SEKSUALITAS DALAM MASA KEHAMILAN
Definisi
Seks dan Seksualitas
Sejak
manusia dilahirkan hingga menjadi manusia dewasa, manusia memiliki dorongan
yang dinamakan libido. Libido merupakan dorongan seksual yang sudah ada
pada manusia sejak lahir.
Libido pada anak berbeda dengan libido pada orang
tua. Kepuasan seks pada anak, pencapaiannya tidak selalu melalui alat
kelaminnya, melainkan melalui daerah-daerah lain yaitu mulut dan anus.
Istilah
“seks” secara etimologis, berasal dari bahasa Latin “sexus” kemudian
diturunkan menjadi bahasa Perancis Kuno “sexe”. Istilah ini merupakan
teks bahasa Inggris pertengahan yang bisa dilacak pada periode 1150-1500 M.
“Seks” secara leksikal bisa berkedudukan sebagai kata benda (noun), kata
sifat (adjective), maupun kata kerja transitif (verb of transitive):
Secara
terminologis seks adalah nafsu syahwat, yaitu suatu kekuatan pendorong hidup
yang biasanya disebut dengan insting/ naluri yang dimiliki oleh setiap
manusia, baik dimiliki laki-laki maupun perempuan yang mempertemukan mereka
guna meneruskan kelanjutan keturunan manusia.
Nafsu
syahwat ini telah ada sejak manusia lahir dan dia mulai menghayati sewaktu dia
menemukan kedua bibirnya dengan puting buah dada ibunya, untuk menyusui karena
lapar. Ia menikmati rasa senang yang bukan rasa kenyang. Dan inilah rasa seks
pertama yang dialami manusia.
Seksualitas
merupakan suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan
seks. Dalam pengertian ini, ada 2 aspek (segi) dari seksualitas, yaitu seks
dalam arti sempit dan seks dalam arti luas. Seks dalam arti yang sempit berarti
kelamin, yang mana dalam pengertian kelamin ini, antara lain:
1)
Alat
kelamin itu sendiri
2)
Anggota
tubuh dan ciri badaniyah lainnya yang membedakan antara laki-laki dan perempuan
3)
Kelenjar-kelenjar
dan hormon-hormon dalam tubuh yang mempengaruhi bekerjanya lat-alat kelamin
4)
Hubungan
kelamin (sengggama, percumbuan).
Segi
lain dari seksualitas adalah seks dalam arti yang luas, yaitu segala hal yang
terjadi sebagai akibat (konsekwensi) dari adanya perbedaan jenis kelamin,
antara lain:
1)
Pembedaan
tingkah laku; kasar, genit, lembut dan lain-lain.
2)
Perbedaan
atribut; pakaian, nama.
3)
Perbedaan
peran dan pekerjaan.
4)
Hubungan
antara pria dan wanita; tata krama pergaulan, percintaan, pacaran, perkawinan
dan lain-lain.
Ada
tiga istilah berkaitan dengan seks yang penggunaannya hampir sama dan bahkan
kadang tumpang tindih, yakni seks, gender dan “seksualitas”. Ketiga istilah ini
memang memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan yang paling menonjol adalah bahwa
ketiganya membicarakan mengenai "jenis kelamin". Perbedaannya adalah;
seks lebih ditekankan pada keadaan anatomis manusia yang kemudian memberi
"identitas" kepada yang bersangkutan. Jika seks adalah jenis kelamin
fisik, maka gender adalah "jenis kelamin sosial" yang identifikasinya
bukan karena secara kodrati sudah given (terberikan), melainkan lebih karena
konstruksi sosial. Satpam dan sekretaris adalah dua contoh ekstrem mengenai
gender, jenis kelamin sosial akibat dikonstruksi masyarakat.
Seksualitas
lebih luas lagi maknanya mencakup tidak hanya seks, tapi bahkan kadang juga
gender. Jika seks mendefinisikan jenis kelamin fisik hanya pada
"jenis" laki-laki dan perempuan dengan pendekatan anatomis, maka
seksualitas berbicara lebih jauh lagi, yakni adanya bentuk-bentuk lain di luar
itu, termasuk masalah norma. Jika seks berorientasi fisik-anatomis dan gender
berorientasi sosial, maka seksualitas adalah kompleksitas dari dua jenis
orientasi sebelumnya, mulai dari fisik, emosi, sikap, bahkan moral dan
norma-norma sosial.
