TEORI HIS DALAM PERSALINAN
Salah satu faktor yang
mempengaruhi persalinan adalah adanya kekuatan. Kekuatan terdiri dari kemampuan
ibu melakukan kontraksi involunter dan volunteer secara bersamaan untuk
mengeluarkan janin dan plasenta dari uterus. Kontraksi involunter disebut juga
kekuatan primer, menandai dimulainya persalinan. Apabila serviks berdilatasi,
usaha volunteer dimulai untuk mendorong, yang disebut kekuatan sekunder, dimana
kekuatan ini memperbesar kekuatan kontaksi involunter.
Pengertian
His
His
adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan
serviks membuka dan mendorong janin kebawah. Pada presentasi kepala, bila his
sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk kedalam rongga panggul.(4)
His yang tidak adekuat adalah
suatu keadaan dimana his tidak normal, baik kekuatannya maupun sifatnya
sehingga menghambat kelancaran persalinan.(2)
Macam-macam His
1)
Kontraksi Dini.
Kontraksi jenis ini biasanya terjadi saat awal-awal kehamilan atau saat
trimester pertama kehamilan. Kondisi ini terjadi saat tubuh masih sedang dalam
proses penyesuaian dengan berbagai perubahan akibat adanya kehamilan. Kontraksi
terjadi akibat mereganyanya ligamen di sekitar rahim biasanya diikuti oleh
perut kembung, konstipasi dan dehidrasi. Jika kontraksi di awal kehamilan ini
diikuti oleh adanya bercak darah maka segeralah anda ke dokter untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut.(15)
2)
Kontraksi Palsu.
Jenis kontraksi ini biasa disebut dengan
istilah Braxton-Hicks, biasanya terjadi saat kehamilan memasuki usia 32-34
minggu. Waktunya tidak bisa ditentukan namun biasanya terjadi setiap 30 menit
sekali dengan lama kontraksi sekitar 30 detik. Rasanya seperi nyeri saat kram
haid. Jika kontraksi ini tidak terjadi menjadi lama, kemudian intervalnya
semakin memendek dan tidak bertambah kuat, maka persalinan tidak akan terjadi
dalam waktu sekarang. Berendamlah di air hangat untuk meredakan kontraksi ini.
Namun jika kontraksi semakin kuat dan interval semakin pendek maka bisa menjadi
petunjuk bahwa persalinan akan segera berlangsung.(15)
3)
Kontraksi Saat Berhubungan.
Pada saat berhubungan dapat juga
menimbulkan terjadinya kontraksi. Oleh karena itu sebelum anda berhubungan,
pastikan terlebih dulu melalui pemeriksaan dokter bahwa kehamilan anda
dinyatakan sehat. Kontraksi yang terjadi saat berhubungan, tidak akan
menjadikan resiko lahir prematur, selama kehamilannya sehat dan tanpa
komplikasi.(15)
4)
Kontraksi Sebenarnya.
Kontraksi sebenarnya terjadi menjelang
persalinan. Kontraksi berlangsung selama 40-60 detik, terjadi di setiap 10 sampai 20 menit
atau satu jam, kemudian kontraksi terjadi menjadi lebih sering. Kontraksi
sebenarnya akan diikuti oleh pembukaan mulut rahim, keluarnya cairan atau
lendir yang bercampur darah yang berwarna kecoklatan yang merupakan sebagai
sumbatan lendir atau mukus pada leher rahim.(15)
Kontraksi di atas termasuk ke dalam
kontraksi normal dan biasa terjadi pada masa kehamilan. Dan biasanya akan
merujuk pada persalinan normal. Namun ada beberapa jenis kontraksi abnormal
yang terjadi menjelang persalinan, yaitu:
1)
Inersia primer. Kontraksi yang tidak
muncul sama sekali menjelang persalinan. Hal ini disebabkan oleh adanya
kelainan fisik ibu seperti, ibu kekurangan gizi, mengidap penyakit berat,
mengalami anemia, mioma.(15)
2)
Inersia Sekunder. Kontraksi yang
lemah.(15)
3)
Takisistol dimana kontraksi
sebetulnya ada cuman terlalu sering sebelum waktunya, sehingga
"habis" sebelum waktunya.(15)
4)
Inkordinat, kontraksi yang tidak
menyeluruh, artinya hanya bagian perut tertentu saja yang mengalami
kontraksi sedangkan bagian perut lainnya tidak mengalami, sehinga persalinan tidak mengalami
kemajuan, hal ini biasanya disebabkan oleh mioma atau KPSW (ketuban pecah
sebelum waktunya).(15)
5)
Tetanis. Kontraksi yang disebabkan
oleh ari-ari yang lepas yang
menyebabkan kontraksi terus menerus tiada henti, hal ini justru sangat
berbahaya dan dapat mengancam ibu dan bayi yang dikandungnya. Untuk kasus ini
harus dilakukan caesar segera.(15)
Cara mengukur His :
1) Partograf
a) Pengertian
Pengertian : adalah alat bantu untuk memantau kemajuan
kala satu persalinan dan imformasi untuk
membuat keputusan klinik.(6)
b) Tujuan
Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk:
(1)
Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan
dengan menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam.
