Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Konsep Nyamuk Culex Sp




Konsep Nyamuk Culex Sp



1.        Definisi

Nyamuk Culex sp merupakan vektor dari penyakit kaki gajah (filariasis) Nyamuk ini biasanya mulai aktif setelah matahari terbenam sampai sebelum matahari terbit. Nyamuk ini meletakkan telur dan berbiak di selokan yang berisi air bersih, selokan yang berisi limbah domestik, serta ditempat penggenangan air diatas permukaan tanah. Nyamuk Culex sp terdapat pada daerah tropis dan sub tropis di seluruh dunia dalam garis lintang 35oLU dan 35oLS, dengan ketinggian wilayah kurang dari 1000m diatas permukaan laut.(5)

Klasifikasi nyamuk Culex sp.(1)
Divisi                    : Arthropoda
Classis                  : Insecta
Ordo                     : Diptera
Sub-Ordo             : Nematocera
Superfamili           : Culicoidea
Famili                   : Culicidae
Sub-Famili           : Culicinae
Genus                   : Culex
Species                 : Culex sp

2.        Morfologi Nyamuk Culex Sp

1)        Telur Culex sp
Telur berwarna coklat, panjang dan silinder, vertical pada permukaan air, tersementasi pada susunan 300 telur. Panjangnya biasanya 3-4mm dan lebarnya 2-3mm. telur-telur Culex sp diletakkan secara berderet-deret rapi seprti kait tanpa pelampung yang berbentuk menyerupai peluru senapan.
2)        Larva nyamuk Culex sp
Pada larva nyamuk culex sp mempunyai siphon yang mengandung bulu-bulu siphon (siphonal tuft) dan pekten, sisir atau comb dengan gigi-gigi sisir (comb teeth), segmen anal dengan pelana tertutup dan tampak tergantung pada permukaan air.
Nyamuk Culex mempunyai 4 tingkatan atau instar sesuai dengan pertumbuhan larva tersebut, yaitu :
(1)   Larva instar I, berukuran paling kecil yaitu 1 – 2 mm atau 1–2 hari setelah menetas. Duri-duri (spinae) pada dada belum jelas dan corong pernafasan pada siphon belum jelas.
(2)   Larva instar II, berukuran 2,5 – 3,5 mm atau 2 – 3 hari setelah telur menetas. Duri-duri belum jelas, corong kepala mulai menghitam.
(3)   Larva instar III, berukuran 4 – 5 mm atau 3 – 4 hari setelah telur menetas. Duri-duri dada mulai jelas dan corong pernafasan berwarna coklat kehitaman.
(4)   Larva IV, berukuran paling besar yaitu 5 – 6 mm atau 4 – 6 hari setelah telur menetas, dengan warna kepala.
3)        Pupa nyamuk Culex sp
Tubuh pupa berbentuk bengkok dan kepalanya besar. Pupa membutuhkan waktu 2-5 hari.Pupa tidak makan apapun. Sebagian kecil tubuh pupa kontak dengan permukaan air, berbentuk terompet panjang dan ramping, setelah 1 – 2 hari akan menjadi nyamuk Culex.
4)        Nyamuk dewasa
Ciri-ciri nyamuk Culex dewasa adalah berwarna hitam belang-belang putih, kepala  berwarna hitam dengan putih pada ujungnya. Pada bagian thorak terdapat 2 garis putih berbentuk kurva. Palpus nyamuk betina lebih pendek dari proboscis, sedagkan pada nyamuk jantan palpus dan proboscis sama panjang. Pada sayap mempunyai bulu yang simetris dan tanpa costa. Sisik sayap membentuk kelompok sisik berwarna putih dan kuning atau putih dan coklat juga putih dan hitam. Ujung abdomen nyamuk culex selalu menumpul.(5)

