Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kepatuhan Calon Pengantin Dalam Melakukan Imunisasi TT
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya merupakan upaya yang sangat komplek dan membutuhkan waktu yang sangat
panjang. Oleh karena itu dilakukan usaha yang berkesinambungan dan terpadu.
Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas ini, perlu dilakukan
sedini mungkin sejak usia bayi atau dalam usia kehamilan. Hal ini disebabkan
karena ibu dan bayi merupakan kelompok yang mempunyai tingkat kerentanan yang
besar terhadap penyakit dan kematian. Untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian bayi tersebut, pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya adalah
pemberian Imunisasi pada bayi dan pada ibu hamil.
Imunisasi merupakan pencegahan yang
efektif, mudah, dan murah untuk menghindari terjadinya penyakit infeksi yang
berbahaya. Melalui imunisasi, seorang individu akan menjadi kebal terhadap
penyakit infeksi tertentu. Imunisasi memberikan perlindungan, pencegahan,
sekalipun kekebalan tubuh dan memperkecil kemungkinan penularan penyakit,
sehingga anak – anak dapat terhindar dari penyakit – penyakit tertentu yang
dapat menimbulkan kecacatan bahkan kematian. Program imunisasi dirasakan sangat
penting bagi masyarakat khususnya untuk ibu hamil, bayi baru lahir, anak
sekolah, dan wanita usia subur termasuk calon pengantin. Bayi dan anak – anak
merupakan kelompok anak yang sangat rentan
terserang penyakit sebab daya tahan tubuh mereka yang masih rendah. Oleh sebab itu,
pemerintah mewajibkan pemberian imunisasi dasar pada bayi dan imunisasi Tetanus
Toxoid (TT) pada ibu hamil.1
Imunisasi yang berkaitan dengan upaya
penurunan kematian bayi diantaranya adalah pemberian imunisasi TT (Teetanus
Toxoid) kepada calon pengantin wanita dan ibu hamil. Pada ibu hamil, imunisasi
TT ini diberikan selama masa kehamilannya dengan frekuensi dua kali dan
interval waktu minimal empat minggu. Tujuan imunisasi ini adalah memberikan
kekebalan terhadap penyakit tetanus neonatorium kepada bayi yang akan
dilahirkan dengan tingkat perlindungan vaksin sebesar 90 – 95 %. Oleh karena
itu cakupan imunisasi TT ibu hamil perlu ditingkatkan secara sunguh – sungguh
dan menyeluruh.2
Imunisasi
tetanus toksoid (vaksin tetanus toksoid) merupakan salah satu upaya yang dilakukan
dalam rangka pencegahan penyakit tetanus. Tetanus adalah penyakit serius
yang disebabkan oleh bakteri Bakteri Clostridium tetani yang tinggal di tanah,
debu, barang berkarat, kotoran hewan, dsb. Imunisasi tetanus toxoid
menghadapkan individu untuk sejumlah kecil bakteri yang menyebabkan tubuh untuk
mengembangkan kekebalan terhadap penyakit.3
Menurut WHO (2010), angka kejadian
infeksi tetanus neonatorum tahun 2009 mencapai 13% dari seluruh jumlah bayi
lahir di dunia. Angka kejadian di wilayah Asia Tenggara tahun 2009 mencapai 13%
dan di Indonesia mencapai 15%. Tetanus neonatorum di Indonesia menyebabkan 50%
kematian perinatal dan menyumbangkan 20% kematian bayi. Angka kejadian 6-7/100
kelahiran hidup di perkotaan dan 11-23/100 kelahiran hidup di pedesaan.