(2)
Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara
normal. Dengan demikian juga dapat mendeteksi secara dini kemungkinan
terjadinya partus lama.
(3)
Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan
kondisi ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan
medikamentosa yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan
klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatat secara
rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan bayi baru lahir
jika digunakan dengan tepat dan konsisten, partograf
akan membantu penolong persalinan untuk:
(4)
Mencatat kemajuan persalinan
(5)
Mencatat kondisi ibu dan janinnya
(6)
Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan
kelahiran
(7)
Menggunakan informasi yang tercatat untuk
identifikasi dini penyulit persalinan
(8)
Menggunakan informasi yang tersedia untuk membuat
keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu
penggunaan partograf secara rutin dapat memastikan
bahwa ibu dan bayinya mendapatkan asuhan yang aman,adekuat dan tepat waktu
serta membantu mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengacam keselamatan
jiwa mereka.
kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat
dengan seksama yaitu:
(9)
Denyut jantung janin:setiap ½ jam
(10) Frekuensi dan
lamanya kontraksi uterus: setiap ½ jam
(11) Nadi :setiap ½ jam
(12) Pembukaan
serviks:setiap 4 jam
(13) Penurunan bagian
terbawah janin: setiap 4 jam
(14) Tekanan darah dan temperatur
tubuh: setiap 4 jam
(15) Produksi urin,
aseton dan protein: setiap 2 sampai 4 jam
Jika ditemui gejala dan tanda penyulit, penilaian
kondisi ibu dan bayi harus lebih sering dilakukan. Lakukan tindakan yang sesuai
apabila pada diagnosis disebutkan adanya penyulit dalam persalinan. jika
frekuensi kontraksi berkurang dalam satu atau dua jam pertama, nilai ulang
kesehatan dan kondisi aktual ibu dan bayinya. bila tidak ada tanda-tanda kegawatan
atau penyulit, ibu boleh pulang dengan instruksi untuk kembali jika
kontraksinya menjadi teratur, intensitasnya makin kuat dan frekuensinya
meningkat. Apabila asuhan persalinan dilakukan dirumah, penolong persalinan
hanya boleh meninggalkan ibu setelah dipastikan bahwa ibu dan bayinya dalam
kondisi baik. Pesankan pada ibu dan keluarganya untuk menghubungi kembali
penolong persalinan jika terjadi peningkatan frekuensi kontraksi.
Rujuk ibu kefasilitas kesehatan yang sesuai jika
fase laten berlangsung lebih dari 8 jam.(6)
(16) Kontraksi Uterus
Dibawah lajur waktu partograf, terdapat lima kotak
dengan tulisan “kontraksi per 10 menit” disebelah
luar kolom paling kiri. Setiap kotak menyatakan satu kontraksi. setiap 30
menit, raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi
dalam satuan detik. Nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit
dengan cara mengisi kotak kontraksi yang tersedia dan disesuaikan dengan angka
yang mencerminkan temuan dari hasil pemeriksaan kontraksi yang tersedia dan
disesuaikan dengan angka yang mencerminkan temuan dari hasil pemeriksaan
kontraksi
(a)
Periksa frekuensi dan lama kontraksi uterus setiap
jam selama fase laten dan setiap 30 menit selama fase aktif.
(b)
Nilai frekuensi dan lama kontraksi yang terjadi dalam
10 menit observasi.
(c)
catat lamanya kontraksi menggunakan lambang yang
sesuai:
(17) Catat temuan-temuan
di kotak yang sesuai dengan waktu penilaian. Sebagai contoh jika ibu mengalami
3 kontraksi dalam waktu satu kali 10 menit , maka lakukan pengisian pada 3
kotak kontraksi.
Gambar 2.1 Partograf
c) Pencatatan Pada Lembar Belakang Partograf
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk
mencatat hal-hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi, serta tindakan-tindakan yang
dilakukan sejak kala 1 hingga kala 1V
dan bayi baru lahir. itulah sebabnya bagian ini disebut sebagai Catatan
persalinan. Nilai dan catatkan asuhan yang diberikan kepada ibu selama masa
nifas (terutama pada kala empat persalinan) untuk memungkinkan penolong persalinan
mencegah terjadinya penyulit dan membuat keputusan klinik yang sesuai.
Dokumentasi ini sangat penting. terutama untuk membuat keputusan klinik
(misalnya, pencegahan perdarahan pada kala 1V
persalinan). Selain itu catatan persalinan (lengkap dan benar)dapat
digunakan untuk menilai /memantau sejauh mana pelaksanaan asuhan persalinan
yang aman dan bersih telah dilakukan.(6)
Catatan persalinan
adalah terdiri dari unsur-unsur berikut:
(1)
Data atau Informasi Umum
(2)
Kala I
(3)
Kala II
(4)
Kala III
(5)
Bayi baru lahir
(6)
Kala IV (6).
