KONSEP DASAR PERILAKU
1.
Pengertian Perilaku
Perilaku manusia itu sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang
sangat luas. Benyamin Bloom seorang ahli psikologi pendidikan membagi prilaku
ke dalam 3 domain (ranah / kawasan), meskipun kawasan-kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas.
Pembagian kawasan ini dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikan. Bahwa
dalam tujuan suatu pendidikan adalah mengembangkan atau meningkatkan ketiga
domain prilaku teresbut, yang terdiri dari : Ranah kognotif (kognitif domain), Ranah afektif (affectif domain), Ranah psikomotor (psikomotor domain). (9)
2.
Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Dalam perkembangan selanjutnya oleh para ahli
pendidikan, dan untuk kepentingan pengukuran hasil pendidikan, ketiga domain
ini diukur dari :
a. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan
adalah hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap
suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni
:indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
b. Sikap (attitude)
Sikap adalah respons tertutup
sesorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor
pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang- setuju- tidak
setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya).
Newcomb
salah seorang ahli psikologi sosial yang
menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak,
dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu
tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan “pre-disposisi” tindakan atau reaksi tertutup. Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini mempunyai
tingkat-tingkat berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut :
1)
Menerima (Receiving)
Menerima,
diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan
objek.
2)
Merespons (Responding)
Memberikan
jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan
adalah suatu indikasi dari sikap.
3)
Menghargai (Valuing)
Mengajak
orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap
suatu masalah. Hal ini merupakan suatu indikasi dari sikap tingkat tiga.
4)
Bertanggung Jawab (Responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatuyang telah dipilihnya dengan segala
resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.
c.
Praktek atau Tindakan (Practice)
Suatu
sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior).
Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan.
Tingkat – tingkat praktek yaitu :
1)
Praktik terpimpin (guided
respon)
Apabila subjek atau orang telah melakukan sesuatu tapi
masih bergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan.
2)
Praktik secara mekanisme (mechanism).
Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau
mempraktikkan sesuatu hal secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan
mekanis.
3)
Adopsi (adoption)
Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah
berkembang.(9)
Comments
Post a Comment