Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) KONTRASEPSI DARURAT




SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Mata Kuliah                : Keluarga Berencana (KB)
Pokok Bahasan           : Konseling program KB ( Keluarga Berencana ) tentang Kontrasepsi Darurat
Sub Pokok Bahasan    : a.   Pengertian Istilah kontrasepsi darurat
b.      Manfaat kontrasepsi darurat
c.       Efek samping dari kontrasepsi darurat
d.      Mekanisme kerja kontrasepsi darurat
e.       Indikasi pemakaian kontrasepsi darurat
f.       Cara pemakaian kontrasepsi darurat
g.      Macam-macam metode kontrasepsi darurat
h.      Yang dapat menggunakan pil kombinasi
i.        Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi
Sasaran                       : Mahasiswa DIII Kebidanan
Waktu                         : 1 x 45 menit
Tanggal                       :
Dosen                         :

I.              Tujuan Intruksional khusus (TIU)
Setelah mengikuti proses belajar mengajar Asuhan Kebidanan Neonatus mahasiswa diharapkan mampu memahami pemeriksaan fisik bayi baru lahir.

II.           Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar ini mahasiswa diharapkan mampu :
-            Pengertian kontrasepsi darurat
-            Manfaat kontrasepsi darurat
-            Efek samping dari kontrasepsi darurat
-            Mekanisme kerja kontrasepsi darurat
-            Indikasi pemakaian kontrasepsi darurat
-            Cara pemakaian kontrasepsi darurat
-            Macam-macam metode kontrasepsi darurat
-            Yang dapat menggunakan pil kombinasi
-            Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi

III.        Materi
Terlampir

IV.        Metode
1.        Ceramah
2.        Diskusi
3.        Tanya jawab

V.           Media dan alat
1.        Infocus
2.        Buku
3.        Papan tulis

VI.        Kegiatan belajar mengajar
No
Waktu
Tahap kegiatan
Kegiatan
Penyuluh
Sasaran
1
10 menit
Pembukaan
1.       Membuka acara dengan mengucapkan salam
2.       Memperkenalkan diri
3.       Menyampaikan topik dan tujuan perkuliahan
4.       Kontrak waktu tentang perkuliahan
1.       Menjawab salam
2.       menyampaikan topic dan tujuan
3.       Menyetujui kesepakatan waktu pelaksanaan pendidikan
2
20 Menit
Kegiatan inti
1.       Mengkaji ulang pengetahuan mahasiswa tentang materi perkuliahan
2.       Menjelaskan materi perkuliahan kepada mahasiswa dengan menggunakan infokus, laptop dan hand out
3.       Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dari materi yang dijelaskan
1.       Menyampaikan pengetahuannya tentang materi perkuliahan
2.       Mendengarkan  menyampaikan materi
3.       Menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti dari materi perkuliahan
3
15 menit
Evaluasi
1.       Memberikan pertanyaan kepada mahasiswa tentang materi yang sudah disampaikan
2.       Menyimpulkan materi perkuliahan yang telah disampaikan pendidik
3.       Menutup acara dan mengucapkan salam
1.       Menjawab pertanyaan yang diajukan pendidik
2.       Mendengankan penyampaian kesimpulan
3.       Mendengarkan pendidik menutup acara dan menjawab salam




VII.     Evaluasi
Mahasiswa mampu :
-            Menjelaskan Pengertian kontrasepsi darurat
-            Menjelaskan Manfaat kontrasepsi darurat
-            Menjelaskan Efek samping dari kontrasepsi darurat
-            Menjelaskan Mekanisme kerja kontrasepsi darurat
-            Menjelaskan Indikasi pemakaian kontrasepsi darurat
-            Menjelaskan Cara pemakaian kontrasepsi darurat
-            Menjelaskan Macam-macam metode kontrasepsi darurat
-            Menjelaskan Yang dapat menggunakan pil kombinasi
-            Menjelaskan Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi

