Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Calon Pengantin Dalam Melakukan Imunisasi TT


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Calon Pengantin Dalam Melakukan Imunisasi TT








BAB I
  PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya merupakan upaya yang sangat komplek dan membutuhkan waktu yang sangat panjang. Oleh karena itu dilakukan usaha yang berkesinambungan dan terpadu. Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas ini, perlu dilakukan sedini mungkin sejak usia bayi atau dalam usia kehamilan. Hal ini disebabkan karena ibu dan bayi merupakan kelompok yang mempunyai tingkat kerentanan yang besar terhadap penyakit dan kematian. Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi tersebut, pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya adalah pemberian Imunisasi pada bayi dan pada ibu hamil.
Imunisasi merupakan pencegahan yang efektif, mudah, dan murah untuk menghindari terjadinya penyakit infeksi yang berbahaya. Melalui imunisasi, seorang individu akan menjadi kebal terhadap penyakit infeksi tertentu. Imunisasi memberikan perlindungan, pencegahan, sekalipun kekebalan tubuh dan memperkecil kemungkinan penularan penyakit, sehingga anak – anak dapat terhindar dari penyakit – penyakit tertentu yang dapat menimbulkan kecacatan bahkan kematian. Program imunisasi dirasakan sangat penting bagi masyarakat khususnya untuk ibu hamil, bayi baru lahir, anak sekolah, dan wanita usia subur termasuk calon pengantin. Bayi dan anak – anak merupakan kelompok anak yang sangat rentan  terserang penyakit sebab daya tahan tubuh mereka yang masih rendah. Oleh sebab itu, pemerintah mewajibkan pemberian imunisasi dasar pada bayi dan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil.1
Imunisasi yang berkaitan dengan upaya penurunan kematian bayi diantaranya adalah pemberian imunisasi TT (Teetanus Toxoid) kepada calon pengantin wanita dan ibu hamil. Pada ibu hamil, imunisasi TT ini diberikan selama masa kehamilannya dengan frekuensi dua kali dan interval waktu minimal empat minggu. Tujuan imunisasi ini adalah memberikan kekebalan terhadap penyakit tetanus neonatorium kepada bayi yang akan dilahirkan dengan tingkat perlindungan vaksin sebesar 90 – 95 %. Oleh karena itu cakupan imunisasi TT ibu hamil perlu ditingkatkan secara sunguh – sungguh dan menyeluruh.2
Imunisasi tetanus toksoid (vaksin tetanus toksoid) merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit tetanus. Tetanus adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri Bakteri Clostridium tetani yang tinggal di tanah, debu, barang berkarat, kotoran hewan, dsb. Imunisasi tetanus toxoid menghadapkan individu untuk sejumlah kecil bakteri yang menyebabkan tubuh untuk mengembangkan kekebalan terhadap penyakit.3
Menurut WHO (2010), angka kejadian infeksi tetanus neonatorum tahun 2009 mencapai 13% dari seluruh jumlah bayi lahir di dunia. Angka kejadian di wilayah Asia Tenggara tahun 2009 mencapai 13% dan di Indonesia mencapai 15%. Tetanus neonatorum di Indonesia menyebabkan 50% kematian perinatal dan menyumbangkan 20% kematian bayi. Angka kejadian 6-7/100 kelahiran hidup di perkotaan dan 11-23/100 kelahiran hidup di pedesaan. Sedangkan angka kejadian tetanus pada anak di rumah sakit 7-40 kasus/tahun, 50% terjadi pada kelompok 5-9 tahun, 30% kelompok 1-4 tahun, 18% kelompok > 10 tahun, dan sisanya pada bayi <12 bulan. Angka kematian keseluruhan antara 6,7-30%.4
Menurut data Departemen Kesehatan RI, 75 %  kematian bayi terjadi pada masa perinatal. Kematian neonatal kelompok umur 8-28 hari tertinggi adalah infeksi sebesar 57,1 % (termasuk tetanus, sepsis, pneumonia, diare) proporsi kematian karena tetanus neonatorum 9,5 %.5
Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2007 angka kematian bayi di jawa barat sebesar 39/1000 kelahiran hidup. Kasus kematian neonatal memiliki proporsi sebesar 68 % dari kematian bayi 56% disebabkan karena infeksi tetanus pada masa perinatal.6
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada tahun 2013 jumlah kematian bayi yang disebabkan oleh Tetanus Neonatorum berjumlah 2 orang dari 39.373 kelahiran hidup.7
Pada tahun 2013, cakupan imunisasi TT di Kabupaten XXX telah mencapai 134,30% untuk pemberian TT1, sedangkan untuk TT2 mencapai 37,73%, untuk TT3 mencapai 13,33%, TT4 mencapai 7,74% dan TT5 mencapai 8,80%. Sedangkan di wilayah kerja puskesmas XXX cakupan imunisasi TT pada tahun 2013 mencapai 72,12 untuk TT1, sedangkan TT2 mencapai 27,57%, TT3 mencapai 14,70%, TT4 mencapai 10,71% dan TT5 mencapai 13,75%.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepatuhan Calon Pengantin dalam melakukan Imunisasi TT di Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014

B.           Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas perumusan masalah ini adalah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Calon Pengantin Dalam Melakukan Imunisasi TT di Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.

C.      Tujuan Penelitian
1.         Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui  factor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan calon pengantin dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
2.         Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
a.         Untuk mengetahui faktor penyebab pengetahuan yang mempengaruhi kepatuhan calon pengantin dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
b.      Untuk mengetahui faktor penyebab sikap yang mempengaruhi kepatuhan calon pengantin dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
c.          Untuk mengetahui faktor penyebab pendidikan yang mempengaruhi kepatuhan calon pengantin dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
d.         Untuk mengetahui faktor penyebab pekerjaan yang mempengaruhi kepatuhan calon pengantin dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.

D.      Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan calon pengantin dalam melakukan imunisasi TT di Puskesmas Poned XXX Kecamatan XXX  Kabupaten XXX Tahun 2014.


E.       Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi :
1.      Bagi Institusi Pendidikan
Hasil Penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan pengajaran yang berkaitan dengan masalah kepatuhan ibu dalam melakukan imunisasi TT calon pengantin serta untuk menambah sumber referensi di perpustakaan Poltekes Yapkesbi DIII Kebidanan.

2.      Bagi Peneliti
Sebagai proses pembelajaran dalam melakukan penelitian awal agar mampu menganalisa untuk bekal setelah menyelesaikan pendidikan.

3.      Bagi Puskesmas Poned XXX
Diharapkan bermanfaat bagi petugas kesehatan dan masyarakat sebagai masukan dan bahan evaluasi untuk data dasar.

4.      Bagi Responden
Dengan adanya penelitian ini diharapkan semua calon pengantin dapat mengetahui faktor dan sebab yang terjadi jika tidak melakukan imunisasi TT. Sehingga dengan mengetahui sebab seperti itu maka ibu dapat melakukan pencegahan dengan slah satu cara yaitu melakukan imunisasi TT.





DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI


PASSWORD 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)