SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Mata
Kuliah : Keluarga Berencana (KB)
Pokok Bahasan :
Konseling program KB ( Keluarga Berencana ) tentang
Kontrasepsi Darurat
Sub
Pokok Bahasan : a. Pengertian Istilah kontrasepsi darurat
b. Manfaat
kontrasepsi darurat
c. Efek
samping dari kontrasepsi darurat
d. Mekanisme
kerja kontrasepsi darurat
e. Indikasi
pemakaian kontrasepsi darurat
f. Cara
pemakaian kontrasepsi darurat
g. Macam-macam
metode kontrasepsi darurat
h. Yang
dapat menggunakan pil kombinasi
i.
Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi
Sasaran : Mahasiswa DIII
Kebidanan
Waktu : 1 x 45 menit
Tanggal :
Dosen :
I.
Tujuan
Intruksional khusus (TIU)
Setelah mengikuti proses belajar mengajar Asuhan
Kebidanan Neonatus mahasiswa diharapkan mampu memahami pemeriksaan fisik bayi baru lahir.
II.
Tujuan
Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar ini mahasiswa
diharapkan mampu :
-
Pengertian kontrasepsi darurat
-
Manfaat kontrasepsi darurat
-
Efek samping dari kontrasepsi darurat
-
Mekanisme kerja kontrasepsi darurat
-
Indikasi pemakaian kontrasepsi darurat
-
Cara pemakaian kontrasepsi darurat
-
Macam-macam metode kontrasepsi darurat
-
Yang dapat menggunakan pil kombinasi
-
Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi
III.
Materi
Terlampir
IV.
Metode
1.
Ceramah
2.
Diskusi
3.
Tanya jawab
V.
Media
dan alat
1.
Infocus
2.
Buku
3.
Papan tulis
VI.
Kegiatan
belajar mengajar
No
|
Waktu
|
Tahap
kegiatan
|
Kegiatan
|
Penyuluh
|
Sasaran
|
1
|
10
menit
|
Pembukaan
|
1.
Membuka acara dengan
mengucapkan salam
2.
Memperkenalkan diri
3.
Menyampaikan topik dan
tujuan perkuliahan
4.
Kontrak waktu tentang
perkuliahan
|
1.
Menjawab salam
2.
menyampaikan topic dan
tujuan
3.
Menyetujui kesepakatan
waktu pelaksanaan pendidikan
|
2
|
20
Menit
|
Kegiatan inti
|
1.
Mengkaji ulang
pengetahuan mahasiswa tentang materi perkuliahan
2.
Menjelaskan materi
perkuliahan kepada mahasiswa dengan menggunakan infokus, laptop dan hand out
3.
Memberikan kesempatan
pada mahasiswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dari materi
yang dijelaskan
|
1.
Menyampaikan
pengetahuannya tentang materi perkuliahan
2.
Mendengarkan menyampaikan materi
3.
Menanyakan hal-hal yang
tidak dimengerti dari materi perkuliahan
|
3
|
15
menit
|
Evaluasi
|
1.
Memberikan pertanyaan
kepada mahasiswa tentang materi yang sudah disampaikan
2.
Menyimpulkan materi
perkuliahan yang telah disampaikan pendidik
3.
Menutup acara dan
mengucapkan salam
|
1.
Menjawab pertanyaan yang
diajukan pendidik
2.
Mendengankan penyampaian
kesimpulan
3.
Mendengarkan pendidik
menutup acara dan menjawab salam
|
VII.
Evaluasi
Mahasiswa
mampu :
-
Menjelaskan Pengertian kontrasepsi darurat
-
Menjelaskan Manfaat kontrasepsi darurat
-
Menjelaskan Efek samping dari kontrasepsi darurat
-
Menjelaskan Mekanisme kerja kontrasepsi darurat
-
Menjelaskan Indikasi pemakaian kontrasepsi darurat
-
Menjelaskan Cara pemakaian kontrasepsi darurat
-
Menjelaskan Macam-macam metode kontrasepsi darurat
-
Menjelaskan Yang dapat menggunakan pil kombinasi
-
Menjelaskan Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi
VIII. Referensi
-
ml.scribd.com/doc/87540914/KONTRASEPSI-DARURAT
-
perjalananbidan.blogspot.com/.../kontrasepsi-darurat-atau-emergenci
Contraception
-
www.jevuska.com › Artikel Kedokteran › Obgin
MATERI
Sudah sejak lama
usaha-usaha untuk mencegah dan menunda kehamilan dilakukan orang terlebih sejak
ditemukanya metode kontrasepsi pada abad 20-an . Sejak itu kontrasepsi dipakai
secara luas dimasyarakat . Tetapi sikap , kpatuhan dan pengetahuan tentang
kontrasepsi itu sendiri relative rendah ., sehingga sering kali dijumpai adanya
kegagalan dan akhirnya terjadi kehamilan yang tidak di inginkan .