3.        Bionomik Nyamuk Culex Sp

Nyamuk betina menghisap darah untuk proses pematangan telur, berbeda dengan nyamuk jantan. Nyamuk jantan tidak memerlukan darah tetapi hanya menghisap sari bunga. Setiap nyamuk mempunyai waktu menggigit, kesukaan menggigit, tempat beristirahat dan berkembang biak yang berbeda-beda satu dengan yang lain.
1)      Tempat berkembang biak
Nyamuk Culex sp suka berkembang biak di sembarang  tempat misalnya di air bersih dan air yang kotor yaitu genangan air, got terbuka dan empang ikan.
2)      Perilaku makan
Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama pada malam hari.Nyamuk Culex sp suka menggigit binatang peliharaan, unggas, kambing, kerbau dan sapi. Menurut penelitian yang lalu kepadatan menggigit manusia di dalam dan di luar rumah nyamuk  Culex sp hampir sama yaitu di luar rumah (52,8%) dan kepadatan menggigit di dalam rumah (47,14%), namun ternyata angka dominasi menggigit umpan nyamuk manusia di dalam rumah lebih tinggi (0,64643) dari nyamuk menggigit umpan orang di luar rumah (0,60135).
3)      Kesukaan beristirahat
Setelah nyamuk menggigit orang atau hewan nyamuk tersebut akan beristirahat selama 2 sampai 3 hari. Setiap spesies nyamuk mempunyai kesukaan beristirahat yang berbeda-beda. Nyamuk Culex sp suka beristirahat dalam rumah.Nyamuk ini sering berada dalam rumah sehingga di kenal dengan nyamuk rumahan.
4)      Aktifitas menghisap darah
Nyamuk Culex sp suka menggigit manusia dan hewan terutama pada malam hari (nocturnal). Nyamuk Culex sp menggigit beberapa jam setelah matahari terbenam sampai sebelum matahari terbit. Dan puncak menggigit nyamuk ini adalah pada pukul 01.00-02.00 WIB.(19)

4.        Siklus Hidup Nyamuk Culex Sp

Nyamuk adalah hewan yang mempunyai metamorfosis sempurna, yaitu telur, larva, pupa dan nyamuk dewasa. Pada stadium telur, letaknya adalah dipermukaan air. Stadium larva dan pupa hidup di dalam air, sedangkan nyamuk dewasa hidup berterbangan di udara.(1)

Gambar 2.1
Siklus Hidup Nyamuk Culex Sp

Siklus hidup nyamuk Culex Sp secara sempurna melalui 4 empat stadium, yaitu:
1)        Stadium telur
Telur nyamuk Culex Sp diletakkan saling berlekatan di atas permukaan air sehingga berbentuk rakit (raft). Warna telur yang baru diletakkan adalah putih, kemudian warnanya berubah menadi hitam setelah 1-2 jam.  Telur nyamuk Culex Sp berbentuk menyerupai peluru senapan. Spesies-spesies nyamuk Culex Sp  berkembang biak ditempat yang berbeda-beda, sebagai contoh, nyamuk Culexquinquefasciatus bertelur di air comberan yang kotor dan keruh, nyamuk Culex annulirostris bertelur  di air sawah, daerah pantai dan rawa berair payau,  nyamuk  Culex bitaeniorrhynchus bertelurdi air yang mengandung lumut dalam air tawar dan atau air payau.
 2)        Stadium Larva
Stadium larva terbagi menjadi empat tingkatan perkembangan (instar) yang terjadi selama 6-8 hari. Instar ke-1 terjadi selama 1-2 hari, instar ke-2 terjadi selama 1-2 hari, instar ke-3 terjadi selama 1-2 hari dan instar ke-4 terjadi selama 1-3 hari . Untuk memenuhi kebutuhannya, larva mencari makan di tempat perindukkannya. Larva nyamuk culex sp membutuhkan waktu 6-8 hari hingga menjadi pupa.
Ciri-ciri Larva Culex Sp adalah sebagai berikut :



Gambar 2.2
Larva Culex sp

(1)     Pada segmen yang terakhir terdapat corong udara.
(2)     Tidak ada rambut-rambut berbentuk kipas (Palmatus hairs) pada segmen abdomen.
(3)     Terdapat pectin pada corong udara.
(4)     Pada corong (siphon) terdapat sepasang rambut serta jumbai.
(5)     Terdapat comb scale sebanyak 8-21  pada setiap sisi abdomen segmen kedelapan.
(6)     Setiap comb scale berbentuk seperti duri.
(7)     Terdapat duri yang panjang dengan bentuk kurva pada sisi thorax.
(8)     terdapat sepasang rambut di kepala.
3)        Stadium pupa (kepompong)
Pupa jantan lebih cepat menetas menjadi nyamuk daripada pupa betina. Pupa tidak memerlukan makanan, tetapi memerlukan oksigen yang diambil melalui tabung pernapasan. Tabung pernapasannya berbentuk sempit dan panjang.
4)        Stadium nyamuk dewasa
Biasanya, nyamuk jantan tidak pergi jauh dari tempat perindukannya karena menunggu nyamuk betina untuk berkopulasi. Nyamuk betina akan mencari darah untuk pembentukkan telurnya . Nyamuk Culex Sp betina memiliki palpi yang lebih pendek daripada probosisnya, sedangkan nyamuk Culex Sp Jantan memiliki palpi yang lebih panjang daripada probosisnya. Sayap nyamuk Culex Sp berbentuk sempit dan panjang. Nyamuk Culex Sp biasanya mencari darah pada malam hari.(1)