Michel Foucault memberikan pengertian seks keluar
dari jalur wacana seksualitas pada umumnya, melainkan pada persoalan
metodologis di mana penulis harus memahami bahasa pemikir yang sedang dikaji,
sehingga tidak kehilangan makna; dengan demikian orientasi penelitian ini
nantinya mengarah kepada pengertian seks dan seksualitas menurut Michel
Foucault.
Seks
(sexe) menurut Michel Foucault, tidak sebagaimana adanya, bukan wujud real dan
tunggal sesuai dengan definisi yang diberikan kepadanya dalam wacana. Seks
bukanlah realitas awal dan seksualitas bukanlah hanya dampak sekunder,
melainkan sebaliknya, seks dibawahi secara historis oleh seksualitas. Jangan
menempatkan seks di sisi realitas dan seksualitas di sisi gagasan kabur dan
ilusi.
Seksualitas
adalah figur historis yang sangat real, dan seksualitas-lah yang menimbulkan
pengertian seks sebagai unsur spekulatif yang perlu bagi cara kerja
seksualitas. Michel Foucault kemudian harus mendefinisikan seksualitas dalam
hubungannya dengan sejarah: Seksualitas (sexualit): adalah nama yang dapat
diberikan pada suatu sistem historis: bukan realitas bawahan yang sulit
ditangkap, melainkan jaringan luas di permukaan tempat rangsangan badaniah,
intensifikasi kenikmatan, dorongan terbentuknya wacana, pembentukan
pengetahuan, pengokohan pengawasan dan tentangan, saling berkait sesuai dengan
strategi besar pengetahuan dan kekuasaan.
Hubungan
seksual ketika Hamil
Wanita atau istri anda hamil tentu
bukan menjadi halangan untuk melakukan Hubungan Suami Istri bagi
suami istri. Bahkan Hubungan Suami Istri saat Kehamilan baik dilakukan sehingga mampu
memberikan kebahagiaan, meningkatkan keharmonisan keluarga, ungkapan perhatian
dan kasih sayang antara suami istri.Perlu diperhatikan adalah
Berhubungan Suami Istri saat hamil harus dilakukan dengan benar,
sehingga kehamilan dapat terus berlangsung dengan aman dan istri tetap
merasa nyaman saat melakukan hubungan Suami Istri pada saat hamil
bahkan mendapatkan kepuasan.
Hubungan seksual saat hamil banyak di
pertanyakan apakah boleh dan bijak dalam melakukan hubungan tersebut. Kapan
saja ada ancaman keguguran atau keguguran atau persalinan prematur sebaiknya
hindari hubungan seksual. Di luar masalah itu hubungan seksual di perbolehkan
untuk wanita hamil yang sehat.
Beberapa dokter menganjurkan untuk berhenti
berhubungan seksual selama 4 minggu terakhir kehamilan, tetapi tidak semua
dokter setuju dengan in.
Dokter menganjurkan agar tidak menggunakan
douche. Pencucian dengan douche berbahaya karena bisa menimbulkan infeksi,
pendarahan atau sobeknya membran. Semua kejadian tersebut dapat menjadi
komplikasi kehamilan.
Menurut para pakar sex, waktu yang
tepat untuk berhubungan intim sewaktu hamil yaitu setelah trimester pertama
hingga usia 7 bulan. Pada waktu ini, ibu hamil sudah relaks dan lebih enakan.
Syarat
melakukan hubungan seksual saat hamil
Berhubungan seks saat hamil memang kerap menjadi
dilema pasangan suami isteri. Pasalnya, saat hamil gairah seks wanita menurun,
terutama saat trimester satu dan dua, sedangkan pria tidak mengalami hal
tersebut.
