Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Konsep Dasar Regulasi Elektrolit

Konsep Dasar Regulasi Elektrolit


Elektrolit yang bayak didalam tubuh adalah kation dan anion.
1.      Kation, kation yang terdapat dalam tubuh meliputi sebagai berikut:
a.       Natrium, natrium merupakan kation utama dalam CES. Konsentrasi normal natrium diatur oleh ADH dan aldosterone (di eksrasel). Natrium tidak hanya bergerak ke dalam dank ke luar sel, tetapi juga bergerak di antara dua kompartemen cairan utama. Natrium berperan dalam pengaturan keseimbangan cairan hantaran impuls, dan kontraksi otot. Fungsi utama natrium dalah unuk membantu memperthankan keseimbangan cairan, terutama intrasel dan ekstrasel, dengan menggunakan system “pompa natrium-kalium”. Regulasi ion natrium dilakukan dengan asupan natrium, hormone aldosterone, dan haluaran urine.

b.      Kalium, kalium meruakan kation utama yang terdapat dalam CIS. Sumber kalium diperoleh dari pisang, brokoli, jeruk, dan kentang. Kalium peniting untuk mempertahankan keseimbangan cairan intraseluler, mengatur keseimbangan asam-basa, serta mengatur transmisi impuls jantung dan kontraksi otot. Keseimbangan kalim diatur oleh ginjal dengan perubahan dan penggantian dengan ion kalium di tubulus ginjal.
c.       Kalsium, sumber kaslsium utama terdapat pada susu dan produk-prodknya. Fungsi kalsium adalah untuk membentuk tulang, tansmisi impuls saraf, kontraksi otot, pembekuan darah, dan aktivasi enxim tertentu. Ada tiga bentuk kalsium dalam cairan tbuh, yaitu ion (4,5 mg/100ml) , kalsium yang terkait protein dan tidak bisa berdifusi (5mg/100ml), serta kalsium sitrat dan kalsium fosfat (1mg/100ml). pengaturan kalsium diakukan oleh kelenjar paratiroid dan tiroid.
d.      Magnesium, magnesium merupakan kation kedua banyak didlam cairan intrasel. Magnesium sangat penting untuk aktivits enzim, eksibilitas neurokimia, dan otot. Nilai normal kalsium adalah 1,5-2,5 mEq/l.
2.      Anion, anion adalah yang terdapat dalam tubuh meliputi sebagai berikut:
a.       Klorida. Klorida termasuk salah satu anion terbesar di cairan ekstrasel. Klorida berfungsi mempertahankan tekanan osmotic darah. Nilai normal klorida adalah 95-105 mq/l.
b.      Bikarbonat. Bikarbonat meruapakan buffer kimia utama dalam tubuh yang terdapat di cairan eksrasel dan intrasel. Regulasi bikarbonat dilakukan oleh ginjal. Nilai normal bikarbonat adalah 22-26 mEq/l.
c.       Fosfat. Fosfat merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel. Fosfat berfungsi membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta menjaga keutuhannya. Selain itu, fosfat juga membantu kerja euromuskular, metabolism karbohidrat, dan pengaturan asam-basa. Kerja fosfat ini diatur oleh hormone paratiroid dan diaktifkan oleh vitamin D.

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)