Apayang terjadi bila
pasangan usia subur (PUS) yang sudah termotivasi untuk menggunakan kontrasepsi
dan berusaha untuk mengatur fertilitas mengalami kegagalan
pertimbangan-pertimbangan dapat menjadi kehamilan yang diterima atau sebaliknya
, maka selanjutnya ia akan berjalan seperti kehamilan yang direncanakan, namun
bila kehamilan tersebut tidak diterima maka selanjutnya akan timbul upaya untuk
melakukan tindakan Aborsi , baik secara aman maupun tidak aman (safe dan unsafe
abortions) .
Kontrasepsi Darurat
merupakan metoda kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah kehamilan setelah
melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan (unprotected intercourse) yang
digunakan segera setelah melakukan senggama , hal ini juga sering disebut
dengan kontrasepsi pasca senggama atau Morning after pil atau morning after
treatment .atau disebut juga kontrasepsi sekunder .
Diharapkan dengan
kontrasepsi darurat kehamilan yang tidak diinginkan oleh akibat diatas dapat
dicegah . Demikian pula tindakan aborsi sebagai upaya penyelesaian kehamilan
yang tidak diinginkan dapat dikurangi. Faktor lain tentang penggunaan
kontrasepsi darurat ini adalah pada kasus kasus perkosaan yang akhir-akhir ini
sedang marak terjadi dimasyarakat .
Pemberian informasi
yang benar kontrasepsi darurat kepada masyarakat diharapkan dapat membantu
masyarakat dan pemerintah dalam memecahkan masalah-masalah kontrasepsi ,
terutama untuk menghindari kejadian kehamilan yang tidak diinginkan dan Aborsi
.
KONTRASEPSI DARURAT
Akhir-akhir ini
kontrasepsi darurat atau kontrasepsi pascasenggama makin banyak di bicarakan
Karena ternyata kontrasepsi darurat secara efektif dapat mengurangi angka
kegagalan kontrasepsi. Kehamilan yang tidak direncanakan yang mungkin saja
terjadi akibat kegagalan kontrasepsi atau kesalahan pemakaian kontrasepsi
tersebut secara efektif dapat pula dicegah dan secara langsung juga menurunkan
angka tindakan aborsi .
1.
Pengertian
Kontrasepsi
Darurat (emergency Contraception) disebut pula sebagai kontrasepsi pasca
senggama karena digunakan segera setelah melakukan senggama atau hubungan
seksual . Hal ini berbeda dengan kontrasepsi pada umumnya yang digunakan
sebelum senggama . Kontrasepsi ini sering pula disebut kontrasepsi sekunder
sekunder atau Morning after pil atau morning after treatment .
Istilah
kontrasepsi sekunder asalnya untuk menepis anggapan bahwa obat tersebut harus
segera setelah senggama atau harus menunggu keesokan harinya. Apabila tidak,
berarti sudah terlambat sehingga tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kontrasepsi
ini juga untuk menekan bahwa cara KB ini lebih baik daripada tidak sama sekali,
namun tetap kurang efektis bila dibandingkan dengan cara KB yang rutin dan
benar .
2.
Manfaat
Kontrasepsi Darurat
Sangat Efektif tingkat
kehamilan <3%
AKDR juga bermanfaat
jangka panjang
3.
Efek
Samping dari kontrasepsi darurat adalah :
Efek samping
pemasangan AKDR termasuk diantaranya: rasa tidak enak di perut, perdarahan per
vaginam atau spotting, dan infeksi. Sedangkan efek samping dari penggunaan AKDR
termasuk: perdarahan yang banyak, kram, infeksi, kemandulan dan kebocoran
rahim.
Mual
Muntah
Pendarahan
4.