VIII.  Referensi
-          ml.scribd.com/doc/87540914/KONTRASEPSI-DARURAT‎
-          perjalananbidan.blogspot.com/.../kontrasepsi-darurat-atau-emergenci Contraception
-          www.jevuska.com › Artikel Kedokteran › Obgin‎



MATERI

Sudah sejak lama usaha-usaha untuk mencegah dan menunda kehamilan dilakukan orang terlebih sejak ditemukanya metode kontrasepsi pada abad 20-an . Sejak itu kontrasepsi dipakai secara luas dimasyarakat . Tetapi sikap , kpatuhan dan pengetahuan tentang kontrasepsi itu sendiri relative rendah ., sehingga sering kali dijumpai adanya kegagalan dan akhirnya terjadi kehamilan yang tidak di inginkan .
Apayang terjadi bila pasangan usia subur (PUS) yang sudah termotivasi untuk menggunakan kontrasepsi dan berusaha untuk mengatur fertilitas mengalami kegagalan pertimbangan-pertimbangan dapat menjadi kehamilan yang diterima atau sebaliknya , maka selanjutnya ia akan berjalan seperti kehamilan yang direncanakan, namun bila kehamilan tersebut tidak diterima maka selanjutnya akan timbul upaya untuk melakukan tindakan Aborsi , baik secara aman maupun tidak aman (safe dan unsafe abortions) .
Kontrasepsi Darurat merupakan metoda kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah kehamilan setelah melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan (unprotected intercourse) yang digunakan segera setelah melakukan senggama , hal ini juga sering disebut dengan kontrasepsi pasca senggama atau Morning after pil atau morning after treatment .atau disebut juga kontrasepsi sekunder .
Diharapkan dengan kontrasepsi darurat kehamilan yang tidak diinginkan oleh akibat diatas dapat dicegah . Demikian pula tindakan aborsi sebagai upaya penyelesaian kehamilan yang tidak diinginkan dapat dikurangi. Faktor lain tentang penggunaan kontrasepsi darurat ini adalah pada kasus kasus perkosaan yang akhir-akhir ini sedang marak terjadi dimasyarakat .
Pemberian informasi yang benar kontrasepsi darurat kepada masyarakat diharapkan dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam memecahkan masalah-masalah kontrasepsi , terutama untuk menghindari kejadian kehamilan yang tidak diinginkan dan Aborsi .


