Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Konsep Dasar Aktifitas Fisik Sehari-hari




Konsep Dasar Aktifitas Fisik Sehari-hari

1.      Pengertian 
Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot-otot rangka yang dihasilkan sebagai suatu pengeluaran tenaga yang meliputi pekerjaan, waktu senggang dan aktivitas sehari-hari. Aktifitas fisik tersebut memerlukan usaha ringan, sedang atau berat yang dapat menyebabkan perbaikan kesehatan bila dilakukan secara teratur.(6)

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang tidak ada (kurangnya aktivitas fisik) merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010; Physical Activity. In Guide to Community Preventive Services Web site, 2008).(6)

2.      Jenis-Jenis Aktivitas Fisik 
Menurut Nurmalina (2011) aktivitas fisik dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, aktivitas fisik yang sesuai untuk remaja sebagai berikut:
a.      Aktivitas Ringan 
Hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam pernapasan atau ketahanan (endurance). Contoh: berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci piring, mencuci kendaraan, berdandan, duduk, les di sekolah, les di luar sekolah, mengasuh adik, nonton TV, aktivitas main play station, main komputer, belajar di rumah, nongkrong, tidur. Kegiatan ringan yang dilakukan pelajar atau mahasiswa seperti ini dapat di jumpai saat mereka mendapatkan libur, karena kegiatan yang dilakukan hanya sebatas kegiatan di rumah.
b.      Aktivitas Sedang 
Membutuhkan tenaga intens atau terus menerus, gerakan otot yang berirama atau kelenturan (flexibility). Contoh: berlari kecil, tenis meja, berenang, bermain dengan hewan peliharaan, bersepeda, bermain musik, jalan cepat, mengerjakan tugas kuliah, mencuci baju.
c.       Aktivitas Berat 
Biasanya berhubungan dengan olahraga dan membutuhkan kekuatan (strength), membuat berkeringat. Contoh: berlari, bermain sepak bola, aerobik, bela diri (misal karate, taekwondo, pencak silat) dan outbond. Kegiatan ini sering dilakukan beberapa mahasiswa untuk meluangkan waktunya atau hanya sekedar menyalurkan hobi yang dimilikinya. Ada juga beberapa mahasiswa yang memilih meluangkan waktunya untuk melakukan perkerjaan tambahan di luar rumah. 
Berdasarkan aktivitas fisik di atas, dapat disimpulkan faktor kurangnya aktivitas fisik anak penyebab dari obesitas. Lakukan minimal 30 menit olahraga sedang untuk kesehatan jantung, 60 menit untuk mencegah kenaikan berat badan dan 90 menit untuk menurunkan berat badan.(6)

3.      Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik bagi remaja yang kegemukan atau obesitas, berikut ini beberapa faktor tersebut:
a.      Umur
Aktivitas fisik remaja sampai dewasa meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 21-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira – kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.
b.      Jenis Kelamin
Sampai pubertas biasanya aktivitas fisik remaja laki – laki hampir sama dengan remaja perempuan, tapi setelah pubertas remaja laki – laki biasanya mempunyai nilai yang jauh lebih besar.
c.       Pola Makan
Makanan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas, karena bila jumlah makanan dan porsi makanan lebih banyak, maka tubuh akan merasa mudah lelah, dan tidak ingin melakukan kegiatan seperti olahraga atau menjalankan aktivitas lainnya. Kandungan dari makanan yang berlemak juga banyak mempengaruhi tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari ataupun berolahraga, sebaiknya makanan yang akan di konsumsi dipertimbangkan kandungan gizinya agar tubuh tidak mengalami kelebihan energi namun tidak dapat dikeluarkan secara maksimal.
d.      Penyakit Atau Kelainan Pada Tubuh
Berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, hemoglobin/sel darah dan serat otot. Bila ada kelainan pada tubuh seperti di atas akan mempengaruhi aktivitas yang akan di lakukan. Seperti kekurangan sel darah merah, maka orang tersebut tidak di perbolehkan untuk melakukan olah raga yang berat. Obesitas juga menjadikan kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik.(6)

