Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Balita


Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Balita


Pengertian
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. (5)
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yangdipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. (5)
Gerakan motorik atau adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi, fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.  (6)
Menurut  Montessori, pendidikan sudah dimulai sejak bayi lahir. Karena itu, bayi pun harus dikenalkan pada orang - orang sekitarnya, suara -suara, benda - benda, diajak  bercanda, dan bercakap - cakap agar mereka berkembang dan menjadi anak yang normal dan sehat. (5)
Metode pembelajaran yang sesuai dengan tahun - tahun kelahiran sampai usia enam tahun biasanya menentukan kepribadian anak setelah dewasa. Hal ini tentu juga dipengaruhi seberapa baik dan sehat orang tua berperilaku dan bersikap terhadap anak - anak usia dini. Sebab, perkembangan mental usia - usia awal berlangsung cepat. Inilah periode yang tidak boleh disepelekan. Pada tahun tahun awal ini, anak memiliki periode - periode sensitif atau kepekaan untuk mempelajari atau berlatih sesuatu. Sebagian besar anak- anak berkembang pada masa yang berbeda, dan membutuhkanlingkungan yang dapat membuka jalan pikiran mereka.(5)

Tahapan Perkembangan Motorik Kasar
Ada beberapa tahap perkembangan sebagai berikut.
a.       Sejak lahir sampai usia 3 tahun, anak memiliki kepekaan sensoris dan daya pikir yangsudah mulai dapat menyerap pengalaman ± pengalaman melalui sensorinya.
b.      Usia setengah tahun sampai kira ± kira tiga tahun, anak mulai memiliki kepekaan bahasadan sangat tepat untuk mengembangkan bahasanya (berbicara, bercakap ± cakap).
c.       Masa usia 2 ± 4 tahun, gerakan ± gerakan otot mulai dapat dikoordinasikan dengan baik,untuk berjalan maupun untuk banyak bergerak yang semi rutin dan yang rutin, berminat pada benda ± benda kecil, dan mulai menyadari adanya urutan waktu (pagi, siang, sore,dan malam).
d.      Rentang usia tiga sampai enam tahun, terjadilan kepekaan untuk peneguhan sensoris,semakin memiliki kepekaan indrawi. Khusus, pada usia sekitar 4 tahun, anak memilikikepekaan menulis. Selanjutnya pada usia 4 ± 6 tahun, anak memiliki kepekaan yang bagus untuk membaca.(6)

Dibawah ini beberapa perkembangan motorik kasar, diantaranya:(7)
a.       Usia 1-2 Tahun
1)      Merangkak
2)      Berdiri dan berjalan beberapa langkah
3)      Berjalan cepat
4)      Cepat-cepat duduk agar tidak jatuh
5)      Merangkak di tangga
6)      Berdiri di kursi tanpa pegangan
7)      Menarik dan mendorong benda-benda berat
8)      Melempar bola
b.      Usia 2-3 Tahun
1)      Melompat-lompat
2)      Berjalan mundur dan jinjit
3)      Menendang bola
4)      Memanjat meja atau tempat tidur
5)      Naik tangga dan lompat di anak tangga terakhir
6)      Berdiri dengan 1 kaki
c.       Usia 3-4 Tahun
1)      Melompat dengan 1 kaki
2)      Berjalan menyusuri papan 
3)      Menangkap bola besar
4)      Mengendarai sepeda
5)      Berdiri dengan 1 kaki
d.      Usia 4-5 Tahun
1)      Menuruni tangga dengan cepat
2)      Seimbang saat berjalan mundur
3)       Melompati rintangan
4)      Melempar dan menangkap bola
5)      Melambungkan bola.(7)

Salah  Satu Ciri anak Mengalami Ketelambatan Perkembangan Motorik
a.       Tidak bisa bolak balik hingga usia 7 bulan
b.      Tidak mendorong di atas lengan lurus, mengangkat kepalanya dan bahu hingga usia 8 bulan
c.       Tidak duduk sensiri hingga usia10 bulan
d.      Tidak merangkak (merangkak tanpa dengkul atau merayap, bergerak di lantai di perutnya) hingga usia 10 bulan
e.       Tidak merayap hingga usia 12 bulan
f.       Tidak merambat untuk berdiri sendiri hingga usia 12 bulan
g.      Tidak berdiri sendiri hingga usia 14 bulan
h.      Tidak berjalan hingga usia 18 bulan
i.        Tidak melompat hingga usia 30 bulan
j.        Tidak bisa sendiri naik tangga dari bawah ke atas hingga usia 30 bulan. (8)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Perkembngan Motorik Pada Balita
Faktor risiko keterlambatan perkembangan motor pada balita yang dapat diketahui dari riwayat penyakit dan perkembangan :
a.       Faktor Maternal
1)      Penyakit akut atau kronik
2)      Toksemia (keracunan kehamilan)
b.      Faktor Perinatal
1)      Prematur
2)      Kembar
c.       Faktor neonatal
1)      Asfiksia (kekurangan oksigen)
2)      kejang
d.      Faktor Postnatal
1)      Radang selaput otak
2)      Problem makan
e.       Faktor Dalam Keluarga
1)      Perkembangan terlambat
2)      Kelainan kromosom
f.       Faktor Sosial
1)      Anak telantar
2)      Orangtua tunggal. (9)
g.      Status Gizi
Balita yang mendapat asupan gizi yang seimbang baik kualitas maupun kuantitasnya. Meliputi air, karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral, akan memperoleh energi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Balita yang bersangkutan akan memperoleh protein yang sangat berguna untuk pembelahan sel tubuh. Memperoleh vitamin yang cukup untuk kelancaran metabolisme tubuh dan akan memperoleh cukup mineral untuk pertumbuhan tulang serta gigi. Kecukupan gizi ini secara keseluruhan akan membuat pertumbuhan anak menjadi optimal.(9)

Model Perkembangan Motorik Kasar
a.       Membawa anak ke sebuah lapangan yang memiliki gundukan  tanah yang menyerupai bukit, diharapkan anak akan menaiki dan  menuruninya secara berkesinambungan.
b.      Meminta anak berdiri sambil memegang bola, bola dilemparkan ke atas dan anak itu berusaha menangkap kembali bola tersebut.
c.       Membuat sebuah garis di atas tanah atau lantai berukuran 20 cm panjang 4 metser atau bentuk papan titian, diharapkan anak berjalan  maju dan mundur di atas garis itu
d.      Menyediakan tambang berukuran 2 meter yang menggantung pada sebuah penyangga, diharapkan anak memanjat dan menggelantung beberapa saat pada tali tersebut.
e.       Membuat dua garis yang lebarnya 50 cm ibarat sebuah parit, diharapkan anak melintasi garis tersebut dengan cara melompatinya.(6)

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)