KONTRASEPSI DARURAT
Akhir-akhir ini kontrasepsi darurat atau kontrasepsi pascasenggama makin banyak di bicarakan Karena ternyata kontrasepsi darurat secara efektif dapat mengurangi angka kegagalan kontrasepsi. Kehamilan yang tidak direncanakan yang mungkin saja terjadi akibat kegagalan kontrasepsi atau kesalahan pemakaian kontrasepsi tersebut secara efektif dapat pula dicegah dan secara langsung juga menurunkan angka tindakan aborsi .
1.      Pengertian
Kontrasepsi Darurat (emergency Contraception) disebut pula sebagai kontrasepsi pasca senggama karena digunakan segera setelah melakukan senggama atau hubungan seksual . Hal ini berbeda dengan kontrasepsi pada umumnya yang digunakan sebelum senggama . Kontrasepsi ini sering pula disebut kontrasepsi sekunder sekunder atau Morning after pil atau morning after treatment .
Istilah kontrasepsi sekunder asalnya untuk menepis anggapan bahwa obat tersebut harus segera setelah senggama atau harus menunggu keesokan harinya. Apabila tidak, berarti sudah terlambat sehingga tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kontrasepsi ini juga untuk menekan bahwa cara KB ini lebih baik daripada tidak sama sekali, namun tetap kurang efektis bila dibandingkan dengan cara KB yang rutin dan benar .
2.      Manfaat Kontrasepsi Darurat
*      Sangat Efektif tingkat kehamilan <3%
*      AKDR juga bermanfaat jangka panjang
3.      Efek Samping dari kontrasepsi darurat adalah :
Efek samping pemasangan AKDR termasuk diantaranya: rasa tidak enak di perut, perdarahan per vaginam atau spotting, dan infeksi. Sedangkan efek samping dari penggunaan AKDR termasuk: perdarahan yang banyak, kram, infeksi, kemandulan dan kebocoran rahim.
*      Mual
*      Muntah
*      Pendarahan
4.      Mekanisme Kerja Kontrasepsi Darurat .
Mekanisme kerja kontrasepsi darurat yang selama ini diketahui adalah menghambat atau menunda ovulasi , menghambat perjalanan sel telur atau sperma dalam saluran tuba , mempengaruhi fase luteal , Embriotoksik , menginduksi aborsi dan mencegah implantasi dengan merubah kondisi endometrium .
5.      Indikasi Pemakaian Kontrasepsi Darurat
Indikasi Kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki setelah pasangan suami istri melakukan senggama yang tudak terlindungi , misalnya pada kelompok unmet need . hal inijuga di indikasikan pada pasangan suami istri yang sudah mengenakan kontrasepsi baik secara alamiah ataupun medic , namun kurang adekuat , seperti :
-          Salah Hitung (Kalender)
-          Kondom Bocor, lepas dan salah menggunakanya
-          Diafragma robek atau diangkat terlalu cepat
-          Vaginal tablet tidak larut
-          Terlambat ngangkat (roti gosong)
-          Pemakaian kontrasepsi tidak benar, lupa minum pil
-          AKDR eksplusi
-          Tidak suntik lebih dari 2 minggu
Hal ini di indikasikan juga untuk kasus pemerkosaan
6.      Cara pemakaian Kontrasepsi Darurat
Kontrasepsi Darurat dapat diberikan dalam 2 macam cara pemberian , yaitu teknik dengan menggunakan AKDR yang mengandung tembaga dan medic (Hormonal) yang diberikan secara oral .
a.        Cara Mekanik
Satu-satunya kontrasepsi darurat mekanik adalah AKDR yang mengandung logam tembaga , jika dipasang dalam waktu 5-7 hari setelah senggama . AKDR ini mamou mencegah kehamilan . Alat kontasepsi melepaskan ion tembaga yang mematikan sperma dan menyebabkan perubahan pada endometrium sehingga mencegah terjadinya nidasi .Dalam suatu analisa dari 20 penelitian terhadap pemasangan AKDR tembaga pascasenggama menunjukan bahwa angja kegagalan tidak lebih dari 0,1 % selanjutnya AKDR dapat dipakai terus dan efektif dapat mencegah kehamilan hingga 10 tahun . Cara ini merupakan kontraindikasi bagi wanita yang menderita atau terpapar penyakit akibat hubungan seksual .
Penelitian lain membuktikan penggunaan AKDR tembaga sampai 5 hari setelah senggama tanpa perlindungan atau 5 hari setelah terjadi ovulasi yang diperkirakan sangan efektif untuk mencegah kehamilan . dilaporkan juga AKDR tembaga ini keefektifanya dalam mencegah kehamilan sampai 99%.
b.    Cara Medik (Hormonal)
Terdapat paling sedikit 5 cara pemberian kontrasepsi darurat yang telah diteliti secara luas , metoda terbanyak masing-maisng bersifat hormonal dan saat ini diterapkan secara oral . sekalipun pemberian pervaginam sedang tahap penelitian , namun kepustakaan yang telah dipublikasikan masih terbatas pada pemberian oral
-       Progestin
Cara kontrasepsi darurat menggunakan turunan progesterone terdiri dari 0,75 mg levonogestrel yang terbagi dalam 2 dosis . pemberian dimulai dalam jangka waktu 48 jam setelah senggama . walaupun cara ini termasuk yang pertama kali ditemukan tahun 1960, hanya sedikit penelitian yang telah dipublikasikan yang menggunakan tentang afektifitas kontrasepsi pasca senggama . Dilaporkan angka kegagalan 2,4 %.
-         Estrogen
Pemberian estrogen dosis tinggi sama efektif ny seperti metoda Yuzpe. Namun efek sampingnya lebih sering timbul pada kasus, pemberian estrogen dosis tinggi harus diberikan dalam waktu 72 jam setelah senggama . Hal ini penting diketahui karena bila sampai lebih dari 72 jam disamping kurang berguna akan menimbulkan efek teratogen. Pil diminum 2x sehari selama 5 hari . setiap kali yang diminum sama dengan 25 mg DES etinil estradiodibutuhkan 2,5 mg per dosis sedangkan estrogen yang teresrifikasi dan terkenyugasi masing masing dibutuhkan 10 mg perdosis ny atau 5 mg esteron perdosisnya .
-       Kombinasi Estrogen dan Progresteron
Secara keseluruhan cara ini terdiri dari 200 mg etinistradiol dan 1,0 mg levonogestrol .pemberian dapat dimulai segera setelah senggama hingga 72 jam kemudian dengan dosis 100 mg etinilestradiol dan 0,5 mg levonogestrol dengan dosis yang sama diulang 12 jam kemudian .
-       Anti Progesteron
-       Metoda baru dengan pemakaian anti progestin ini dapat digunakan tanpa mengindahkan tenggang waktu setelah hubungan seksual yang tidak terlindung, tak penting pula berapa kali hubungan seksual dilakukan pada fase luteal . Jika Jika anti progestin diberikan pada fase luteal , perdarahan ini terjadi tanpa memandang terjadinya pembuahan dini atu hasil konsepsi tersebut telah nidasi atau belum .