4.      Macam-Macam Aktifitas Fisik (Latihan) Dan Manfaatnya
Latihan fisik yang kita kenal sangat bermacam-macam jenisnya. Jalan cepat, jogging, bersepeda, dan semua jenis senam (senam aerobik, senam kesegaran jasmani dll.) merupakan beberapa jenis latihan fisik yang dapat kita lakukan dalam keseharian kita.(7)
Banyak manfaat yang dapat kita peroleh setelah kita melakukan latihan fisik yang baik dan benar, terukur dan dilakukan secara teratur.
Manfaat latihan fisik antara lain:
a.       Memperpanjang usia.
b.      Selalu ceria.
c.       Tidak mudah terserang penyakit (daya tahan tubuh meningkat).
d.      Terhindar dari stress dan loyo.
e.       Tidak mudah lelah dalam bekerja, sehingga produktivitas kerja meningkat.
Selain manfaat yang kita peroleh dari melakuakn latihan fisik, latihan yang kita lakukan itu juga akan berdampak positif terhadap tubuh kita. Dampak latihan fisik terhadap tubuh antara lain:
a.       Meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru.
b.      Memperkuat sendi dan otot-otot.
c.       Menurunkan tekanan darah.
d.      Menurunkan kadar lemak dalam tubuh.
e.       Menurunkan kadar gula darah.
f.       Menurunkan resiko terserang penyakit jantung koroner.
g.      Memperlancar aliran darah.
h.      Memperlancar pertukaran gas (pernafasan).
i.        Memperlambat proses penuaan.
Dalam melakukan latihan fisik, ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam perencanaan maupun pada saat pelaksanaan, prinsip-prinsip tersebut antara lain:
a.       Latihan fisik yang dilakukan harus sesuai dengan kemampuan seseorang dan kondisinya pada saat melakukan latihan tersebut.
b.      Akan lebih baik jika seseorang melakukan latihan fisik sesuai dengan kesukaan/kegemarannya.
c.       Latihan fisik yang dilakukan hendaknya bervariasi, sehingga seseorang dalam melakukan latihan tersebut tidak bosan/jenuh.
d.      Latihan yang dilakukan harus ada perubahan, misalnya peningkatan/penambahan porsi latihan, hal ini akan bepengaruh pada hasil latihan itu sendiri.
e.       Urutan latihan fisik adalah pemanasan → inti → pendinginan. Hal ini harus dilakuakn secara urut agar latihan dapat berhasil.
Berikut ini beberapa latihan fisik yang dapat dilakukan seseorang untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesegaran jasmaninya:
a.      Jogging
Melakukan jogging secara teratur memberikan manfaat bagus buat kondisi fisik dan kesehatan lainnya. Jogging juga memberikan kesenangan secara fisik dan mental.
1)      Keuntungan Jogging
Jogging memberikan keuntungan tetap bagi keseluruhan kesehatan setelah dilakukan. Efek-efek dari jogging adalah:
a)      Membuat jantung kuat, dimana semakin memperlancar peredaran darah dan pernafasan;
b)      Mempercepat sistem pencernaan dan membantu Anda menyingkirkan masalah pencernaan;
c)      Menetralkan depresi;
d)     Meningkatkan kapasitas untuk bekerja dan mengarahkan pada kehidupan yang aktif;
e)      Jogging membantu Anda membakar lemak dan mengatasi kegemukan;
f)       Kalau Anda bermasalah dengan selera makan, jogging membantu Anda memperbaikinya;
g)      Jogging mengencangkan otot kaki, paha dan punggung;
h)      Membuat tidur lebih nyenyak.
2)      Kesenangan Yang Didapat Dari Jogging
Jogging juga dapat memberi Anda kesenangan secara fisik maupun mental. Apabila jogging dilakukan dengan benar, Anda tak akan merasakan kelelahan saat Anda telah menyelesaikan satu tur lebih dari yang Anda lakukan sebelumnya. Anda juga mendapat manfaat dengan merasakan nyaman di otot selama jogging dan setelahnya.
Anda akan merasakan angin lembut yang bertiup disekitar tubuh Anda, juga dapat mendengarkan suara burung berkicau, suara air yang mengalir, atau suara ombak di laut (jika Anda melakukannya di tepi laut). Selama jogging Anda juga dapat merasakan perasaan senang.
3)      Pakaian Dan Sepatu
Pakaian yang Anda kenakan harus sesuai dengan udara saat itu. Saat udara hangat, celana pendek dan t-shirt cukup nyaman untuk dikenakan. Namun, jika Anda melakukan rute yang jauh tak ada salahnya membawa pakaian ekstra di tas kecil, untuk berjaga-jaga jika udara jadi buruk. Pilih pakaian yang dapat memberikan ventilasi bagus, hindari yang penuh jahitan, bertepi tajam atau yang membungkus dengan ketat.
Sedang untuk sepatu, kenakan yang lembut dan nyaman, tapi dengan bentuk yang pas dan cocok di kaki. Pilih yang alasnya dapat ditekuk dengan lentur dalam pergerakan kaki Anda tapi cukup mendukung saat terhentak dengan tanah, sehingga tidak membuat Anda terpeleset.
4)      Rute Dan Sesi Jogging
