pelvis Minor)
Terbentuk oleh 4 buah tulang panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti yang penting karena merupakan tempat alat reproduksi wanita yang membentuk jalan lahir. Panggul kecil dibentuk oleh 4 buah bidang yaitu:
a.       Pintu atas panggul (PAP)
PAP dibentuk oleh :
Ø  Promontorium
Ø  Sayap Os.Sacrum
Ø  Linea terminalis / inominata kanan dan kiri
Ø  Ramus superior Ossis Pubis kanan dan kiri
Ø  Pinggir atas simpisis pubis
b.      Pintu tengah panggul (PTP)
PTP dibentuk oleh 2 buah bidang yaitu:
Ø  Bidang luas panggul, dibentuk oleh pertengahan simpisis menuju pertemuan Os.Sacrum 2 dan 3
Ø  Bidang sempit panggul, dibentuk oleh tepi bawah simpisis menuju kedua spina ischiadica dan memotong Os.Sacrum setinggi 1-2 cm diatas ujungnya.
c.       Pintu bawah panggul (PBP)
Pintu bawah panggul bukanlah merupakan satu bidang tetapi terdiri dari dua segitiga dengan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis, sedangkan segitiga belakang dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.
B.  Fungsi panggul wanita
a.       Panggul besar berfungsi untuk menyangga isi abdomen
b.      Fungsi panggul kecil antara lain
Ø  Membentuk jalan lahir
Ø  Tempat alat genitalia
C.     Bentuk-bentuk panggul wanita
Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul :
1.      Panggul Gynecoid : bentuk panggul ideal, bulat dan merupakan jenis panggul tipikal wanita
2.      Panggul Android : bentuk PAP seperti segitiga, merupakan jenis-jenis panggul tipikal pria
3.      Panggul Antropoid : bentuk PAP seperti elips, agak lonjong seperti telur
4.      Panggul Platipelloid : bentuk PAP seperti kacang atau ginjal, picak, menyempitarah muka belakang.
2.1.3.      SIKLUS HORMONAL
Dalam kehidupan wanita siklus hormonal merupakan sesuatu yang sangat penting dan menentukan dalam reproduksi wanita. Siklus ini akan melibatkan siklus ovarium dan siklus menstruasi.
a.       4 organ yang sangat berperan dalam siklus hormonal wanita :
ü  Hipotalamus
ü  Hipofisis
ü  Uterus
ü  Ovarium
b.      Hormone reproduksi
1.      GnRH
Pelepasan GnRH dari hypothalamus dikontrol oleh beberapa factor, yaitu neurotransmitter norepinefrin (meningkatkan sekresi) dan dopamine (menurunkan sekresi). Endhorpin juga menurunkan pelepasan GnRH. GnRH menstimulasi sekresi FSH dan LH. Sekresi LH dirangsang secara terus menerus oleh GnRH. Sekresi FSH juga dipengaruhi oleh kadar hormone lainnya, seperti estrogen dan inhibin yang menghambat sekresi FSH. Karena factor-faktor yang mempengaruhi ini, sekresi FSH tidak selalu berhubungan dengan jumlah GnRH yang ada. GnRH memiliki half-life yang sangat singkat dan tidak dijumpai dalam sirkulasi sistemik dalam jumlah yang signifikan. Untuk menstimulasi sekresi Gonadotropin, GnRH tampil secara pulsatil, suatu proses yang memfasilitasi half-lifenya yang sangat pendek.
2.      LH dan FSH
Kedua hormone ini merupakan hormone glikoprotein yang menyerupai TSH dan HCG. Ke empat hormone ini memiliki sub unit alpha yang sama, tetapi masing-masingnya memiliki sub unit beta has yang membedakan identitas dan fungsi yang nyata. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan memicu korpus luteum untuk mensintesis progesterone. FSH memicu pematangan folikel di ovarium, sehingga terjadi sintesis estrogen dalam jumlah besar.
3.      Androgen
Androgen merupakan hormone steroid. Pada wanita, sejumlah kecil testosterone dan dihydrotestosteron diproduksi oleh ovarium yang jika muncul dalam jumlah yang cukup banyak akan menimbulkan efek androgenic yang signifikan.
4.      Estrogen
Meskipun tidak dibutuhkan untuk perkembangan karakteristik seksual primer pada wanita, estrogen dibutuhkan untuk maturasi struktur saluran reproduktif wanita, yaitu vagina, uterus dan tuba fallopi. Estrogen juga menstimulasi perkembangan stromal dan duktal payudara, serta mengatur distribusi lemak tubuh seperti yang terlihat pada wanita. Estrogen juga menstimulasi pertumbuhan endometrial lining dan meningkatkan produksi sekresi vagina dan mucus serviks. Estradiol adalah estrogen utama yang diproduksi oleh ovarium. LH dan FSH menstimulasi produksi estradiol melalui aksi terkoordinasi sel-sel theca dan granulose. Kadar estradiol bervariasi secara nyata selama siklus menstruasi.