Mekanisme
Kerja Kontrasepsi Darurat .
Mekanisme kerja
kontrasepsi darurat yang selama ini diketahui adalah menghambat atau menunda
ovulasi , menghambat perjalanan sel telur atau sperma dalam saluran tuba ,
mempengaruhi fase luteal , Embriotoksik , menginduksi aborsi dan mencegah
implantasi dengan merubah kondisi endometrium .
5.
Indikasi
Pemakaian Kontrasepsi Darurat
Indikasi
Kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki
setelah pasangan suami istri melakukan senggama yang tudak terlindungi ,
misalnya pada kelompok unmet need . hal inijuga di indikasikan pada pasangan
suami istri yang sudah mengenakan kontrasepsi baik secara alamiah ataupun medic
, namun kurang adekuat , seperti :
-
Salah Hitung (Kalender)
-
Kondom Bocor, lepas dan
salah menggunakanya
-
Diafragma robek atau
diangkat terlalu cepat
-
Vaginal tablet tidak
larut
-
Terlambat ngangkat
(roti gosong)
-
Pemakaian kontrasepsi
tidak benar, lupa minum pil
-
AKDR eksplusi
-
Tidak suntik lebih dari
2 minggu
Hal ini di indikasikan
juga untuk kasus pemerkosaan
6.
Cara
pemakaian Kontrasepsi Darurat
Kontrasepsi
Darurat dapat diberikan dalam 2 macam cara pemberian , yaitu teknik dengan
menggunakan AKDR yang mengandung tembaga dan medic (Hormonal) yang diberikan
secara oral .
a.
Cara
Mekanik
Satu-satunya
kontrasepsi darurat mekanik adalah AKDR yang mengandung logam tembaga , jika
dipasang dalam waktu 5-7 hari setelah senggama . AKDR ini mamou mencegah
kehamilan . Alat kontasepsi melepaskan ion tembaga yang mematikan sperma dan
menyebabkan perubahan pada endometrium sehingga mencegah terjadinya nidasi .Dalam
suatu analisa dari 20 penelitian terhadap pemasangan AKDR tembaga pascasenggama
menunjukan bahwa angja kegagalan tidak lebih dari 0,1 % selanjutnya AKDR dapat
dipakai terus dan efektif dapat mencegah kehamilan hingga 10 tahun . Cara ini
merupakan kontraindikasi bagi wanita yang menderita atau terpapar penyakit
akibat hubungan seksual .
Penelitian lain
membuktikan penggunaan AKDR tembaga sampai 5 hari setelah senggama tanpa
perlindungan atau 5 hari setelah terjadi ovulasi yang diperkirakan sangan
efektif untuk mencegah kehamilan . dilaporkan juga AKDR tembaga ini
keefektifanya dalam mencegah kehamilan sampai 99%.
b.
Cara
Medik (Hormonal)
Terdapat paling sedikit
5 cara pemberian kontrasepsi darurat yang telah diteliti secara luas , metoda
terbanyak masing-maisng bersifat hormonal dan saat ini diterapkan secara oral .
sekalipun pemberian pervaginam sedang tahap penelitian , namun kepustakaan yang
telah dipublikasikan masih terbatas pada pemberian oral
- Progestin
Cara kontrasepsi
darurat menggunakan turunan progesterone terdiri dari 0,75 mg levonogestrel
yang terbagi dalam 2 dosis . pemberian dimulai dalam jangka waktu 48 jam
setelah senggama . walaupun cara ini termasuk yang pertama kali ditemukan tahun
1960, hanya sedikit penelitian yang telah dipublikasikan yang menggunakan
tentang afektifitas kontrasepsi pasca senggama . Dilaporkan angka
kegagalan 2,4 %.
-
Estrogen
Pemberian estrogen
dosis tinggi sama efektif ny seperti metoda Yuzpe. Namun efek sampingnya lebih
sering timbul pada kasus, pemberian estrogen dosis tinggi harus diberikan dalam
waktu 72 jam setelah senggama . Hal ini penting diketahui karena bila sampai
lebih dari 72 jam disamping kurang berguna akan menimbulkan efek teratogen. Pil
diminum 2x sehari selama 5 hari . setiap kali yang diminum sama dengan 25 mg
DES etinil estradiodibutuhkan 2,5 mg per dosis sedangkan estrogen yang
teresrifikasi dan terkenyugasi masing masing dibutuhkan 10 mg perdosis ny atau
5 mg esteron perdosisnya .