7.         MACAM-MACAM METODE KONTRASEPSI DARURAT
1.      Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR/IUD
a.       Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR (IUD) Sebagai Kontrasepsi Darurat
Selain dengan memakai pil (baik dedicated pills atau pil KB biasa), metode kontrasepsi darurat lain yang juga bisa dilakukan adalah dengan pemasangan AKDR jenis copper-T dalam waktu lima hari setelah terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan.
b.      Mekanisme kerja
Mekanisme kerja sebagai metode biasa (yang dipasang sebelum hubungan seksual terjadi), AKDR mengubah transporatsi tubal dan rahim dan mempengaruhi sel telur dan sperma sehingga pembuahan tidak terjadi. Sebagai kontrasepsi darurat (dipasang setelah hubungan seksual terjadi) dalam beberapa kasus mungkin memiliki mekanisme kerja yang sama dengan mekanisme kerja AKDR sebagai alat kontrasepsi biasa di atas, namun pada kontrasepsi darurat ini, mekanisme yang lebih mungkin adalah dengan mencegah terjadinya implantasi (penyarangan sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim).
c.       Kemanjuran
Lebih dari 8400 AKDR jenis copper-T telah dipasangkan setelah terjadinya hubungan seksual sejak 1976, dengan hanya 8 kehamilan terjadi: berarti angka kehamilan di bawah satu dalam 1000, sehingga pemasangan AKDR sebagai kontrasepsi darurat menurunkan risiko kehamilan sampai lebih dari 99%.
d.      Efek Samping
Efek samping pemasangan AKDR termasuk diantaranya: rasa tidak enak di perut, perdarahan per vaginam atau spotting, dan infeksi. Sedangkan efek samping dari penggunaan AKDR termasuk: perdarahan yang banyak, kram, infeksi, kemandulan dan kebocoran rahim.
2.      Pil Khusus Pencegah Kehamilan/PKPK (Mergency Contraceptive Pills/ECPs)
a.    Pengertian
Sebagaimana halnya dengan istilah kontrasepsi darurat, sampai saat ini belum ada kesepakatan istilah dalam bahasa Indonesia untuk Emergency Contraceptive Pills. Kebanyakan istilah yang dipakai adalah Pil Khusus Pencegah Kehamilan/PKPK. Beberapa alternatif istilah adalah pil darurat, pil pasca senggama, pil 72 (karena diminum maksimal dalam waktu 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan), dsb. Dalam istilah kedokteran, dulu pil ini dikenal sebagai “morning after pills”. Istilah “morning after pills” ini sekarang dirasakan tidak tepat karena tidak menunjukkan waktu pemakaian yang tepat dari metode ini yang dapat dipakai sampai maksimal 72 jam setelah hubungan seksual yang tidak terlindungi. Selain itu istilah ini juga tidak mencakup pesan penting dari metode ini yaitu bahwa metode ini hanya dipakai untuk keadaan ‘darurat’ dan tidak dimaksudkan untuk pemakaian rutin/reguler. Oleh karena itu istilah yang dipakai dalam bahasa Inggris sekarang adalah “Emergency Contraceptive Pills”. Yang dimaksud dengan metode ini adalah berbagai metode hormonal yang dapat dipakai untuk mencegah kehamilan setelah terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan.
b.    Cara kerja
Pil khusus pencegah kehamilan (PKPK) bekerja dengan cara mencegah atau menunda ovulasi, mencegah pembuahan, atau mencegah penempelan hasil pembuahan ke dalam dinding rahim. Pil khusus pencegah kehamilan tidak akan efektif jika penempelan hasil pembuahan telah terjadi. Pil tidak dapat menyebabkan aborsi jika kehamilan telah terjadi.
c.    Jenis-jenis PKPK dan cara pemakaiannya
Ada 2 jenis PKPK yaitu:
1.          Pil KB biasa yang berisi
Kombinasi  antara estrogen (ethynilestradiol) dan progestin (levonorgestrel atau dl-norgestrel). Regimen ini dikenal sebagai “Metode Yuzpe” dan telah diteliti dan dipakai secara luas sejak pertengahan tahun 1970-an.
a)        Untuk pil dosis tinggi yang berisi ethynilestradiol 50 mg dan levonorgestrel 250 mg (atau dl-norgestrel 500 mg): dua buah pil harus diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan diikuti dengan dua buah pil 12 jam kemudian
b)        Untuk pil yang berisi ethynilestradiol 30 mg dan levonorgestrel 150 mg (atau dl-norgestrel 300 mg): 4 buah pil harus diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan diikuti 4 pil 12 jam kemudian
2.          Pil yang berisi progestin saja,
Termasuk  di sini adalah pil yang khusus dibuat sebagai kontrasepsi darurat (dedicated product, Postinor-2 untuk Indonesia)
Untuk pil yang berisi levonorgestrel 750 mg (0,75mg) : satu pil diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan, diikuti dengan 1 pil 12 jam kemudian
Untuk pil yang berisi levonorgestrel 30 mg : 25 pil harus diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan, diikuti dengan 25 pil 12 jam kemudian
Untuk pil yang berisi dl-norgestrel 75 mg : 20 pil harus diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa perlindungan, diikuti dengan 20 pil 12 jam kemudian .

