Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Pengaruh Metode Pembelajaran Mandiri Terhadap Kemampuan Akademik Mahasiswa D 3 Kebidanan Pada Mata Kuliah ASKEB IV

Pengaruh Metode Pembelajaran Mandiri Terhadap Kemampuan Akademik Mahasiswa D 3 Kebidanan Pada Mata Kuliah ASKEB IV








BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru dan siswa serta komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Dalam proses  pembelajaran guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal.
Pembelajaran berpusat  pada  mahasiswa  (student centered learning) telah banyak dilaksanakan dalam perkuliahan. Student centered learning (SCL) berarti menempatkan siswa sebagai pusat dari kegiatan belajar. Pergerakan konsep tersebut didukung pula oleh penelitian mengenai bagaimana kerja otak manusia yang menyebutkan bahwa siswa belajar secara lebih baik dengan cara mengalami langsung dan mengontrol proses belajar tersebut.1
Penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan pembelajaran berbasis SCL memberikan banyak manfaat, seperti peningkatan keterampilan dalam belajar (study skills) dan pemahaman atau peningkatan partisipasi dan motivasi. Survei kepada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada mengenai prioritas antara penyelenggaraan pembelajaran SCL dan TCL (teacher centered learning) menunjukkan bahwa 94% mahasiswa lebih menyukai pembelajaran berbasis SCL.1
Penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada tersebut menunjukkan bahwa gaya belajar aktif mahasiswa mendukung keyakinannya untuk mampu mengatasi tantangan dalam perkuliahan yang dihadapi dan keyakinan untuk mendapatkan kesuksesan dalam belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis SCL yang mengeksplorasi keaktifan mahasiswa dapat berlangsung dengan baik ketika mahasiswa memiliki gaya belajar aktif. Belajar aktif dengan menggunakan eksperimentasi dan belajar dengan cara bekerja sama dengan rekan sebaya. 2
Pemilihan strategi dalam proses pembelajaran diharapkan mewadahi minat dan referensi siswa dalam belajar karena keberhasilan penyelenggaraan pembelajaran sangat ditentukan oleh faktor tersebut. Siswa yang kurang memiliki minat terhadap proses pembelajaran akan memiliki motivasi yang minim sehingga keterlibatan siswa dalam pembelajaran juga akan minim.
Terdapat beragam metode SCL salah satu diantaranya adalah metode peer teaching. Metode peer teaching adalah suatu metode yang memfasilitasi mahasiswa yang kemampuannya berbeda-beda. Mahasiswa yang mempunyai daya tanggap lebih tentang materi yang dipelajari, dapat menunjukkan kepedulian dan tanggung jawabnya terhadap teman-temannya, sehingga mahasiswa dapat mengaktualisasikan kemampuan lebihnya untuk bersikap peduli terhadap teman-temannya yang kurang mampu dan bertanggung jawab bersama dalam belajar, serta menumbuhkan rasa percaya diri.
Zacharopoulou (2006) mendeteksi kenaikan-kenaikan nilai pada mata kuliah matematika dan statistika sebesar 74%, kenaikan kemampuan mahasiswa untuk berkomunikasi di dalam kelas dan meningkatkan jiwa kepemimpinan mahasiswa dengan menggunakan teknik peer teaching.3
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Khomari Wijaya mengenai upaya peningkatan kompetensi praktik siswa pada diklat kelistrikan otomotif dengan metode peer teaching, menyimpulkan  bahwa  proses  pembelajaran  pada diklat kelistrikan otomotif dengan metode peer teaching bisa meningkatkan kemampuan praktik siswa mencapai 81,25. Kesimpulan penelitian ini adalah kompetensi praktik siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan metode peer teaching.3
Manfaat dari penggunaan metode peer teaching adalah dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan untuk kelas besar, merupakan media bagi mahasiswa untuk memunculkan sifat-sifat unggulnya dan bagi institusi kegiatan ini merupakan track record yang positif.
Saat ini di Indonesia telah berdiri lebih dari tujuh ratus institusi pendidikan D3 Kebidanan. Namun, perkembangan Program D3 Kebidanan yang sedemikian pesat nyatanya belum mampu menjawab tantangan kebutuhan bidan yang kompeten. Menurut Kepala Dinas Kesehatan ProIVinsi Jawa Barat bahwa upaya yang harus dilakukan adalah mempersiapkan bidan, mempersiapkan institusi, dan mempersiapkan masyarakat itu sendiri. Bidan harus terampil, institusi harus bisa mencetak bidan-bidan baru yang bermutu, dan masyarakat harus memahami dengan baik kesehatan berproduksi.4
Untuk dapat mampu menghasilkan bidan-bidan yang kompeten di buatlah suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada keaktifan mahasiswa. Pada metode ini mahasiswa dituntut untuk berfikir secara aktif, kreatif dan dapat menyelesaikan masalah-masalah serta mampu mendiskusikan materi mana saja pada mata kuliah yang belum dipahami, sehingga ketika lulus nanti mahasiswa kebidanan ini sudah menguasai secara dalam materi-materi yang diajarkan di institusi dan mampu menjadi bidan yang berkompeten.
Program Studi D3 Kebidanan XXX mengadopsi kurikulum berbasis kompetensi tahun 2011, dengan begitu semua praktik kebidanan dilaksanakan pada semester IV dan V. Penerapan Student Centered Learning (SCL) telah diaplikasikan pada proses pembelajaran di  D3 Kebidanan XXX, dengan menggunakan SCL mahasiswa diharapkan bisa lebih aktif untuk mencari sendiri apa yang ingin dipelajari.
Berdasarkan hasil wawancara pada 12 orang mahasiswa tingkat III, ketika ditanyakan mengenai materi apa yang tidak dimengerti dan bagaimana cara penyelesaiannya, 58,4% diantaranya memilih untuk dijelaskan oleh temannya yang mengerti akan materi tersebut. Mereka malu dan enggan untuk bertanya kepada dosennya, padahal dosen telah memberikan kesempatan jika ada mahasiswa yang masih belum jelas akan materi yang diajarkan
Dari latar belakang diatas dan belum adanya penelitian mengenai peer teaching khususnya di D3 Kebidanan XXX maka peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Metode Pembelajaran Mandiri Terhadap Kemampuan Akademik Mahasiswa D 3 Kebidanan Pada Mata Kuliah ASKEB IV di XXX tahun 2014”