- Kombinasi
Estrogen dan Progresteron
Secara keseluruhan cara
ini terdiri dari 200 mg etinistradiol dan 1,0 mg levonogestrol .pemberian dapat
dimulai segera setelah senggama hingga 72 jam kemudian dengan dosis 100 mg
etinilestradiol dan 0,5 mg levonogestrol dengan dosis yang sama diulang 12 jam
kemudian .
- Anti
Progesteron
- Metoda
baru dengan pemakaian anti progestin ini dapat digunakan tanpa mengindahkan
tenggang waktu setelah hubungan seksual yang tidak terlindung, tak penting pula
berapa kali hubungan seksual dilakukan pada fase luteal . Jika Jika anti
progestin diberikan pada fase luteal , perdarahan ini terjadi tanpa memandang
terjadinya pembuahan dini atu hasil konsepsi tersebut telah nidasi atau belum .
7.
MACAM-MACAM
METODE KONTRASEPSI DARURAT
1. Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR/IUD
a.
Pemasangan Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim/AKDR (IUD) Sebagai Kontrasepsi Darurat
Selain dengan memakai
pil (baik dedicated pills atau pil KB biasa), metode kontrasepsi darurat lain
yang juga bisa dilakukan adalah dengan pemasangan AKDR jenis copper-T dalam
waktu lima hari setelah terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan.
b.
Mekanisme kerja
Mekanisme kerja sebagai
metode biasa (yang dipasang sebelum hubungan seksual terjadi), AKDR mengubah
transporatsi tubal dan rahim dan mempengaruhi sel telur dan sperma sehingga
pembuahan tidak terjadi. Sebagai kontrasepsi darurat (dipasang setelah hubungan
seksual terjadi) dalam beberapa kasus mungkin memiliki mekanisme kerja yang
sama dengan mekanisme kerja AKDR sebagai alat kontrasepsi biasa di atas, namun
pada kontrasepsi darurat ini, mekanisme yang lebih mungkin adalah dengan
mencegah terjadinya implantasi (penyarangan sel telur yang telah dibuahi ke
dinding rahim).
c.
Kemanjuran
Lebih dari 8400 AKDR
jenis copper-T telah dipasangkan setelah terjadinya hubungan seksual sejak
1976, dengan hanya 8 kehamilan terjadi: berarti angka kehamilan di bawah satu
dalam 1000, sehingga pemasangan AKDR sebagai kontrasepsi darurat menurunkan
risiko kehamilan sampai lebih dari 99%.
d.
Efek Samping
Efek samping pemasangan
AKDR termasuk diantaranya: rasa tidak enak di perut, perdarahan per vaginam
atau spotting, dan infeksi. Sedangkan efek samping dari penggunaan AKDR
termasuk: perdarahan yang banyak, kram, infeksi, kemandulan dan kebocoran
rahim.
2. Pil
Khusus Pencegah Kehamilan/PKPK (Mergency Contraceptive Pills/ECPs)
a.
Pengertian
Sebagaimana halnya
dengan istilah kontrasepsi darurat, sampai saat ini belum ada kesepakatan
istilah dalam bahasa Indonesia untuk Emergency Contraceptive Pills. Kebanyakan
istilah yang dipakai adalah Pil Khusus Pencegah Kehamilan/PKPK. Beberapa
alternatif istilah adalah pil darurat, pil pasca senggama, pil 72 (karena
diminum maksimal dalam waktu 72 jam setelah hubungan seksual tanpa
perlindungan), dsb. Dalam istilah kedokteran, dulu pil ini dikenal sebagai
“morning after pills”. Istilah “morning after pills” ini sekarang dirasakan
tidak tepat karena tidak menunjukkan waktu pemakaian yang tepat dari metode ini
yang dapat dipakai sampai maksimal 72 jam setelah hubungan seksual yang tidak
terlindungi. Selain itu istilah ini juga tidak mencakup pesan penting dari
metode ini yaitu bahwa metode ini hanya dipakai untuk keadaan ‘darurat’ dan
tidak dimaksudkan untuk pemakaian rutin/reguler. Oleh karena itu istilah yang
dipakai dalam bahasa Inggris sekarang adalah “Emergency Contraceptive Pills”.