8.     YANG DAPAT MENGGUNAKAN PIL    KOMBINASI
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan pil kombinasi
a.       Usia  reproduksi
b.      Telah memiliki anak / pun yang belum       memiliki anak
c.       Gemuk/kurus
d.      Mengingkari metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
e.       Setelah melahirkan dan menyusui
f.       Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif sedangkan semua cara kontrasepsi yang dianjurkan tidak ada yang cocok pada ibu tersebut.
g.      Pasca keguguran
h.      Anemi karena haid berlebihan
i.        Nyeri haid hebat
j.        Siklus haid tidak teratur
k.      Riwayat kehamilan ektopik
l.        Kelainan payudara jinak
m.    Kencing manis tanpa komplikasi pada     ginjal, pembuluh darah, mata dan syaraf
n.      Penyakit tyroid, penyakit radang panggul.,    endometriosis, tumor ovarium jinak.
o.      Menderita tuberculosis (kecuali yang menggunakan rifhampisin.
p.      Varises vena

9.      YANG TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN PIL KOMBINASI
a.       Hamil / dicurigai hamil
b.      Menyusui eksklusif
c.       Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
d.      Penyakit hati akut/hepatitis
e.       Perokok dengan usia lebih dari 35 tahun
f.       Riwayat penyakit jantung, stroke atau tekanan  darah lebih dari 180/110 mm
g.      Riwayat gangguan faktor pembekuan darah / DM ³ 20 tahun
h.      Kanker payudara / dicurigai kanker PD
i.        Migran dan gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi)
j.        Tidak dapat menggunakan pil secara teratur / setiap hari

