Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Hubungan Kesiapan Ibu Dalam Merawat Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Dengan Kemampuan Merawat Tali Pusat


Hubungan Kesiapan Ibu Dalam Merawat Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Dengan Kemampuan Merawat Tali Pusat







BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena inilah yang selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit. Sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayi (umbilical stump), akan mengering dan biasanya akan terlepas sendiri dalam waktu 1-3 hari. Meskipun ada juga yang baru lepas setelah 4 hari, faktor pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat merupakan faktor yang penting karena dengan pengetahuan yang baik tentang perawatan tali pusat seorang ibu diharapkan dapat melaksanakan perawatan tali pusat bagi bayinya secara baik sehingga dapat menghindarkan terjadinya tetanus neonatarum, sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behaviour).(1)
Penelitian menunjukkan bahwa tali pusat yang dibersihkan dengan air dan sabun cenderung lebih cepat puput (lepas)daripada tali pusat yang diberikan dengan alkohol.tali pusat juga tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena akan membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga menimbulkan resiko infeksi. Biarkan tali pusat lepas dengan sendirinya. Jangan memegang-megang atau bahkan menariknya meskipun Anda gemas melihat bagian tali pusat yang ‘menggantung’ di perut bayi hanya tinggal selembar benang. Bila tali pusat belum juga puput setelah 4 minggu atau bila terlihat adanya tanda-tanda infeksi seperti pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya berwarna merah, keluar cairan yang berbau, ada darah yang keluar terus-menerus, atau bayi demam tanpa sebab yang jelas, segera hubungi dokter. Setelah tali pusat lepas, terkadang pusat bayi terlihat menonjol.Dalam budaya kita ada anjuran untuk menempelkan uang logam (binggel) di atas pusat bayi setelah tali pusatnya puput. Tujuannya agar pusat anak tidak menonjol (bodong), padahal tanpa diberi pemberat pun (uang logam), lama-lama tonjolannya tersebut akan menghilang dan sesungguhnya, pusat bodong atau tidak lebih dipengaruhi oleh faktor genetik (EG) image source.(2)
Infeksi  tali  pusat  adalah  suatu  penyakit  toksemik  akut  yang disebabkan  oleh clostridium tetani dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran.Akibat kesalah merawat tali pusat pada bayi baru lahir akan terjadi infeksi karena kuman,persalinan dan tradisi.(3)
Berdasarkan data yang didapat dari Puskesmas XXX selama bulan Januari-mei 2014 di wilayah kerja Puskesmas XXX terdapat ibu nifas berjumlah 70 orang ibu nifas, bayi baru lahir 70, jumlah resiko tinggi neonatus sebanyak 17 orang. 4 bayi  baru lahir rendah, 5 bayi asfiksia,8 bayi mengalami kemerahan pada tali pusat dan infeksi pada tali pusat.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas bahwa masih rendahnya kesiapan ibu dalam  merawat tali pusat pada bayi baru lahir dengan kemampuan merawat tali pusat, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah Hubungan Kesiapan Ibu Dalam Merawat Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Dengan Kemampuan Merawat Tali Pusat di Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2014.

C.      Tujuan Penelitian
1.         Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan kesiapan ibu dalam merawat tali pusat pada bayi baru lahir dengan kemampuan dalam merawat tali pusat diwilayah  kerja PKM XXX tahun 2014.
2.         Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini Untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu diwilayah kerja PKM XXX tahun 2014 tentang merawat tali pusat:
a.         Mengetahui gambaran kesiapan ibu dalam merawat tali pusat pada bayi baru lahir diwilayah kerja PKM XXX tahun 2014.
b.        Mengetahui gambaran perawatan tali pusat pada bayi baru lahir diwilayah kerja PKM XXX  tahun 2014.
c.         Mengetahui hubungan kesiapan ibu dalam merawat tali pusat pada bayi baru lahir dengan kemampuan merawat tali pusat diwilayah kerja PKM XXX tahun 2014.                            
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         
D.      Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini mencakup hubungan kesiapan ibu dalam merawat tali pusat pada bayi baru lahir dengan kemampuan merawat tali pusat di Desa XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.

E.       Manfaat Penelitian
1.         Manfaat Teoritis
a.        Bagi Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman dan wawasan dalam penelitian serta sebagai bahan untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah.
b.        Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat khususnya dalam memperbanyak referensi tentang perawatan tali pusat sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya.


2.         Manfaat Praktis  
a.        Bagi Puskesmas
Dalam hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan (bidan) untuk lebih meningkatakan konseling tentang pelayanan perawatan tali pusat kepada ibu yang mempunyai bayi baru lahir umur 0-3 hari/<7 hari.
b.        Bagi Responden
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu tentang perawatan tali pusat.
c.         Profesi
Peneliti diharapkan bisa digunakan sebagai referensi penulisan penelitian berikut.

 




DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI


PASSWORD 

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)