Yang dimaksud dengan metode ini adalah berbagai metode hormonal yang dapat
dipakai untuk mencegah kehamilan setelah terjadinya hubungan seksual tanpa
perlindungan.
b.
Cara kerja
Pil khusus pencegah
kehamilan (PKPK) bekerja dengan cara mencegah atau menunda ovulasi, mencegah
pembuahan, atau mencegah penempelan hasil pembuahan ke dalam dinding rahim. Pil
khusus pencegah kehamilan tidak akan efektif jika penempelan hasil pembuahan
telah terjadi. Pil tidak dapat menyebabkan aborsi jika kehamilan telah terjadi.
c.
Jenis-jenis PKPK dan cara
pemakaiannya
Ada 2 jenis PKPK yaitu:
1.
Pil KB biasa yang
berisi
Kombinasi antara estrogen (ethynilestradiol) dan
progestin (levonorgestrel atau dl-norgestrel). Regimen ini dikenal sebagai
“Metode Yuzpe” dan telah diteliti dan dipakai secara luas sejak pertengahan
tahun 1970-an.
a)
Untuk pil dosis tinggi
yang berisi ethynilestradiol 50 mg dan levonorgestrel 250 mg (atau
dl-norgestrel 500 mg): dua buah pil harus diminum maksimal 72 jam setelah
hubungan seksual tanpa perlindungan diikuti dengan dua buah pil 12 jam kemudian
b)
Untuk pil yang berisi
ethynilestradiol 30 mg dan levonorgestrel 150 mg (atau dl-norgestrel 300 mg): 4
buah pil harus diminum maksimal 72 jam setelah hubungan seksual tanpa
perlindungan diikuti 4 pil 12 jam kemudian
2.
Pil yang berisi
progestin saja,
Termasuk di sini adalah pil yang khusus dibuat sebagai
kontrasepsi darurat (dedicated product, Postinor-2 untuk Indonesia)
Untuk pil yang berisi
levonorgestrel 750 mg (0,75mg) : satu pil diminum maksimal 72 jam setelah hubungan
seksual tanpa perlindungan, diikuti dengan 1 pil 12 jam kemudian
Untuk pil yang berisi
levonorgestrel 30 mg : 25 pil harus diminum maksimal 72 jam setelah hubungan
seksual tanpa perlindungan, diikuti dengan 25 pil 12 jam kemudian
Untuk pil yang berisi
dl-norgestrel 75 mg : 20 pil harus diminum maksimal 72 jam setelah hubungan
seksual tanpa perlindungan, diikuti dengan 20 pil 12 jam kemudian .
8.
YANG
DAPAT MENGGUNAKAN PIL KOMBINASI
Pada prinsipnya hampir semua ibu boleh menggunakan
pil kombinasi
a.
Usia reproduksi
b.
Telah memiliki anak /
pun yang belum memiliki anak
c.
Gemuk/kurus
d.
Mengingkari metode
kontrasepsi dengan efektivitas tinggi
e.
Setelah melahirkan dan
menyusui
f.
Setelah melahirkan 6
bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif sedangkan semua cara kontrasepsi yang
dianjurkan tidak ada yang cocok pada ibu tersebut.
g.
Pasca keguguran
h.
Anemi karena haid
berlebihan
i.
Nyeri haid hebat
j.
Siklus haid tidak
teratur
k.
Riwayat kehamilan
ektopik
l.
Kelainan payudara jinak
m.
Kencing manis tanpa
komplikasi pada ginjal, pembuluh
darah, mata dan syaraf
n.
Penyakit tyroid,
penyakit radang panggul.,
endometriosis, tumor ovarium jinak.
o.
Menderita tuberculosis
(kecuali yang menggunakan rifhampisin.
p.
Varises vena
9.
YANG
TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN PIL KOMBINASI
a. Hamil
/ dicurigai hamil
b. Menyusui
eksklusif
c. Perdarahan
pervaginam yang belum diketahui penyebabnya
d. Penyakit
hati akut/hepatitis
e. Perokok
dengan usia lebih dari 35 tahun
f. Riwayat
penyakit jantung, stroke atau tekanan
darah lebih dari 180/110 mm
g. Riwayat
gangguan faktor pembekuan darah / DM ³ 20 tahun
h. Kanker
payudara / dicurigai kanker PD
i.
