Hubungan Pengetahuan Tentang persalinan yang
aman Dengan Pemilihan Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah kesehatan dan
mortalitas sangat erat hubungannya dengan Angka Kematian Ibu (AKI) atau lebih
dikenal dengan istilah maternal mortality (kematian maternal). Kematian
maternal adalah kematian seorang ibu yang terjadi selama masa
kehamilan atau kematian sampai 42 hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa
memperhatikan lama atau tempat penanganan kehamilan, sebagai komplikasi
persalinan atau nifas, dengan penyebab terkait atau diperberat oleh kehamilan
dan manajemen kehamilan, tetapi bukan karena kecelakaan(1).
Dalam target MDGs 2015 yakni menurunkan AKI dan AKB
adalah 102 dan 23/100.000 kelahiran hidup. Sementara menurut
hasil SDKI 2013
AKI dan AKB di Indonesia mencapai 359 dan 228 per 100.000 kelahiran hidup(2). Untuk AKI dan AKB berdasarkan data
Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2013 yakni 343 dan 217/ 100.000 kelahiran(3), untuk data AKI dan AKB di Dinkes Kabupaten XXX 2013 mencapai 78 dan 114/49594
kelahiran(4). Dan masih terdapat AKI dan AKB di Puskesmas PONED XXX yaitu
1 dan 8 dari 989 kelahiran. Sementara indikator derajat kesehatan masyarakat adalah
AKI dan AKB(3).
Untuk
mengatasi masalah ini pemerintah Indonesia melalui Departemen Kesehatan telah
mengeluarkan kebijakan pendekatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
berkualitas kepada masyarakat melalui Making Pregnancy Safer (MPS). Salah satu
target MPS yang telah ditetapkan untuk tahun 2010 adalah meningkatkan cakupan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terampil menjadi 90% (2).
Di Indonesia pemanfaatan
pertolongan persalinan oleh bidan masih rendah dibandingkan dengan indikator
yang telah ditetapkan. Fenomena dukun bayi merupakan salah satu bagian yang
cukup besar pengaruhnya dalam menentukan status kesehatan ibu dan bayi. Pertolongan
persalinan oleh paraji menurut WHO relatif masih tinggi yaitu sekitar 70%
sampai 80%. Di Indonesia pertolongan persalinan oleh paraji sebesar 40%. Presentase persalinan
ditolong tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013 ialah sebesar
87,3%(3). Angka capaian tersebut belum memenuhi target renstra tahun 2013
yang sebesar 90% (2).
Menurut
data berdasarkan Dinkes Kabupaten XXX
Tahun 2013, persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mencapai
43336 persalinan (75,8%) dan data persalinan yang ditolong oleh dukun mencapai
3,8% atau sebanyak 2175 persalinan(4).
Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pengembangan kesehatan di suatu wilayah kerja(2). Dengan demikian Puskesmas memiliki peranan
penting terutama dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang
pentingnya pemanfaatan penolong persalinan oleh bidan ataupun petugas kesehatan
yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi
adalah salah satu program Kesehatan Ibu dan Anak-Keluarga Berencana (KIA-KB).
Berdasarkan data yang didapat dari Puskesmas PONED XXX pada Tahun 2013, terdapat 74,6% persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan, atau sejumlah 812 persalinan dari 989
persalinan. Sisanya, persalinan ditolong oleh dukun paraji yaitu sebanyak 16,3%
atau sebanyak 177 persalinan. Pencapaian cakupan
penolong persalinan di wilayah Puskesmas PONED XXX terbilang rendah, juga termasuk Desa XXX dengan cakupan linakes sebesar
45 persalinan dan nonakes sebesar 7 persalinan pada Bulan Januari-Mei 2014 jika dibandingkan dengan Indikator Indonesia Sehat yaitu sebesar
90% (5).
Pada studi pendahuluan
awal pada Bulan Mei, hasil wawancara yang di lakukan di Desa XXX Wilayah Kerja Puskesmas
PONED XXX terhadap 15 orang ibu hamil trimester
III tentang pemilihan tempat persalinan terdapat 9 orang yang memilih tempat persalinan di rumah, dengan alasan yang variatif seperti tidak
adanya perbedaan antara bersalin di Puskesmas ataupun di rumah, persalinan di
rumah lebih nyaman dibandingkan di Puskesmas, dan pemikiran bahwa bersalin di
Puskesmas menakutkan. Sementara hanya
6 orang yang memilih untuk bersalin
di fasilitas kesehatan.
Berdasarkan survey
pendahuluan di lapangan, fenomena yang ditemukan menunjukkan bahwa banyak
faktor yang mengakibatkan keluarga mendukung ibu bersalin di dukun bayi, diantaranya adalah kurangnya pengetahuan ibu
lebih dalam tentang persalinan persalinan yang aman.
Berdasarkan uraian latar
belakang penelitian, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian “Hubungan Pengetahuan Tentang persalinan yang aman
Dengan Pemilihan Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III Di Desa XXX
Wilayah Kerja Puskesmas PONED XXX Tahun 2014”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah
terdapat hubungan pengetahuan tentang persalinan yang aman dengan pemilihan penolong
persalinan pada ibu hamil trimester III di
Desa XXX Wilayah Kerja Pukesmas PONED XXX tahun 2014?”.
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Mengetahui
hubungan pengetahuan tentang persalinan yang aman dengan pemilihan penolong persalinan
pada ibu hamil trimester III di Desa XXX Wilayah Kerja Pukesmas PONED XXX tahun
2014
2.
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang
persalinan yang aman di Desa XXX Wilayah Kerja Pukesmas PONED XXX tahun 2014.
b. Untuk mengetahui jumlah pemilihan penolong persalinan pada Ibu hamil trimester III di Desa XXX Wilayah Kerja
Pukesmas PONED XXX tahun 2014.
D.
Ruang Lingkup Penelitian
Pada
penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian, yaitu objek
penelitian hanya pada ibu hamil trimester III di Desa XXX Wilayah Kerja Puskesmas
PONED XXX. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Crossectional, dimana variabel independen dan variabel dependen diteliti secara
bersamaan, untuk data penelitian
menggunakan data primer dan sekunder, sedangkan Instrumen
penelitian yang dipakai adalah kuesioner untuk kedua variabel.
E.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
a.
Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan kepustakaan atau
referensi yang bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan, sebagai bahan
dokumentasi dan bahan perbandingan untuk mahasiswa program study DIII Kebidanan
XXX dalam melakukan penelitian sejenis selanjutnya sehingga diperoleh
penelitian yang lebih baik.
b.
Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman
dan wawasan bagi penulis di bidang kesehatan, dapat mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh selama kuliah untuk kepentingan umum serta dapat meningkatkan
kualitas dari segi teknik maupun metodenya jika melakukan penelitian lagi.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi Responden
Diharapkan hasil
penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman ibu tentang persalinan yang aman.
b.
Bagi Institusi Pelayanan
Sebagai sumbangan
pemikiran dan sebagai evaluasi bagi peningkatan upaya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
Pukesmas PONED XXX mengenai hubungan pengetahuan ibu hamil tentang persalinan yang aman dengan pemilihan penolong persalinan di Puskesmas PONED XXX.
c.
Bagi Profesi
Sebagai evaluasi bagi
peningkatan upaya pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan.
DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PASSWORD
Comments
Post a Comment