Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian MP-ASI Pada Bayi Usia Kurang Dari Enam Bulan


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian MP-ASI  Pada Bayi Usia Kurang Dari Enam Bulan








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Data United Nations Childrens Fund (UNICEF) tahun 2012 menyebutkan hanya 39% bayi mendapatkan ASI ekslusif pada 6 bulan pertama kehidupannya. (24)
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (susenas) (2002) terdapat banyak ibu yang memberikan makanan terlalu dini kepada bayinya, yaitu 32% ibu yang memberikan makanan tambahan kepada bayi yang berumur 2-3 bulan, seperti bubur, nasi, dan pisang, sedangkan 69% adalah pada bayi usia 4-5bulan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Irawati (2007) di Pusat Pelatihan dan Pengembangan Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan, diperoleh hasil bahwa lebih dari 50% bayi di Indonesia telah mendapat makanan pendamping ASI dengan usia kurang dari 1 bulan. (20)
Rendahnya cakupan ASI Ekslusif di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) dini. Pemberian MP ASI dini akan mengakibatkan menurunnya produksi ASI yang lebih cepat. Karena produksi ASI menurun, bayi akan menerima sedikit faktor proteksi yang dapat mengakibatkan bayi sering sakit . Cakupan ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan pada tahun 2012 berdasarkan laporan sementara hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 sebesar 42%. Bila dibandingkan dengan survei yang sama pada tahun 2007 telah terjadi kenaikan yang bermakna sebesar 10%. Pada tahun 2013 target bayi 0-6 bulan mendapat ASI eksklusif sebesar 75%. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah (3)
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Widodo di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat, sebanyak 77% responden memberikan makanan prelaktal dan 23% langsung memberikan ASI saja kepada bayinya.
Pemberian makanan pendamping ASI yang telalu dini dapat menimbulkan gangguan pada pencernaan seperti seperti diare, Sebaliknya pemberian makanan yang terlalu lambat mengakibatkan bayi mengalami kesulitan belajar mengunyah, tidak menyukai makanan padat, dan bayi kekurangan gizi. (21)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan  Kabupaten XXX tahun 2013 cakupan ASI eksklusif di Kabupaten XXX pada tahun 2013 yaitu 42% dan 58% bayi usia kurang dari 6 bulan telah diberikan makanan pendamping atau makanan pengganti asi eksklusif.hal ini menunjukkan bahwa jumlah standar cakupan asi ekslusif di kota XXX belum mencapat target Jumlah ini masih belum memenuhi target Standa Pelayanan Minimal (SPM) yaitu 80%.Data Dinas Kesehatan  Kabupaten XXX tahun 2013, dari 58 Puskesmas di Kabupaten XXX cakupan ASI eksklusif terendah pada tahun 2013 adalah Puskesmas Bangbayang dengan jumlah yaitu 22 bayi yang lulus ASI eksklusif. (4)
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Desa XXX pada bulan juni 2014,cakupan asi eksklusif mencapai  33,04%  pada bayi usia kurang dari 0-6 bulan yang lulus diberikan asi eksklusif  dan bayi yang telah diberikan makanan tambahan atau makanan pendamping asi mencapai  66,96 %  .Jenis MP ASI yang diberikan yaitu mulai dari susu formula, sereal  dan bahan makanan pokok seperti nasi tim dan pisang. Setelah peneliti melakukan wawancara terhadap responden rata-rata jawaban dari kedua responden menyatakan bahwa Alasan ibu memberikan MP ASI yaitu jika diberi ASI saja bayi sering menangis, sehingga ibu memberikan makanan tambahan supaya bayi cepat kenyang dan diam. Selain itu, banyak ibu yang menganggap bahwa kebutuhan nutrisi bayi tidak hanya cukup dengan ASI sehingga perlu ditambah makanan pendamping. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI yang tepat pada bayi usia kurang dari 6 bulan dimana belum berusia enam bulan tetapi sudah diberikan makanan tambahan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian MP-ASI  pada bayi usia kurang dari enam bulan di desa XXX.

B.       Rumusan Masalah
Masih ditemukannya 66,96 %  bayi yang diberikan makanan pendamping ASI sebelum mencapai usia 6 bulan Didesa XXX Kecamatan XXX.

C.      Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi MP-ASI pada bayi usia kurang dari enam Di desa XXX.
2.      Tujuan Khusus
a.         Untuk Mengetahui faktor pengaruh kecemasan yang disebabkan perasaan takut akan gagalnya menyusui dan tidak mempunyai ASI yang cukup serta serta kesibukan ibu yang bekerja diluar rumah terhadap pemberian MP-ASI pada bayi usia kurang dari 6 bulan  di desa XXX kecamatan XXX kabupaten XXX. .
b.        Untuk Mengetahui faktor pengaruh pengetahuan ibu terhadap pemberia MP-ASI pada bayi usia kurang dari 6 bulan  di desa XXX kecamatan XXX kabupaten XXX.
c.         Untuk Mengetahui faktor pengaruh keadaan fisik ibu  pemberian MP-ASI pada bayi usia kurang dari 6 bulan  di desa XXX kecamatan XXX kabupaten XXX.
d.        Untuk Mengetahui faktor pengaruh lingkungan sosial budaya dalam meyusui terhadap  pemberian MP-ASI pada bayi usia kurang dari 6 bulan  di desa XXX kecamatan XXX kabupaten XXX.

D.      Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian MP-ASI pada bayi usia kurang dari 6 bulan di  desa XXX Kecamatan XXX kabupaten XXX penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli Tahun 2014.

E.       Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis  
a.      Bagi Institusi Pendidikan
Agar dapat menggunakan sebagai referensi dan wacana dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang MP -ASI.
b.      Bagi Peneliti       
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan wawasan peneliti serta sebagai media untuk menerapkan ilmu kebidanan yang telah didapat selama dibangku kuliah.
2.      Manfaat Praktis
a.      Bagi Responden
Diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI ekslusif untuk dan  pemberian MP-ASI yang benar sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari .
b.      Bagi Puskesmas XXX
Diharapkan dapat memberikan informasi untuk instansi kesehatan atau instansi lainnya dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat khususnya dalam pemberian MP-ASI untuk bayi dimasa yang akan datang.

c.       Bagi Bidan
Agar dapat menggunakan sebagai acuan atau referensi bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pemberian informasi atau penyuluhan tentang MP ASI yang benar (waktu pemberian, frekuensi, porsi, jenis dan cara pemberian).






DOWNLOAD KTI FULL :
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI

PASSWORD

Comments

  1. Passwordnya apa ya? kok ga bisa di download yg link passwordnya. Mohon bantuannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. tinggal di klik aja, lalu ikutin aja langkah2 yang dikasih situs tempat download (misal: ngisi survey).
      anda tidak harus transfer uang untuk dapet password kaya di situs lain, cukup ngisi survey aja :)

      Delete
  2. ini kok gak bsa d download lagi ya??

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)