Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) Oleh Masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
World Health Organization (WHO) melakukan pembahasan khusus tentang Angka Kematian Ibu di
kawasan Asia Tenggara menyumbang hampir sepertiga jumlah kematian ibu dan anak
global. WHO memperkirakan sebanyak 37 juta kelahiran terjadi dikawasan Asia
Tenggara setiap tahun,sementara total kematian ibu dan bayi lahir dikawasan ini
diperkirakan berturut-turut 170 ribu dan 1,3 juta pertahun. Data dari WHO, UNICEF,UNFPA
dan bank dunia menunjukan angka kematian ibu hingga saat ini masih kurang dari
satu persen pertahun, hal ini bisa dicapai bila semua pihak terintegrasi, baik
ditingkat local maupun nasional.(1)
Salah
satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara adalah Angka Kematian Ibu
(AKI). Angka Kematian Ibu adalah jumlah wanita yang meninggal mulai dari saat
hamil hingga 6 minggu setelah persalinan per 100.000 persalinan. Angka Kematian
Ibu menunjukkan kemampuan dan kualitas pelayanan kesehatan, kapasitas pelayanan
kesehatan, kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat, kualitas kesehatan
lingkungan, sosial budaya serta hambatan dalam memperoleh akses terhadap
pelayanan kesehatan. Tingginya AKI dan lambatnya penurunan angka ini
menunjukkan bahwa pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sangat mendesak untuk
ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun kualitas pelayanannya.(2)
Pembangunan
kesehatan di Indonesia dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional
2015-2025, mempunyai visi masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dimana
salah satu target nya adalah menurunkan angka kematian bayi dan balita.
Berdasarkan kesepakatan global (Millenium Develoment Goals/ MDGS’s 2000) pada
tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun dari 228 pada tahun 2007
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menurun 34 pada
tahun 2007 menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup .
Angka
kematian ibu (AKI) adalah 228/100.000 kelahiran hidup dan AKB adalah 34/1.000
kelahiran hidup. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia adalah yang tertinggi
di Asia Tenggara.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat pada tahun 2013, di Jawa Barat AKI mencapai 170 ribu dan AKB sebesar 1,3 juta per tahun .(2)
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota XXX pada tahun 2013, menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu di Kota XXX
sebesar 9 kasus
dari 7287
kelahiran hidup dan jumlah kematian bayi sebesar 57 dari
7264 kelahiran hidup.(3)
Berdasarkan
data Puskesmas XXX Kota XXX pada tahun 2013 menyebutkan bahwa tidak ada
jumlah AKI di Puskesmas XXX sedangkan jumlah AKB sebanyak 4 ditahun 2013.
Berbagai
upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu,
antara lain melalui penyediaan fasilitas kesehatan dengan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas yang di harapkan dapat nenurunkan
derajat kesakitan dan meminimalkan jumlah kematian para ibu dan bayi di
Indonesia.
Realisasi dari pemerintah tersebut di tingkat Puskesmas yang mempunyai
dokter umum dan bidan, khususnya puskesmas dengan rawat inap dikembangkan
menjadi Puskesmas yang mampu memberikan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED).
Puskesmas mampu PONED menjadi tempat rujukan terdekat dari desa sebagai pembina
bidan dan mendekatkan akses pelayanan kegawatdaruratan pada ibu hamil dan
bersalin karena komplikasi dalam kehamilan dan persalinan tidak dapat diduga
atau diramalkan sebelumnya.
Pada
dasarnya kehamilan dan persalinan merupakan suatu hal yang fisiologis yang
alami pada setiap wanita, tetapi kadang – kadang persalinan dan kehamilan
tersebut di sertai dengan komplikasi sehingga akan bersifat patologis, guna menyelamatkan kasus kegawat daruratan
kebidanan dan neonatal PONED harus mampu memberikan pertolongan pertama dan
diharapkan dapat mencegah dan menangani komplikasi kehamilan dan persalinan
sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB.
Kriteria Pengembangan Puskesmas menjadi Puskesmas
PONED, yaitu Puskesmas sudah berfungsi baik, Puskesmas sudah berfungsi menolong
persalinan, diutamakan Puskesmas Perawatan, dapat dijangkau dengan waktu tempuh
paling lama 2 jam dengan transportasi umum setempat, tenaga sekurang-kurangnya:
1 orang dokter, 1 orang Bidan dan 1 orang Perawat yang tinggal disekitar lokasi
Puskesmas PONED.
Dari segi pendistribusian Puskesmas PONED minimal
4 Puskesmas PONED untuk setiap Kabupaten/Kota (didahului dengan pemetaan sesuai
kebutuhan), dan Puskesmas PONED yang berada di perbatasan dengan Kabupaten/Kota
tetangga, perlu melakukan koordinasi dengan RS di kedua Kabupaten/Kota.
Sedangkan prasarana memenuhi cadangan listrik untuk gawat
darurat/genser, alat komunikasi dan radiomedik, tersedia air bersih yang
mengalir. Waktu pelayanan 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Saat ini di Indonesia
telah ada 1.558 Puskesmas PONED tapi hanya 1.330 yang aktif, diharapkan
nantinya akan bisa terbentuk sebanyak 1.998 Puskesmas PONED. Karena setiap
kabupaten diharapkan ada 4 Puskesmas PONED.