Berhubungan
seks saat hamil boleh-boleh saja dilakukan. Hanya saja, ada beberapa syarat
yang perlu diperhatikan dalam berhubungan seks di saat hamil. Berikut beberapa
syarat berhubungan seks saat kehamilan
1) Kandungan sehat
Kandungan sehat artinya kehamilan
berlangsung normal tanpa adanya gangguan atau penyakit. Gangguan saat kehamilan
dapat berupa mulut rahim terbuka, ketuban pecah, infeksi, dan lain-lain.
"Agar aman, maka rutinlah melakukan pemeriksaan keadaan kehamilan,"
tandas Bagazi.
2) Ibu tidak pernah keguguran
Jika ada riwayat keguguran
sebelumnya, sebaiknya pasangan suami istri menghindari berhubungan seks di saat
kehamilan karena dikhawatirkan akan terjadi keguguran lagi. Keguguran dapat
disebabkan oleh kelainan pada kehamilan atau infeksi.
3) Bukan kehamilan ganda
Wanita yang mengalami kehamilan
multipel yaitu kehamilan lebih dari kembar dua disarankan tidak berhubungan
seks saat hamil. Menurut Bagazi, risiko berhubungan seks cukup tinggi karena
beban kehamilan juga tinggi.
4) Posisi
Posisi berhubungan saat hamil sangat
penting agar tidak membahayakan janin. Bagazi mengatakan, posisi-posisi yang
melibatkan tubuh pria menindih tubuh wanita sebaiknya dihindari. Selain itu,
perubahan fisik si wanita saat hamil juga membutuhkan kesabaran dari pria agar
tidak melakukan gerakan-gerakan yang terlalu cepat dan kuat.
5) Hindari seks oral
Seks oral yang dilakukan pada wanita
dapat membahayakan. Saat hamil, pembuluh darah wanita terbuka karena pengaruh
hormon estrogen. Pembuluh darah yang terbuka rentan mengalami infeksi bakteri
yang berasal dari liur. Selain itu, sedikit tiupan saja dapat memicu
penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian mendadak.
6) Orgasme
Orgasme merupakan peristiwa besar
yang ditunggu-tunggu saat berhubungan seks. Syukurlah, orgasme aman pada
hubungan seks saat hamil. Hanya saja, orgasme dapat memicu kontraksi rahim
setelahnya. Bagazi mengatakan, kontraksi yang terjadi kurang satu jam adalah
hal yang normal. Yang perlu diwaspadai adalah kontraksi rahim yang sangat kuat
dalam waktu lebih dari satu jam. Jika mengalami kontraksi seperti ini,
sebaiknya segera diperiksakan.
Manfaat
hubungan seksual pada kehamilan
Seks boleh dilakukan asal kehamilan
dalam kondisi sehat dan kuat. Saat hamil seks bisa dilakukan sejak
trimester pertama sampai ketiga, tergantung kenyamanan pasangan.
Berhubungan seks justru dianjurkan
selama hamil, bahkan lebih baik lagi bila Anda bisa sampai mencapai orgasme.
Orgasme pada ibu hamil bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks dan bisa
mengurangi rasa tidak nyaman selama kehamilan, misalnya mual dan muntah, kaki
bengkak, otot menjadi kaku, hingga perasaan mudah kesal atau marah. Selain itu,
masih banyak lagi manfaat berhubungan seks saat hamil, seperti:
1) Meningkatkan
keintiman
Seks tak hanya bisa memenuhi
kebutuhan biologis saja, melainkan juga bisa meningkatkan keintiman pasangan.
Saat hamil mungkin kemesraan akan sedikit berkurang karena cenderung lebih
memperhatikan kehamilannya. Dengan berhubungan seks maka rasa penolakan antara
kedua pasangan akan terhalaukan. Hubungan antara suami istri bisa kembali mesra
seperti sebelumnya.
2) Sirkulasi
darah meningkat
Seks dapat memicu produksi adrenalin
dan meningkatkan denyut jantung sehingga dapat meningkatkan sirkulasi darah.
Alhasil, suplai oksigen ke seluruh tubuh termasuk janin menjadi lebih lancar.
3) Analgesik
Saat melakukan hubungan seks dengan
pasangan, tubuh akan memproduksi hormon bahagia, yaitu erdorfin. Hormon ini
bisa mengurangi rasa nyeri atau berfungsi sebagai analgesik.