Sedangkan angka kejadian tetanus pada anak di rumah sakit 7-40 kasus/tahun, 50%
terjadi pada kelompok 5-9 tahun, 30% kelompok 1-4 tahun, 18% kelompok > 10
tahun, dan sisanya pada bayi <12 bulan. Angka kematian keseluruhan antara
6,7-30%.4
Menurut data Departemen Kesehatan RI,
75 % kematian bayi terjadi pada masa
perinatal. Kematian neonatal kelompok umur 8-28 hari tertinggi adalah infeksi
sebesar 57,1 % (termasuk tetanus, sepsis, pneumonia, diare) proporsi kematian karena
tetanus neonatorum 9,5 %.5
Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat, pada tahun 2007 angka kematian bayi di jawa barat sebesar 39/1000
kelahiran hidup. Kasus kematian neonatal memiliki proporsi sebesar 68 % dari
kematian bayi 56% disebabkan karena infeksi tetanus pada masa perinatal.6
Menurut data Dinas Kesehatan
Kabupaten XXX pada tahun 2013 jumlah kematian bayi yang disebabkan oleh Tetanus
Neonatorum berjumlah 2 orang dari 39.373 kelahiran hidup.7
Pada tahun 2013,
cakupan imunisasi TT di Kabupaten XXX telah mencapai 134,30% untuk pemberian TT1,
sedangkan untuk TT2 mencapai 37,73%, untuk TT3
mencapai 13,33%, TT4 mencapai 7,74% dan TT5 mencapai
8,80%. Sedangkan di wilayah kerja puskesmas XXX cakupan imunisasi TT pada tahun
2013 mencapai 72,12 untuk TT1, sedangkan TT2 mencapai
27,57%, TT3 mencapai 14,70%, TT4 mencapai 10,71% dan TT5
mencapai 13,75%.
Berdasarkan latar
belakang di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Faktor-faktor yang
mempengaruhi Kepatuhan Calon Pengantin dalam melakukan Imunisasi TT di Puskesmas
Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014”
B.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang telah diuraikan diatas perumusan masalah ini adalah Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kepatuhan Calon Pengantin Dalam Melakukan Imunisasi TT di
Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
calon pengantin dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas poned XXX Kecamatan XXX
Kabupaten XXX Tahun 2014.
2.
Tujuan
Khusus
Secara khusus penelitian ini
bertujuan untuk :
a.
Untuk
mengetahui faktor penyebab pengetahuan yang mempengaruhi kepatuhan calon
pengantin dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten
XXX Tahun 2014.
b. Untuk mengetahui faktor penyebab sikap yang
mempengaruhi kepatuhan calon pengantin dalam melakukan imunisasi TT di
Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
c.
Untuk
mengetahui faktor penyebab pendidikan yang mempengaruhi kepatuhan calon
pengantin dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten
XXX Tahun 2014.
d.
Untuk
mengetahui faktor penyebab pekerjaan yang mempengaruhi kepatuhan calon
pengantin dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten
XXX Tahun 2014.
D. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan calon
pengantin dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi :
1.
Bagi
Institusi Pendidikan
Hasil Penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam
memberikan pengajaran yang berkaitan dengan masalah kepatuhan ibu dalam
melakukan imunisasi TT calon pengantin serta untuk menambah sumber referensi di
perpustakaan Poltekes Yapkesbi DIII Kebidanan.
2.
Bagi
Peneliti
Sebagai proses pembelajaran dalam melakukan penelitian awal agar mampu menganalisa untuk bekal setelah
menyelesaikan pendidikan.
3.
Bagi
Puskesmas Poned XXX
Diharapkan
bermanfaat bagi petugas kesehatan dan masyarakat sebagai masukan dan bahan
evaluasi untuk data dasar.
4.
Bagi
Responden
Dengan adanya
penelitian ini diharapkan semua calon pengantin dapat mengetahui faktor dan
sebab yang terjadi jika tidak melakukan imunisasi TT. Sehingga dengan
mengetahui sebab seperti itu maka ibu dapat melakukan pencegahan dengan slah
satu cara yaitu melakukan imunisasi TT.
DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PASSWORD
Good
ReplyDelete