Jogging dapat ditempuh dalam berbagai cara: Jarak yang panjang antara 2-20 km dalam kecepatan biasa; Jarak 3-6 km dalam kecepatan tinggi; Jogging dengan kecepatan sedang ditempuh dalam 4-8 kg.
5)      Bagaimana Melakukan Sesi Jogging
Anda sebaiknya bergerak dengan lambat dengan usaha kecil yang pertama dalam beberapa ratus meter untuk pemanasan otot anda. Lalu perlahan-lahan tambahkan kecepatan Anda. Kalau Anda sudah melakukan setengah rute, Anda bisa berlari lebih cepat sesuai kemampuan Anda. Jika rute cukup panjang, Anda bisa mengambil dua atau tiga dorongan dengan kapasitas yang hampir penuh. Untuk jarak ratus meter terakhir lambatkan gerakan lari Anda.
Sangat disarankan untuk melakukan peregangan sebelum melakukan sesi jogging, dan bukan hanya pada otot kaki Anda, tapi juga keseluruhan tubuh, lakukan selama 2 menit sebelumnya dan 3-4 menit setelahnya.
6)      Kapan Dan Seberapa Sering
Jika jogging hanya satu-satunya aktivitas olahraga yang dilakukan, melakukannya tiap dua hari sekali adalah ukuran idelnya. Itu sudah cukup untuk memberikan seluruh keuntungan bagi kesehatan dan meningkatkan kondisi, dan daya tahan tubuh Anda. Tapi jika Anda mengkombinasikan jogging dengan olah raga lain, lakukan seminggu dua kali cukup baik bagi kesehatan. Mungkin Anda merasa lapar saat akan melakukan jogging, tapi sebaiknya jangan melakukannya setelah makan. Anda bisa melakukannya kapanpun sepanjang hari, tapi lebih baiknya melakukan jogging sebagai kegiatan pertama di pagi hari.
Jika Anda tak biasa melakukan latihan fisik, sebelum memulai jogging, alangkah baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Anda mungkin memiliki masalah kesehatan, yang tidak disarankan untuk melakukan jogging, atau yang mesti Anda pertimbangkan jika melakukan jogging. Untuk pertama-tama, sebaiknya Anda berlari-lari di tempat selama 10 menit. Lalu Anda dapat menambah waktu, jarak dan kecepatan setelah terbiasa.
b.      Bersepeda
Sepintas, bersepeda mungkin dipandang sebagai olahraga yang mudah dilakukan. Kenyataannya bersepeda termasuk olahraga yang membutuhkan keterampilan. Keterampilan utama yang dibutuhkan dalam latihan fisik ini adalah keseimbangan. Organ yang akan terpengaruh dalam latihan bersepeda termasuk jantung dan paru-paru. Sedangkan otot yang dilatih dengan bersepeda adalah otot tungkai, lengan, perut, dan punggung.
Bersepeda bisa dilakukan sebagai aktivitas fisik, sebagai latihan fisik alias exercise, atau juga sebagai sport atau olahraga. Aktivitas fisik meliputi kegiatan sehari-hari yang melibatkan gerakan tubuh. Sebagai latihan yang bisa dilakukan semua kalangan, tapi tanpa kompetisi, bersepeda merupakan latihan fisik. Ini berarti bersepeda harus dapat memacu denyut jantung sesuai dengan target. Dengan begitu, fungsinya sebagai latihan yang meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru akan lebih optimal. Target denyut jantung yang biasanya digunakan dalam latihan fisik adalah memenuhi angka 60%-85% dari 220 dikurangi usia. Misalnya, usia kita 20 tahun, berarti target denyut jantung adalah 60% dari 200, yaitu 120 denyut per menit.
Bila dilakukan dengan baik, benar, teratur, dan terukur, bersepeda akan mampu meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru dalam fungsinya sehari-hari. Otomatis organ-organ tersebut dapat bekerja secara optimal.
Orang harus memerhatikan kebugaran dan kondisi medisnya, apakah cocok bersepeda. Orang-orang pengidap asma atau penyakit jantung, misalnya, disarankan agar berkonsultasi dulu dengan dokternya tentang olahraga apa yang cocok untuk kondisi tersebut.
Sebagai olahraga aerobik, bersepeda akan optimal bagi kebugaran tubuh jika dilakukan tiga hingga lima kali dalam seminggu, dengan memenuhi target denyut jantung. Idealnya latihan bersepeda, seperti latihan aerobik lain, dilakukan 20 hingga 60 menit sehari. misalnya bersepeda 10 menit di pagi hari, dan 10 menit lagi di sore hari.
c.       Senam (senam aerobik, senam kesegaran jasmani dll.)
Jika selama ini yang kita tahu aerobik hanya bisa membakar kalori dan baik bagi kesehatan jantung, kini ada satu kelebihan dari aerobik, yaitu bisa meningkatkan kadar kolesterol. Sebelumnya olahraga secara umum diyakini bisa memperbaiki kadar kolesterol seseorang.
Sebuah studi yang dilakukan di Turki dan dimuat dalam Journal of Sports Medicine and Physical Fitness ini menemukan aerobik loncat bisa meningkatkan kadar kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol baik karena mencegah sakit jantung.(7)

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)