4) Kulit
halus
Selain memproduksi erdofin,
berhubungan seks saat hamil bisa meningkatkan produksi hormon estrogen. Jadi,
selain menyenangkan seks juga bisa membuat kulit menjadi lebih halus.
5) Membakar
lemak
Seks diketahui bisa meningkatkan
pembakaran lemak, termasuk saat sedang hamil. Dengan melakukan hubungan seks
maka berat badan tidak naik berlebihan saat hamil.
6) Penghilang
stress
Seiring perkembangan janin dalam
perut, tubuh akan terasa kurang nyaman. Umumnya, wanita hamil akan sering
merasa pusing dan stres akibat kondisi tubuh kurang nyaman. Salah satu cara
untuk menghilangksn stress pada ibu hamil adalah dengan melakukan hubungan
seks. Seks bisa membantu melepaskan ketegangan fisik dan mental yang
ditimbulkan akibat kehamilan
Waktu Yang
Tepat Hubungan Suami Istri Saat Hamil:
1)
Ketika
suami dan istri menginginkan untuk melakukannya,
2)
Istri
tidak dalam keadaan sehat dan tidak terlalu lelah, lebih dianjurkan ketika pagi
hari.
Posisi saat
berhubungan seksual saat hamil
Beberapa pakar kesehatan menegaskan,
pada kehamilan muda usia tiga bulan atau trimester pertama, pasutri masih harus
waspada dan sebaiknya tidak melakukan hubungan intim atau menunda hubungan
intim terlebih dahulu. Hal ini berlandaskan pada alasan karena tiga bulan
pertama merupakan masa rawan di mana janin mulai terbentuk. Kalau terkena
benturan sedikit, janin rawan keguguran. Hubungan seks di awal kehamilan mudah
terjadi kontraksi. Ari-ari belum terbentuk sehingga dapat mengakibatkan
keguguran bila terjadi kontraksi dahsyat.
Sedangkan pada usia kehamilan 7-9
bulan, frekuensi hubungan intim sebaiknya dikurangi sampai janin berusia 9
bulan karena sangat membahayakan janin. Pasalnya kontraksi bisa mengakibatkan
pecah ketuban dan bayi dapat terinfeksi. Sementara bila bayi harus dilahirkan,
paru-parunya belum matang. Waktu yang sangat membahayakan yaitu antara
kehamilan usia 7-8 bulan.
Pada kehamilan berusia 9 bulan, bayi
sudah siap untuk dilahirkan bila terjadi kontraksi sehingga air ketuban pecah.
Pada saat itu paru-paru bayi sudah matang. Kalau bisa di atas 36 minggu, bila
pecah ketuban, bayi lahir sudah aman dilahirkan karena telah mampu bernapas di
luar tubuh ibu.
Namun demikian, berhubungan seks
saat hamil tidaklah membahayakan bila dilakukan dengan sangat hati-hati. Banyak
orang menganggap seks saat hamil sangat berbahaya terhadap janin karena Mr P,
orgasme atau ejakulasi dianggap dapat mencederai bayi. Sebenarnya tidaklah
demikian. Hubungan intim dengan pasangan pada saat hamil apalagi menjelang
persalinan harus dilakukan dengan sangat relaks. Bahkan, beberapa pakar
kandungan mengatakan bahwa melakukan hubungan intim sangat dianjurkan untuk memperlancar
proses persalinan.
Nah agar tidak sampai salah tindakan
mengambil posisi hubungan intim yang aman bagi wanita hamil, berikut posisi
seks aman dalam berhubungan seks bagi wanita hamil atau seks saat hamil:
Di usia kehamilan muda (0-12
minggu), menurut Boyke, posisi apapun masih sangat aman dan boleh
dilakukan.Jika usia kandungannya di atas 12 minggu, ada baiknya istri
mengonsultasikan ke dokter kandungan untuk melihat kondisi kehamilannya.
Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi menyamping (sideways), menungging (dog
position), dan duduk (woman on back)
masih aman dan lebih dianjurkan untuk dilakukan. Posisi ini masih nyaman bagi
istri. Pokoknya selama dokter kandungan mengatakan aman, lakukan saja.
Jika sudah mendekati usia kehamilan
29-36 minggu (jelang persalinan), lebih dianjurkan untuk melakukan posisi
miring (spooning ) atau duduk (sitting ,woman on top ). “Doggy style /rear
entry juga masih boleh, tapi kalau Si Istri merasa perutnya keberatan atau
sakit, coba tahan perutnya dengan bantal untuk mendapatkan posisi nyaman.”
1) Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi
missionary gaya baru
Lupakan posisi missionary klasik,
sebab tidak dapat dilakukan dengan keadaan perut Anda yang sedang membesar.
Berbaringlah dengan lutut ditarik dan kaki menempel di dadanya, atau dengan
kaki lurus ke atas dan bersandar pada pasangan. Lebih nyaman, letakkan bantal
di bawah.
2) Posisi Seks Ibu Hamil, Setengah
Misionaris
Di posisi ini, Anda berbaring dengan
posisi kaki di tepi tempat tidur. Pasangan Anda berdiri atas kamu, didukung
oleh telapak tangannya sehingga ia tidak berbaring di atas Anda seperti dalam
posisi misionaris. Pada dasarnya posisi yang harus dihindari yaitu jangan
sampai perut Anda mengalami benturan atau menghindari posisi yang tidak nyaman
bagi Anda
3) Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi
Misionaris
Pada posisi ini,perempuan di bawah
dan pria di atas. Jika dilakukan saat istri tengan hamil tentu menjadi tidak
nikmat, bahkan bisa menyakitkan bagi istri Anda, bahkan juga untuk Anda
sendiri. Itu sebabnya, posisi berhubungan seksual yang bisa dilakukan selama
istri hamil adalah variasi dengan posisi
menyamping, perut istri Anda terbebas dari tindihan.
4) Posisi Seks Ibu Hamil, gaya sendok
Posisi ini dilakukan dengan tubuh
berbaring menyamping, jadi pria di belakang sang wanita dengan gaya seperti menyerok.
Jadi posisinya adalah si cewek berbaring sambil menyamping menoleh kanan atau
kiri, kemudian cowok di belakangnya melakukan penetrasi dari belakang si wanita
(tetapi bukan hubungan seksual anal. Hanya penetrasinya lewat arah belakang).
Posisi ini dilakukan di ranjang yang lembut.
Anda berbaring miring dalam posisi
meringkuk. Cara ini aman bagi Anda yang memasuki masa akhir kehamilan. ini juga
sesuai dilakukan pada saat perut istri sudah besar, atau sat istri tidak dapat
berperan aktif lagi selama bercinta(seperti pada posisi perempuan di atas).
Posisi berbaring miring berhadapan
mungkin dapat dilakukan saat pertengahan kehamilan ketika perut belum terlalu
besar. Namun jika, perut ibu hamil sudah mulai membesar, posisi miring ini
dapat dilakukan dengan posisi suami berada di belakang ibu hamil
5) Posisi Seks Ibu Hamil, Menyamping
Anda dan pasangan berbaring
berdampingan dan saling berpandangan. Cara ini sangat praktis dilakukan pada
trimester ketiga kehamilan.
6) Posisi Seks Ibu Hamil, Berbaring
separuh tubuh
Anda cukup terlentang di tengah
tempat tidur. Suami harus mengatur posisi untuk setengah berbaring, agar tidak
menekan tubuh Anda. Posisi ini biasanya dikombinasikan dengan setengah duduk
agar tidak monoton
7) Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi ibu
hamil berlutut
Ibu hamil berlutut dan dibantu
dengan meletakan bantal di bawah perutnya dengan tujuan mengganjal, dan suami
dapat melakukan penetrasi dari belakang
8) Posisi Seks Ibu Hamil, gaya
berbaring menyamping dengan kaki diangkat satu.
