Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

SATUAN ACARA PENYULUHAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)




SATUAN ACARA PENYULUHAN
BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)


I.                    Pokok Bahasan             : Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Sub Pokok Bahasan            :
1.      Pengertian BBLR
2.      Penyebab BBLR
3.      Karakteristik BBLR
4.      Masalah-masalah yang terjadi pada BBLR
5.      Pencegahan terjadinya BBLR
6.      Perawatan BBLR
Sasaran                     : Ibu Hamil
Hari/tanggal                :
Waktu                         : 09.00 s/d selesai
Tempat                        : POSYANDU

II.               Tujuan
A.    Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Sasaran Mampu memahami tentang penanganan Bayi Berat Lahir Rendah dengan baik dan benar.
B.     Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat :
1.      Menjelaskan kembali pengertian BBLR tanpa melihan lieflet
2.      Menjelaskan kembali tentang penyebab BBLR
3.      Menjelaskan kembali tentang Karakteristik BBLR
4.      Menjelaskan kembali tentang Masalah-masalah yang terjadi pada BBLR
5.      Menjelaskan kembali tentang Pencegahan terjadinya BBLR
6.      Mengetahui cara perawatan BBLR yang benar

III.            Pokok Bahasan
1.      Pengertian BBLR
2.      Penyebab BBLR
3.      Karakteristik BBLR
4.      Masalah-masalah yang terjadi pada BBLR
5.      Pencegahan terjadinya BBLR
6.      Perawatan BBLR

IV.               Metode
Ceramah dan tanya jawab

V.                Media dan Alat Bantu
Leaflet
Infokus
Power point

VI.             Kegiatan Belajar Mengajar
No
Tahap
Waktu
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan peserta
ket
1
Pendahuluan
5 menit
1. Membuka peretemuan
a.    Memberi salam
b.   Memperkenalkan diri
2.  Menjelaskan cakupan materi
3
3. Melakukan kontrak waktu
Membalas salam

Memperhatikan

Memperhatikan

2
Penyajian
25 menit
Membahas tentang
1.      Pengertian BBLR
2.      Penyebab BBLR
3.      Karakteristik BBLR
4.      Masalah-masalah yang terjadi pada BBLR
5.      Pencegahan terjadinya BBLR
6.      Perawatan BBLR


Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

3
Penutup
15 menit
1.      Melakukan evaluasi dan menutup pertemuan

2.      Melakukan evaluasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada Remaja

3.      Memberikan kesimpulan umum tentang materi
4.      Member salam penutup
Menjawab pertanyaan

Memberikan komentar atau pertanyaan

Memperhatikan

Membalas salam




VII.         Evaluasi
1.      Apa yang dimaksud dengan BBLR?
2.      Apa saja Masalah-masalah yang terjadi pada BBLR?
3.      Bagaimana cara mencegah terjadinya BBLR?






MATERI

1.      Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.

2.      Penyebab BBLR
2.1  Faktor lbu
a. Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, diabetes mellitus, toksemia gravidarum, dan nefritis akut.
b. Umur ibu
Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, dan multi gravida yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia antara 26 - 35 tahun.
c. Keadaan sosial ekonomi
Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik (khususnya anemia) dan pelaksanaan antenatal yang kurang. Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak sah.temyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan yang sah.
d. Sebab lain
Ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.

2.2 Faktor janin
Hidramion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom.

2.3 Faktor lingkungan
Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan zat-zat racun.

3.      Karakteristik  BBLR
a.      BB < 2500 gram, PB < 45 cm , LK < 33 cm , LD < 30 cm
b.      Gerakan kurang aktif,oto masih hipotonis
c.      Umur kehamilan < 37 minggu
d.      Kepala lebih besar dari badan, rambut tipis dan halus
e.      Tulang-tulang tengkorak lunak, fontanela besar dan satura besar
f.       Telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana
g.      Jaringan payudara tidak ada dan putting susu kecil
h.      Pernafasan belum teratur, dan sering mengalami serangan apneu
i.        Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak
j.        Kepala tidak mampu tegak
k.      Frekuansi nadi 100-140 kali permenit

4.      Masalah-masalah yang terjadi pada BBLR
Masalah-masalah yang muncul pada bayi BBLR adalah sebagai berikut:
4.1  Suhu Tubuh
a.      Pusat pengatur panas badan belum sempurna
b.      Luas badan bayi relatifbesar sehingga penguapannya bertambah
c.      Otot bayi masih lemah
d.      Lemak kulit dan lemak coklat kurang sehingga cepat kehilangan panas badan
e.      Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan BBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat diperhatikan sekitar 30 0C sampai 370C

4.2  Pernafasan
a.      Pusat pengatur pernafasan belum sempuma
b.      Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak sempurna
c.      Otot pernafasan dan tulang iga lemah
d.      Dapat disertai penyakit-penyakit : penyakit hialin membran, mudah infeksi paru-paru, gagal pernafasan.

4.3  Alat pencernaan makanan
a.      Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan kurang baik
b.      Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna sehingga    pengosongan lambung berkurang.
c.      Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia.

4.4 Hepar yang belum matang (immatur)
Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai keroikterus.

4.5 Ginjal masih belum matang
Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi edema.

4.6 Perdarahan dalam otak
a.      Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah peca
b.      Sering mengalami gangguan pernafasan sehingga memudahkan terjadi perdarahan dalam otak.
c.      Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan dapat menyebabkan
d.      Pemberian oksigen belum mampu diatur sehingga memudahkan terjadi perdarahan dan nekrosis.

5.      Pencegahan Terjadinya BBLR
a.      Makan 2x lebih banyak atau 1x lebih sering daripada sebelum hamil.
b.      Memeriksakan kehamilannya paling sedikit 4x selama kehamilannya.
c.      Mengurangi kerja berat yang melelahkan dan istirahat yang cukup
d.      Mengatur jarak kehamilan minimal 3 tahun.

6.      Yang perlu diperhatikan dalam merawat BBLR
a.      Jagalah bayi agar tubuhnya tetap hangat sampai bayi menjadi lebih kuat dan berat badan menjadi normal.
b.      Rawat tali pusat dengan bersih dan teratur, pakailah kain kasa (perban) yang dibubuhi alkohol 70% dang anti setiap hari.
c.      Berikan ASI atau PASI setelah lahir setiap hari dan usahakan sesering mungkin dalam porsi kecil sesuai kemampuan bayi.
d.       Jauhkan bayi dari orang sakit, sebaiknya ibu memakai kain penutup pada hidung dan mulut pada waktu menyusui bayi.




PENUTUP

Bayi Berat Lahir Rendah adalah kelahiran bayi dengan berat badanya kurang dari 2500 gram (Manuaba, 2007), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bila berat badannya kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan lingkungan yang baru sehingga dapat mengakibatkan pada terhambatnya pertumbuhan, bukan dapat mengganggu kelangsungan hidupnya.
Maka penulis mengharapkan masyarakat mampu memahami tentang penanganan Bayi Berat Lahir Rendah.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)