Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Ketuban Pecah Dini


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Ketuban Pecah Dini








                                                 BAB I                                   
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Menurut data yang diperoleh dari WHO, angka kematian ibu di Indonesia mencapai 9.900 orang dari 4,5 juta keseluruhan kelahiran pada tahun 2012. Hal itu sama dengan 66 pesawat Boeing 737 seri 400 jatuh dan seluruh penumpangnya meninggal.
Menurut WHO, kejadian ketuban pecah dini (KPD) berkisar 5-10% dari semua kelahiran. KPD preterm terjadi 1% dari semua kehamilan dan 70% kassus KPD terjadi pada kehamilan aterm. Adapun 30% kasus KPD merupakan penyebab kelahiran prematur.
Pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian Ibu menurun sebesar 3/4 dalam kurun waktu 1990-2015 dan Angka Kematian Bayi dan Balita menurun sebesar 2/3dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102/100.000 Kelahiran Hidupdan Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi 23/1.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Balita dari 97 menjadi 32/1.000 Kelahiran Hidup.
Kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah besar. Angka Kematian Ibu (AKI) saat persalinan di Indonesia ternyata tergolong tinggi. Berdasarkan data dari Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, tercatat AKI adalah 102 dari 100.000 kelahiran, angka ini turun dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 288 orang dari 100.000 kelahiran. (1)
Tiga penyebab utama adalah pendarahan, Pre eklamsi dan infeksi. Salah satu penyebab infeksi adalah kejadian ketuban pecah dini yangtidak segera mendapatkan penanganan. (1).
Berdasarkan data dari dinas kesehatan provinsi jawa barat tahun 2013 AKI adalah 758 kelahiran hidup dan AKB 4.108 kelahiran hidup.
Dilihat data dari dinas kesehatan kabupaten XXX Angka Kematian Ibu tahun 2013 (78 Kasus) dari 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi atau neonatal 390 dari 1.000 kelahiran hidup.
Kejadian kasus kematian ibu di wilayah binaan puskesmas XXX pada tahun 2013 adalah 4 orang.penyebab kematian ibu di wilayah binaan puskesmas XXX antara lain:postpartum 22 hari dengan penyakit DM dan jantung 1 orang, perdarahan post partum (Retention placenta) 1 orang, kehamilan gemeli dengan penyakit jantung 1 orang ,post partum dengan preeclampsia berat dan post tindakan operasi section caesaria 2 hari 1 orang.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di puskesmas XXX  menunjukan bahwa jumlah pasien yang mengalami ketuban pecah dini dari bulan Januari-april Tahun 2014 adalah 75 pasien dari 300 kelahiran di puskesmas tersebut.(2)
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Ketuban Pecah Dini di Puskesmas XXXKabupaten XXX pada  periode Januari-April Tahun 2014”.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan data yang di dapat dari puskesmas XXX menunjukan bahwa jumlah pasien yang mengalami ketuban pecah dini dari bulan Januari-mei Tahun 2014 adalah 75 pasien dari 300 kelahiran. penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ketuban pecah dini di Puskesmas Poned XXX tahun 2014”.
                                       
C.  Tujuan penelitian
1.    Tujuan Umum
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ketuban pecah dini di puskesmas poned XXX tahun 2014.
2.    Tujuan Khusus
1.      univariat
a.       Mengidentifikasi distribusi frekuensi inkompetensi serviks di puskesmas XXX tahun 2014.
b.      Mengidentifikasi distribusi frekuensi peregangan rahim di puskesmas XXX tahun 2014.
c.       Mengidentifikasi distribusi frekuensi riwayat ketuban pecah dini sebelumnya di puskesmas XXX tahun 2014.
d.      Mengidentifikasi distribusi frekuensi kerusakan selaput ketuban di puskesmas XXX tahun 2014.
e.       Mengidentifikasi distribusi frekuensi trauma di puskesmas XXX tahun 2014
f.       Mengidentifikasi distribusi frekuensi ketuban pecah dini di puskesmas XXX tahun 2014.
2.      Bivariat
a.       Mengidentifikasi terjadinya ketuban pecah dini (KPD) yang dipengaruhi oleh inkompetensi servik di puskesmas poned XXX kabupaten XXX periode januari – april tahun 2014.
b.      Mengidentifikasi terjadinya ketuban pecah dini (KPD) yang dipengaruhi oleh peregangan rahim yang berlebih (gemeli, polihidramnion) di puskesmas poned XXX Kabupaten XXX pada periode Januari-April Tahun 2014.
c.       Mengidentifikasi terjadinya ketuban pecah dini (KPD) yang dipengaruhi oleh riwayat ketuban pecah dini sebelumnya di puskesmas poned XXX Kabupaten XXX pada periode Januari-AprilTahun 2014.
d.      Mengidentifikasi terjadinya ketuban pecah dini (KPD) yang dipengaruhi oleh kelainan atau kerusakan selaput ketuban di puskesmas XXX Kabupaten XXX pada periode Januari-April Tahun 2014.
e.       Mengidentifikasi terjadinya ketuban pecah dini (KPD) yang dipengaruhi oleh trauma di puskesmasponed XXX kabupaten XXX tahun 2014.

D.  Ruang Lingkup
Pada penelitian dilakukan di puskesmas poned XXX kabupaten XXX pada bulan Juni – Juli tahun 2014, penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ketuban pecah dini, karena pada penelitian ini adalah ibu yang mengalami ketuban pecah dini.

E.  Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
a.    Bagi Peneliti
Dapat mengaplikasikan ilmu, khususnya ilmu yang berkaitan dengan ilmu kebidanan dan metode penelitian serta menambah wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ketuban pecah dini.
b.   Bagi Institusi
Sebagai kerangka acuan agar dapat dimanfaatkan dan sebagai perbandingan untuk angkatan selanjutnya di XXX.


2.      Manfaat Praktis
a.      Bagi Instansi Terkait
Sebagai bahan masukan untuk pengkajian dan penelitian lebih lanjut tentang kejadian ketuban pecah dini (KPD).
b.      Bagi Responden
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi responden untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya KPD.
 




DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI


PASSWORD 

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)