Sehingga posisinya, si cewek berbaring
di dekat pinggir kasur, si pria berdiri di belakang si cewek dan melakukan
penetrasi sambil berdiri. Salah satu kaki si cewek diangkat ke atas. Namun sama
seperti gaya cewek di atas, saat melakukan penetrasi, baiknya jangan dengan
kecepatan tinggi. Tujuannya, demi menghindari guncangan keras di rahim si
cewek.
9) Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi Duduk
Perempuan duduk di pangkuan
pasangan, Pada usia kehamilan pertengahan atau lanjut, posisi duduk berhadapan
dapat menjadi pilihan menyenangkan. Tapi ketika perut semakin membesar,posisi
tidak berhadapan dapat dipilih. Posisi ini dapat menjadi pilihan pada masa
kehamilan akhir trimester ke-2 atau pada awal trimester ke-3.Posisi ini cukup
nyaman, baik untuk istri maupun Anda sendiri, sekalipun tidak memberikan
kesempatan bagi Anda berdua untuk banyak melakukan gerakan aktif saat pemanasan
(foreplay). Gaya ini bisa Anda lakukan di tempat tidur atau sofa yang nyaman.
Biasanya, posisi ini dibantu dengan pria yang mengangkat pinggul istrinya, agar
proses penetrasi lebih dapat dirasakan. Jika Anda sedikit ragu, cobalah
mengelus payudara pasangan karena sensitifiitas payudara saat hamil biasanya
sangat tinggi. Sayangnya, posisi duduk ini hanya nyaman dilakukan bagi berat
tubuh istri tergolong normal. Sebab, pada posisi ini Anda harus menopang berat
tubuh istri pada pangkuan Anda.
10) Posisi Seks Ibu Hamil, Setengah
duduk
Posisi ini tidak menekan perut.
Posisi ini mengharuskan Anda terlentang dan membuat sikap seperti duduk. Sedang
suami berlutut dengan satu kaki menahan berat badannya. Atau gaya lainnya, Anda
dapat mengangkat kedua kaki ke atas. Beberapa wanita yang senang dengan posisi
ini sebelum hamil, dapat meletakkan kedua kaki di atas pundak suaminya untuk
menciptakan multi orgasme. Bagi Anda berjiwa petualangan, posisi setengah duduk
dapat Anda coba, agar Anda nyaman saat bercinta.
11) Posisi Seks Ibu Hamil, Sendok
Berhadapan
Posisi menyamping berhadapan dengan
pasangan. Tarik satu kaki untukmemberi ruang pada pasangan untuk melakukan
penetrasi. Posisi ini lebih cocok dilakukan pada triwulan pertama, ketika perut
istri belum terlalu besar.
12) Posisi Seks Ibu Hamil, Sideways
Pasutri berbaring menghadap satu
sama lain. Buat berat badan dari perut mendukung rahim pada waktu yang sama.
Keintiman akan lebih terasa karena pasutri saling berhadapan satu sama lain.
13) Posisi Seks Ibu Hamil, Doggy Style
Doggy style merupakan Posisi favorit
wanita hamil ini memungkinkan penetrasi lebih dalam dan memberikan kesempatan
untuk mendukung perut dan payudara (dengan bantal). Pasangan bisa berdiri atau
berlutut di belakang Sang Istri. Agar perut tidak mendapat tekanan,
istri bisa bersangga pada lutut dan tangannya, seperti hendak merangkak. Hanya
saja, jika perut istri sudah sangat besar, bisa saja perut tetap menyentuh
alas. Posisi ini juga tidak bisa dilakukan dalam tempo lama, karena cukup
melatihkan bagi istri, walau ia tidak melakukan gerakan aktif. Keuntungannya,
pembuluh darah di punggung tidak tertekan oleh berat perut.
14) Posisi Seks Ibu Hamil, Woman on Back
Persis seperti posisi misionaris,
hanya tanpa tekanan ke perut atau rahim. Istri berbaring sambil mengangkat
lutut ke arah dada, sedang suami berlutut di antara kaki istri. Jika merasa
lelah, istri bisa mengistirahatkan kakinya ke dada suami sebagai tumpuan.
Tempatkan bantal di bawah punggung istri agar lebih merasa nyaman. Usahakan
jangan berbaring telentang (dengan kaki lurus) terlalu lama setelahnya, agar
berat rahim tidak memblokir pembuluh darah yang masuk rahim dan kaki istri.