Dari data wilayah
kerja Puskesmas XXX 2013
terdapat 166 ibu bersalin yang diantaranya 73 ibu di rujuk dan 93 ibu lahir di
PONED, sedangkan pada periode januari – mei 2014 terdapat 79 ibu bersalin yang
dimana 22 ibu di rujuk dan 57 ibu lahir di PONED. Fenomena tersebut menandakan
bahwa PONED XXX belum
sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat.
Hal ini diindikasikan adanya beberapa faktor yang
menghambat pemanfaatan PONED XXX diantaranya yaitu minimnya
pengetahuan ibu hamil tentang PONED, kurangnya upaya promotif dari petugas
kesehatan setempat dan
mutu pelayanan jasa yang belum optimal sehingga
menyebabkan rendahnya antusias masyarakat dalam pemanfaatan PONED diwilayah
kerja Puskesmas XXX Kota XXX.
Berdasarkan
uraian tersebut maka penulis membuat tugas Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan
judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pemanfaatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED)
Oleh Masyarakat Di Puskesmas Poned XXX Kota XXX Tahun 2014“
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari data wilayah
kerja Puskesmas XXX 2013 terdapat 166 ibu bersalin yang diantaranya 73 ibu di
rujuk dan 93 ibu lahir di PONED, sedangkan pada periode Januari – Mei 2014
terdapat 79 ibu bersalin yang dimana 22 ibu di rujuk dan 57 ibu lahir di PONED.maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor – faktor apa saja yang
mempengaruhi pemanfaatan PONED oleh masyarakat di Puskesmas XXX Kota XXX tahun
2014.
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED)
oleh masyarakat, diwilayah kerja Puskesmas PONED XXX Kota Suakabumi Tahun 2014.
2.
Tujuan Khusus
Dengan
memperhatikan masalah dan permasalahan yang dikemukakan maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a.
Univariat
1.
Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap pemanfaatan PONED di
wilayah kerja Puskesmas PONED XXX Kota XXX Tahun 2014.
2.
Diketahuinya gambaran upaya
promotif tenaga kesehatan setempat terhadap pemanfaatan PONED di wilayah kerja
Puskesmas PONED XXX Kota XXX Tahun 2014.
3.
Diketahuinya Gambaran pelayanan
kesehatan yang diberikan petugas kesehatan terhadap pemanfaatan PONED di
wilayah kerja Puskesmas PONED XXX Kota XXX Tahun 2014.
4.
Diketahuinya gambaran pemanfaatan
pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar di wilayah kerja Puskesmas PONED XXX
Kota XXX tahun 2014
b.
Bivariat
1.
Diketahuinya pengaruh tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap
pemanfaatan PONED di wilayah kerja Puskesmas XXX Kota XXX Tahun 2014.
2.
Diketahuinya pengaruh upaya
promotif tenaga kesehatan setempat terhadap pemanfaatan PONED di wilayah kerja
Puskesmas XXX Kota XXX Tahun 2014.
3.
Diketahuinya pengaruh pelayanan
kesehatan yang diberikan petugas kesehatan terhadap pemanfaatan PONED di
wilayah kerja Puskesmas XXX Kota XXX Tahun
2014.
D.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah
untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pemanfaatan PONED oleh
masyarakat di Puskesmas XXX Kota XXX 2014. Dari data wilayah kerja Puskesmas XXX
XXX periode Januari – Mei 2014 terdapat 79 ibu bersalin yang dimana 22 ibu di
rujuk dan 57 ibu lahir di PONED. Adapun objek
dalam penelitian
ini adalah ibu
bersalin pada periode Januari -
Juni 2014
yakni sebanyak 79 orang dengan waktu penelitian dari
bulan Juni-Juli 2014.
E.
Kegunaan Penelitian
1. Guna Teoritis (Keilmuan)
a)
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan perbandingan
mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian, dan sebagai bahan bacaan untuk pembaca
tentang faktor – faktor yang mempengaruhi kurangnya pemanfaatan PONED.
b) Bagi Peneliti
1)
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai beberapa
hal baru.
2)
Menambah wawasan mengenai tatacara melakukan
penelitian dengan baik dan benar.
3)
Dapat mempraktekan ilmu yang didapatkan selama
perkuliahan.
2. Guna Praktis
a)
Bagi Responden
Mudah-mudahan dapat mempengaruhi pola fikir mereka untuk ikut serta dalam memanfaatkan PONED.
b)
Bagi Instansi Kesehatan
Diharapkan
akan memberi manfaat
sebagai bahan masukan mengenai keadaan
masyarakat, serta mengetahui seberapa banyak masyarakat
yang ikut serta memanfaatkan PONED.
Sehingga kedepannya mayoritas masyarakat khususnya ibu
bersalin dapat memanfaatkan PONED dengan baik.
Download KTI FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PASSWORD
Comments
Post a Comment