MAKALAH ANTROPOLOGI 8 : IMPLIKASI ANTROPOLOGI DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah keilmuan yang sedang
dipelajari bermula dari filsafat sebagai “mother of science” dalam ilmu yang
mempelajari manusia terdiri dari sosiologi, antropologi dan psikologi. Dalam
peerkembangan keilmuan selanjutnya, ketiga ilmu ini dikategorikan sebagai ilmu
prilaku. Secara teori dan praktis,
antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu sumbangan pada
pelayanan kesehatan. Bentuk dasar sumbangan keilmuan tersebut berupa pola
pemikiran, cara pandang atau bahkan membantu dengan paradigm untuk menganalisis
suatu situasi kesehatan..
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian implikasi ?
2.
Apa
pengertian antropologi kesehatan?
3.
Bagaimana
implikasi antropologi kesehatan terhadap praktek keperawatan?
C. Tujuan dan Manfaat
1.
Memenuhi tugas Mata Kuliah antropologi kesehatan
2.
Memahami
arti implikasi dan implikasi antropologi kesehatan terhadap praktek
keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
implikasi
·
Kata
implikasi memiliki arti yang cukup luas sehingga maknanya cukup beragam.
·
Implikasi didefinisikan sebagai suatu akibat
yang terjadi karena suatu hal , implikasi memiliki makna bahwa sesuatu yang
disimpulkan dalam suatu penelitian yang lugas dan jelas.
·
Implikasi
dalam bahasa Indonesia adalah efek yang ditimbulkan dimasa depan atau dampak yang
dirasakan ketika melakukan sesuatu.
·
Implikasi
adalah akibat langsung yang terjadi karena suatu hal misalnya : penemuan
atau karena hasil penelitian.
B. Macam-macam
implikasi :
·
Implikasi teoritis : pada bagian ini peneliti menyajikan gambaran
lengkap mengenai implikasi teoritikal dari penelitian. Bagian ini bertujuan
untuk meyakinkan penguji pada mengenai konstribusi terhadap ilmu pengetahuan
dalam teori-teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian, tetapi
implikasinya bagi teori-teori yang relevan dengan bidang kajian utama yang
disajikan dalam model teoritis.
·
Implikasi manajerial : pada bagian ini, peneliti menyajikan berbagai
implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan
dalam penelitian ini implikasi manajerial memberikan konstribusi praktis bagi
manajemen.
·
Implikasi metodologi : bagian ini bersifat opsional dan menyajikan
refleksi penulis mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitiannya.
Misalnya pada bagian ini dapat disajikan penjelasan mengenai bagian-bagian metode penelitian mana yang
telah dilakukan dengan sangat baik dan bagian mana yang relative sulit serta
prosedur mana yang telah dikembangkan untuk mengatasi berbagai kesulitan yang
sebelumnya tidak digambarkan sebelumnya dalam metode penelitian.
C. Pengertian
Antropologi Kesehatan
Antropologi
Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan karya-karyanya, yang
berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan ( Hochtrasser dan Tapp, 1970;245)
Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya. Budaya
merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara
memandang dunia, bagaimana mengungkapkan emosinya, dan bagaimana berhubungan
dengan orang lain, kekuatan supernatural, atau Tuhan serta lingkungan alamnya.
Pandangan para ahli tentang
Antropologi Kesehatan :
·
Menurut Weaver ( Weaver, 1968;1) Antropologi Kesehatan adalah cabang
dari antropologi terapan yang menangani berbagai aspek dari kesehatan dan
penyakit.
·
Menurut Hasan dan Prasad ( 1959;21-22) Antropologi Kesehatan adalah cabang
dari ilmu mengenai manusia yang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan
manusia (termasuk sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk memahami
kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukum kedokteran
(medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-sosial) dan masalah-masalah
kesehatan manusia.
Dari definisi yang dibuat para ahli, dapat disimpulkan
bahwa antropologi kesehatan mencangkup :
a. Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai
macam masalah tentang hubungan timbal balik biobudaya, antar tingkah laku
manusia dimasalalu dan masakini dengan
derajat kesehatan dan penyakit tanpa mengutamakan perhatian pada penggunaan
praktis dari pengetahuan tersebut
b. Partisifasi professional mereka dalam program yang
bertujuan memperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang lebih besar
tentang hubungan antara gejala bio-sosio-budaya dengan kesehatan serta melalui
perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini akan meningkatkan kesehatan yang
lebih baik
D. Implikasi
antropologi kesehatan terhadap praktik keperawatan
1.