15) Posisi Seks Ibu Hamil, Dr. Ruth dan
Dr. Amos
Untuk posisi ini, wanita hamil
berbaring telentang di ujung tempat tidur. Letakkan satu atau kedua kaki pada
bangku dekat dengan tempat tidur. Dengan posisi suami menempel ke tempat tidur,
penetrasi bisa lebih leluasa dilakukan tanpa guncangan berarti bagi janin. Ini akan
memungkinkan istri untuk bergerak bebas dan sedikit memiringkan tubuhnya ke
kiri dan kanan untuk menambah kenikmatan. Pasangannya berlutut atau berdiri di
antara kakinya, yang memungkinkannya untuk dengan mudah mencumbu klitoris
dengan jari tangan dan anggota tubuh lainnya. Ketika pria melakukan penetrasi,
tidak akan ada tekanan pada perut istri dan mereka berdua dapat bergerak. Anda
dapat mencoba dan memodifikasi posisi ini agar hubungan intim lebih
menyenangkan dan nyaman.
16) Posisi Seks Ibu Hamil, Spooning
Posisi ini paling favorit dilakukan
di tahap akhir kehamilan. Posisi istri memunggungi suami ini sangat nyaman bagi
wanita hamil karena berat dari perutnya tidak mengganggunya saat berhubungan
seks juga memungkinkan penetrasi yang dangkal (kadang penetrasi dalam tidak
membuat wanita hamil nyaman di tahap akhir kehamilannya).
17) Posisi Seks Ibu Hamil, Seks
Non-Penetratif
Di luar alternatif-alternatif posisi
tersebut, Anda bisa juga melakukan seks non-penetratif. Artinya, alat kelamin
suami tidak perlu memasuki vagina istri. Suami istri bisa saling memberikan
seks oral atau masturbasi.
Sementara itu, seks ketika hamil
dipengaruhi oleh beberapa hal yang berbeda-beda. Hal-hal yang mempengaruhi
aktivitas seksual seseorang ketika sedang hamil, yaitu:
1)
Kepercayaan
yang telah dimiliki tentang seks
2)
Kepercayaan
yang pasangan miliki tentang seks
3)
Kondisi
fisik pada saat kehamilan
4)
Kondisi
emosional pada saat kehamilan
Di luar dari faktor-faktor tersebut,
sebenarnya seks pada saat kehamilan bisa lebih nikmat. Cairan vagina lebih
meningkat dan perubahan pada area genital membuat beberapa orang justru lebih
bisa merasakan orgasme.
Yang paling penting dari semua
posisi seks selama kehamilan ini adalah jangan meletakkan berat badan ke perut
ibu. Batasi tekanan di perut ibu hamil.
Apa pun posisi yang Anda berdua
pilih, nikmatilah aktivitas seksual itu bersama-sama dengan tetap memperhatikan
kondisi kehamilan istri Anda.Tentu asalkan kehamilan istri Anda dinyatakan
tidak memiliki risiko apapun, Anda berdua bisa melakukan hubungan
seksual kapan pun Anda berdua menginginkannya, bahkan sampai
menjelang persalinan sekalipun. Dengan tetap menikmati aktivitas yang satu ini
bersama suami, Anda berdua bisa saling berbagi rasa takut maupun kekhawatiran,
serta stres yang mungkin muncul selama masa kehamilan.
Namun jika kehamilan istri Anda
berisiko, seperti misalnya letak plasenta tidak pada posisi yang seharusnya
(plasenta previa), makalebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis
kandungan jika Anda berdua tetap ingin bisa berhubungan seksual. Begitu juga
apabila istri mengalami perdarahan ringan, seperti keluarnya flek-flek pada
kehamilan trimester pertama, tunda dulu keinginan itu.
Perlu diketahui posisi di atas
bertujuan agar Anda bisa menikmati hubungan intim yang Anda lakukan, tanpa ada
rasa tidak nyaman dan rasa risih yang pada akhirnya mengganggu konsentrasi
Anda. Terlepas dari posisi diatas anda juga merasa tidak nyaman dengan
penetrasi yang dalam.
