Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menjelang Persalinan


Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menjelang Persalinan




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar yang terjadi pada wanita yang produktif. Selama masa kehamilan terjadi perubahan pada ibu baik fisik maupun psikis. Secara umum perubahan fisik selama masa kehamilan ialah, tidak haid, membesarnya payudara, perubahan bentuk rahim, perubahan sistem kerja organ tubuh, membesarnya perut, naiknya berat badan, melemahnya relaksasi otot-otot saluran pencernaan, sensitivitas pada pengindraan, serta kaki dan tangan mulai membesar (Pieter & Lubis, 2010).
Adapun perubahan psikis pada ibu trimester pertama diperkirakan 80%, timbul sifat rasa kecewa, penolakan, cemas dan rasa sedih. Pada trimester ke dua kehidupan psikologi ibu tampak lebih tenang dan mulai dapat beradaptasi, dan pada trimester tiga, perubahan psikologi ibu terkesan lebih kompleks dan meningkat kembali dibanding trimester sebelumnya, dan ini tidak lain dikarenakan kondisi kehamilan yang semakin membesar (Janiwarty & Pieter, 2012). Oleh sebab itu semakin bertambanhnya usia kehamilan, baik kondisi fisik maupun emosional ibu akan berubah, perubahan tersebut memerlukan penanganan yang di butuhkan sesuai dengan perubahan- perubahan yg terjadi pada ibu hamil, dan hal ini akan terus berlanjut sampai ke masa persalinan.
Keadaan psikologi ibu saat melahirkan berbeda satu sama lain, hal ini dipengaruhi oleh kepribadian masing – masing ibu. Disamping itu akibat perubahan hormonal yang berkaitan dalam tubuh, juga kurang istirahat dapat mempengaruhi kemunculan berbagai hal yang dirasakan ibu. Ibu yang menghadapi proses persalinan kerapkali lebih memperhatikan persiapan kesejahteraan anak yang akan lahir daripada dirinya sendiri (Bahiyatun, 2011).
Proses persalinan selain dipengaruhi oleh faktor passage, passanger, power dan penolong, faktor psikis juga sangat menentukan keberhasilan persalinan. Dimana kecemasan atau ketegangan, rasa tidak aman dan kekhawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam (intra psikis) dapat mengakibatkan persalinan menjadi lama/partus lama atau perpanjangan Kala II (Depkes RI Pusdiknakes)
Selain faktor langsung, secara tidak langsung faktor psikologis ibu juga berperan penting pada saat persalinan, Sebagian besar calon ibu terutama yang pertama kali menghadapi persalinan akan merasa cemas sehingga menimbulkan ketegangan yang dapat menimbulkan gangguan pada kontraksi uterus dan hal ini dapat menganggu persalinan. Bahwa dengan kondisi psikologis yang positif proses persalinan akan berjalan lebih mudah (Fithria, 2009).
Untuk mencapai sasaran Milenium Development Goals (MDG’s) yaitu angka kematian ibu sebesar  102 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan angka kematian bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 KH pada tahun 2015 perlu adanya percepatan yang lebih besar dan kerja keras karena kondisi saat ini, AKI 225 per 100.000KH dan AKB 34 per 1.000 KH.
Berdasarkan survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di insonesia berada pada angka 359/100.000 KH dan AKB 32/1.000 KH.
     Jumlah AKI di jawa barat tahun 2012 tercatat mencapai 804/100.000 KH dan AKB 4.803/1.000 KH. (bidang pelayanan kesehatan dinas kesehatan provinsi jawabarat)
Laporan KIA Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada tahun 2013 Jumlah kematian ibu tercatat sebanyak  78 kasus  dari 49. 594 kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian ibu di Kabupaten XXX terjadi karena, Perdarahan, Ekslampsi, Infeksi, Partus lama, Adapun kematian neonatus 390, jumlah kematian bayi sebesar  114, dan jumlah kematian balita 39 kasus. (Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX, 2013)
Di wilayah kerja Puskesmas XXX pada tahun 2013 terdapat 2 kematian ibu dengan penyebab kematian ibu adalah jantung dan HIV/AIDS. Sedangkan jumlah kematian janin dalam kandungan (IUFD) ada 4 yang di sebabkan jatuh 2, lilian tali pusat 1, IUFD 1, jumlah bayi lahir mati ada 1 yang di sebabkan KPD + sepsis, kematian neonatal ada 9 (Umur<1minggu 7org dan umur>1 minggu 2 orang) yang di sebabkan oleh BBLR 4, Asfiksia 2, ileus 1, kelainan congenital 1, dana spirasi 1, kematian bayi ada 4 org (Umur 29 hari-11 bulan) yang di sebabkan oleh Pneumonia 1, febris 1, kelainan jantung 1, dan kejang demam 1. (Laporan tahunan 2013 Puskesmas Poned XXX).
Masalah kematian ibu adalah masalah yang kompleks, meliputi hal-hal  yang nonteknis seperti status wanita dan pendidikan. Walaupun masalah tersebut perlu diperbaiki sejak awal, namun kurang realistis bila mengharapkan perubahan drastis dalam tempo singkat, karena itu diperlukan intervensi yang mempunyai dampak nyata dalam waktu relatif pendek (Sarwono, 2006).
Kesehatan Ibu merupakan komponen yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Apabila Ibu sehat maka akan menghasilkan bayi yang sehat yang akan menjadi generasi kuat (Sambutan menteri kesehatan RI).
     Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidan Praktek Mandiri (BPM) XXX Di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX diperoleh data yaitu terdapat 161 ibu hamil dari mulai trimester I sampai dengan trimester III, dari jumlah tersebut terdapat 42 ibu hamil dengan usia kehamilan berkisar antara 28 – 40 minggu (trimester III) yang terdapat di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX periode Maret-Mei 2014.
Berdasarkan data yang diperoleh tersebut penulis ingin meneliti tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Proses Persalinan Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menjelang Persalinan Di BPM XXX Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014”.



B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan data–data yang diperoleh, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah: Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menjelang Persalinan Di BPM XXX Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.

C.      Tujuan Penelitian
  1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Persalinan Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menjelang Persalinan Di BPM XXX Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.

  1. Tujuan Khusus
a.         Diketahuinya Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Proses Persalinan di BPM XXX Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun  2014.
b.         Diketahuinya Tingkat Kecemasan Ibu Hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di Di BPM XXX Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun  2014.
c.         Diketahuinya Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Proses Persalinan Di BPM XXX Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.

D.      Manfaat Penelitian
1.      Bagi Peneliti
Untuk mengetahui dengan jelas Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III  Tentang Persalinan Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menjelang Persalinan sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu kebidanan, serta sebagai penerapan ilmu yang telah di dapat selama studi Program D-III Kebidanan.  
2.      agi Ibu Hamil
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan ibu hamil khususnya tentang perubahan fisiologis selama kehamilan.
3.      Bagi BPM
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan informasi bagi BPM mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu hamil Tentang Persalinan. Sehingga bias memberikan masukan tentang pentingnya manfaat memberikan pengetahuan tentang proses persalinan bagi ibu hamil.
4.      Bagi Institusi Pendidikan
a.       Menambah daftar kepustakaan
b.      Dapat digunakan untuk bahan perbandingan bagi para mahasiswa yang akan mengadakan penelitian.



Untuk mendownload KTI FULL klik link:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI


PASSWORD

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)