Migran dan gejala
neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi)
j.
Tidak dapat menggunakan
pil secara teratur / setiap hari
Perkembangan
Pemakaian Kontrasepsi Darurat
Perjalan
sejarah kontrasepsi dimulai sejak tahun 1920-an ketika pertama kalinya
ditemukan bahwa ekstrak estrogen dari ovarium dapat menghambat kehamilan .
Sedangkan kontrasepsi darurat dengan hormonal dikembangkan sejak tahun 1960
yaitu percobaan atau pemakaian pertama estrogen dosis tinggi yang dipakai
setelah senggama . Kemudian pada tahun 1970 dikembangkan preparat kombinasi
estrogen-progresteron . dan sejak tahun 1976 pemasangan AKDR untuk kontasepsi
darurat dan perkembangan baru dalam bidang kontrasepsi darurat ini meliputi
pemakaian levonogestrel , suatu progresteron dosis rendah , anti progresteron
mefipreston dan Gn-RH danazol
Prospek
Masa Depan Kontrasepsi Darurat
Tanpa
persediaan kontrasepsi yang adekuat program keluarga berencana tidak akan bisa beroperasi
. Dukungan terhadap pilihan metoda yang luas merupakan kunci program pemberi
layanan KB yang efektif .
Tidak
ingin mempunyai anak lagi atau ingin menunda kehamilan berikutnya merupakan
motivasi bagi pasangan usia subur untuk mengontrol fertilisasinya .
Demikian
pula , tingginya angka perkiraan kegagalan kontrasepsi dan angka kehamilan yang
tidak dinginkan akibat kegagalan kontrasepsi tersebut akan menjadi masalah
sendiri yang harus mendapat perhatian . Karena usaha untuk membangun keluarga
yang bahagia dan sejahtera bukanlah sematamata pengendalian kelahiran saja tapi
justru yang lebih tinggi lagi membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera .
Lebih
lanjut perlindungan terhadap hak wanita untuk melaksankan fungsi reproduksinya
. memilih metoda dan akses yang benar terhadap layanan keluarga berencana
merupakan suatu upaya yang harus diperjuangkan
Dengan
demikian kontrasepsi darurat mungkin merupakan suatu alternative pemecahan
terhadap upaya untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan , yang secara
tidak langsung juga akan menurunkan angka kejadian aborsi .
Ø Latihan
Siswa (Evaluasi)
1. Jelaskan
pengertian dari Kontrasepsi Darurat
2. Sebutkan
Beberapa macan jenis Kontrasepsi Darurat
3. Jelaskan
metoda cara menggunakan Kontrasepsi darurat
Ø Kunci
Jawaban
1. Siswa
dapat menjelaskan pengertian tentang Kontrasepsi Darurat yaitu ;
Kontrasepsi
Darurat merupakan metoda kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah kehamilan
setelah melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan (unprotected intercourse)
yang digunakan segera setelah melakukan senggama , hal ini juga sering disebut
dengan kontrasepsi pasca senggama atau Morning after pil atau morning after
treatment .atau disebut juga kontrasepsi sekunder .
2. Siswa
dapat menyebutkan macam-macam jenis kontrasepsi darurat diantaranya :
Mekanik
AKDR
Medik
Pil kombinasi
(yuzpe)
Progestin
Estrogen
3. Siswa
dapat Menjelaskan Kembali cara atau metoda penggunaan Kontrasepsi darurat
yaitu;
Estrogen
Pemberian estrogen
dosis tinggi sama efektif ny seperti metoda Yuzpe. Namun efek sampingnya lebih
sering timbul pada kasus, pemberian estrogen dosis tinggi harus diberikan dalam
waktu 72 jam setelah senggama Cara Medik (Hormonal)
Terdapat
paling sedikit 4 cara pemberian kontrasepsi darurat yang telah diteliti secara
luas , metoda terbanyak masing-maisng bersifat hormonal dan saat ini diterapkan
secara oral .
1. Progestin
2. Estrogen
3. Kombinasi
Estrogen dan Progresteron
4. Anti
Progesteron
DOWNLOAD VERSI WORD (RAPI) : DOWNLOAD
Comments
Post a Comment