Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

JOB SHEET KELUARGA BERENCANA (KB)

JOB SHEET KELUARGA BERENCANA (KB)



JIKA GAMBAR TIDAK MUNCUL, SILAHKAN DOWNLOAD VERSI WORD FULL GAMBAR DAN RAPIH >>>> DOWNLOAD




JOB SHEET

TopiK Keterampilan   : Pemasangan IUD
Unit                            : MK pelayanan KB
Waktu                        : 60 menit
Objektif Prilaku siswa : Setelah mempelajari Pelayan KB diharapkan mahasiswa
mampu:
1.      Menyiapkan perlengkapan dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan IUD sesuai dengan prosedur
2.      Melakakukan pemasangan IUD sesuai dengan prosedur secara sistematis
3.      Melakukan pendokumentasian
Metode                        : Demonstrasi
Alat bantu mengajar    :
1.      Jobsheet
2.      Daftar tilik
3.      Phantom
4.      Instrumen alat ( iud kit)
Dosen                          :
Daftar Pustaka                                                   :         
1.      Saifuddin Abdul bari, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : YBPSP 2003, PK-8 s/d Pk-12
2.      Mochtar Rustam, Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC. 1998. Hal 292-307.
3.      Hartanto Hanafi, Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,2002. Hal 203-242.
4.      Mubarokah Saroya, SOAP IUD, Jakarta.
        
5.      Biran E, JNPK-KR, Jakarta, 2003.

DASAR TEORI
PEMASANGAN IUD

IUD (intra uterin device) merupakan alat yang dimasukkan kedalam rahim untuk tujuan kontrasepsi yang digunakan  dalam rahim sebagai pencegah kehamilan. Cara kerjanya sebagai benda asing dalam rahim menimbulkan reaksi peradangan setempat, tembaga yang terdapat pada IUD mempengaruhi reaksi biokimia  dalam rahim yang menyebabkan disfungsi sperma sehingga tidak mampu melakukan pembuahan. IUD relatif aman dan efektif dalam mencegahan kehamilan.
  Kontra indikasi IUD yaitu adanya tanda-tanda  kehamilan ,infeksi panggul, erosi servik, perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya, alergi logam dan kelainan  pada rahim. Efek samping IUD yaitu perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, mules, perdarahan setelah pemasangan, spotting, keputihan, keluhan suami, kehamilan ektopik, ekspulsi, translokasi. IUD jenis copper T 380 A merupakan salah satu bentuk IUD yang digunakan dalam program KB Nasional.

Petunjuk Bagi Mahasiswa
1.      Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia
2.      Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai
3.      Ikuti petunjuk instruksi
4.      Tanyakan kepada instruktur bila terdapat hal hal yang kurang dimengerti atau dipahami
5.      Laporkan hasil kerja setelah melakukan latihan








Keamanan Dan Keselamatan Kerja
1.      Jagalah kesterilan alat dan bahan yang digunakan, serta letakkan peralatan sesuai dengna fungsinya.
2.      Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan hati-hati
3.      Pakailah peralatan sesuai dengan fungsinya
4.      Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan keadaan ibu
5.      Perhatikan tindakan pencegahan infeksi
6.      Pastikan teknik pemasangan IUD
7.      Letakkan peralatan pada tempat yang mudah terjangkau
8.      Berhati-hari saat melakukan tindakan

Peralatan

1.      Bivalue speculum (spekulum cocor bebek)
2.      Tampon tang
3.      Tena kulum
4.      Gunting benang
5.      Mangkuk untuk larutan antiseptic
6.      Sarung tangan dan Scort
7.      Duk steril
8.      Kapas sublimat/cebok
9.      Cairan Antiseptik (Bethadine)
10.  Cairan klorin 0,5%
11.  Korentang
12.  Kassa

Bahan
1.      Phantoom panggul dan uterus
2.      IUD copper T 380 A


Perlengkapan
1.      Meja gyynekologi
2.      Lampu sorot/lampu senter
3.      Kursi duduk
4.      Tempat klorin 0,5 %
5.      Tempat air DTT
6.      Tempat sampah basah dan kering

Prosedur Pelaksanaan

1.      Persiapan :
1)      Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan, serta susunlah secara ergonomis.
2)      Siapkan lingkungan untuk menjaga privacy pasien.
3)      Persiapan pasien :
a.       Informed consent
b.      Pastikan klien telah mengerti prosedur dan tujuan.
c.       Anjurkan pasien untuk berkemih