5.        Daur Hidup dan Kebiasaan Nyamuk Culex Sp

1)      Nyamuk Culex sp betina dapat meletakkan telur sampai 100 butir setiap datang waktu bertelur. Telur – telur tersebut diletakkan diatas permukaan air dalam keadaan menempel pada dinding vertical bagian dalam tempat – tempat penampungan air . Nyamuk Culex sp betina lebih menyukai tempat penampungan air yang tertutup longgar untuk meletakkan telurnya dibandingkan dengan tempat penampunga air yang  terbuka, karena tempat penampungan air yang tertutup longgar tutupnya jarang dipasang dengan baik sehingga mengakibatkan ruang didalamnya lebih gelap. Telur akan menetas dalam waktu 1-3 hari pada suhu 30o C, sementara pada suhu 16o C telur akan menetas dalam waktu 7 hari. Telur dapat bertahan tanpa media air dengan syarat tempat tersebut lembab.
2)      Telur dapat bertahan sampai berulan – bulan pada suhu  -2o C sampai 42o C. Stadium larva berlangsung selama 6-8 hari. Stadium larva terbagi menjadi 4 tingkatan perkembangan atau instar. Instar I terjadi setelah 1-2 hari telur menetas, Instar II terjadi setelah 2-3 hari telur menetas, instar III terjadi setelah 3-4 hari telur menetas dan instar IV terjadi setelah 4-6 hari telur menetas. Stadium pupa terjadi seteah 6 -7 hari telur menetas. Stadium pupa berlangsung selama 2 -3 hari.
3)      Lama waktu stadium pupa dapat diperpanjang dengan menurunkan suhu pada tempat perkembangbiakan, tetapi pada suhu yang sangat rendah dibawah 10o C pupa tidak mengalami perkembangan. Stadium dewasa terjadi setelah 9 – 10 hari telur menetas. Meskipun umur nyamuk Culex sp betina di alam pendek yaitu kira – kira2 minggu, tetapi waktu tersebut cukup bagi nyamuk Culex sp.
4)      Pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air, pada stadium ini tidak memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat terbang, stadium kepompong memakan waktu lebih kurang satu sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk membutuhkan 2-5 hari untuk menjadi nyamuk, dan selama fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan keluar dari larva menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air.d. DewasaSetelah muncul dari pupa nyamuk jantan dan betina akan kawin dan nyamuk  betina yang sudah dibuahi akan menghisap darah waktu 24-36 jam. Darah merupakan sumber protein yang esensial untuk mematangkan telur. Perkembangan telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10 sampai 12 hari.(19)
5)      Tingkat Dewasa Di Alam Bebas
Nyamuk Culex Sp berukuran lebih kecil dibandingkan dengan spesies nyamuk lain. Badan, kaki dan sayapnya berwarna dasar hitam dengan bintik bintik putih. Jenis kelamin nyamuk Culex sp dibedakan dengan memperhatikan jumlah probosis. Nyamuk betina mempunyai proboscis (tunggal), sedangkan nyamuk jantan mempunyai proboscis (ganda).(19)

