Pentingnya Vitamin K pada BBL
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
Topik : BBL (Bayi baru lahir)
Sub Topik : Pentingnya
Vitamin K pada BBL
Tempat :
Hari/ tanggal :
Waktu : 09.00 WIB
Sasaran : Ibu Balita
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta lebih memahami tentang pentingnya vitamin K
pada BBL
B. Tujuan Istruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui
tentang:
1.
Pengertian Vitamin K
2.
Sumber Vitamin K
3.
Fungsi Vitamin K
4.
Defisiensi Vitamin K
5.
Efek Samping Vitamin K
6.
Kontraindikasi
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media dan Alat
1. Leaflet
E. Strategi Pelaksanaan
Tahap
|
Kegiatan
|
|
Waktu
|
Pembukaan
|
1.
Salam
Pembuka
2.
Menjelaskan
tujuan
3.
Menjelaskan
jalannya penyuluhan
|
-
Menjawab salam
-
Mendengarkan
|
3 menit
|
Isi
|
1.
Menjelaskan Pengertian Vitamin K
2.
Menjelaskan Sumber Vitamin K
3.
Menjelaskan Fungsi Vitamin K
4.
Menjelaskan Defisiensi Vitamin K
5.
Menjelaskan Farmakokinetik Vitamin
K
6.
Menjelaskan Efek Samping Vitamin K
7.
Menjelaskan Kontraindikasi
|
- Mendengarkan penjelasan
- Menanyakan yang belum dimengerti
|
20 menit
|
Penutup
|
1. Menanyakan kembali pada peserta
2. Memberikan reinforcement positif.
3.
Salam
penutup.
|
- Menjawab pertanyaan
- Menyimak
- Menjawab salam
|
7 menit.
|
F. Evaluasi
1. Jelaskan pentingnya pemberian vitamin K?
2. Sebutkan apa saja efek samping vitamin K?
3. Apa fungsi dari Vitamin K?
G. Materi
PENTINGNYA Vitamin K PADA BBL
A. Pengertian Vitamin K
Pengertian vitamin K :
merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang berfungsi untuk pembentukan
prothrombin, faktor koagulasi II, VII, IX dan X yang harus tersedia pada tubuh
dalam jumlah yang cukup (Hidayat, 2012).
Vitamin K adalah pemanjangan
waktu prothrombin, Vitamin K untuk mencegah terjadinya pendarahan sebagai
akibat dari ibu yang mendapat fenoharbital. Untuk membentuk faktor II, VII, IX
dan X serta bayi yang mendapat air susu ibu (Prawirohardjo, 2010).
Vitamin K dari
“koagulation-vitamin” dalam bahasa Jerman, vitamin hydrophobic yang dibutuhkan
untuk modifikasi pasca-terjemah dari berbagai macam protein, terutama banyak
dibutuhkan untuk proses pembekuan darah. Vitamin K2 (menaguinone,
menatetrenone) secara normal diproduksi oleh bakteri dalam saluran pencernaan,
dan defenisi gizi akibat diet yang sangat jarang kecuali saluran pencernaan
mengalami kerusakan yang sangat parah sehinga tidak dapat meyebabkan molekul.
Vitamin K merupakan salah satu
dari faktor pembeku darah. Vitamin K sangat penting untuk pembekuan
prothrombin, yang memungkinkan darah membeku, dan ternyata kadarnya dianggap
“rendah” pada bayi bari lahir. Kadar vitamin K
“rendah” adalah normal, dan secara fisiologis diharapkan pada bayi baru lahir.
Pada beberapa hari dan beberapa minggu awal setelah kelahiran bayi akan
membentuk pasokan vitamin K dari makanan (Hidayat, 2012).
Semua bayi baru lahir harus
diberikan vitamin K injeksi 1mg intramuskuler setelah 1 jam kontak kulit ke
kulit dan bayi selesai menyusui untuk mencegah pendarahan BBL akibat defisiensi
vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian BBL (Hidayat, 2012).
Jadi Vitamin K adalah salah
satu imunisasi dasar pada bayi baru lahir untuk mencegah terjadinya pendarahan
di otak, dengan pemberian vitamin K kemungkinan akan terjadinya pembekuan darah
sehingga dapat memperdapat pendarahan. Semua bayi baru lahir harus diberikan
vitamin K setelah 1 jam skin toe
skin (IMD).
B. Sumber Vitamin K
Ada dua jenis vitamin K
alamiah, yaitu berasal dari tanaman yang larut lemak dan dari flora usus yang
larut air. Asupan utama vitamin K pada bayi bersumber dari susu, hanya sebagian
kecil yang berasal dari usus si bayi. Khusus bayi yang baru lahir, vitamin K
juga bisa bersumber dari ibundanya saat persalinan. Namun, vitamain K dari ibu
bisa tidak sampai bila terjadi gangguan plasenta dan ari-ari. Selain itu,
fungsi hati, tempat metabolisme vitamin K, juga belum matang menambah resiko si
kecil kekurangan vitamin K. (Hidayat, 2012).