Selalu ingat aturan ini
Pada saat melakukan Anda merasa
tidak nyaman, berhentilah dan jangan dipaksa. Apabila Anda menikmatinya,
silahkan bersenang senang dan semoga sukses untuk kehamilan anda. Hubungan
intim harus dilakukan dengan nyaman agar jangan sampai terjadi kontraksi yang
dahsyat untuk menghindari pecah ketuban. Pasalnya, ketuban pecah dapat
menyebabkan infeksi ke tubuh janin. Agar tidak terjadi infeksi makanya begitu
pecah ketuban harus konsultasi ke dokter. Karena golden periodenya, 6 jam,
kalau lebih dari 6 jam, harus dikasih antibiotik. Bila tidak maka akan semakin
banyak kumannya.
Masalah lain yang harus diwaspadai
adalah tali pusat akan terjepit diantara bayi dan rahim. Akibatnya dapat
terjadi gawat janin. Bayi menjadi sesak dan kehabisan oskigen karena oksigen
tidak dapat masuk ke dalam tubuh bayi. Ada proses mengisap, sehingga bayi bisa
menelan air ketuban ke paru-paru. Itu yang ditakutkan.
Selain itu, dalam situasi tertentu
hubungan intim pada trimester kedua tidak diperbolehkan khususnya pada ibu
hamil dengan plasenta previa, dimana plasenta menghalangi cervix, pelebaran
cervix prematur, dan beresiko mengalami persalinan prematur.(10)
Bahaya Sperma
untuk janin
1) Cairan sperma tidak berbahaya untuk
janin di dalam kandungan, kecuali apabila suami menderita infeksi alat kelamin
atau menderita AIDS. Namun Bagi Ibu Hamil yang rawan terjadi
keguguran (pernah mengalami flek), pada kehamilan muda (trimester
pertama) sebaiknya tidak menumpahkan sperma di dalam vagina. Hal ini
dikarenakan cairan sperma mengandung zat prostaglandin yang dapat
merangsang kontraksi otot rahim. Sebaliknya ketika menjelang kelahiran
disarankan untuk lebih sering melakukan hubungan Suami Istri,
sehingga membantu merangsang kontraksi.
2) Cairan sperma tidak dapat mengotori
bayi karena dia terlindung aman dalam kantung. Namun apabila suami menderita infeksi
kelamin dan dalam pengobatan, sebaiknya gunakan kondom bila
berhubungan Suami Istri dengan istri yang sedang hamil.
3) Berhubungan Badan pada Awal Kehamilan sebenarnya tidak berbahaya, bahkan
akan mengurangi ketegangan dan stres akibat perubahan hormonal
dalam tubuh wanita Hamil. Namun tentu harus hati - hati melakukannya,
Termasuk lebih membatasi frekuensi dalam Hubungan Suami Istri saat Hamil.
Larangan
melakukan hubungan seksual saat hamil
1) Suami Istri dilarang
Berhubungan Suami Istri saat hamil ketika ketuban sudah pecah,
2) Suami terinfeksi HIV atau AIDS dan
berhubungan Suami Istri tidak menggunakan kondom,
3) Ibu hamil mempunyai riwayat keguguran
yang terlalu sering,
4) Di diagnosa plasenta previa dan
mengalami perdarahan.
5) Ketika istri mengalami keluhan mules
ringan terasa seperti nyeri dan kram saat haid, atau keluar flek kecoklatan
atau perdarahan dengan warna merah muda sampai dengan darah segar menetes,
segera periksaan ke dokter terdekat, sehingga resiko keguguran dapat
dihindarkan.
Terjadinya
flek saat berhubungan seksual
Ketika Wanita mencapai orgasme akan
terjadi sedikit kontraksi (ketegangan semacam kram ringan) pada rahim. Apabila
hal ini terjadi sejak awal, maka kondisi kram yang terus menerus saat orgasme
ini atau akibat aktifitas Suami Istri yang melelahkan dapat menjadi
pemicu timbulnya perdarahan saat melakukan Hubungan Suami Istri saat
Hamil.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete