Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

MAKALAH DESA SIAGA

DESA SIAGA

MAKALAH DESA SIAGA

Maraknya bencana alam seperti tanah longsor, banjir, gempa, tsunami dan lain-lain, akhir-akhir ini telah memperparah kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan di tanah air kita.Pencemaran lingkungan, penggundulan hutan pengungsian dan wabah penyakit serta Kejadian Luar Biasa (KLB) telah terjadi di sebagian besar Negara kita.Konflik sosial yang berkepanjangan telah menimbulkan kerusakan dan pertikaian, stress, gangguan jiwa dan kemiskinan.
Kondisi tersebut di atas turut meningkatkan masalah kesehatan seperti tingginya angka kematian, terutama kematian ibu sebesar 307/100.000 (SKRT 2001) dan kematian bayi sebesar 35/1000 kelahiran hidup (SDKI 2002-2003). Demikian juga dengan tingginya angka kesakitan akhir-akhir ini ditandai dengan munculnya kembali berbagai penyakit lama seperti malaria dan tuberculosis paru, merebaknya berbagai penyakit baru yang bersifat pandemic seperti HIV/AIDS, SARS dan flu burung, serta masih indemisnya penyakit-penyakit diare dan demam berdarah.
Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah telah menetapkan PP nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 dengan sasaran yang harus dicapai:
·         Meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi 70,6 tahun.
·         Menurunnya angka kematian bayi dari 45 menjadi 26/1000 kelahiran hidup.
·         Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 307 menjadi 226/100.000 kelahiran hidup.
·         Menurunnya prevalensi gizi kurang anak balita dari 25,8% menjadi 20%.
Dengan telah ditetapkan sasaran tersebut, maka Departemen Kesehatan segera memutuskan visi yaitu “masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat” dengan misi membuat masyarakat sehat.


untuk versi word lengkap dan rapi silahkan download dari link dibawah ini
DOWNLOAD 

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)