Antropologi
kesehatan dan ekologi keperawatan
Para
antropologi kesehatan pada masa kini khususnya di amerika bekerja dibidang
kesehatan masyarakat, fakultas kedokteran, sekolah perawat dirumah sakit, dan
departemen kesehatan serta dijurusan antropologi pada universitas umum. Mereka melakukan
penelitian dalam topic seperti manusia, anatomi, pediatric, epidemiologi,
kesehatan jiwa, penyalah gunaan obat, definisi mengenai sehat dan penyakit,
layihan petugas kesehatan, birokasi medis, pengaturan dan pelaksanaan rumah
sakit, hubungan dokter-pasien, dan proses memperkenalkan system kesehatan
tradisional.
2.
Konsep-konsep
penting dalam antropologi kesehatan dan
ekologi keperawatan
a)
System
adalah agregasi pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh beberapa
bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit yang
berbedayang dikombinasikan sedemikian rupa alam atau oleh seni sehingga
membentuk suatu keseluruhan yang integral dan berfungsi, beroperasi atau
bergerak dalam suatu kesatuan
b)
System
sosial-budaya atau kebudayaan adalah keseluruhan yang integral dalam interaksi
antar manusia
c)
Ekosistem
adalah suatu interaksi antar kelompok tanaman dan satwa dalam lingkungan non
hidup mereka (hardesty 1977;289) Hubungan
antropologi kesehatan dengan ekologi dalam praktek keperawatan . hubungan manusia dengan lingkungan , dengan
tingkah lakunya, dengan penyakitnya, cara dimana penyakitnya dan tingkahlakunya
mempengaruhi evolusi atau kebudayaan selalu melalui proses umpan balik.
Pendekatan Ekologis Merupakan dasar bagi studi tentang masalah-masalah
epidemiologi.cara-cara dimana tingkah laku individu dan kelompok menentukan
derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang berbeda-beda dalam populasi yang
berbeda-beda.. contoh : semakin maju suatu bangsa, penyakit yang dideritapun
berbeda dengan bangsa yang baru berkembang. penyakit-penyakit infeksi seperti
malaria, demam berdarah, TBC dll pada umumnya terdapat pada Negara yang
berrkembang, sedangkan penyakit-penyakit non infeksi seperti stress, depresi,
kanker, hipertensi, umumnya terdapat pada Negara-negara maju. Hal ini
disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang berbeda pada kedua kelompok tersebut.
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, berbagai
ilmu yang menunjang profesi sangat diperlukan guna mendukung tenaga kerja yang
professional. Didalam bidang kesehatan itu sendiri khususnya perawat berbagai
ilmu ilmu yang mencangkup bidangnya sangat penting untuk dikuasai dan dipahami
salah satunya yaitu antropologi kesehatan. Hubungan antara budaya dengan kesehatan
sangatlah erat hubungannya. Seringkali sulit untuk membedakan antara
antropologi kesehatan dan sosiologi bagi
ilmuan yang kurang berkecimpung dalam memahami ilmu sosial. Objek material
kedua ilmu itu memang memiliki kesamaan yaitu antropologi dan sosiologi
merupakan ilmu yang mempelajari fan memahami manusia sebagai bagian dari suatu kelompok atau
masyarakat demikian pula dengan data dan model
atau teori bias saling meminjam. Artinya bias sendiri ataupun
bersama-sama digunakan dalam bahasan antropologi kesehatan ataupun sosiologi
kesehatan .
Perkembangan antropologi kesehatan sehubungan dengan
fenomena konsep sehat sakit dapat dilihat dari factor berikut :
1.
Biologis
dan ekologis disebut sebagai kutub biologi dengan mengamati pertumbuhan dan
perkembangan manusia maupun penyakit dalam evolusi ekologis. Kajian ini
didukung ilmu lain seperti genetika, anatomi, serologi, biokimia
2.
Psikologis
dan sosial budaya disebut sebagai kutub sosial mengamati prilaku sakit pada
pasien, mempelajari etnomedisin, petugas kesehatan dan profesionalisme, hubungan
perawat-dokter-petugas farmasi. Kajian ini didukung ilmu seperti psikologi,
sosiologi, administrasi, poloyik, komunikasi, bahasa, kesehatan masyarakat,
pendidikan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hubungan antropologi kesehatan dengan ekologi dalam
praktek keperawatan. hubungan manusia dengan lingkungan, dengan tingkah
lakunya, dengan penyakitnya, cara dimana penyakitnya dan tingkahlakunya
mempengaruhi evolusi atau kebudayaan selalu melalui proses umpan balik.
Pendekatan Ekologis Merupakan dasar bagi studi tentang masalah-masalah
epidemiologi.cara-cara dimana tingkah laku individu dan kelompok menentukan
derajat kesehatan dan timbulnya penyakit yang berbeda-beda dalam populasi yang
berbeda-beda..
DAFTAR PUSTAKA
Koerjaningrat. 1990 antropologi sosial .
Jakarta:PT.dia rakyat
http// keperwatan semester1.co.id/2011/04/perkembangan
antropologi kesehatan. html
Comments
Post a Comment