5.      Progesterone
Kadar sirkulasi progesterone yang signifikan ditemukan hanya pada waktu setelah ovulasi. Progestreon dan komposisi sintetik sejenis, dikenal dengan progestin, merangsang perubahan sekretorik pada endometrial lning. Progesterone dapat sedikit meningkatkan temperature tubuh.
6.      Hormone lain
ü  Inhibin merupakan hormone glikoprotein, sebagai hasil fungsi gonad yang mengatur sekresi dan produksi FSH.
ü  Prostaglandin
ü  Prolaktin
c.       Siklus Menstruasi
Selama siklus menstruasi, endometrium mengalami perubahan histologis dan sitologis serial yang akan mencapai kulminasi dengan menstruasi bila tidak terjadi kehamilan. Perubahan siklik endometrium berdasarkan perubahan anatomi dan fungsional glandula, vascular, dan komponen stroma endometrium. Siklus ini terjadi sebagai respon terhadap siklus hormonsl ovsrium.
Secara morfologi,  endometrium dibagi menjadi 2 bagian, yaitu lapisan basal pada 1/3  bawah dan lapisan fungsional pada 2/3 atas. Lapisan fungsional berfungsi untuk menyiapkan implantasi blastokis, oleh karena itu lapisan tersebut mengalami poliferasi, sekresi dan degenarasi. Lapisan pasal berfungsi untuk regenerasi endometrium setelah menstruasi.
1.      Fase proliferasi
Sebelum menstruasi selesai, telah dimulai restorasi epitel permukaan lapisan fungsional. Sel epitel dari kripta glandula dalam pada stratum basale akan mengalami migrasi melalui ujung glandula yang terbuka dan akan melapisi stroma yang masih telanjang hingga tertutup oleh lapisan epitel. Proses ini disertai regenerasi dari pembuluh darah dan sel stroma. Selama regenerasi dan ovulasi, endometrium mengalami peningkatan ketebalan hingga beberapa kali lipat. Pada endometrium didapatkan beberapa gambaran mitosis di epitel, glandula dan stroma. Arteri spiralis akan mengalami regenerasi  hingga ke stratum fungsionalis dan bercabang-cabang dalam stroma. Dengan pertumbuhan arteri spiralis hingga ke stratum fungsionalis maka endometrium tampak lebih sembab dan kaya vascular. Fase ini dipengaruhi oleh hormone estrogen.
2.      Fase sekretori
Fase sekretori berlangsung mulai dari saat ovulasi dan pembentukan korpus luteum hingga menstruasi. Fase sekretori terutama dipengaruhi oleh progesterone bersama denga estrogen yang relatif masih tinggi pada fase ini. Glandula pada fase sekretori sangat berkelok-kelok, lumen dari glandula mengalami dilatasi, sakulasi dan terisi produk sekretori glikogen yang akan berfungsi sebagai sumber nutrisi embrio. Akumulasi timbunan glikogen dalam jumlah besar dalam sitoplasma basal sel glandula, akan mendesak nuclei lebih ke aspek sebelum inisiasi sekresi aktif.
Edema stroma akan menyababkan peningkatan ketebalan endometrium hingga 5 mm. arteri spiralis akan mengalami alongasi dan konvulasi dalam tunika propria dan akan mencapai stroma yang tampak lebih kaya sel dan padat. Progresi ini berlangsung hingga hari ke 21 siklus menstruasi, pada saat itu endometrium mencapai status sekretori penuh dan dapat mendukung implantasi embrio.
3.      Fase menstruasi
Mendekati menstruasi, terjadi spasme arteri spiralis yang diperantarai prostaglandin yang akan menurunkan suplai darah ke stratum fungsionalis hingga 2/3 bagian. Sekresi local prostaglandin tersebut selain menyebabkan spasme dan nekrosis iskemik, juga akan menyebabkan kontraksi uterus.
Nekrotik yang terjadi dengan adanya pelepasan kontriksi yang terjadi secara tiba-tiba akan menyebabkan rupture pembuluh darah perifer dan darah keluar ke stroma dan lumen uterus. Setelah 3-4 hari maka seluruh lapisan fungsionalis akan mengalami nekrosis dan akan lepas.




Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)