B.     Identifikasi Masalah
Bagaimana Pengaruh metode pembelajaran mandiri terhadap kemampuan akademik mahasiswa D 3 Kebidanan pada mata kuliah ASKEB IV di XXX tahun 2014

C.    Tujuan Penelitian
a.      Tujuan Umum
Mengetahui Pengaruh metode pembelajaran mandiri terhadap kemampuan akademik mahasiswa D 3 Kebidanan pada mata kuliah ASKEB IV di XXX tahun 2014
b.      Tujuan Khusus
1.        Mengetahui hasil belajar mahasiswa sebelum dilakukan metode peer teaching.
2.        Mengetahui hasil belajar mahasiswa setelah dilakukan metode peer teaching
3.        Mengetahui perbandingan dari pretes dan postes mahasiswa setelah dilakukan metode peer teaching.

D.    Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa Tingkat II semester 4, dengan mencari data tentang kemampuan belajar dengan metode pembelajan mandiri, periode Juni – Juli 2014.

E.     Kegunaan
1.      Manfaat teoritis
a.      Secara umum penelitian memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berperan sebagai umpan balik dalam dunia pendidikan. Dan juga memberikan gambaran yang jelas pada dosen tentang pendekatan peer-teaching dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
b.      Bagi Peneliti
Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam memahami peningkatan hasil belajar mahasiswa melalui pendekatan peer  teaching.
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi mahasiswa
Dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran.

b.      Bagi Dosen
Dapat digunakan sebagai metode pembelajaran melalui pendekatan peer teaching dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar mahasiswa.
c.       Bagi Peneliti Lainnya
Dapat digunakan sebagai bahan acuan dan pertimbangan pengembangan penelitian yang sejenis.





DOWNLOAD KTI FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI


PASSWORD

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)