Perkembangan Pemakaian Kontrasepsi Darurat
Perjalan sejarah kontrasepsi dimulai sejak tahun 1920-an ketika pertama kalinya ditemukan bahwa ekstrak estrogen dari ovarium dapat menghambat kehamilan . Sedangkan kontrasepsi darurat dengan hormonal dikembangkan sejak tahun 1960 yaitu percobaan atau pemakaian pertama estrogen dosis tinggi yang dipakai setelah senggama . Kemudian pada tahun 1970 dikembangkan preparat kombinasi estrogen-progresteron . dan sejak tahun 1976 pemasangan AKDR untuk kontasepsi darurat dan perkembangan baru dalam bidang kontrasepsi darurat ini meliputi pemakaian levonogestrel , suatu progresteron dosis rendah , anti progresteron mefipreston dan Gn-RH danazol
Prospek Masa Depan Kontrasepsi Darurat
Tanpa persediaan kontrasepsi yang adekuat program keluarga berencana tidak akan bisa beroperasi . Dukungan terhadap pilihan metoda yang luas merupakan kunci program pemberi layanan KB yang efektif .
Tidak ingin mempunyai anak lagi atau ingin menunda kehamilan berikutnya merupakan motivasi bagi pasangan usia subur untuk mengontrol fertilisasinya .
Demikian pula , tingginya angka perkiraan kegagalan kontrasepsi dan angka kehamilan yang tidak dinginkan akibat kegagalan kontrasepsi tersebut akan menjadi masalah sendiri yang harus mendapat perhatian . Karena usaha untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera bukanlah sematamata pengendalian kelahiran saja tapi justru yang lebih tinggi lagi membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera .
Lebih lanjut perlindungan terhadap hak wanita untuk melaksankan fungsi reproduksinya . memilih metoda dan akses yang benar terhadap layanan keluarga berencana merupakan suatu upaya yang harus diperjuangkan
Dengan demikian kontrasepsi darurat mungkin merupakan suatu alternative pemecahan terhadap upaya untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan , yang secara tidak langsung juga akan menurunkan angka kejadian aborsi .
Ø  Latihan Siswa (Evaluasi)
1.      Jelaskan pengertian dari Kontrasepsi Darurat
2.      Sebutkan Beberapa macan jenis Kontrasepsi Darurat
3.      Jelaskan metoda cara menggunakan Kontrasepsi darurat
Ø  Kunci Jawaban
1.      Siswa dapat menjelaskan pengertian tentang Kontrasepsi Darurat yaitu ;
* Kontrasepsi Darurat merupakan metoda kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah kehamilan setelah melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan (unprotected intercourse) yang digunakan segera setelah melakukan senggama , hal ini juga sering disebut dengan kontrasepsi pasca senggama atau Morning after pil atau morning after treatment .atau disebut juga kontrasepsi sekunder .
2.      Siswa dapat menyebutkan macam-macam jenis kontrasepsi darurat diantaranya :
*      Mekanik
*      AKDR
*      Medik
*      Pil kombinasi
*      (yuzpe)
*      Progestin
*      Estrogen
3.      Siswa dapat Menjelaskan Kembali cara atau metoda penggunaan Kontrasepsi darurat yaitu;
*      Estrogen
*      Pemberian estrogen dosis tinggi sama efektif ny seperti metoda Yuzpe. Namun efek sampingnya lebih sering timbul pada kasus, pemberian estrogen dosis tinggi harus diberikan dalam waktu 72 jam setelah senggama Cara Medik (Hormonal)
Terdapat paling sedikit 4 cara pemberian kontrasepsi darurat yang telah diteliti secara luas , metoda terbanyak masing-maisng bersifat hormonal dan saat ini diterapkan secara oral .
1.      Progestin
2.      Estrogen
3.      Kombinasi Estrogen dan Progresteron
4.      Anti Progesteron




DOWNLOAD VERSI WORD (RAPI) : DOWNLOAD

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)