Ada Dua Kelompok Preparat Vitamin K :
a. Preparat Yang Larut Dalam Air (Menadion).
Penggunaan preparat ini merupakan konsentrasi indikasi pada neonatus bayi,
kehamilan stadium lanjut. Merupakan vitamin buatan bagi mereka yang tak mampu
menyerap dari makanan (Prawirohardjo, 2010)
b. Preparat yang larut dalam lemak (Fitomenadion).
Kebanyakan sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna
hijau yang berdaun banyak, sayur sejenis kol dan susu (Prawirohardjo,
2010)
C. Fungsi Vitamin K
Vitamin K diperlukan untuk
pembentukan tulang pada janin dan faktor-faktor pembekuan darah II, VII, IX, X.
Faktor-faktor anti pembekuan dalam hati. Vitamin K berguna untuk meningkatkan
biosintesis faktor pembeku darah yaitu prothrombin, faktor VII, faktor IX, faktor X hingga membantu
proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya pendarahan bila mengalami luka.
D. Defisiensi Vitamin K
Defisiensi vitamin K dapat
menyebabkan pendarahan. Vitamin ini bersifat larut dalam lemak disimpan didalam
hati dan dapat mengalami defisiensi pada keadaan Malabsorbsi (misalnya pada
klien penyakit (oeliac).
Defisiensi vitamin K berkaitan dengan :
a. Neonatus yang ibunya pernah mendapatkan
obat-obatan anti epilepsy
b. Noenatus (khususnya bayi yang prematur).
c. Defisiensi makanan yang meliputi pemberian nutrisi
parenteral yang lama.
d. Malabsorbsi.
e. Gangguan flora usus karena pemberian antibiotic.
f. Penyakit hepar (yang meliputi penyakit yang ada
kaitannya dengan konsensi alkohol)
Defisinsi
vitamin K dapat menyebabkan :
a. Hipoprotrombinemia dan menurunnya beberapa faktor
pembekuan darah sehingga terjadi pendarahan spontan
b. Mudah terjadi pendarahan, gangguan metabolisme
tulang belum diketahui. Kemungkinan
menyebabkan kuning pada bayi premature (Hidayat, 2012).
Kelainan Pendarahan Pada Bayi Baru Lahir
Penyakit ini telah dibagi menjadi 3 kategori :
1. Usia Dini
Pada saat lahir atau dalam
waktu 24 jam yang mengenai noenatus yang ibunya pernah mendapatkan obat-obat
yang mempengaruhi metabolisme vitamin K, misalnya warfarin, fenitoin,
rifambisin, dan karbamazefin.
2. Usia Klasik
Pada usia bayi 2-7 hari ketika
pendarahan umumnya terjadi dari umbilicus atau traktus gastrointestinal dan
biasanya sembuh sendiri.
3. Usia Lanjut
Pada usia
8 hari hingga 12 bulan, yang terutama terjadi pada bayi-bayi yang mendapatkan
ASI. Kategori ini meliputi pendarahan intracranial dengan mendadak dengan
gejala sisa yang serius. Defisiensi vitamin K dapat dipicu oleh diare
malabsorbsi misalnya sesudah pemberian antibiotik dalam waktu yang lama. Faktor-faktor
resiko lainnya adalah trauma lahir, diare kronis, kistik fibrosis, sindrom
malabsorbsi, penyakit hati (Prawirohardjo,
2010)
E. Efek Samping Vitamin K
Vitamin K pada bayi baru lahir
telah dikaitkan dengan anemia hemolitik dan hiperbilirubenia, terutama pada
bayi premature dan bayi dengan defisiensi glukosa atau defisiensi vitamin E.
Vitamin K oral secara umum
ditoleransi baik, tetapi mungkin menyebabkan mual, sakit kepala, atau pusing.
Pada gagal hati akan terus terdepresi.
F. Kontraindikasi
Vitamin K paranteral harus
diberikan dengan kewaspadaan pada bayi dengan bayi berat kurang dari 2,5 kg
karena peningkatan resiko kernik terus.
PENUTUP
Semua bayi baru lahir harus diberikan vitamin K injeksi 1mg intramuskuler
setelah 1 jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusui untuk mencegah
pendarahan BBL akibat defisiensi vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian BBL. Hal ini
karena Vitamin K merupakan salah satu
dari faktor pembeku darah. Vitamin K sangat penting untuk pembekuan
prothrombin, yang memungkinkan darah membeku, dan ternyata kadarnya dianggap
“rendah” pada bayi bari lahir. Kadar vitamin K
“rendah” adalah normal, dan secara fisiologis diharapkan pada bayi baru lahir. pemberian
penyuluhan mengenai pentingnya pemberian Vitamin K pada BBL menjadi sangat
penting untuk dilakukan.
Sehingga dengan adanya penyuluhan mengenai vitamin K
diharapkan masyarakat terutama ibu balita dapat memberikan vitamin K pada
bayinya.
Comments
Post a Comment