6.        Habitat Nyamuk Culex Sp

Nyamuk dewasa merupakan ukuran paling tepat untuk memprediksi potensi penularan arbovirus. Larva dapat di temukan dalam air yang mengandung tinggi pencemaran organik dan dekat dengan tempat tinggal manusia. Betina siap memasuki rumah-rumah di malam hari dan menggigit manusia dalam preferensi untuk mamalia lain.(19)
1)      Tempat berkembang biak
Nyamuk Culex sp suka berkembang biak di sembarang  tempat misalnya di air yang bersih dan air yang kotor seperti :
(1)   Genangan air,
(2)   Got terbuka
(3)   Empang ikan
(4)   Tempat minum burung dan
(5)   Barang bekas (ban bekas, botol plastik, kaleng-kaleng)
2)      Sifat Nyamuk Culex Sp
Menurut (17) Sifat nyamuk Culex Spadalah sebagai berikut:
(1)   Senang beristirahat dalam rumah pada kelambu,
(2)   Sering hinggap ditali jemuran atau kain/benda tergantung
(3)   Senang berada di tempat lembab dan kurang cahaya pada  ketinggian  0  -  > 225 cm di  atas permukaan tanah.
Tempat-tempat yang disenangi nyamuk untuk hinggap dan  beristirahat  adalah tempat  gelap, lembab dan sedikit  angin. Termasuk  di  kamar  tidur,  kamar  mandi, kamar  kecil, maupun di dapur. Di dalam ruangan, permukaan istirahat yang mereka suka adalah  di  bawah  furniture,  benda  yang  tergantung seperti  baju  dan korden.(17)

7.        Faktor Lingkungan Fisik Yang Mempengaruhi Nyamuk Culex Sp

1)      Suhu
Faktor suhu sangat mempengaruhi nyamuk Culex sp dimana suhu yang tinggi akan meningkatkan aktivitas nyamuk dan perkembangannya bisa menjadi lebih cepat tetapi apabila suhu di atas 350C akan membatasi populasi nyamuk. Suhu optimum untuk pertumbuhan nyamuk berkisar antara 200C – 300C. Suhu udara mempengaruhi perkembangan virus dalam tubuh nyamuk.
2)      pH
pH adalah ukuran konsentrasi ion hidrogen dari larutan. Pengukuran pH (potensial Hidrogen) akan mengungkapkan jika larutan bersifat asam atau alkali (atau basa).  Jika larutan tersebut memiliki jumlah molekul asam dan basa yang sama, pH dianggap netral.(7)

8.        Penyakit yang ditimbulkan Nyamuk Culex sp

1)      Filariasis
Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk seperti Culex, Mansonia. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.(7)
Cara penularan penderita awalnya digigit nyamuk yang sudah terkontaminasi larva yang mengandung cacing filaria.
(1)   Gejala
Demam selama 3 ­ 5 hari, pembengkakan kelenjar getah bening, panas dan sakit terasa menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan.
(2)   Pengobatan
Dititik beratkan untuk mencegah kecacatan dan mengurangi sakit.(7)

9.        Pengendalian Nyamuk Culex Sp

Pengendalian vektor dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu (7):
1)        Pengendalian Lingkungan
Langkahnya terdiri dari pengendalian terhadap nyamuk dewasa dan pradewasa. Pada prinsipnya pengelolaan lingkungan ini adalah mengusahakan agar kondisi lingkungan tidak/kurang disenangi oleh nyamuk sehingga umur nyamuk berkurang dan tidak mempunyai kesempatan untuk menularkan penyakit. Usaha ini dapat dilakukan dengan cara menambah pencahayaan ruangan dalam rumah, lubang ventilasi, mengurangi tanaman perdu, tidak membiasakan menggantungkan pakaian di kamar serta memasang kawat kasa. Selain itu melakukan pengelolaan lingkungan tempat perindukan nyamuk untuk menghalangi nyamuk meletakan telurnya atau menghalangi proses perkembangbiakan nyamuk.
2)        Pengendalian Secara Biologis
Yakni berupa intervensi yang dilakukan dengan memanfaatkan musuh-musuh (predator) nyamuk yang ada di alam, seperti ikan kepala Timah dan Goppy atau ikan Cupang.
3)        Pengendalian Secara Kimia
Yakni berupa pengendalian vektor dengan bahan kimia, baik bahan kimia sebagai racun, sebagai bahan penghambat pertumbuhan ataupun sebagai hormon. Penggunaan bahan kimia untuk pengendalian vektor harus mempertimbangkan kerentanan terhadap insektisida yang digunakan, bisa diterima masyarakat, aman terhadap manusia dan organisme lainnya, stabilitas dan aktivitas insektisida, dan keahlian petugas dalam penggunaan insektisida.

Comments

  1. bahan merupakan rangkuman yang digabungan dari berbagai jurnal online, untuk sumber full silahkan cantumkan saja situs ini

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)