2.      Langkah-langkah
No
Langkah-langkah
Gambar
1



Jelakan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan klien rasakan pada saat proses pemasangan dan setelah pemasangan dan mempersilahkan pasien untuk bertanya.
Key point :
*  Lakukan dengan ramah dan komunikasi dua arah
*  Pastikan klien mengerti apa yang sudah dijelaskan
gambar1
2

Masukkan lengan IUD di dalam kemasan sterilnya
Key point :
*      Jangan dilakukan lebih dari 5 menit sebelum AKDR masuk ke dalam uterus
*      Tidak menggunakan sarung tangan




CRIM0080
3

Pakai sarung tangan baru dan steril
Key point :
Jaga kesterilan sarung tangan dan jangan sampai terkontaminasi




4

Pasang spekulum
Key Point :
Sebelum dipasang beritahu ibu bahwa akan dipasang alat spekulum
Pastikan spekulum dalam keadaan tertutup, dan masukkan secara miring.

  IMG_0302

5
Usap serviks dengan larutan antiseptik 2 sampai 3 kali.
Key Point :
Satu kassa digunakan untuk satu kali usapan.

DSC00407    
6
Jepit servik dengan tenakulum
Key point :
Pastikan tenakulum pada posisi vertikal (jam 11 atau jam 1).

m dyah1
 
7
Masukkan sonde uterus dan ukur kedalaman kavum uteri serta tentukan posisi uterus.
Key Point :
Dengan teknik ”tidak menyentuh” atau ”no touch techniqaue”.
    DSC00397
8
Keluarkan sondeuterus dan ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter dengan menggeser leher biru pada tabung inserter.
Key point:
Sonde uterus tidak menyentuh kemasan Cu T 380 A
    DSC00401
9
Masukkan tabung inserter kedalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa ada tahanan.
Key point: Tanpa menyentuh permukaan yang tidak steril

  DSC00403
10
Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan.
Lepaskan lengan IUD Cu T 380 A dengan menggunakan teknik withdrawal.
Key point :
Jangan mendorong IUD dengan pendorong.
 Doc

11
Keluarkan pendorong kemudian tabung inserter didorong kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa ada tahanan
Key point :
Pastikan IUD telah terpasang sampai fundus, jangan memaksa pemasangan jika ada tahanan
Doc

12
Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR kurang lebih 3-4 cm
Key point :
Lakukan dengan hati-hati agar gunting tidak mengenai bagian tubuh klien.





Doc
13
Keluarkan seluruh tabung inserter dan buang ke tempat sampah terkontaminasi.

Key point :
Gunakan prinsip pencegahan infeksi

  Cuci alat

14







15
Keluarkan tenakulum dengan hati-hati, dan memeriksa serviks, bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan kassa selama 30 – 60 detik.

Key point:
Lakukan dengan hati-hati agar  tenakulum  tidak mengenai bagian tubuh klien.
Mengeluarkan spekulum dengan hati-hati.
Key point:
Pastikan mulut spekulum dalam keadaan tertutup, dan miring.

DSC00407



IMG_0302
16
Rendam alat-alat dalam larutan klorin 0,5 %, celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin dan lepaskan dalam keadaan terbalik lalu rendam dalam larutan klorin 0,5 %.
Key point:
Cuci sarung tangan dengan bersih dan lepaskan dalam keadaan terbalik


17
Cuci tangan dan keringkan
Key point:
Mencuci tangan sesuai dengan standar Pencegahan Infeksi
( 7  langkah )


18
Ajarkan pada pasien untuk memeriksa benang IUD

Key point :
Lakukan secara hati-hati dan perhatikan kebersihan tangan


gbr1

19
Buat catatan medik


Aplikasi
1.      Menunjuk salah satu mahasiswa untuk melakukan demonstrasi
2.      Mintalah mahasiswa lain untuk memperhatikan dan melakukan penilaian terhadap langkah yang dilakukan menggunakan daftar tilik
3.      Diskusikan hasil penilaian tema dengan mahasiswa lain dan berimasukan
4.      Lakukan penilaian praktek secara umum

Evaluasi
1.      Persiapan alat dan bahan telah sesuai deengan prakek klinik
2.      Prinsip pencegahan infeksi dan keselamatan kerja telah dilakukan dengan baik
3.      Langkah klinik telah dilakukan sesuai daftar tilik
4         Pencatatan Dan Pelaporan





JIKA GAMBAR TIDAK MUNCUL, SILAHKAN DOWNLOAD VERSI WORD FULL GAMBAR DAN RAPIH >>>> DOWNLOAD

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)