Kekuatan his tidak
boleh dinilai dari perasaan nyeri penderita.
His itu diketahui kurang kuat kalau:
(1)
Terlalu lemah
(2)
Terlalu pendek
(3)
Terlalu jarang (14)
Yang dinamakan inersia uteri ialah pemanjangan fase
laten atau fase aktif atau kedua-duanya dari kala pembukaan.(14)
Dulu inersia uteri dibagi dalam:
(1)
Inersia uteri primer ialah kalau his lemah dari
permulaan persalinan.
(2)
Inersia uteri sekunder kalau mula-mula his baik tapi
kemudian menjadi lemah karena otot-otot rahim lelah jika persalinan berlangsung
lama(inersia kelelahan).
Dalam obstetri modern partus lama dengan kehabisan
tenaga ibu tidak boleh terjadi, maka inersia uteri sekunder menurut pengertian
diatas jarang diketemukan, Walaupun begitu di Indonesia inersia uteri karena
kelelahan masih sering terjadi.(14)
Pembagian inersia
yang sekarang berlaku ialah:
(1)
inersia uteri hypotonis dimana kontraksi
terkoordinasi tapi lemah hingga menghasilkan tekanan yang kurang dari 15 mm Hg.
his kurang sering dan pada
puncak kontraksi dinding rahim masih dapat ditekan kedalam.
Pada his yang baik tekanan intrauterin mencapai
50-60 mm Hg
Biasanya terjadi dalam fase aktip atau kala II, maka
dinamakan juga kelemahan his sekunder.
(2)
Inersia uteri hypertonis dimana kontraksi tidak
terkoordinasi, misalnya:kontraksi segmen tengah lebih kuat dari segmen atas.
Inersia uteri hypertonis terjadi dalam fase laten,
maka boleh dinamakan inersia primer.(14)
Komplikasi yang
terjadi akibat his tidak adekuat yaitu:
(1)
Keadaan umum penderita biasanya baik, dan rasa nyeri
tidak seberapa. Selama ketuban masih utuh umumnya tidak banyak bahaya, baik
bagi ibu maupun bagi janin, kecuali jika persalinan berlangsung terlalu lama;
dalam hal terakhir ini morbiditas ibu dan mortalitas janin naik. Keadaan ini
dinamakan inersia uteri primer Timbulnya his adalah indikasi mulainya
persalinan, apabila his yang timbul sifatnya lemah, pendek, dan jarang maka
akan mempengaruhi turunnya kepala dan pembukaan serviks atau yang sering
disebut dengan inkoordinasi kontraksi otot rahim, dimana keadaan inkoordinasi
kontraksi otot rahim ini dapat menyebabkan sulitnya kekuatan otot rahim untuk
dapat meningkatkan pembukaan atau pengusiran janin dari dalam rahim, pada
akhirnya ibu akan mengalami partus lama karena tidak adanya kemajuan dalam
persalinan. dan his tidak adekuat juga akan mengakibatkan kelelahan.
(2)
Faktor janin (mal presentasi, malposisi, janin
besar)
Bayi yang besar merupakan faktor partus lama yang sangat berkaitan dengan terjadinya
malposisi dan malpresentasi, janin yang dalam keadaan malpresentasi dan
malposisi kemungkinan besar akan menyebabkan partus lama atau partus macet.
Malpresentasi adalah semua presentasi janin selain verteks. Sedangkan malposisi
merupakan posisi kepala janin relatif terhadap pelvis depan oksiput sebagai
titik referensi. Pada kejadian mal presentasi kerja uterus kontraksinya
cenderung lelah dan tidak teratur. Letak janin dalam uterus terjadi pada proses
adaptasi janin terhadap ruangan didalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang 32
minggu, jumlah air ketuban relatif banyak sehingga memungkinkan janin bergerak
dengan leluasa, dengan demikian janin dapat menempati diri dalam presentasi
kepala .(19)
(3)
his tidak adekuat juga akan mengakibatkan gawat
janin
As part of a school thesis for research I’ve got to search sites with relevant information on given topic and provide them to teacher our opinion and the article. Your post helped me a lot. This is my first time see here. From the tons of comments on your articles, I guess I’m not just one having all the enjoyment right here! I just couldn’t leave your website before telling you that I truly enjoyed the best high quality articles you present for your visitors? Will be returning again frequently to check up on brand new posts.
ReplyDeleteObat Asam Lambung
Obat Maag
Manfaat Puasa
Obat Asam Lambung
Ini melihat referensinya dari mana ya
ReplyDeletetolong dicantumkan referensi
ReplyDelete